56
Gambar 3.3 Bagan Alir Penilaian Kinerja PDAM Menurut BPPSPAM
Berdasarkan hasil penilaian kinerja menurut BPPSPAM, selanjutnya PDAM dapat dikategorikan menjadi 3 tiga kategori dengan Nilai Kinerja dan Indikator seperti
ditunjukkan pada Tabel 3.13 berikut ini.
Tabel 3.13 Kategori dan Indikator Penilaian Kinerja PDAM Sesuai Kriteria BPPSPAM
Kategori Nilai
Kinerja Indikator
Sehat 2,00
PDAM mampu berkembang, meraih untung, mampu mengelola pinjaman PDAM sendiri, mampu melakukan
penggantian asset dan operasi efisien, meraih untung.
Kurang Sehat
1,70 – 2,00 PDAM kurang berkembang, pendapatan hanya bisa
menutup biaya operasi, keuntungan rendah, resiko kegagalan penyelesaian hutang tinggi.
Sakit ≤1,70
PDAM tidak berkembang, menderita kerugian, operasi didasarkan sumber daya yang terbatas, penyelesaian
pinjaman bermasalah,
mengalami penurunan
sambungan, tidak mampu membiayai penggantian asset, pelayanan kemasyarakatan terabaikan.
3.9 Analisis Kehilangan Air
Kehilangan air atau Air Tak Berekening ATR merupakan salah satu penyebab utama buruknya kinerja PDAM. Permasalahan air tak berekening di Indonesia, sebagian
besar merupakan kehilangan air fisik yang disebabkan oleh infrastruktur yang sudah tua, bahan pipa yang tidak sesuai dan kurangnya pemeliharaan.
X
Bobot Bidang
Bobot Bidang Teknis
0,15
Bobot Bidang Keuangan
0,55
Bobot Bidang Manajemen
0,30 Bobot
Aspek b
i
Nilai Aspek
n
i
Σ b
i
n
i
Nilai Kinerja
Kategori PDAM
57
Besarnya air tak berekening menyebabkan besarnya kerugian finansial. Besarnya nilai finansial kerugian akibat kehilangan air tersebut merupakan alasan yang sangat kuat
mengapa harus dilakukan upaya untuk menurunkan tingkat kehilangan air di Indonesia. Yang termasuk Air Tak Berekening ATR, bukan hanya kehilangan air oleh sebab-
sebab yang tidak dikehendaki, melainkan juga yang resmi dan dikehendaki, misalnya air yang dipergunakan untuk keperluan pemadam kebakaran, bantuan, hidran umum yang
digratiskan dan penyiraman jalan atau taman kota, tetapi tidak mendatangkan pendapatan. Sesuai dengan konsep dalam bidang penanganan Air Tak Berekening ATR dari
International Water Association IWA
yang diadopsi oleh Departemen Pekerjaan Umum
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 182007, maka dalam menangani Air Tak Berekening harus dirinci dengan jelas yang dituangkan dalam Neraca Air, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 3.14 berikut ini.
Tabel 3.14 Neraca Air
Sistem Input
Konsumsi Resmi
Konsumsi Resmi
Berekening Konsumsi Bermeter Berekening
Air Berekning Konsumsi Tak Bermeter
Berekening Konsumsi
Resmi Tak Berekening
Konsumsi Bermeter Tak Berekening
Air Tak Berekning
Konsumsi Tak Bermeter Tak Berekening
Kehilangan Air
Kehilangan Air Non Teknis
Komersial Konsumsi Tak Resmi
Ketidakakuratan Meter dan Kesalahan Penanganan Data
Kehilangan Air TeknisFisik
Kebocoran Pada Pipa Transmisi Distribusi
Kebocoran dan Luapan Pada Reservoir dan Tanki
Kehilangan Pada Pipa Dinas Sampai Meter Pelanggan
Sumber : IWA, 2000 Dalam BPPSPAM, 2009
Dari tabel di atas, komponen ATR terdiri atas konsumsi resmi tidak berekening PDAM tidak memperoleh pendapatan, kehilangan air non tekniskomersial dan
kehilangan air teknisfisik. Masing-masing komponen tersebut dirinci lagi menjadi:
a. Konsumsi resmi bermeter tak berekening, yaitu air yang didistribusikan secara sah