Pengalaman Menjadi Nelayan Sebaran Usia Nelayan di Wilayah Kecamatan Kei Besar Tengah
Pada saat pasokan ikan mengalami keterbatasan tersebut, maka terdapat beberapa hal yang mungkin terjadi terkait kondisi tersebut. Para pelaku pemasaran
di saluran distribusi akan memperoleh margin keuntungan yang lebih optimal dari kenaikan harga jual ikan. Namun di sisi lain, hal ini juga berpotensi pada kenaikan
biaya operasional dan tenaga yang dikeluarkan nelayan. Hal ini disebabkan nelayan perlu mengeluarkan biaya dan tenaga tambahan dalam aktivitas
penangkapan ikan. Pada tingkat pengecer, potensi kerugian dapat terjadi dikarenakan biaya transportasi yang telah dikeluarkan tidak dapat memperoleh
ikan dengan kuantitas optimal. Harga yang mahal juga berpotensi menimbulkan risiko pada hasil penjualan ikan tidak sesuai harapan.
Masa-masa panen biasanya terjadi pada bulan Januari sampai dengan April pada setiap tahunnya. Pada saat panen, hasil tangkapan ikan oleh nelayan
melimpah. Sesuai dengan hukum permintaan, bahwa pada saat pasokan agregat mengalami peningkatan sedangkan permintaan agregat cenderung tetap atau
bahkan menurun, maka harga jual ikan cenderung akan mengalami penurunan yakni harganya berada pada kisaran Rp.200.000 hingga Rp.300.000 per-bakul.
Komponen biaya operasional nelayan di antaranya adalah biaya makanan atau lauk pauk, makanan ringan, rokok, bensin, solar, minyak tanah, umpan,
minyak oli dan perawatan, dan biaya overhead lain yang tidak terduga. Hasil lengkap dari keadaan ini disampaikan sebagai lampiran, pada laporan penelitian
ini. Kisaran perolehan keuntungan rata-rata tiap melaut adalah Rp.5.000.000 hingga Rp.8.000.000.
Terkait alat tangkap ikan yang digunakan nelayan di antaranya adalah purse sain atau jaring bobo dan bagan. Purse sain lebih dominan tersedia di
wilayah Kecamatan Kei Kecil dan Kecamatan Kei Kecil Timur. Sedangkan untuk bagan, selain tersedia di Kecamatan Kei Kecil dan Kecamatan Kei Kecil Timur
juga tersedia di Kecamatan Kei Kecil Barat dan Kecamatan Kei Besar Tengah. Kapasitas hasil tangkapan purse sain mampu mencapai hasil maksimal sampai
dengan 3 ton ikan. Sedangkan pada bagan kapasitas tangkapannya mencapai hasil maksimal lebih kecil dibandingkan purse sain yakni 2 ton ikan. Purse sain
memiliki ukuran berkisar antara 150- 200 meter untuk ukuran kecil dan 200-600 meter untuk ukuran besar. Bagan memiliki ukuran panjang 17-24 meter x 12-16
meter, sedangkan untuk ukuran kecil adalah 12 x 15 meter.
Hasil analisis margin tata niaga sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya adalah hasil analisis secara keseluruhan pada aktivitas setiap kali tangkap ikan,
belum tergambarkan dengan jelas gambaran bagi hasil antara pemilik alat tangkap juragan dengan anak buah kapal. Mekanisme bagi hasil antara juragan dengan
anak buah kapal adalah perolehan hasil tangkap dibagi dua secara merata. Jumlah tenaga kerja pada pure sain berkisar antara 7-15 orang, sedangkan pada bagan
berkisar antara 4-7 orang. Sehingga dengan demikian hasil yang diperoleh oleh nelayan selama 1 bulan asumsi 20 hari kerja setelah dibagi dua dengan juragan,
adalah sebagaimana disajikan pada tabel berikut:
Tabel 22 Pendapatan nelayan per bu pada empat
No Kecamatan
1 Kei Kecil
2 Kei Kecil Timur
3 Kei Kecil Barat
4 Kei Besar Tengah
Hasil produksi perikanan sebesar 57 dari volume
Tual dan sisanya dipasarkan kepada kapal-kapal penampung
nelayan langsung di la dilaksanakan oleh pedagang pe
dipasarkan di pasar lokal Maluku Tenggara jumlahnya
merupakan pedagang pengumpul untuk jenis ikan kecil.
Mengacu pada Berita sementara ekspor Maluku
16.135.571,00 kg atau sekitar sebesar US10.649.360. Ekspor M
dari kelompok komoditi antara lain:
Ikan beku lainnya US7,31 juta; Udang kecil dan udang biasa lainnya
Udang kecil dan udang biasa lainnya Filletbeku ikan tuna, cakalang atau
Cumi lainnya beku US0, Udang kecil dan udang biasa lainnya
lainnya US0,26 juta. Adapun nilai ekspor
sebagaimana disajikan pada g
endapatan nelayan per bulan 20 hari kerja pada empat Kecamatan di Maluku Tenggara
Kecamatan Rata-rata Pendapatan Rp
Maksimum Minimum
Rata
n = 51 9.836.667
5.907.407 8.107.729
n = 14 9.821.429
7.738.095 8.729.642
n = 7 9.777.778
7.765.238 8.621.547
r Tengah n = 28
9.990.000 8.753.750
9.402.900
produksi perikanan skala besar dipasarkan keluar negeri volume hasil tangkap melalui pelabuhan perikanan nasional
dipasarkan secara langsung di laut oleh nelayan-nelayan kapal penampung dari luar yang membeli ikan hasil tangkapan
di laut. Pemasaran hasil tangkapan nelayan tradisional pedagang pengumpul yang bermukim di desa-desa nelayan da
pasar lokal di wilayah Maluku Tenggara. Pedagang pengumpul Tenggara jumlahnya tidak banyak, dan pada umumnya
n pedagang pengumpul untuk jenis ikan kecil. pada Berita Resmi Statistik Tahun 2012 diketahui bahwa
Maluku bulan Januari 2012 memiliki volume ekspor atau sekitar 16,14 ribu ton. Nilai ekspor bulan Januari
649.360. Ekspor Maluku pada awal tahun 2012 seluruhnya komoditi ikan dan udang, dengan komoditi spesifik menca
beku lainnya US7,31 juta; dang kecil dan udang biasa lainnya beku dengan kepala US0,90 j
dang kecil dan udang biasa lainnya beku tanpa kepala US0,68 juta; beku ikan tuna, cakalang atau stripe
‐bellied bonito US0,57 juta; umi lainnya beku US0,49 juta;
dang kecil dan udang biasa lainnya beku US0,44 juta; dan lainnya US0,26 juta.
nilai ekspor Maluku menurut Negara tujuan ekspornya gaimana disajikan pada gambar 12 di bawah ini :
an Rp Rata-rata
8.107.729 8.729.642
8.621.547 9.402.900
negeri ekspor perikanan nasional di
nelayan kecil hasil tangkapan
nelayan tradisional desa nelayan dan
Pedagang pengumpul di umumnya mereka
diketahui bahwa Angka ekspor sebesar
bulan Januari 2012 seluruhnya berasal
spesifik mencakup
beku dengan kepala US0,90 juta; pa kepala US0,68 juta;
bonito US0,57 juta;
ekspornya adalah