5.1.1 Volume dan nilai produksi ikan segar
Perkembangan volume produksi dan nilai produksi hasil tangkapan di PPI
Cituis pada periode 2004-2007 ditunjukkan pada Tabel 12. Pada Tabel 12
menunjukkan rata-rata volume produksi ikan segar di PPI Cituis sebesar 554,2 ton dalam kurun waktu 2004-2007 atau mengalami pertumbuhan rata-rata 5,37 dan
jumlah volume produksi sebesar 628,4 ton pada tahun 2007. Kenaikan volume produksi antara lain disebabkan jumlah kapal di PPI Cituis yang melakukan operasi
penangkapan semakin bertambah dan oleh satu kapal ikan yang dioperasikan lebih dari satu alat tangkap. Seiring dengan bertambahnya jumlah kapal dan jumlah alat
tangkap maka volume produksi hasil tangkapan juga bertambah. Tabel 12 Perkembangan volume dan nilai produksi ikan segar di PPI Cituis, 2004-
2007
Produksi Nilai Produksi
Tahun Volume
ton Pertumbuhan per
tahun Nilai
juta rupiah Pertumbuhan
per Tahun 2004
544,8 - 1.596,5 -
2005 498,8
-8,45 1.854,6 16,17
2006 545,6
9,39 2.173,9
17,21
2007 628,4 15,17 2.835,9 30,45
Sumber :TPI PPI Cituis, 2008
Nilai produksi di PPI Cituis pun mengalami pertumbuhan sebesar 21,28 dengan jumlah rata-rata nilai produksi 21,28 juta rupiah dalam kurun waktu 2004-
2007. Pada tahun 2004, volume produksi 544,8 ton dengan nilai produksi 1.596,5 juta rupiah, sedangkan pada tahun 2005 jumlah volume produksi 498,8 dengan nilai
produksi 1.854,6 juta rupiah. Pada tahun 2005, volume produksi lebih sedikit dibandingkan tahun 2004, tetapi sebaliknya nilai produksi lebih besar pada tahun
yang sama. Hal ini antara lain karena jumlah ikan ekonomis penting yang diperoleh pada tahun 2005 seperti biji nangka, kurisi dan tiga waja lebih banyak dari pada tahun
2004. Pada tahun berikutnya jumlah nilai produksi semakin bertambah berbanding lurus dengan hargakg ikan karena meningkatnya biaya operasional dengan naiknya
harga BBM terutama solar.
100 200
300 400
500 600
700
2004 2005
2006 2007
Tahun V
o lum
e ton
Gambar 19 Perkembangan volume produksi PPI Cituis, 2004-2007. Selanjutnya sesuai pada Gambar 19 setelah tahun 2005 volume produksi ikan
segar terus meningkat. Adapun grafik nilai produksi hasil tangkapan yaitu terus meningkat periode 2004-2007 seperti yang terlihat pada Gambar 20 dibawah ini.
500 1000
1500 2000
2500 3000
2004 2005
2006 2007
Tahun N
ila i
ju ta
Gambar 20 Perkembangan nilai produksi PPI Cituis, 2004-2007.
Meningkatnya nilai produksi hasil tangkapan ikan segar antara lain disebabkan mulai diperhatikannya mutu hasil tangkapan yaitu dengan penanganan ikan pada saat
operasi penangkapan dengan menggunakan es dan tidak menggunakan alat-alat tajam
pada saat pembongkaran sehingga ikan yang dihasilkan kualitasnya terjaga sehingga mengakibatkan peningkatan nilai harga jual hasil tangkapan.
Perkembangan volume produksi dan nilai produksi hasil tangkapan di PPI Cituis setiap bulan pada tahun 2007 ditunjukkan oleh Tabel 13 dan Gambar 21. Pada
Tabel 13 menunjukkan bahwa jumlah produksi di PPI Cituis pada tahun 2007 sebesar 628.465 kg dengan nilai produksi 2.835,9 juta rupiah. Jumlah produksi tertinggi
terdapat pada bulan November sebesar 76.385 kg dengan nilai produksi sebesar 349,1 juta rupiah dan jumlah produksi terendah terdapat pada bulan Oktober sebesar 21.470
kg dengan nilai produksi 100,4 juta rupiah.
