Tabel 4 dan Lampiran 1. Dari 7 PPI yang ada, sebanyak 3 PPI tergolong baik yaitu PPI Cituis, PPI Tanjung Pasir, dan PPI Kronjo. PPI tersebut mempunyai Tempat
Pelelangan Ikan TPI, yang setiap harinya sangat aktif melelang ikan jika dibanding- kan dengan 4 PPI lainnya.
Tabel 4 Penyebaran daerah PPI di Kab. Tangerang, 2008
No. Nama PPI
Kecamatan
1 Kronjo Kronjo
2 Benyawakan Kemiri
3 Ketapang Mauk
4 Karang Serang
Serang Sukadiri 5 Cituis
Pakuhaji 6
Tanjung Pasir Teluk Naga
7 Dadap Kosambi
Sumber : http:www.Tangerangkab.go.id, 2008
4.1.4 Daerah penangkapan ikan
Daerah penangkapan ikan fishing ground merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan operasi penangkapan ikan. Daerah penangkapan ikan para
nelayan di Kabupaten Tangerang meliputi: Pulau Seribu, Perairan Tanjung Priuk Pulau Damar, Pulau Pari, Sumatra, Lampung Maringge, dan Subang Dinas
Perikanan Tangerang, 2008. Jenis-jenis ikan yang tertangkap oleh nelayan Kabupaten Tangerang dari
berbagai daerah penangkapan diatas sangat beragam, diantaranya jenis ikan yang banyak tertangkap adalah peperek Secutor ruconius, manyung Arius thalassinus,
biji nangka Upeneus sulphureus , bambangan Lutjanus spp, kerapu Ephinephelus spp, kakap Lates calcarifer, kurisi Nemipterus spp, ekor kuning Caesio pisang,
tigawaja Johnius dussumieri, cucut Sphyrhinidae, pari Trigonidae, selar Caranx bucculentus, kuwe Caranx sexfasciatus, tetengkek Megalapis cordyla, belanak
Mugil cephalus, japuh Dussumieria acuta, tembang Sardinella fimbrinata, kembung Rastrelliger kanagurta, tenggiri Scomberomorus comersonii, layur
Trichiurus savala, cumi-cumi Loligo spp, dan udang Penaeus.
4.1.5 Unit penangkapan
Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun, termasuk dengan kegiatan yang
menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan dan mengawetkan UU No 31 Tahun 2004. Keberhasilan memperoleh ikan dalam suatu
operasi penangkapan ikan sangat ditentukan oleh unit penangkapan yang ada yang terdiri dari armada penangkapan perahukapal perikanan, alat tangkap, dan nelayan.
1 Armada penangkapan ikan Kegiatan penangkapan ikan sangat tergantung oleh unit penangkapan ikan.
Salah satu dari unit penangkapan adalah armada penangkapan ikan yang terdiri dari perahu atau kapal perikanan. Armada penangkapan ikan yang beroperasi di
Kabupaten Tangerang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu perahu motor tempel PMT dan kapal motor KM. Perahu motor tempel adalah perahu yang
pengoperasiannya menggunakan mesin motor tempel outboard engine dengan bahan bakar solar. Kapal motor adalah kapal yang pengoperasiannya menggunakan
mesin yang disimpan di dalam badan kapal inboard engine dengan bahan bakar solar. Kapal motor yang banyak digunakan di Kabupaten Tangerang berukuran 5
GT, 5-10 GT, dan 10-20 GT. Jumlah perahu atau kapal perikanan di Kabupaten Tangerang tahun 2003-2007 dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 3
Tabel 5 Perkembangan jumlah kapalperahu perikanan di Kab. Tangerang, 2003- 2007
Jumlah unit Tahun
PMT KM Jumlah Total
unit Pertumbuhan
2003 1.592
68 1.660
- 2004
1.658 73
1.731 4,28
2005 1.757
89 1.846
6,64 2006
2.444 99
2.576 39,54
2007 2.445
180 2.625
1,90
Pertumbuhan per tahun 1967,2 101,8
- 13,09
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Tangerang, 2008
Tabel 5 jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Tangerang pada kurun waktu 2003-2007 mengalami perubahan dengan pertumbuhan total sebesar 13,09.
Jumlah kapalperahu di Kabupaten Tangerang berasal dari 7 PPI yaitu Kronjo, Benyawakan, Ketapang, Karang Serang, Cituis, Tanjung Pasir dan Dadap. Jumlah
kapalperahu didominasi oleh perahu motor tempel PMT dikarenakan biaya operasional dan pembuatannya lebih murah dibandingkan dengan kapal motor KM.
Tiap tahunnya jumlah kapal atau perahu mengalami peningkatan. Peningkatan pertumbuhan terbesar terjadi pada tahun 2005-2006 sebesar 39,54. Peningkatan
jumlah kapal atau perahu tersebut diakibatkan karena potensi perikanan Kabupaten Tangerang dinilai baik dan berbanding lurus dengan jumlah nelayan di Kabupaten
Tangerang dimana semakin banyak kapalperahu beroperasi maka jumlah nelayan juga meningkat.
500 1000
1500 2000
2500 3000
2003 2004
2005 2006
2007
Tahun Ju
m lah
u n
it
KM PMT
Gambar 2 Perkembangan jumlah kapal atau perahu perikanan di Kab. Tangerang, 2003-2007.
