Peran Orang Tua Orang Tua a. Pengertian Orang Tua

Namun seiring perkembangan zaman bukanlah hal yang mustahil bagi ibu untuk bekerja. apalagi di Indonesia telah ada RUU tentang Kesetaraan Gender. Seperti yang dijelaskan dalam teori Feminisme Marxis yang menjelaskan bahwa subordinasi perempuan melayani kebutuhan akan kapitalisme. Dalam hubungan ekonomi dan karakteristik gagasan dari mode kapitalisme produksi yang seharusnya mencari struktur ketidaksetaraan yang secara tidak adil menghambat kehidupan perempuan, kebalikan dari kehidupan laki-laki yang serba menikmati keuntungan dan kelebihan. Solusi untuk masalah penindasan terhadap kaum perempuan itu terletak pada penghancuran kapitalisme. 35 Solusi untuk masalah penindasan terhadap kaum perempuan itu terletak pada penghancuran kapitalisme. 36

c. Ibu Yang Bekerja

Dalam Encyclopedia of Children’s Health, ibu bekerja adalah seorang ibu yang bekerja di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan di samping membesarkan dan mengurus anak di rumah. Menurut Munandar pengertian daripada ibu yang bekerja yaitu bahwa pada ibu yang bekerja aktivitasnya meliputi kegiatan yang bersifat melayani suami dan anak, juga ikut bekerja untuk menambah penghasilan. Menurut Achir, pada ibu yang bekerja selain menunjukkan fungsinya dalam kehidupan rumah tangga, ia juga melakukan kegiatan secara teratur atau sinambung dalam suatu jangka waktu tertentu, 35 Siti Napsiyah A, Lisma Diawati F, Belajar Teori Pekerjaan Sosial, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 116. 36 Siti Napsiyah A, Lisma Diawati F, Belajar Teori Pekerjaan Sosial, h. 116. dengan tujuan yang jelas yaitu untuk menghasilkan atau mendapatkan sesuatu dalam bentuk benda, uang, jasa, maupun ide. 37 Faktor-faktor yang menyebabkan ibu bekerja yaitu untuk mengurangi beban ekonomi keluarga, untuk menambah penghasilan, menghindari kebosanan, mengisi waktu yang kosong, untuk mengembangkan dirinya, menggilai kerja workaholic, untuk memanfaatkan skill atau keahlian yang ia punya, dan untuk ekonomis tidak tergantung dari suaminya. 38 Namun ada juga ibu yang memang merupakan pekerja keras. Filosofi pekerja keras merupakan sesuatu yang khas yang terjadi di dunia ‘Timur’. Faktornya bisa karena suatu kultur atau mungkin juga karena memang lingkungan alam yang membuat orang-orangnya ulet. 39 Selain itu alasan yang menyebabkan ibu memilih untuk bekerja yakni karena adanya dukunganmotivasi dari suami ataupun anaknya. Menurut Herzberg yang dimaksud dengan motivasi adalah kekuatan energi seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri motivasi intrinsik maupun dari luar individu motivasi ekstrinsik. 40 37 Munandar, SCU, Emansipasi Peran Ganda Wanita Indonesia: Suatu Tinjauan Psikologis, Jakarta: Penerbit UI Press, 1983, h. 23. 38 Munandar, SCU, Emansipasi Peran Ganda Wanita Indonesia: Suatu Tinjauan Psikologis, h. 47. 39 Rudy Tantra, “Work Hard or Work Smart”, artikel ini diakses pada 4 Mei 2016 dari http:m.kompasiana.comrudytantra88work-hard-or-work-smart_552e37c06ea83473238b45b4 40 “Teori-teori motivasi”, artikel ini diakses pada 29 Agustus 2016 dari http:new.edulab.co.idteori-teori-motivasi Dari pengertian dan faktor yang menyebabkan seorang ibu memilih untuk bekerja, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Kesejahteraan sosial yakni suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup yang bersifat mendasar, yang dikenal sebagai lima pilar kesejahteraan sosial. Kelima pilar itu antara lain mencakup makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan kesehatan. 41

3. Anak a. Pengertian Anak

Anak adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Banyak dari para ilmuan mendefinisikan arti Anak dalam sebuah keluarga, juga di dalam UUD 1945 dijelaskan pengertian, hak-haknya, dan perlindungan dari segi hukum dalam mensejahterakan kehidupan anak. Definisi anak menurut pasal 1 ayat 1 Undang-undang No. 35 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang dimaksud anak menurut undang-undang tersebut adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 42 Menurut John Locke, anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. 43 Anak mempunyai kecenderungan untuk menyimpang dari hukum dan 41 Asep Usman Ismail, Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2012, h. 283. 42 Undang-undang Perlindungan Anak, Bandung: Fokus Media, 2014, hal.3. 43 Hastuti, Psikologi Perkembangan Anak, Yogyakarta: Tugu Publisher, 2012, h. 11.