23
karyawan yang dijadikan acuan di dalam penentuan karir, pemberian kompensasi serta peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihandiklat di dalam maupun
di luar perusahaan.
6.
Tertib Laporan Internal
Laporan internal PDAM berupa laporan tahunan, laporan bulanan, laporan harian. Laporan-laporan yang dibuat tersebut baik laporan keuangan maupun operasional
harus tepat waktu.
7.
Tertib Laporan Eksternal
Laporan eksternal berupa laporan keuangan tahunan dan laporan untuk perpajakan harus dibuat sesuai dengan waktu tanpa ada keterlambatan dalam pembuatannya.
8.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP
PDAM harus mempunyai rencana kinerja dan anggaran perusahaan RKAP, yang dipedomani dalam melaksanakan kegiatan tahunan.
9.
Opini Auditor Independent
Opini auditor independent tahun sebelumnya adalah Wajar Tanpa Pengecualian atas audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
10.
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Tahun Terakhir
Temuan hasil audit Tahun Buku lalu harus selesai ditindaklanjuti pada tahun anggaran berjalan, sebagai sebuah keseriusan dalam perbaikan kinerja perusahaan.
2.6.2 Penilaian Kinerja Sesuai Kriteria BPPSPAM
Untuk mengetahui tingkat kesehatan PDAM, BPPSPAM Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum menerapkan penilaian kinerja PDAM berdasarkan 3
tiga bidang penilaian yaitu bidang keuangan, bidang manajemen dan bidang teknis.
a. Penilaian Kinerja Bidang Keuangan
Pada bidang keuangan, indikator penilaian kinerja PDAM, meliputi :
1.
Operating ratio
Operating ratio
adalah rasio perbandingan biaya operasi dengan pendapatan.
Operating ratio
mengindikasikan seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan. Semakin besar nilai rasio, berarti semakin kecil laba
diperoleh. Perusahaan hendaknya mengupayakan untuk melakukan penghematan biaya operasi atau berupaya untuk meningkatkan pendapatan supaya operating
rasionya menjadi 1. Saat operating rasio 1, maka berarti pendapatan yang
24
dihasilkan dari operasi lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasi tersebut. Ini dapat dikatakan bahwa kinerja operasi perusahaan berada
dalam kategori baik. Selain dilihat dari
operating ratio,
kinerja keuangan PDAM dapat juga dianalisis dengan melihat laju pertumbuhan komponen-komponen dalam laporan keuangan
yang berhubungan dengan kegiatan operasi dari tahun ke tahun. Hal ini untuk membandingkan besarnya rasio keuangan dari tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya apakah mengalami peningkatan atau penurunan.
2. Rasio Hutang Jangka Panjang Terhadap Total Aktiva
Rasio hutang jangka panjang terhadap total aktiva mengindikasikan berapa besar dana yang dipinjam untuk membiayai asset perusahaan. Semakin besar nilai rasio,
berarti semakin tinggi resiko kegagalan yang akan dihadapi, karena besar kemungkinan perusahaan tidak bisa membayar kewajiban jangka panjangnya.
Selain dari analisis rasio hutang jangka panjang terhadap total asset, kinerja keuangan PDAM dapat juga dianalisis dengan melihat laju pertumbuhan hutang
jangka panjang terhadap total aktiva dari tahun ke tahun.
3. Rasio Pendapatan Terhadap Hutang Jangka Panjang
Rasio pendapatan terhadap hutang jangka panjang mengindikasikan berapa besar pendapatan diperoleh dari besarnya dana pinjaman yang digunakan untuk
menghasilkan pendapatan. Semakin kecil nilai rasio, berarti semakin lambat dalam pemulihan dana untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo.
Selain rasio pendapatan terhadap hutang jangka panjang, analisis keuangan PDAM dapat juga dilakukan dengan melihat laju pertumbuhan rasio pendapatan terhadap
hutang jangka panjang PDAM .
4. Kas Terhadap Pendapatan Per Hari
Rasio kas terhadap pendapatan per hari mengindikasikan lama hari perputaran uang tunai yang tersedia dan dimiliki dari tingkat pendapatannya. Jika rasionya terlalu
kecil atau terlalu besar berarti mengindikasikan adanya ketidaktepatan dalam manajemen keuangan yang diterapkan.
b. Penilaian Kinerja Bidang Manajemen