Dampak Kesehatan Akibat Salmonella sp. Patogenesis Salmonella sp.

Salmonella typhimurium dan Salmonella enteritidis, meskipun keduanya bukan spesies yang berbeda, hanya berbeda dalam serotype. Dalam praktik klinis, laboratorium mengidentifikasi organisme berdasarkan nama binomial. Pada saat ini dikenal ada dua spesies dalam genus Salmonella, yaitu : 1 Salmonella enterica yang terdiri dari enam subspesies, masing-masing adalah :  S. enterica subsp. enterica subspesies I  S. enterica subsp. salamae subspesies II  S. enterica subsp. arizona subspesies IIIa  S. enterica subsp. diarizona subspesies IIIb  S. enterica subsp. houtenae subspesies IV  S. enterica subsp. indica subspesies VI 2 Salmonella bongori dahulu dimasukkan ke sub spesies V Sub spesies I biasanya diisolasi dari manusia dan hewan berdarah panas; sedangkansubspesies II, IIIa, IIIb, IV dan VI serta S. bongori biasanya terdapat pada hewan-hewan berdarah dingin serta di lingkungan alam bebas jarang pada manusia Todar, 2012

2.5.4 Dampak Kesehatan Akibat Salmonella sp.

Salmonella sp. pada manusia dan hewan ternak dapat menyebabkan penyakit yang bersifat asimptomatik hingga infeksi yang parah yang berakhir dengan mortalitas yang tinggi. Bahkan jauh lebih penting terhadap kesehatan manusia, salmonellosis dapat tertular akibat kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang bersifat reservoir Libby, et al. 2004. Universitas Sumatera Utara Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis. Penyakit ini terus meningkat dengan semakin intensifikasinya produksi peternakan dan teknik laboratorium yang semakin canggih. Bakteri dari genus Salmonella merupakan bakteri penyebab infeksi. Jika tertelan akan masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan gejala yang disebut salmonellosis. Gejala Salmonellosis yang paling sering terjadi adalah gastroenteritis. Selain gastroenteritis, beberapa spesies Salmonella juga dapat menimbulkan gejala penyakit lainnya. Misalnya demam enterik seperti demam tifoid dan demam paratifoid, serta infeksi lokal. Bakteri ini merupakan indikator keamanan pangan. Artinya, karena semuas serotipe Salmonella yang diketahui di dunia ini bersifat patogen maka adanya bakteri ini dalam air atau makanan dianggap membahayakan kesehatan. Berbagai standar air minum maupun makanan siap santap mensyaratkan harus bebas Salmonella, artinya dalam sampel air minum 100 ml atau sampel makanan 25 gram tidak ditemukan adanya Salmonella. Poeloengan, 2014

2.5.5. Patogenesis Salmonella sp.

Masa inkubasi berkisar 10-14 hari. Masa inkubasi dipengaruhi oleh banyaknya Salmonella yang masuk dalam tubuh. Sebanyak 50 orang dewasa menjadi sakit bila menelan sebanyak 10 7 bakteri. Dosis dibawah 10 5 tidak menimbulkan penyakit. Bakteri melalui sel intestinal masuk ke dalam aliran darah. Mereka difagositiosis namun tidak terbunuh oleh sel fagositosit Levison, 2008. Antigen permukaan Vi dapat menghambat terbunuhnya bakteri oleh fagositosis. Invasi Salmonella typhi pada mukosa usus halus diikuti oleh multiplikasi pada kelenjar limfa mesentrik. Kemudian masuk ke dalam aliran Universitas Sumatera Utara darah dan terjadi bakterimia. Pasien mengalami demam yang meningkat bertahap, sakit kepala, nyeri otot, malaise, dan kehilangan semangat selama 1 minggu atau lebih. Selama tahap akhir masa inkubasi, organisme berada dan bermultiplikasi pada Reticulo Endothelial System RES pada sumsum tulang, hati dan limfa serta kelenjar empedu. Bakteri dapat dilepaskan dari kantung empedu untuk kembali menginfeksi intestinal, menyebabkan perforasi dan ulserasi pada dinding usus yang menyebabkan bakteri dari saluran intestinal menuju ke rongga perut, dan menyebabkan peritonitis Shanson, 1982.

2.5.6. Infeksi Yang Disebabkan Salmonella sp.

Dokumen yang terkait

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

1 20 160

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 15

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 2

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 6

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 1 22

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 3

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 11

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

0 0 9