Kelembagaan terkait di PPI Cituis

16. Masjid ini terletak tepat disamping tempat penjemuran ikan asin. Luas tanah yang dibangun untuk masjid sekitar 300 m² mampu menampung ± 100 orang. 3 Mandi Cuci Kakus MCK PPI Cituis memiliki MCK seluas 20 m² dilengkapi dengan tempat mandi, mencuci dan kakus. Kondisi MCK tergolong bersih dengan lantainya yang dilengkapi keramik dan setiap harinya dibersihkan. 4 Areal parkir Tempat parkir yang ada di PPI Cituis terletak di depan gedung TPI dengan luas lahan 1000 m². Tempat parkir tersebut dilengkapi dengan pos penjaga yang berfungsi untuk menjaga kendaraan yang sedang parkir. Kondisi areal parkir di PPI Cituis kotor dan berlumpur karena tidak berlantai.

4.2.4 Kelembagaan terkait di PPI Cituis

1 KUD Koperasi Unit Desa Mina Samudera KUD Mina Samudera didirikan pada tahun 1979. Awal mula berdirinya KUD Mina Samudera adalah karena program pemerintah yang saat itu sedang menggalakkan pembangunan koperasi di berbagai wilayah Indonesia. Pada saat itu, karena sudah merupakan program maka koperasi selalu difasilitasi sehingga koperasi dapat berjalan. Pada tahun 1990, KUD Mina Samudera dipercaya untuk mengelola TPI Cituis, namun karena SDM yang belum memadai dan ketidak cakapan pengurus dalam mengelola, akhirnya pada tahun 1992 TPI Cituis dikembalikan pengelolaannya kepada Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang. Selanjutnya sejak bulan Agustus 1998, TPI dikelola oleh KUD Mina Samudera menurut SK Gubernur Jawa Barat. KUD Mina Samudera memiliki jumlah anggota sekitar 312 orang. Unit usahanya meliputi unit simpan pinjam, unit pengadaan BBM, unit listrik dan Tempat Pelelangan Ikan. 2 Kantor Syahbandar Gambar 17 Kantor kesyahbandaran PPI Cituis. Syahbandar merupakan pejabat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan Laut. Syahbandar memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan pengawasan yang berkaitan dengan keselamatan bagi kapal perikanan yang menggunakan jasa PPI Cituis. Kantor syahbandar mempunyai tugas memberikan jasa administrasi angkutan laut, kepelabuhanan, keamanan, dan keselamatan untuk memperlancar angkutan laut. Berdasarkan kenyataan di lapangan peran syahbandar di PPI Cituis tidak bekerja dengan baik. Kapal perikanan yang ingin melakukan operasi penangkapan dibiarkan melakukan operasi tanpa memiliki surat izin penangkapan yang syah dari syahbandar. Dilihat dari fasilitas yang ada, kantor syahbandar di PPI Cituis tidak layak digunakan karena fasilitasnya dalam keadaan rusak. Dibawah ini tampak kondisi kantor syahbandar perikanan yang ada di PPI Cituis Gambar 17. 3 Sentra pengolah ikan asin Fajar Pantura Masyarakat pesisir Kabupaten Tangerang tidak semuanya bermata pencaharian sebagai nelayan perikanan tangkap, namun ada juga berprofesi sebagai pengolah. Para pengolah secara penuh kesadaran telah membentuk suatu wadah untuk menjaga eksistensi usahanya yang sekarang bernama “Kelompok pengolah Fajar Pantura”. Fajar Pantura didirikan pada tanggal 18 juli 2005 dibawah kepengurusan KUD Mina Samudera. Fajar Pantura merupakan suatu unit pengolahan ikan asin yang ada di PPI Cituis. Jumlah anggota pengolah ikan asin sampai sekarang ±10 yang semuanya berasal dari Kecamatan Pakuhaji Desa Surya Bahari.

4.2.5 Proses pelelangan ikan