10
Dalam peraturan tersebut ditegaskan bahwa kualitas air di Indonesia, baik air minum maupun air bersih harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan
mikrobilogi, fisika, kimia dan radioaktif seperti tercantum pada Tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1 Persyaratan Air Minum menurut Peraturan Departemen Kesehatan No.
Parameter Satuan
Kadar maksimum yang disyaratkan
Keterangan I.
1. 2.
3. 4.
Parameter Fisik Warna
Rasa dan bau Temperatur
Kekeruhan TCU
- ºC
NTU 15
- Suhu udara ± 3º
5 Tidak berbau dan
ridak berasa
II. 5.
6. Parameter Radioaktif
Gross alpha activity Gross beta activity
Bqliter Bqliter
0.1 1
III. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
16. 17,
18, 19.
20. 21.
22. Parameter Kimia
A. Bahan Anorganik Antimon
Air raksa Arsenic
Barium Boron
Kadmium Kromium Valensi 6
Tembaga Sianida
Fluorida Timbal
Molybdenum Nikel
Nitrat Nitrit
Selenium mgliter
mgliter mgliter
mgliter mgliter
mgliter mgliter
mgliter mgliter
mgliter mgliter
mgliter mgliter
mgliter mgliter
mgliter 0.005
0.001 0.1
0.7 0.3
0.003 0.05
2 0.07
1.5 0.01
0.07 0.02
50 3
0.01 23.
24. 25.
26. 27.
28. 29.
30. 31.
32. B. Bahan Organik
Chlorinated alkanes
Carbon tetrachloride Diclhoromethane
1,2-dichloroethane 1,1,1-dichloroethane
Chlornated ethenes
Vinyl chloride 1,1-dichloroethane
1,2-dichloroethane Trichloroethene
Tetrachloroethene
Aromatic hydrocarbons
µgliter µgliter
µgliter µgliter
µgliter µgliter
µgliter µgliter
µgliter
µgliter 2
20 30
2000 5
30 50
70 40
10
11
33. 34.
35. 36.
37. 38.3
9. Benzene
Toluene Xylenes
Benzo[a]pyrne
Cholerenated benzenes
Monochlorobenzene 1,2-dichlorobenzene
1,4-dichlorobenzene Trichlorobenzenes togal
µgliter µgliter
µgliter
µgliter µgliter
µgliter µgliter
700 500
0.7
300 1000
300 20
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan R.I.No.907MENKESSKVII2002, Tahun 2002.
2.2.3 Kuantitas dan tekanan
Dalam sistem penyediaan air bersih, persyaratan kuantitas adalah persyaratan yang ditinjau berdasarkan banyaknya air baku yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air
bersih masyarakatpenduduk yang dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari standar debit air bersih yang didistribusikan kekonsumen.
Besarnya konsumsi air bersih untuk rumah tangga domestik untuk setiap kota atau daerah tidak sama. Kebutuhan air bersih sesuai kriteria yang ditetapkan oleh Ditjen Cipta
Karya Departeman Pekerjaan Umum berdasarkan kategori Kota dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut :
Tabel 2.2 Konsumsi Air Berdasarkan Kategori Kota
Kategori Kota Jumlah penduduk orang
Konsumsi air ltrorghari Metropolitan
1.000.000 210
Besar 500.000
– 1.000.000 170
Sedang 100.000
– 500.000 150
Kecil 20.000
– 100.000 90
Ibukota Kecamatan IKK 20.000
60
Sumber : Ditjen Cipta Karya Departeman Pekerjaan Umum, 2003
Tekanan air yang tidak normal akan menyebabkan keluarnya air melalui kran-kran pelanggan jadi terhambat, pengaliran air menjadi kecil bahkan mungkin tidak mengalir
sama sekali. Syarat terpenuhinya tekanan adalah terpenuhinya tekanan minimal di titik simpul paling jauh dari sumber sebesar 10 meter kolom air mka.
Kecepatan aliran akan sangat berpengaruh terhadap terpenuhinya tekanan yang optimal, sehingga kecepatan aliran minimal di pipa distribusi harus terpenuhi sebesar 0,5
– 1 mdetk.
12
2.2.4 Kontinuitas air bersih
Air baku harus dapat diambil terus menerus untuk keperluan air bersih dengan fluktuasi yang relatif tetap, baik pada musim kemarau maupun pada musim penghujan.
Persyaratan kontinuitas dapat diartikan juga bahwa air bersih harus tersedia 24 jam penuh per hari, sehingga setiap saat diperlukan air akan selalu tersedia. Namun kondisi ideal
tersebut hampir tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga untuk menentukan tingkat kontinuitas pemakaian air dapat dilakukan dengan cara pendekatan
aktifitas konsumen terhadap prioritas pemakaian air yaitu minimal selama 12 jam per hari, pada jam-jam aktifitas kehidupan yang berlangsung pada pukul 06.00
– 18.00. Penyebab kontinuitas distribusi air PDAM belum mencapai 100 yang artinya
distribusi air masih mengalami kemacetan, antara lain disebabkan terjadinya kebocoran pipa yang menyebabkan distribusi air tidak sampai pada tempat-tempat tertentu, musim
kemarau yang menyebabkan kapasitas bahan baku air menurun dan distribusi air bersih sewaktu-waktu tidak mengalir karena PDAM melakukan kegiatan
maintenance
berupa pembersihan sarana pengolahan air bersih atau perbaikan jaringan.
2.3 Kualitas Pelayanan