Tabel 13 Volume dan nilai produksi hasil tangkapan PPI Cituis, 2007
Bulan Produksi kg
Nilai Produksi juta rupiah
Januari 57.863 231,0
Februari 40.779 175,2
Maret 52.752 228,2
April 50.677 221,1
Mei 53.056 237,0
Juni 51.351 239,9
Juli 52.704 244,6
Agustus 50.803 242,2
September 50.311 237,9
Oktober 21.470 100,4
November 76.385 349,1
Desember 70.314 328,7
Jumlah 628.465 2.835,9
Sumber :TPI PPI Cituis, 2008
Selanjutnya sesuai pada Gambar 21 perkembangan volume produksi ikan segar berfluktuasi pada bulan Februari sampai September.. Peningkatan volume produksi
ikan segar terbesar terjadi pada bulan Oktober-November. Penurunan terbesar terjadi pada bulan September-Oktober. Menurut hasil wawancara nelayan, penurunan
produksi hasil tangkapan di PPI Cituis Agustus - Oktober disebabkan oleh musim hujan sehingga jumlah hasil tangkapan nelayan menjadi berkurang.
10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
90000
Janua ri
Feb ruar
i Ma
re t
Ap ril
Me i
Ju ni
Ju li
Agus tu
s Se
pt em
ber O
kt obe
r No
vem be
r De
se mb
er
Tahun V
o lu
m e
k g
Gambar 21 Perkembangan volume produksi PPI Cituis, 2007.
5.1.2 Asal hasil tangkapan didaratkan Sebagian besar ikan hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Cituis berasal dari
nelayan setempat yang didatangkan melalui laut. Ikan-ikan yang didatangkan melalui laut umumnya berbentuk produk ikan segar. Daerah Penangkapan Ikan para nelayan
meliputi di daerah Pulau Seribu, Perairan Tanjung Priuk, Lampung Maringge dan Subang. Jenis ikan yang dihasilkan di daerah tersebut mayoritas adalah peperek,
kurisi, selar, tembang, layur dan ekor kuning. Ikan yang didatangkan melalui darat biasanya untuk memenuhi kebutuhan nelayan pengumpul atau “nelayan box” yang
ada di PPI Cituis dimana ikan-ikan tersebut berasal dari PPI Muara Angke. Ikan-ikan yang didapatkan oleh nelayan pengumpul biasanya untuk dijual ke warung makan
atau restaurant. Jenis ikan-ikan ekonomis penting yang didaratkan melalui jalur darat antara lain ikan kerapu, pari, bawal, udang dan cumi-cumi. Ikan-ikan tersebut
diangkut dengan menggunakan mobil pick up dan box berpendingin ukuran 40 kg. Kapal penangkapan ikan mendaratkan hasil tangkapannya ke dermaga.
Aktivitas pendaratan hasil tangkapan dimulai dengan membongkarnya dari palkah. Sebelum diangkut ke TPI, ikan disortir terlebih dahulu menurut ukuran dan jenisnya.
Cara pendaratan berbeda untuk beberapa jenis kapal. Jenis kapal jaring gardan menggunakan papan luncur untuk mendaratkan hasil tangkapanya karena ukuran
kapalnya besar, berbeda dengan kapal jaring rampus dan pancing ulur yang memindahkan hasil tangkapannya hanya dengan mengangkut secara manual.
Pembongkaran hasil tangkapan untuk nelayan babangan dilakukan secara mingguan dan dalam sehari hanya ada 2 kapal yang dapat melakukan bongkar muat sedangkan
kapal lainnya harus mengantri dihari berikutnya. Sarana yang digunakan untuk pendaratan hasil tangkapan di PPI Cituis yaitu keranjang trays, gerobak, ember
plastik, dan papan luncur. Tenaga kerja yang melakukan kegiatan pendaratan adalah ABK dari kapal yang melakukan pembongkaran.
Lama pembongkaran dipengaruhi oleh jumlah ABK, jenis dan jumlah ikan hasil tangkapan. Aktivitas pembongkaran di PPI Cituis berlangsung selama ±2 jam
untuk 2 kapal dimulai dari jam 03.00 WIB sampai jam 07.00 WIB. Semakin banyak jumlah ABK yang melakukan pembongkaran, maka waktu yang gunakan semakin
sedikit atau proses pembongkaran semakin cepat. Jumlah orang yang melakukan pembongkaran biasanya antara 3 sampai dengan 6 orang. Penanganan ikan hasil
tangkapan pada saat di kapal dan saat pembongkaran di PPI Cituis selalu diberi es sehingga kualitas ikan selama penangkapan sampai pembongkaran masih terjaga.
Begitu juga dengan semakin banyak jumlah dan jenis hasil tangkapan yang didaratkan, maka proses penyortiran ikan juga semakin lama.
5.1.3 Penyimpanan warehousing hasil tangkapan