Analisis Kebijakan Coral Reefs Management Evaluation at Marine Conservation Area of Biawak Islands of Indramayu, West Java Province

laut dan hanya ditumbuhi oleh beberapa jenis tumbuhan. Pulau Candikian juga bukan merupakan pulau hutan walaupun luas daratannya lebih besar dari Pulau Gosong. Jenis tanaman pantai yang ditemukan adalah ketapang dan bakau Bruguiera sp. Mangrove yang ada di dominasi oleh jenis Rhizopora sp. Pulau Biawak merupakan pulau hutan yang banyak ditumbuhi berbagai jenis bakau sebagai ciri khas ekosistem mangrove. Kondisi ekosistem mangrove masih baik dengan tumbuhnya berbagai ragam jenis mangrove yang sudah langka sebagaimana jarang dijumpai di pantai utara Jawa. Jenis-jenis bakau yang tumbuh diantaranya adalah Sonneratia spp, Avicennia sp, Bruguiera sp, Rhizopora sp , Ceriops sp, Acanthus sp, Lummitterae, Xylocarpus, Aigicera, Nipa sp, dan Heriera sp. Sementara di Pulau Gosong terdapat jenis Avicennia sp dan di Pulau Candikian terdapat jenis Bruguiera sp Diskanla, 2005. Pada umumnya kawasan Pulau Biawak dan sekitarnya memiliki kesamaan morfologis. Formasi geologi wilayah pesisir pantai utara Indramayu terutama Pulau Biawak tersusun atas batuan sedimen yang terdiri batu-batuan kapur karang, dan hancuran batu karang, pasir putih, pasir, campuran hancuran bahan literit serta jenis batuan pliocene sedimentary facies, alluvium, sedimen kersik lumpur dan humus yang berasal dari daratan pesisir Indramayu dan Laut Jawa Diskanla 2005. Kondisi banjir jarang terjadi, tanah bersifat anaerobik ketebalan tanah dibawah top soil 0-4 m. Penyebaran ketiga jenis batuan menurut kedalaman laut adalah sebagai berikut batuan kapur karang 0-10 m, batuan pasir dan karang 10 –20 m, batuan pasir dan sedimen lebih dari 20 m. Wilayah Kabupaten Indramayu beriklim tropis yang mempengaruhi dominan angin laut yang berhembus sepanjang hari. Pulau Biawak dan sekitarnya didominasi oleh musim penghujan Bulan November-Maret dan musim kemarau Bulan Juni-Agustus, dengan adanya pengaruh dominan dua musim angin, yaitu musim barat angin baratan dan musim timur angin timuran. Kelembaban udara rata-rata mencapai 80 dengan suhu berkisar 23 –32 o C dan suhu rata-rata 30 o C perbedaan suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar. Curah hujan disekitar perairan Kabupaten Indramayu bervariasi dengan nilai rata-rata per tahun sebesar 1.621 mm. Curah hujan bulanan antara 100-400 mm pada musim barat 50 –100 pada musim timur Diskanla 2005. Karakteristik pasang surut campuran cenderung diurnal dengan range pasang surut sampai 80 cm. Pola pasang yang terjadi adalah tipe diurnal, yaitu dalam satu hari terjadi dua kali pasang naik dan pasang surut, dengan fluktuasi berkisar 1-2 meter dan mencapai puncaknya pada saat bulan purnama. Jenis pasang surut tersebut merupakan tipe umum jenis pasut di perairan Laut Jawa. Karakteristik pasang surut Cirebon dan sekitarnya mempunyai tipe pasang surut ganda campuran Dahuri 1996, in Diskanla 2005. Gerakan pasang surut air laut menyebabkan terjadinya perubahan permukaan air laut sepanjang pantai secara teratur setiap hari. Selain angin dan gelombang, pasang surut air laut di tepi pantai Indramayu mempunyai peranan sangat besar terhadap erosi pantai yang sangat berpengaruh pada keragaan geomorfologi pantai. Kondisi suatu perairan merupakan faktor kunci yang mendukung kehidupan flora dan fauna. Kondisi perairan tersebut meliputi sifat fisika, kimia dan