5. 7. Indikator Pelayanan Air Bersih

10 Dalam peraturan tersebut ditegaskan bahwa kualitas air di Indonesia, baik air minum maupun air bersih harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobilogi, fisika, kimia dan radioaktif seperti tercantum pada Tabel 2.1 berikut ini : Tabel 2.1 Persyaratan Air Minum menurut Peraturan Departemen Kesehatan No. Parameter Satuan Kadar maksimum yang disyaratkan Keterangan I. 1. 2. 3. 4. Parameter Fisik Warna Rasa dan bau Temperatur Kekeruhan TCU - ºC NTU 15 - Suhu udara ± 3º 5 Tidak berbau dan ridak berasa

II. 5.

6. Parameter Radioaktif Gross alpha activity Gross beta activity Bqliter Bqliter 0.1 1

III. 7.

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17, 18, 19. 20. 21. 22. Parameter Kimia A. Bahan Anorganik Antimon Air raksa Arsenic Barium Boron Kadmium Kromium Valensi 6 Tembaga Sianida Fluorida Timbal Molybdenum Nikel Nitrat Nitrit Selenium mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter mgliter 0.005 0.001 0.1 0.7 0.3 0.003 0.05 2 0.07 1.5 0.01 0.07 0.02 50 3 0.01 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. B. Bahan Organik Chlorinated alkanes Carbon tetrachloride Diclhoromethane 1,2-dichloroethane 1,1,1-dichloroethane Chlornated ethenes Vinyl chloride 1,1-dichloroethane 1,2-dichloroethane Trichloroethene Tetrachloroethene Aromatic hydrocarbons µgliter µgliter µgliter µgliter µgliter µgliter µgliter µgliter µgliter µgliter 2 20 30 2000 5 30 50 70 40 10 11 33. 34. 35. 36. 37. 38.3 9. Benzene Toluene Xylenes Benzo[a]pyrne Cholerenated benzenes Monochlorobenzene 1,2-dichlorobenzene 1,4-dichlorobenzene Trichlorobenzenes togal µgliter µgliter µgliter µgliter µgliter µgliter µgliter 700 500 0.7 300 1000 300 20 Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan R.I.No.907MENKESSKVII2002, Tahun 2002.

2.2.3 Kuantitas dan tekanan

Dalam sistem penyediaan air bersih, persyaratan kuantitas adalah persyaratan yang ditinjau berdasarkan banyaknya air baku yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakatpenduduk yang dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari standar debit air bersih yang didistribusikan kekonsumen. Besarnya konsumsi air bersih untuk rumah tangga domestik untuk setiap kota atau daerah tidak sama. Kebutuhan air bersih sesuai kriteria yang ditetapkan oleh Ditjen Cipta Karya Departeman Pekerjaan Umum berdasarkan kategori Kota dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut : Tabel 2.2 Konsumsi Air Berdasarkan Kategori Kota Kategori Kota Jumlah penduduk orang Konsumsi air ltrorghari Metropolitan 1.000.000 210 Besar 500.000 – 1.000.000 170 Sedang 100.000 – 500.000 150 Kecil 20.000 – 100.000 90 Ibukota Kecamatan IKK 20.000 60 Sumber : Ditjen Cipta Karya Departeman Pekerjaan Umum, 2003 Tekanan air yang tidak normal akan menyebabkan keluarnya air melalui kran-kran pelanggan jadi terhambat, pengaliran air menjadi kecil bahkan mungkin tidak mengalir sama sekali. Syarat terpenuhinya tekanan adalah terpenuhinya tekanan minimal di titik simpul paling jauh dari sumber sebesar 10 meter kolom air mka. Kecepatan aliran akan sangat berpengaruh terhadap terpenuhinya tekanan yang optimal, sehingga kecepatan aliran minimal di pipa distribusi harus terpenuhi sebesar 0,5 – 1 mdetk. 12

2.2.4 Kontinuitas air bersih

Air baku harus dapat diambil terus menerus untuk keperluan air bersih dengan fluktuasi yang relatif tetap, baik pada musim kemarau maupun pada musim penghujan. Persyaratan kontinuitas dapat diartikan juga bahwa air bersih harus tersedia 24 jam penuh per hari, sehingga setiap saat diperlukan air akan selalu tersedia. Namun kondisi ideal tersebut hampir tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga untuk menentukan tingkat kontinuitas pemakaian air dapat dilakukan dengan cara pendekatan aktifitas konsumen terhadap prioritas pemakaian air yaitu minimal selama 12 jam per hari, pada jam-jam aktifitas kehidupan yang berlangsung pada pukul 06.00 – 18.00. Penyebab kontinuitas distribusi air PDAM belum mencapai 100 yang artinya distribusi air masih mengalami kemacetan, antara lain disebabkan terjadinya kebocoran pipa yang menyebabkan distribusi air tidak sampai pada tempat-tempat tertentu, musim kemarau yang menyebabkan kapasitas bahan baku air menurun dan distribusi air bersih sewaktu-waktu tidak mengalir karena PDAM melakukan kegiatan maintenance berupa pembersihan sarana pengolahan air bersih atau perbaikan jaringan.

2.3 Kualitas Pelayanan