kapalnya besar, berbeda dengan kapal jaring rampus dan pancing ulur yang memindahkan hasil tangkapannya hanya dengan mengangkut secara manual.
Pembongkaran hasil tangkapan untuk nelayan babangan dilakukan secara mingguan dan dalam sehari hanya ada 2 kapal yang dapat melakukan bongkar muat sedangkan
kapal lainnya harus mengantri dihari berikutnya. Sarana yang digunakan untuk pendaratan hasil tangkapan di PPI Cituis yaitu keranjang trays, gerobak, ember
plastik, dan papan luncur. Tenaga kerja yang melakukan kegiatan pendaratan adalah ABK dari kapal yang melakukan pembongkaran.
Lama pembongkaran dipengaruhi oleh jumlah ABK, jenis dan jumlah ikan hasil tangkapan. Aktivitas pembongkaran di PPI Cituis berlangsung selama ±2 jam
untuk 2 kapal dimulai dari jam 03.00 WIB sampai jam 07.00 WIB. Semakin banyak jumlah ABK yang melakukan pembongkaran, maka waktu yang gunakan semakin
sedikit atau proses pembongkaran semakin cepat. Jumlah orang yang melakukan pembongkaran biasanya antara 3 sampai dengan 6 orang. Penanganan ikan hasil
tangkapan pada saat di kapal dan saat pembongkaran di PPI Cituis selalu diberi es sehingga kualitas ikan selama penangkapan sampai pembongkaran masih terjaga.
Begitu juga dengan semakin banyak jumlah dan jenis hasil tangkapan yang didaratkan, maka proses penyortiran ikan juga semakin lama.
5.1.3 Penyimpanan warehousing hasil tangkapan
Hasil tangkapan yang telah dilelang sebelumnya dibeli oleh bakul-bakul di TPI. Selanjutnya bakul-bakul tersebut menjualnya kembali di TPI yang selanjutnya
berfungsi sebagai pasar, kepada pembeli yang merupakan pelanggan dari bakul tersebut. Para pembeli di TPI merupakan pelanggan bakul yang tersebar di beberapa
pasar di daerah Tangerang mau pun di luar Tangerang. Oleh karena itu, semua ikan biasanya sudah habis terjual dalam sehari.
Berbeda dengan ikan yang dijual oleh bakul di TPI harus menunggu orang untuk membeli ikan. Ikan yang dijual bakul di TPI biasanya untuk dikonsumsi
masyarakat setempat atau dijual di warung-warung sekitar. PPI Cituis tidak mempunyai fasilitas khusus untuk menyimpan hasil tangkapan misalnya cold storage
karena ikan yang dihasilkan di TPI jumlahnya tidak terlalu banyak dan tiap bakul memiliki langganan sendiri untuk membeli ikan yang dijualnya sehingga ikan habis
terjual setiap harinya Lubis, 2006. Ikan yang tidak habis terjual di TPI, biasanya disimpan di dalam box yang diberi es lalu diikat dengan menggunakan talirantai
yang telah diberi nama pemilik ikan selanjutnya box tersebut diletakkan dipinggir TPI Gambar 22.
Gambar 22 Box penyimpanan ikan di PPI Cituis.
5.1.4 Pengangkutan hasil tangkapan
Pengangkutan hasil tangkapan di PPI Cituis Tangerang menggunakan jalur darat. Sistem pengangkutan dikelola sendiri oleh pihak pengelola. Alat transportasi
yang biasa digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan segar adalah mobil pick upcolt dan motor. Mobil pick upcolt rata-rata mampu membawa muatan hasil
tangkapan mencapai 500 kg. Tiap pengelola di PPI Cituis minimal memiliki 1 buah mobil pick upcolt. Pengangkutan dengan menggunakan mobil apabila jarak yang
ditempuh cukup jauh dan jumlah hasil tangkapan yang diangkut lebih dari 200 kg. Sebelum didistribusikan, hasil tangkapan diberi penanganan dengan menggunakan es
curah yang diletakkan didalam boxstyrofoam berukuran 40 kg. Biaya pengangkutan
dengan menggunakan mobil rata-rata sebesar Rp60.000,00 per trip dengan tujuan Pasar Sepatan yang berjarak ± 20 km dari PPI Cituis.
Selain dengan menggunakan mobil, ada juga alat transportasi lain yang digunakan di PPI Cituis untuk mengangkut ikan yaitu motor. Satu motor mampu
membawa hasil tangkapan kurang atau sampai 200 kg. Pengangkutan dengan menggunakan motor apabila jarak yang di tempuh relatif dekat. Biaya pengangkutan
menggunakan motor rata-rata sebesar Rp30.000,00 per trip dengan tujuan Pasar Sepatan.
5.1.5 Informasi pasar