Dari pengertian dan faktor yang menyebabkan seorang ibu memilih untuk bekerja, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga mereka. Kesejahteraan sosial yakni suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup yang bersifat
mendasar, yang dikenal sebagai lima pilar kesejahteraan sosial. Kelima pilar itu antara lain mencakup makanan, pakaian, perumahan,
pendidikan dan kesehatan.
41
3. Anak a. Pengertian Anak
Anak adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Banyak dari para ilmuan mendefinisikan arti Anak dalam sebuah keluarga, juga di
dalam UUD 1945 dijelaskan pengertian, hak-haknya, dan perlindungan dari segi hukum dalam mensejahterakan kehidupan anak. Definisi anak
menurut pasal 1 ayat 1 Undang-undang No. 35 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak, yang dimaksud anak menurut undang-undang tersebut adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
42
Menurut John Locke, anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan.
43
Anak mempunyai kecenderungan untuk menyimpang dari hukum dan
41
Asep Usman Ismail, Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2012, h. 283.
42
Undang-undang Perlindungan Anak, Bandung: Fokus Media, 2014, hal.3.
43
Hastuti, Psikologi Perkembangan Anak, Yogyakarta: Tugu Publisher, 2012, h. 11.
ketertiban yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengertian terhadap realita kehidupan.
Haditono berpendapat bahwa anak merupakan makhluk yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang, dan tempat bagi
perkembangannya. Selain itu anak merupakan bagian dari keluarga, dan keluarga memberi kesempatan bagi anak untuk belajar tingkah
laku yang penting untuk perkembangan yang cukup baik dalam kehidupan bersama.
44
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan secara garis besar, bahwa anak adalah anugerah dari Tuhan yang berusia 0-18
tahun, yang membutuhkan kasih sayang, pendidikan, serta perlakuan yang layak untuk tahap tumbuh kembangnya agar menghasilkan
generasi bangsa yang berkualitas di masa depan.
b. Perkembangan Anak dengan Ibu Yang Bekerja
Dalam beberapa penelitian dikatakan, bahwa seperti dua sisi mata uang, peran ibu yang bekerja juga bisa memberi efek positif pada anak
laki-laki. Anak menyadari bahwa ibu bekerja keras untuknya, ini tentu memperdalam cintanya. Penelitian juga menunjukkan, anak-anak dari
ibu yang bekerja lebih baik dalam mengelola sesuatu, lebih mandiri, dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan baik.
Akan tetapi, ibu yang merasa bersalah karena menyukai pekerjaannya cenderung memanjakan anak-anaknya. Akibatnya bisa negatif, tidak
44
Hastuti, Psikologi Perkembangan Anak, h. 12.
saja bagi hubungan anak dengan teman sebaya namun juga pada prestasi anak di sekolah.
45
Anak yang sering ditinggal ibunya bekerja, akibat yang dapat ditimbulkan bagi perkembangan si anak biasanya, dia akan sering
tertekan, merasa tidak dibutuhkan dan kurang kasih sayang. Apalagi jika orang tua terlebih ibu yang karena kelelahan dan memiliki
masalah di kantor, tidak dapat mengontrol emosinya dan bersikap marah-marah maka keadaan seperti ini sangat berisiko bagi psikologis
anak. Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang
berarti faktor kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Seperti yang diungkapkan oleh Santrock
bahwa pengetahuan mengenai kosakata pada hakekatnya merupakan bagian dari tes intelegensi, dan sama pentingnya dengan aspek
perkembangan bahasa lainnya yang merupakan aspek penting dari intelegensi anak.
46
Jika dalam pengasuhan sampai terjadi perlakuan salah terhadap anak, maka akan berakibat pada perkembangannya seperti
pengendalian emosi yang buruk, masalah keterikatan, masalah dengan hubungan peer group, kesulitan beradaptasi di sekolah, dan masalah
psikologis lainnya. Juga akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan
45
“Dampak anak pada ibu yang bekerja” artikel diakses pada 4 Februari 2016 dari http:www.ayahbunda.co.idkeluarga-psikologidampak-ibu-bekerja
.
46
John W. Santrock, Masa Perkembangan Anak, Buku 2 Edisi 11, Jakarta: Salemba Humanika, 2011, h. 216.