biologi. Sifat fisika yang penting antara lain adalah kecepatan arus, salinitas, kecerahan, suhu, dan kedalaman. Gelombang laut diperairan Pulau Biawak dan sekitarnya memiliki spesifikasi tinggi dan arah jalarnya dipengaruhi oleh angin, sedangkan tinggi gelombang bervariasi antara 0,5-1 m. Ketinggian gelombang pada saat musim angin barat dapat mencapai 2 –3 m. Arah arus di Pulau Biawak dan sekitarnya secara umum didominasi dari arah timur laut sampai tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa pola arus permukaan di perairan tersebut diakibatkan oleh pola angin yang terjadi, sebagaimana sifat fisis arus permukaan di perairan Laut Jawa pada umumnya. Arus di ketiga pulau tersebut cukup tinggi pada waktu angin barat dan timur, sedangkan arusnya dapat mencapai 5-10 mdet, dan perubahan pasang surut sekitar 1,5-2 m menurut musim Diskanla 2005. Arus berdasarkan hasil pengamatan memiliki rata-rata 0,167 mdet, pada saat pengamatan dilakukan kondisi perairan relatif tenang. Variasi salinitas horisontal maupun vertikal pada perairan Pulau Biawak dan sekitarnya relatif kecil. Data kisaran salinitas rata-rata umumnya berkisar 30- 33 ppm Diskanla 2005. Berdasarkan pengamatan di lapangan data yang tercatat berkisar antara 28-33 ppm. Data kisaran derajat keasaman pH pada perairan disekitar Pulau Biawak dan sekitarnya umumnya memiliki nilai pH 7-8. Kecerahan perairan adalah suatu kondisi yang menunjukan kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami kecerahan sangat penting karena erat kaitannya dengan fotosintesa. Kecerahan perairan didapatkan dari perbandingan antara kedalaman secchi disc dengan kedalaman perairan di kali 100. Tingkat kecerahan yang berbeda-beda antar lokasi antara 80-100 Diskanla 2005. Berdasarkan hasil pengamatan, kecerahan berkisar antara 80-95. Variasi rata-rata temperatur air di Pulau Biawak, Pulau Gosong, dan Pulau Candikian berkisar antara 28 –30 o C Diskanla 2005. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, suhu berkisar antara 26 –29 o C. Adanya variasi tersebut dipengaruhi oleh kedalaman pulau yang bervariasi. Secara umum apabila kedalaman semakin kecil maka temperatur air laut pada saat siang hari akan semakin besar, karena adanya pengaruh penetrasi cahaya matahari. Meskipun demikian karena adanya mekanisme naik turunnya air laut oleh karena pasang surut maka temperatur perairan akan berkisar pada temperatur normal pada umumnya. Tingkat kedalaman perairan laut di Pulau Biawak dan sekitarnya berdasarkan peta dasar yang diterbitkan Dinas Hidro Oseonografi Tahun 2002 yaitu 36 meter sampai dengan 50 meter di bawah permukaan laut. Sedangkan kedalaman laut di sekitar pulau antara 36 meter hingga 46 meter di bawah permukaan laut. Daerah yang paling dalam terdapat pada bagian tengah perairan selat antara Pulau Biawak dengan Pulau Gosong dan Pulau Gosong dengan Pulau Candikian dengan kisaran kedalaman 50 meter di bawah permukaan laut, pada daerah ini arus air laut yang ada sangat deras. Hasil pengukuran kondisi perairan Pulau Biawak dan sekitarnya yang diamati pada saat penelitian pada lima stasiun pengamatan disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Parameter fisik perairan Pulau Biawak dan sekitarnya Stasiun Waktu Pengamatan WIB Salinitas ‰ Suhu ˚C Kecepatan arus mdet Kecerahan 1 10.40 33 26 95 2 15.00 28 26 0,167 85 3 15.00 30 28 0,167 90 4 09.46 31 29 0,167 80 5 12.00 30 29 0,167 85 Sumber: pengumpulan data 2010