Bagian Selatan Pulau Biawak Stasiun 2

lainnya. Ikan dari jenis ini hidup di daerah perairan laut tropis pada kedalaman perairan 0-20 meter Dahuri 2003. Diantara ikan kepe-kepe tersebut, ikan kepe- kepe yang paling dominan jenisnya di KKLD Pulau Biawak dan sekitarnya adalah Chaetodon octofasciatus 80,56. Ikan ini tersebar merata di semua lokasi penelitian, dan hal ini terlihat dari angka persentase kehadirannya. Chaetodon octofasciatus memungkinkan untuk dijadikan indikator degradasi terumbu karang akibat tekanan lingkungan. Namun, tidak semua ikan Chaetodontidae sebagai pemakan karang keras scleractinian coral, ada juga pemakan octocoral karang lunak. Kehadiran yang dominan dari Chaetodon octofasciatus mengindikasikan bahwa terumbu karang sudah mengalami perubahan. Jenis-jenis ikan indikator yang ditemukan di KKLD Pulau Biawak dan sekitarnya selama penelitian disajikan dalam Tabel 9. Tabel 9 Kelompok ikan indikator yang ditemukan di Pulau Biawak dan sekitarnya Kelompok Ikan Indikator Lokasi P. Biawak P. Gosong P. Candikian Chaetodontidae Chaetodon octofasciatus + + + Chelmon rostratus + - - Heniochus varius + - - Chaetodontoplus mesoleucus + - - Chaetodon baronessa + - - Sumber: Data Primer hasil survei 2010 Catatan: + = ada; - = tidak ada Pada kelompok ikan target, sedikitnya ada 27 spesies ikan konsumsipangan yang tergolong dalam 8 delapan genus mendiami perairan Pulau Biawak dan sekitarnya. Secara umum ikan-ikan target yang tecatat selama penelitian sebagian besar merupakan ikan dewasa. Kelimpahan terbesar yang didapatkan selama penelitian dari kelompok ikan target adalah Caesio cuning sebesar 27,42. Caesio cuning atau ikan ekor kuning ditemukan di setiap pulau, ikan tersebut selalu hidup berkelompok schooling. Namun demikian kelimpahan ikan ini masuk kategori sangat jarang dengan kelimpahan bervariasi antara 67±115 – 1.100±624 indha, hal ini dikarenakan ikan ini membutuhkan ruang yang luas sehingga lebih suka pada pola pertumbuhan karang yang merayap encrusting, sehingga banyak biota plankton yang tersingkap tidak berada di rongga-rongga karang yang memudahkan kelompok ikan Caesio cuning untuk memperoleh makanan Zamani et al. 2011, sementara KKLD Pulau Biawak dan