Berdasarkan pada Gambar 2, jumlah kapal atau perahu perikanan di Kab. Tangerang selalu meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut antara lain dikarenakan
adanya pembangunan fasilitas dermaga bongkar dan TPI di berbagai PPI di Kab. Tangerang. Pada umumnya PPI dilengkapi dengan fasilitas pokok, fungsional dan
tambahan yang sangat penting bagi aktivitas kegiatan nelayan, terutama dalam hal bongkar muat kapal. Dengan adanya fasilitas yang semakin memadai maka jumlah
kapalperahu akan semakin bertambah. 2 Alat tangkap
Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Tangerang selama kurun waktu 2003-2007 rata-rata berjumlah 2.311 unit Tabel 6. Jenis alat tangkap
yang digunakan adalah payang, dogol, purse seine, gillnet, bagan, rawai, pancing, sero, bubu, alat pengumpul kerang dan tombak. Dari berbagai jenis alat tangkap di
atas yang dominan adalah gillnet, pancing, dogol, bubu dan alat pengumpul kerang. Tabel 6 Perkembangan jumlah alat tangkap di Kab. Tangerang, 2003-2007
Tahun No. Alat
Tangkap 2003 2004 2005 2006 2007
Rataan
1 PY
110 90 80 60 60 80 2
DG 256 145 119 445 445 282
3 PR
- - 1 - 32 17 4
GT 1029 1041 1079 1280 1372 1161
5 BG
85 71 97 34 56 69 6
RW - 31 - 25 39 32
7 PC
439 450 401 468 468 445 8 SR -
- 2
23 23
16 9 BU -
- 39
156 156
117 10 APK 86
125 192
51 51
101 11 TBK
62 55 50 86 86 68 Jumlah
Unit 2067 2008 2060 2628 2788 2311
Perkembangan -
-2,85 2,59
27,57 -6,09
5,30
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Tangerang, 2008
Keterangan: PY: Payang; DG: Dogol; PR: Purse seine; GT: Gillnet; BG: Bagan; RW: Rawai; PC:
Pancing; SR: Sero; BU: Bubu; APK: Alat pengumpul kerang; TBK; Tombak
Jumlah alat tangkap yang beroperasi berfluktuasi setiap tahunnya dan jumlahnya mengalami kenaikan rata-rata sebesar 5,30 setiap tahunnya selama
kurun waktu 2003-2007 Gambar 3. Jumlah alat tangkap terbanyak terjadi pada tahun 2007, sebanyak 2788 unit. Penurunan jumlah alat tangkap terjadi pada tahun
2003-2004 dan selanjutnya mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2006 dan turun kembali pada tahun 2007. Penurunan jumlah alat tangkap yang beroperasi
dikarenakan naiknya harga BBM yang mengakibatkan kapal atau perahu tidak beroperasi.
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
J um
lah A
lat T
ang k
ap U
ni t
Gillnet Pancing
Dogol Bubu
Alat pengumpul kerang
Gambar 3 Perkembangan alat tangkap dominan di Kab. Tangerang, 2003-2007. 3 Nelayan
Pelabuhan merupakan salah satu lahan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja melalui kegiatan industri perikanan dan industri penangkapan. Industri ini
mendorong masyarakat khususnya nelayan agar dapat terlibat langsung. Nelayan adalah orang yang mengoperasikan unit penangkapan ikan atau sarana produksi.
Perkembangan jumlah nelayan di Kabupaten Tangerang periode tahun 2003-2007 disajikan pada Tabel 7 dan Gambar 4.
Tabel 7 Perkembangan jumlah nelayan di Kab. Tangerang, 2003-2007
Nelayan orang Tahun
Jumlah Pertumbuhan
2003 8.854 -
2004 9.614 8,58 2005 9.716 1,06
2006 12.084 24,37 2007 12.084
Rata-Rata Pertumbuhan 8.50
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Tangerang, 2008
Jumlah nelayan di Kabupaten Tangerang selama kurun waktu 2003-2007 setiap tahunnya meningkat, dengan rata-rata pertumbuhan 8,50. Kenaikan yang relatif
besar terjadi pada periode 2005-2006 dengan pertumbuhan 24,37. Meningkatnya jumlah nelayan setiap tahunnya di Kabupaten Tangerang disebabkan semakin
berkembangnya industri perikanan di daerah tersebut yang sangat menjanjikan sebagai mata pencaharian. Mayoritas penduduk Tangerang yang bekerja sebagai
nelayan merupakan penduduk yang tinggal di wilayah pesisir. Menurut data dari Dinas Kelautan Kabupaten Tangerang, nelayan yang bekerja di Kabupaten Tangerang
diklasifikasikan sebagai nelayan penuh yang berarti bahwa nelayan tersebut menggantungkan hidup sepenuhnya untuk menangkap ikan karena tidak mempunyai
pekerjaan lain.
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000
2003 2004
2005 2006
2007
Tahun Ju
m lah
N el
ayan Or
an g
Gambar 4 Perkembangan nelayan di Kab. Tangerang, 2003-2007.
4.1.6 Produksi dan nilai produksi