156
Tabel 4.60
Formulasi
Strategi SWOT
Kekuatan Strength
1. Adanya Rencana Jangka
Panjang
Corporate Plan
. 2.
Adanya Rencana Kerja RKAP.
3. Tersedianya Prosedur
Operasi Standar SOP.
Kelemahan Weaknesses 1.
Kurangnya tekanan air distribusi.
2. Tingginya tingkat
kehilangankebocoran air. 3.
Masih besarnya kapasitas belum dimanfaatkan.
4.
Rendahnya cakupan pelayanan.
Peluang Oppotunities 1
Adanya Perda yang mengatur keberadaannya
PDAM.
2
Adanya koordinasi antara Pimpinan PDAM dengan
Bupati Semarang untuk pengembangan PDAM.
Strategi SO
Tingkatkan kinerja Perusahaan sesuai dengan
Corporate Plan
, RKAP dan Prosedur Operasi Standar
SOP yang mengacu pada Perda dengan mengoptimal-
kan koordinasi teknis dengan Bupati Pemda .
Strategi WO
Tingkatkan tekanan jaringan distribusi untuk
peningkatan kinerja Tingkatkan kinerja
perusahaan dalam penurunan angka
kebocoran dan manfaatkan kapasitas debit yang masih
ada untuk peningkatan cakupan pelayanan.
Ancaman Threats 1.
Rendahnya umpan balik dan tidak lanjut terhadap hasil
monitoring dan evaluasi kinerja.
2. Kurangnya tanggung-jawab
profesi para staf karyawan PDAM terhadap pelayanan
air bersih pada masyarakat 3.
Kurangnya dukungan Pemda terhadap
Pengembangan PDAM
Strategi ST
Tingkatkan kinerja dan rasa tanggungjawab staf
karyawan untuk pengem- bangan perusahaan sesuai
Corporate Plan
, RKAP dan SOP.
Optimalkan koordinasi teknis dengan Pemdauntuk
peningkatan dukungan terhadap pengembangan
perusahaan.
Strategi WT
Sosialisasikan hasil monitoring dan evaluasi
kinerja perusahaan kepada stafkaryawan untuk
meningkatkan motivasi dan kinerja dalam
peningkatan pelayanan kepada masyarakat
pelanggan.
Sumber : Analisis, 2011
4.16 Peningkatan Kinerja Pelayanan Pelanggan
Dengan memperhatikan analisis tingkat kepuasan pelanggan dan hasil penilaian kinerja berdasarkan dua acuan normatif, yaitu Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 dan
BPPSPAM Tahun 2005, serta memperhatikan langkah-langkah stategis berdasarkan hasil analisis SWOT, maka program kerja yang perlu dilakukan oleh PDAM Kabupaten
Semarang dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan air bersih PDAM di Kota Ungaran, adalah :
1. Peningkatan kontinuitas dan tekanan air distribusi,
2. Program penurunan tingkat kebocoran kehilangan air,
3. Penurunan kapasitas belum dimanfaatkan
idle capacity
, FAKTOR
INTERNAL FAKTOR
EKSTERNAL
157
4. Peningkatan cakupan pelayanan,
4.16.1 Peningkatan Kontinuitas Dan Tekanan Air Distribusi
Pada dasarnya, yang diinginkan oleh pelanggan adalah terpenuhinya pelayanan air bersih sepanjang hari. Artinya, air harus terus mengalir selama 24 jam dalam sehari
semalam dengan tekanan air yang baik, minimal 0,5 – 1,00 kgfcm
2
Peraturan Menteri PU No. 18PRTM2007, serta merata di seluruh wilayah pelayanan.
