Lokasi dan Waktu Penelitian

1 Wawancara bebas atau tanpa pedoman pertanyaan. Wawancara bebas dapat dilakukan pada waktu peninjauan di lapangan dimana peneliti menginventarisir issu dan permasalahan. 2 Wawancara dengan menggunakan pedoman pertanyaan. Pedoman digunakan sebagai panduan dalam wawancara. Wawancara dilakukan secara terstruktur, yaitu dengan menggunakan pedoman pertanyaan untuk menghimpun data dari responden. Pengumpulan data stakeholder dilakukan dengan cara : 1 mengidentifikasi sendiri berdasarkan pengalaman berkaitan dengan perencanaan kebijaksanaan dan berdasarkan catatan statistik serta laporan penelitian. Hasilnya berupa daftar panjang individu dan kelompok yang terkait pengelolaan ekosistem terumbu karang, 2 identifikasi stakeholder menggunakan pendekatan partisipatif dengan teknik snow ball dimana setiap stakeholder mengidentifikasi stakeholder lainnya. Berdiskusi dengan stakeholder yang teridentifikasi pertamakali dapat mengungkapkan pandangan mereka tentang keberadaan stakeholder penting lain yang berkaitan dengannya. Metode ini dapat membantu pengertian yang lebih mendalam terhadap kepentingan dan keterkaitan stakeholder . Stakeholder penentu pengambil kebijakan dan lembaga legislatif, stakeholder penunjang LSM, Perguruan Tinggi, pengusaha dan lembaga donor swasta, stakeholder kunci nelayan, dan lainnya dimana sumber ekonominya sangat bergantung dengan KKL. Pengumpulan data untuk menentukan prioritas kebijakan operasional pengelolaan terumbu karang dilakukan dengan metode wawancara dan kuesioner. Responden terdiri dari pengambil kebijakan, pakar dan praktisi yang terkait dengan pengelolaan KKLD Pulau Biawak dan sekitarnya, seperti pemerintah, DPRD, Bappeda, LSM, Perguruan Tinggi, pakar lingkungan, dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data terhadap persepsi masyarakat terkait pengelolaan terumbu karang di KKLD Pulau Biawak dan sekitarnya dengan metode wawancara dan kuesioner. Responden merupakan stakeholder yang terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan KKLD Pulau Biawak dan sekitarnya. Pemilihan responden menggunakan teknik purpossive sampling, sehingga pemilihan responden didasarkan atas ciri-ciri responden yang sudah diketahui sebelumnya. Penetapan ini didasari atas informasi yang mendahului tentang keadaan responden Hadi 2005. Sampel diambil dengan maksud dan tujuan tertentu, dimana seseorang diambil sebagai responden karena dianggap memiliki informasi yang diperlukan dalam penelitian. Pemilihan responden berdasarkan kelompok kunci dalam pengelolaan terumbu karang di KKLD Pulau Biawak dan sekitarnya. Responden yang dipilih secara purpossive sebanyak 50 responden yang terdiri dari pemerintah daerah 14 orang, DPRD 1 orang, Bappeda 1 orang, perguruan tinggi 3 orang, LSM 2 orang, swasta 1 orang, organisasi mahasiswa 4 orang dan masyarakat sekitar lokasi penelitian 20 orang.

3.3 Analisis Data

Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan jenisnya. Adapun analisis tersebut dijelaskan sebagai berikut: a Persentase tutupan karang Analisis persentase tutupan karang hidup berdasarkan metode TGM dihitung dengan formulasi English et al. 1997 yaitu: li Ni = x 100 L Dimana: Ni = persen penutupan karang li = panjang total lifeformjenis ke-i L = panjang transek 70 m Untuk menilai kondisi tutupan karang, digunakan kategori berdasarkan publikasi oleh Gomez et al. 1994 dimana untuk persentase tutupan karang hidup sebagai berikut Tabel 4: Tabel 4 Kategori kondisi persentase tutupan karang hidup Persentase tutupan Kategori – 24,9 Buruk 25 – 49,9 Sedang 50 – 74,9 Baik 75 – 100 Sangat baik