Ketidakstabilan ekonomi makro HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Strategi S – O Strengths – Opportunity  Strategi pembangunan berbasis kepulauan SO1

Strategi pembangunan berbasis kepulauan dimaksudkan untuk mengoptimalkan pengembangkan potensi kepulauan, pengembangan kapasitas, serta system jaringan infrasruktur perhubungan bagi daerah kepulauan dan pesisir secara optimal, terintegrasi, dan berkelanjutan dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat.  Strategi membangun prasarana transportasi laut yang terintegrasi ke daratan SO2 Alternatif strategi inidirumuskan dengan melihat kekuatan Kabupaten Maluku Tenggara yang memiliki pulau-pulau besar dan kecil dengan kekayaan sumberdaya alam perikanan tangkap yang tersebar di tiap-tiap kecamatan dan juga peranan sektor transportasi sangat penting untuk menggerakan sektor–sektor hulu dan hilirnya serta dilihat dari interaksi antar pulau merupakan karakter wilayah produksi dan juga Pemerintah Daerah memiliki kewenangan untuk mengatur keuangannya sendiri, untuk memanfaatkan peluang bahwa secara geografis merupakan wilayah perbatasan, merupakan salah satu daerah tertinggal, termasuk dalam konsep gugus pulau Maluku, dan letak Provinsi Maluku yang strategis.  Peningkatan investasi dan ekspor SO3 Peningkatan investasi dan ekspor dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian wilayah dan masyarakat sehingga income masyarakat akanmeningkat baik yang digerakkan oleh kemampuan ekonomi mereka sendirimaupun ekonomi wilayah melalui peningkatan investasi, pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan, pengembangan pertanian, penciptaan lapangan pekerjaan dengan pemanfaatan sumberdaya alam yang optimal, dan pengembangan komoditas unggulan yang dimiliki secara berkelanjutan atau kontinuitas untuk tujuan ekspor atau pemasaran ikan ke luar negeri. b. Strategi S-T Strength – Threat  Meningkatkan fasilitas sistem peralatan keselamatan pelayaran ST1 Faktor iklim atau cuaca yang tidak menentu selain berdampak pada pencapaian kapasitas produksi yang terkendala, juga mengakibatkan meningkatnya risiko kecelakaan kerja. Apabila iklim atau cuaca kurang bersahabat bagi nelayan saat melakukan aktivitas menangkap ikan, maka risiko terjadinya kecelakaan kerja akan meningkat. Sehingga dengan demikian perlunya ditingkatkan kualitas fasilitas sistem peralatan keselamatan pelayaran bagi nelayan. Hal ini agar meminimalisir dampak risiko yang dapat terjadi.  Meningkatkankan teknologi alat tangkap dan armada penangkapan ikan ST2 Pada aspek kuantitas alat tangkap dan armada penangkapan ikan yang dimiliki oleh nelayan sudah relatif memadai. Namun demikian kualitasnya masih belum optimal, dalam arti teknologi yang digunakan. Hal ini akan menjadi ancaman bagi nelayan, pada saat terdapatnya aktivitas pencurian ikan illegal fishing yang menggunakan alat tangkap dan armada penangkapan ikan dengan teknologi yang lebih optimal. Peningkatan teknologi akan menyebabkan peningkatan kemampuan nelayan dalam menangkap ikan secara lebih efektif dan efisien, sehingga akan meningkatkan pula taraf kesejahteraan nelayan di wilayah Maluku Tenggara.  Meningkatkan keamanan wilayah perairan ST3 Terjadinya kegiatan pencurian ikan illegal fishing disebabkan oleh belum optimalnya penjagaan keamanan di wilayah perairan. Potensi ikan di wilayah Maluku Tenggara sangat menggiurkan bagi pihak lain untuk dapat memperolehnya, meskipun dengan cara yang illegal. Kegiatan illegal fishing ini sangat merugikan nelayan di wilayah perairan Maluku Tenggara. Sehingga dengan demikian diperlukan peningkatan keamanan wilayah perairan oleh pemerintah melalui aparat keamanan, agar kegiatan illegal fishing dapat dicegah atau diminimalisir.  Pembentukan dan perkuatan koperasi nelayan ST4 Kuantitas ketersediaan alat dan armada tangkap ikan yang mencukupi, dengan kemampuan produksi ikan tangkap yang baik, memiliki potensi sumber daya ikan melimpah, dan memiliki pulau-pulau besar dan kecil membutuhkan sebuah organisasi professional yang dapat mewadahi kebutuhan nelayan, khususnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan nelayan. Ketidakstabilan ekonomi makro yang disebabkan oleh berbagai faktor dapat menjadi ancaman terhadap penentuan harga jual produk, maupun permintaan dan penawaran akan produk. Dengan memanfaatkan kekuatan pemerintah daerah yang memiliki kewenangan untuk mengatur keuangannya sendiri, maka dapat disusun strategi pembentukan dan perkuatan koperasi nelayan. Pembentukan dan perkuatan koperasi nelayan akan mampu menjadi sarana bagi nelayan dalam kontinuitas aktivitas penangkapan ikan. Keuntungan koperasi berupa sisa hasil usaha SHU akan turut dinikmati oleh nelayan, selain keuntungan-keuntungan lainnya yang dapat dinikmati oleh nelayan di wilayah Maluku Tenggara. c. Strategi W – O Weaknesses – Opportunity  Strategi peningkatan kapasitas pemerintahan daerah WO1 Strategi peningkatan kapasitas Pemerintahan Daerah dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah di era otonomi daerah, sehingga penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan publik dapat dilaksanakan secara profesional, efisien, dan memiliki output dan outcome yang optimal. Peningkatan kapasitas pemerintahan daerah ini akan dapat memanfaatkan peluang yang ada dan mampu mengantisipasi kelemahan-kelemahan, dalam hal pemasaran ikan terkait dengan pengembangan wilayah perdesaan di Maluku Tenggara bagi kesejahteraan nelayan.  Optimalisasi dan kontinuitas promosi potensi wisata WO2 Keberadaan Kabupaten Maluku Tenggara secara geografis merupakan wilayah perbatasan dan termasuk dalam konsep gugus Pulau Maluku, dapat menciptakan potensi wisata bahari.Hal ini perlu dioptimalkan pelaksanaan dan kontinuitas promosinya, agar mampu menstimulus