Kenyataan yang ada, tingkat pengaliran air belum memenuhi harapan pelanggan yaitu belum terpenuhinya pengaliran air selama 24 jam secara terus menerus, terutama
pada jam-jam puncak air tidak mengalir, atau mengalir dengan tekanan yang sangat kecil. Hal ini dikarenakan kondisi tekanan air belum memenuhi persyaratan minimal tekanan air
yang diizinkan. Dari hasil respondensi pelanggan dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan
pelanggan terhadap kontinuitas aliran air berdasarkan skala Likert sebesar 3,87. Sebenarnya nilai ini termasuk dalam tingkat kepuasan tinggi, namun 28,76 responden
menyatakan kontinuitas aliran dalam kondisi sedang, rendah dan sangat rendah. Distribusi frekuensi tingkat kepuasan pelanggan terhadap kontinuitas aliran adalah sebagai berikut :
responden yang menyatakan sangat tinggi : 20,21
responden yang menyatakan tinggi : 51,04
responden yang menyatakan sedang : 25,13
responden yang menyatakan rendah : 3,11
responden yang menyatakan sangat rendah : 0,52
Apabila ditinjau berdasarkan kondisi aliran air pada setiap harinya 24 jam, hasil respondensi pelanggan dari 386 responden, adalah sebagai berikut :
mengalir dengan lancar selama 24 jam : 40 responden 10,36
mengalir 20 - 23 jam sehari : 147 responden 38,08
mengalir 16 - 20 jam sehari : 170 responden 44,04
mengalir 12 – 16 jam sehari : 24 responden 6,22
mengalir kurang dari 12 jam sehari :
5 responden 1,30 Rata-rata pengaliran air ke pelanggan adalah 20 jam, sehingga dapat disimpulkan
bahwa distribusi air belum kontinyu selama 24 jam sehari. Ditinjau berdasarkan tekanan air yang sampai di pelanggan, hasil pemeriksaan
158
tekanan air yang mewakili masing-masing zona areal distribusi, besarnya tekanan air di 8 delapan zona areal distribusi dalam kondisi yang tidak merata. Hasil pengukuran
tekanan air di masing-masing zona areal distribusi, dapat dilihat pada Tabel 4.61, sebagai berikut :
Tabel 4.61 Hasil Pengukuran Tekanan Air Di Areal Distribusi PDAM Kota Ungaran
No. Zona
Distribusi Tekanan Air Pada Jam Puncak
Jam 06.00 sd. 09.00 Tekanan Air Maksimum
Jam 19.00 sd. 05.00
1. Zona I
0,20 – 0,40 kgfcm
2
0,60 kgfcm
2
2. Zona II
0,40 – 0,60 kgfcm
2
1,20 kgfcm
2
3. Zona III
0,40 – 1,00 kgfcm
2
2,00 kgfcm
2
4. Zona IV
0,40 – 0,60 kgfcm
2
1,20 kgfcm
2
5. Zona V
0,60 – 1,30 kgfcm
2
1,80 kgfcm
2
6. Zona VI
0,20 – 0,40 kgfcm
2
0,80 kgfcm
2
7. Zona VII
0,20 – 0,40 kgfcm
2
0,60 kgfcm
2
8. Zona VIII
0,20 – 0,60 kgfcm
2
1,00 kgfcm
2
Sumber : Analisis Data 2011
Permasalahan kontinuitas dan tekanan air ini sangat terkait dengan permasalahan jaringan distribusi air bersih yang dimiliki oleh PDAM Kota Ungaran. Sebagian besar
jaringan distribusi, terutama jaringan distribusi yang berada di tengah kota merupakan desain jaringan air bersih pada jaman Belanda 1932 yang belum sepenuhnya
memperhitungkan perkembangan sosial, demografi, pertumbuhan perekonomian di Kota Ungaran, atau sudah tidak sesuai lagi dengan pertumbuhan Kota Ungaran sekarang ini.
Perkembangan Kota Ungaran yang cukup pesat dari tahun ke tahun menjadi faktor utama meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana infrastruktur. Dengan pesatnya angka
pertumbuhan penduduk yang diikuti oleh peningkatan dibidang perekonomian dan pelayanan jasa diberbagai bidang maka akan meningkatkan kebutuhan sarana dan
prasarana infrastruktur pendukung, salah satunva adalah penyediaan sarana prasarana dibidang infrastruktur air bersih.
Perkembangan infrastruktur perkotaan tersebut tidak diikuti oleh penataan tata ruang yang seimbang, sehingga mengakibatkan kesemrawutan dalam penataan tata ruang
kota. Akibat dari penataan tata ruang kota yang kurang baik, berimbas terhadap jaringan distribusi air minum yang ada, tidak sedikit jaringan pipa distribusi air minum dikorbankan
dan harus menyesuaikan dengan kebutuhan tata ruang yang dibangun.
159
Perkembangan jumlah penduduk yang pesat berimbas pula terhadap peningkatan jumlah layanan pelanggan yang harus mendapatkan prioritas sambungan baru, sehingga
harus meningkatkan kapasitas debit air yang ada pada jaringan air yang ada, sementara kapasitas tampungan pipa yang harus mengalirkan air tidak secara otomatis di rubah
ukurannya. Hal ini pun akan mengakibatkan ketidak stabilan kelancaran distribusi air akibat ukuran pipa yang ada tidak dapat menampung kebutuhan debit air yang harus
dilayani pada jaringan tersebut. Disamping itu umur pipa yang sudah tua mengakibatkan persoalan yang sama, yang sudah seharusnya mendapat prioritas penanganan.
Oleh sebab itu dalam mendukung kinerja kontinuitas air bersih PDAM di Kota Ungaran, maka langkah-langkah kerja yang harus dilakukan oleh PDAM Kabupaten
Semarang adalah :
a. Mengevaluasi dan memperbaiki jaringan distribusi air minum