Penelitian Terkait ANALISA KINERJA JARINGAN DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PDAM KOTA UNGARAN KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

26

2. Efisiensi Produksi

Efiensi produksi merupakan salah satu indikator yang menjadi penilaian tingkat kesehatan PDAM di bidang teknik. Dengan diketahui besarnya tingkat efisiensi produksi maka dapat diketahui kemampuan atau fleksibilitas suatu sistem produksi dalam menanggapi perubahan output. Efisiensi produksi mengindikasikan antara kapasitas yang optimal dan kapasitas yang terpasang.

3. Jam Operasi

Jam operasi produksi mengindikasikan kemampuan sistem penyediaan air minum dalam memanfaatkan sistem produksi, dimana semakin tinggi jam operasi, semakin baik pemanfaatan sistem penyediaan air minum yang ada.

4. Kapasitas Belum Termanfaatkan

Kapasitas belum termanfaatkan merupakan sisa kapasitas antara besarnya kapasitas terpasang dengan kapasitas produksi yang dihasilkan oleh PDAM.

2.7 Penelitian Terkait

1. Fenty Wisnuwardhani 2004, melakukan penelitian terhadap tingkat pelayanan air bersih di Perumahan Bank Tabungan Negara BTN Padang Harapan Bengkulu. Penelitian ditujukan untuk mengetahui tingkat pelayanan dari aspek kualitas, kuantitas dan kontinuitas air bersih di perumahan tersebut. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa masyarakat telah puas dengan pelayanan penyediaan air bersih yang ada baik dari segi kualitas, kontinuitas maupun tekanan airnya. Menurut Fenty bahwa faktor kualitas, kontinuitas dan tekanan air berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat dalam penyediaan air bersih. 2. Dhamang Budi Cahyono 2005, melakukan analisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap penyediaan air bersih PDAM di Perumahan Wijaya Kusuma Kabupaten Demak. Penelitian ini mengungkapkan secara komprehensif kondisi yang ada dengan cara metode deskriptif, untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat serta faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan tersebut. Kepuasan diukur dari persepsi pelanggan terhadap kualitas air yang ditinjau dari rasa, warna dan bau, debit air dan kontinuitas air setelah sampai dipelanggan. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa masyarakat masih merasa kurang puas terhadap pelayanan penyediaan air minum. 3. Sugiarto 2006, melakukan penelitian terhadap Kinerja Pelayanan Air Bersih di Kota 27 Cilegon dari aspek kinerja operasional dan dari aspek persepsi masyarakat. Penelitian ini dilakukan di PDAM Kota Cilegon. Pelayanan air bersih di Kota Cilegon diselenggarakan oleh tiga operator pengelola air bersih, namun pelayanan air bersih masih rendah. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa aspek normatif kinerja pelayanan air bersih ketiga operator masih jauh dari kinerja yang diharapkan. Dari aspek persepsi masyarakat kinerja pelayanan air bersih PT. KTI, PDAM Cilegon dan PDAM Serang Cabang Cilegon telah mencapai kinerja pelayanan yang diharapkan masyarakat, namun indikator kinerja yang masih buruk, yakni kontinuitas air dan kecepatan penanganan pengaduan. 4. Ni Nyoman Yuliarmi dan Putu Riyasa 2007, melakukan penelitian terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar Bali dengan judul penelitian Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Kota Denpasar. Penelitian ini dilakukan di PDAM Kota Denpasar dengan tujuan sebagai berikut : 1 untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Kota Denpasar; 2 untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan secara bersama-sama keandalan reliability, ketanggapan responsivenes, keyakinan assurance, empati emphaty, dan berwujud tangible terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar; dan 3 untuk mengetahui pengaruh keandalan reliability, ketanggapan responsivenes, keyakinan assurance, emp a ti emphaty, dan berwuj u d tangible secara parsial terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapat kesimpulan : 1 Tingkat kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar yang diukur berdasarkan kontinuitas air berada dalam kategori tingkat kepuasan rendah, pencatatan meter air berada dalam kategori tingkat kepuasan sedang, lokasi pembayaran berada dalam kategori tingkat kepuasan tinggi, dan kecepatan penanganan keluhan berada dalam kategori tingkat kepuasan rendah. 2 Secara bersama-sama atau simultan seluruh variabel, yaitu faktor keandalan reliability X1, faktor ketanggapan responsiveness X2, faktor keyakinan assurance X3, faktor empati emphaty X4, dan faktor berwujud tangibel X5 berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar. 28 3 Secara parsial faktor ketanggapan responsiveness X2, faktor keyakinan assurance X3, faktor empati emphaty X4, dan faktor berwujud tangibel X5 berpengaruh nyata dan positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar, sedangkan faktor keandalan reliability XI dalam model ini tidak berpengaruh nyata dan positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar. 5. Nono Carsono 2011, melakukan penelitian terhadap kepuasan pelanggan dan kinerja PDAM Kota Cirebon dengan judul penelitian Analisis Kinerja Pelayanan Air Bersih Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Kota Cirebon Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan‖. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1 Menganalisis kepuasan pelanggan terhadap kinerja pelayanan air bersih dari permasalahan belum meratanya tekanan air, kuantitas dan kontinuitas air, kecukupan pemakaian air, kualitas air dan kualitas pelayanan air bersih yang mendukung terhadap kepuasan pelanggan. 2 Menganalisis kinerja PDAM Kota Cirebon berdasarkan acuan normatif yaitu Kepmendagri No.47 Tahun 1999 tentang penilaian kinerja PDAM dan kinerja PDAM sesuai kriteria BPPSPAM Dirjen Cipta Karya Tahun 2005. 3 Mengevaluasi hasil analisis penilaian kinerja PDAM Kota Cirebon, sehingga dapat diketahui aspek yang menjadi kekuatan dan kelemahannya serta hubungannya dengan kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut, didapat kesimpulan sebagai berikut : 1 Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan air bersih PDAM Kota Cirebon berada dalam kategori tingkat kepuasan sedang. Rata-rata pelanggan mensikapi pelayanan penyediaan air bersih PDAM Kota Cirebon dalam kondisi belum terpuaskan secara maksimal, sehingga perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan dari beberapa aspek, terutama kondisi tekanan air, kontinuitas dan kecukupan pemakaian air yang masih dirasakan kurang oleh pelanggan. 2 Penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kota Cirebon berdasarkan Kepmendagri No.47 Tahun 1999 yang ditinjau dari tiga aspek operasional, keuangan dan administrasi, diperoleh hasil bahwa PDAM Kota Cirebon dikategorikan sebagai PDAM dengan Kinerja Baik. 29 3 Penilaian kinerja PDAM Kota Cirebon sesuai kriteria BPPSPAM Dirjen Cipta Karya Tahun 2005 yang ditinjau dari tiga bidang bidang teknis, bidang keuangan dan bidang manajemen, diperoleh hasil bahwa PDAM Kota Cirebon termasuk dalam kategori PDAM Sehat. 30 BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Umum