Asal bahan baku Ikan olahan

umumnya mempunyai kualitas baik karena hasil tangkapan yang didaratkan langsung dijual kepada pengolah dengan sistem langgan sistem dimana pembeli sebelumnya sudah memesan ikan terlebih dahulu tetapi ada juga pengolah yang membeli bahan baku di TPI. Tabel 18 Jumlah bahan baku ikan asin, 2007 No. Bulan Bahan Baku Kg 1 Januari 314.500 2 Februari 357.000 3 Maret 218.000 4 April 375.000 5 Mei 445.000 6 Juni 213.000 7 Juli 201.000 8 Agustus 261.000 9 September 315.000 10 Oktober 365.000 11 November 364.000 12 Desember 248.000 Jumlah 3.676.500 Sumber: KUD Mina Samudera PPI Cituis, 2008 Berdasarkan Tabel 18 dan Gambar 28, jumlah total bahan baku ikan asin selama satu tahun pada tahun 2007 adalah 3.676,5 ton. Jumlah bahan baku terbesar yang diproduksi terdapat pada bulan Mei yaitu 445.000 kg. Jumlah bahan baku di atas merupakan gabungan dari 10 orang pengolah yang ada di PPI Cituis. Dalam satu bulan masing-masing pengolah memproduksi rata-rata bahan baku sebesar 30,64 ton. Pengolahan ikan asin di PPI Cituis sangat bergantung pada musim. Menurut hasil wawancara kepada nelayan, musim peceklik di PPI Cituis terjadi antara bulan September-Februari dan musim banyak ikan terjadi antara bulan Maret-Agustus. Pada saat musim peceklik, para pengolah ikan asin memproduksi seadanya ikan yang diperoleh dari nelayan. Apabila tidak ada ikan yang diproduksi, para pengolah tidak melakukan kegiatan pengolahan. 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 janu ari febua ri ma re t ap ril m ei juni jul i ag us tu s sept em ber ok to be r no vem be r de se m be r Bulan J um la h ba ha n b a k u T on Gambar 28 Perkembangan jumlah bahan baku ikan asin, 2007.

6.1.4 Penyimpanan warehousing produk olahan ikan asin

Penyimpanan produk olahan ikan asin melalui tiga proses kegiatan yaitu : perendaman, penjemuran, dan pengangkutan. Pada proses perendaman, ikan yang pertama kali dipilih, kemudian dicuci dan dibelah untuk selanjutnya ikan dimasukkan ke dalam bakkolam penampungan dengan ukuran 50 cm x 50 cm dan ada juga yang berukuran 100 cm x 100 cm, hal ini tergantung pada jumlah ikan yang diproduksi. Didalam bakkolam tersebut ikan direndam dengan perbandingan antara jumlah ikan dan garam adalah 2 kwintal ikan basah dan 50 kg garam. Ikan mengalami perendaman selama 1 hari, mulai dari jam 6 sore hingga 6 pagi dan pada saat itu ikan disimpan di bakkolam penampungan. Pada pagi hari biasanya sekitar jam 7.00 pagi setelah proses perendaman, ikan tersebut djemur ditempat penjemuran ikan dengan menggunakan alat penjemur ikan. Ikan diatur dan dijemur secara rapi sesuai dengan jenis ikan. Penjemuran ikan sangat tergantung pada cahaya matahari untuk mengeringkan ikan. Jika cuaca kurang mendukung dan cahaya matahari kurang bersinar maka ikan asin masih terlihat basah. Pada keadaan normal penjemuran ikan biasanya dilakukan pada jam 7.00 pagi hingga jam 3.00 sore, setelah itu ikan sudah bisa diangkat dan siap untuk didistribusikan. Apabila ikan masih dalam keadaan kurang kering atau masih basah maka ikan tetap disimpan di tempat penjemuran ikan dengan ditutupi terpal untuk dijemur kembali pada hari berikutnya. Ikan asin yang siap dipasarkan dikemas dengan baik agar kualitas ikan tidak berkurang. Penyimpanan ikan asin yang siap dipasarkan di PPI Cituis antara lain menggunakan karung yang berukuran 50 kg, kardus berukuran 10 kg dan kantong plastik berukuran 10-20 kg. Hal ini tergantung pada jenis alat pengangkutan dan jumlah ikan yang dipasarkan. Karung, kardus ataupun kantong plastik yang berisi ikan tersebut kemudian disusun rapi lalu diikat dengan menggunakan tali. Hanafiah dan Saefuddin 1983 menyebutkan bahwa penyimpanan merupakan kegiatan menahan produk dalam jangka waktu antara dihasilkan atau diterima sampai dengan dijual.

6.1.5 Pengangkutan ikan olahan

Pengangkutan produk olahan ikan asin sama dengan pengangkutan ikan segar. Jenis alat angkutnya yaitu mobil dan motor. Sistem pengangkutan dikelola sendiri oleh pihak pengelola. Mobil jenis pick upcolt biasanya rata-rata mampu membawa muatan ikan asin ±800 kg Gambar 29. Tempat penyimpanan ikan asin untuk pendistribusikan yaitu: kardus, kantong plastik ukuran 10 kg dan karung yang berukuran 50 kg. Sebelum diangkut, ikan yang sudah dikemas di tempat penyimpanan ditimbang terlebih dahulu. Biaya pengangkutan dengan menggunakan mobil rata-rata sebesar Rp150.000,00 sudah termasuk uang makan, bensin dan ongkos angkut untuk 2 orang dengan tujuan Pasar Kemis yang berjarak ± 25 km dari PPI Cituis. Alat pengangkut berupa motor digunakan untuk menggangkut muatan rata-rata sebesar 100 kg. Tempat penyimpanan yang digunakan biasanya kantong plastik dan karung. Biaya pengangkutan menggunakan motor dengan tujuan Pasar Kemis lebih murah dibandingkan dengan mobil yaitu sebesar Rp50.000,00.