Kerangka Pemikiran Coral Reefs Management Evaluation at Marine Conservation Area of Biawak Islands of Indramayu, West Java Province
terumbu tepi yang berbentuk seperti cincin dan ditengahnya terdapat goba danau dengan kedalaman mencapai 45 meter. Selain ketiga kelompok besar tersebut, di
Indonesia terdapat jenis terumbu gosong patch reef, seperti terumbu karang di Kepulauan Seribu di utara Pulau Jawa Dahuri 2003.
Terumbu karang merupakan salah satu dari ekosistem pantai yang memiliki kenakeragaman hayati dan produktivitas yang tinggi. Tingginya tingkat
keanekaragaman disebabkan antara lain oleh besarnya variasi habitat yang terdapat di dalam ekosistem terumbu karang. Terumbu karang menempati areal
yang cukup luas dan terdiri atas berbagai bentuk asosiasi yang kompleks, dengan sejumlah tipe habitat yang berbeda-beda, dan semuanya berada di satu sistem
yang terjalin dalam hubungan fungsional yang harmonis. Indonesia merupakan pusat segitiga terumbu karang dunia yang dikenal dengan istilah “The Coral
Triangle” yang merupakan kawasan dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dengan lebih dari 70 genera dan 500 spesies Dermawan dan
Mulyana 2008. Nilai produksi primer bersih terumbu karang berkisar 300–5.000 g C Carbon m
-2
tahun
-1
, lebih tinggi daripada ekosistem sekitarnya, yaitu hanya sebesar 20–40 C m
-2
tahun
-1
Dahuri 2003. Tingginya produktivitas primer di perairan terumbu karang memungkinkan perairan ini sering merupakan tempat
pemijahan spawning ground, pengasuhan nursery ground, dan mencari makan feeding ground dari kebanyakan ikan. Sehingga secara langsung produktivitas
sekunder dari hewan-hewan laut lainnya seperti ikan, udang-udangan lobster, dan kerang-kerangan yang berasosiasi dengannya menjadi tinggi pula. Menurut
WWF 1994 in Supriharyono 2008 menyatakan bahwa hasil produksi perikanan karang bisa mencapai sekitar 10–30 tonkm
2
tahun. Dengan luas area karang di Indonesia sekitar 50.000 km
2
, maka produksi tahunan ikan karang di Indonesia mencapai 500.000 – 1.500.000 ton.
Ekosistem terumbu karang mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis yang sangat penting diantaranya adalah: a pelindung pantai dari hempasan
gelombang, b habitat bagi berbagai jenis biota laut, c nursery, feeding dan spawning ground bagi biota laut, d penyuplai bahan organik, e sumber
biodiversitas dan segala potensinya, f peredam proses pemadaman global melalui mekanisme penyerapan karbon dari udara menjadi deposit karbon di
sedimen, g penyedia sumberdaya perikanan ekonomis penting, h penyedia bahan makanan dan obat-obatan, dan i daerah pariwisata laut yang sangat indah
Kusumastanto et al. 2006. Terumbu karang yang masih baik mempunyai nilai estetika yang tinggi
dan dapat dimanfaatkan pula untuk mendorong industri pariwisata laut. Kegiatan pariwisata laut yang memberikan kesempatan orang untuk menyelam, mengamati
dan memotret kekayaan serta keindahan bawah air ini tampak semakin berkembang di Indonesia dan dapat merupakan sumber penghasil devisa Nontji
2007. Melihat pentingnya terumbu karang baik sebagai ekosistem maupun
sebagai sumberdaya ekonomi maka perlu untuk menjaga kelestariannya. Sekali terumbu karang hancur, maka akan sangat sulit dan memerlukan waktu yang
sangat lama untuk memulihkannya kembali seperti sedia kala, itu pun bila masih mungkin.