6 Pencairan Fasilitas Kredit
Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh
bank. Dalam prakteknya, pencairan kredit ini berupa pembayaran danatau pemindahbukuan atas beban
rekening pinjaman atau fasilitas lainnya. 7
Pelunasan Fasilitas Kredit Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua
kewajiban utang nasabah terhadap bank yang berakibat hapusnya ikatan perjanjian kredit.
4. Kualitas Pelayanan
Bank merupakan lembaga keuangan yang bergerak di bidang jasa yang menjual produk dan layanan kepada nasabahkonsumen.
Oleh karena itu, diperlukan kegiatan yang disebut pelayanan atau service. Tanpa pelayanan yang baik, tidaklah mungkin hasil
perusahaan dapat dinikmati oleh nasabahnya konsumen. Menurut
Lethtinen: “Jasa adalah a service is an activity or a series of activities
which take place in interactions with a contact person or physical machine and which provides consumer
satisfaction”.
Arti pentingnya pelayanan terlihat dari pengertian pelayanan service menurut beberapa ahli, antara lain:
Menurut Kotler: Pelayanan
service, yaitu: “A Service any Act or performance that one party can offer to another that is essen
tially intangible and does not result in the Ownership of anything, its production may or may not be to a physical
product”. Maksudnya yaitu bahwa pelayanan adalah setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun.
Menurut Sam Walton: “Pelayanan adalah tujuan perusahaannya”.
Menurut Wal-Mart: “Pelayanan adalah untuk memenuhi pelayanan kepada
nasabahpelanggan, bukan hanya tujuan yang terbaik, tetapi juga melegenda”.
Menurut Hadipranata: “Pelayanan adalah aktivitas tambahan di luar tugas pokok
yang diberikan kepada pelanggan, nasabah, dan sebagainya, serta dirasakan baik sebagai penghargaan maupun
penghormatan”. Menurut Zeithaml et. al 1990:19 dalam Fajar Laksana
2008:88, kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai: “The extent of discrepancy between customers expectations or desire and their
perceptios”. Dari pernyataan tersebut dikemukakan bahwa kualitas pelayanan yang diterima konsumen dinyatakan besarnya perbedaan
antara harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka. Dari beberapa pendapat tersebut, diperoleh gambaran bahwa
perusahaan-perusahaan yang berhasil bukanlah perusahaan yang mampu memperkenalkan produknya, tetapi justru perusahaan yang
berhasil menarik pelanggannya. Berarti, pelayanan memegang peranan besar untuk mencapai tujuan perusahaan.
Faktor keberhasilan pelayanan yang lebih utama adalah sumber daya manusia, sistem, dan teknologi terpadu. Apabila
pelayanannya tidak optimal, bank akan sulit mempertahankan kesetiaan nasabahnya. Dalam dunia perbankan, meski harga-harga
jasa suatu bank lebih murah daripada bank lain, belum menjamin bahwa nasabah akan memilih bank tersebut Soetanto Hadinoto,
2003:142. Bank yang mempunyai pelayanan yang baik, misalnya: ramah tamah, cepat tanggap terhadap nasabah, murah senyum,
kenyamanan banking hall, dan kebersihan yang terjaga akan membuat nasabah betah dan pada akhirnya menjadi puas.
Pelayanan nasabah bukan sekedar bermaksud melayani, tetapi juga merupakan upaya untuk membangun suatu kerja sama
jangka panjang dengan prinsip saling menguntungkan. Pelayanan nasabah yang baik merupakan bisnis inti bank core business.
Dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman yang dikemukakan oleh Bermen 1995:631 dalam Fajar Laksana 2008:90-91 adalah
sebagai berikut: 1
Reliability, yaitu faktor kemampuan memberikan pelayanan yang tepat, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan.
2 Responsiveness, yaitu kesediaan untuk memberikan bantuan dan
tidak membiarkan nasabah menunggu terlalu lama untuk dilayani.
3 Assurance, yaitu kemampuan karyawan untuk bersikap ramah,
sopan dan menghargai nasabah. 4
Emphaty, yaitu kemampuan dan kemauan memahami kebutuhan nasabah.
5 Tangible, yaitu kemampuan menyediakan fasilitas fisik,
peralatan, alat komunikasi, dan penampilan personal yang baik.
5. Kepuasan