Memelihara manusia agar tetap menjadi manusia. Mengembangkan potensi manusia

Sebagian ulama mengatakan atsar lebih umum daripada khabar, yaitu atsar berlaku bagi segala sesuatu dari Nabi Saw. Maupun dari selain Nabi Saw. Sedangkan khabar khusus bagi segala sesuatu dari nabi saja. Dengan menganalisa definisi tersebut,memang terdapat perbedaan, namun kita dapat mengemukakan bahwa hadis, khabar, sunnah maupun atsar pada prinsipnya sama-sama bersumber dari Rasulullah saw.

C. TUJUAN KEHADIRAN AL-QURAN HADIS

Al-Quran merupakan sumber utama ajaran agama yang akan selalu relevan kapanpun dan dimanapun adanya shahihun likulli zaman wamakan. Walaupun persoalan-persoalan baru muncul silih berganti, peradaban, dan kebudayaan manusia terus berkembang, namun al-Quran akan selalu mampu menjawabnya, karenanya al-Quran itu menempati posisi penting dan sentral dalam kehidupan umat islam sebagai sumber hukum. Dilihat dari sudut sejarah masa turun al-Quran pada saat masyarakat Arab sedang bergelimang dalam maksiat dan kemusyrikan. Secara garis besar tujuan kehadiran al-Quran terdapat dua bagian yaitu :

1. Memelihara manusia agar tetap menjadi manusia.

Menurut penelitian ahli biologi, binatang keledai muncul nafsunya setiap 24 jam sekali, pada saat muncul nafsunya, keledai tidak pernah bertanya suami atau isteri siapa, tidak peduli ada orang atau tidak, tidak peduli tempat terbuka atau tertutup. Sedangkan nafsu manusia lebih cepat dibandingkan dengan keledai, jika manusia bertindak seperti keledai, maka kedudukan manusia akan seperti binatang. Dalam al-Quran disebut dengan kalimat: seperti binatang dan lebih rendah dari pada binatang. Karena itu tujuan al-Quran ada kaitannya dengan maqasid al-syariah yaitu: hifdz al-din memelihara agama, hifdz an-nas memelihara jiwa, hifdz an-nasl memelihara keturunan, hifdz al-aql memelihara akal dan hifdz al-mal memelihara harta.

2. Mengembangkan potensi manusia

Dalam al-Quran surat al-Nahl16 : 78, Allah Swt berfirman: ُأ ِنﻮﺦﺦﺦﺦُ ُ ﺦﺦﺦﺦﱢ ُ ﺴ ﺴﺮﺦﺦﺦﺦﺸ ﺴأ ُﺦﺦﺦﺦﺦ ﺒﺴو ﺴةﺴﺪﺦﺦﺦﺦِﺸﺴﺸﻷﺒﺴو ﺴﺜﺎﺦﺦﺦﺦﺴ ﺸﺴﺸﻷﺒﺴو ﺴ ﺸﺦﺦﺦﺦ ﺒ ُﺦﺦﺦﺦُ ﺴ ﺴ ﺦﺦﺦﺦﺴﺴ ﺴو ﺎًﺸﺦﺦﺦﺦﺴ ﺴنﻮﺦﺦﺦﺦُﺴﺸﺴﺦ ﺴ ﺸ ُ ِﺎﺦﺦﺦﺦﺴﻬ ◌ ﺸ ﺦﺦﺦﺦُ ﺴﺴ ﺴنوُﺮُ ﺸ ﺴ ﻀ٨ Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. Ayat tersebut memberikan isyarat bahwa Allah mengeluarkan manusia dari perut ibumu dengan kekuasaan-Nya dan ilmu-Nya dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun yang ada di sekeliling kamu. Dan Allah memberikan kepada manusia sejumlah potensi yaitu: pendengaran, penglihatan, dan akal, sebagai bekal dan alat-alat untuk mendapatkan pengetahuan agar kamu memberdayakannya. Dalam banyak ayat lain terdapat sejumlah kalimat yang mendorong manusia untuk memberdayakan potensi-potensi yang dimilikinya untuk berfikir, melakukan riset, penelitian, dan pengamatan terhadap alam semesta beserta unsur-unsur yang ada di dalamnya, sehingga ditemukan rumusan-rumusan pengetahuan empirik yang berguna bagi pengembangan peradaban umat manusia. Allah swt telah memperlihatkan perlunya riset ruang angkasa, geologi, kehidupan binatang, pemanfaatan permukaan bumi dan lain-lain. Secara lebih rinci M. Quraish Shihab menyebutkan tujuan kehadiran al-Quran antara lain: a. Untuk membersihkan dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik serta memantapkan keyakinan tentang keesaan yang sempurna bagi Tuhan semesta alam. b. Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, yakni bahwa umat manusia merupakan umat yang seharusnya dapat bekerja sama dalam pengabdian kepada Allah dan pelaksanaan tugas kekhalifahan. c. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, bukan saja antar suku atau bangsa, tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia dan akhirat, natural dan supranatural, kesatuan ilmu, iman, dan rasio. kesatuan kebenaran, kesatuan kepribadian manusia, kesatuan kemerdekaan dan determinisme , kesatuan sosial, politik, dan ekonomi, dan kesemuanya berada di bawah satu keesaan, yaitu keesaan Allah Swt. d. Untuk mengajak manusia berpikir dan bekerja sama dalam bidang kehidupan musyawarah dan mufakat dan dipimpin hikmah kebijaksanaan. e. Untuk membasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodohan, penyakit dan penderitaan hidup, serta pemerasan manusia atas manusia dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan juga agama. f. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih sayang, dengan menjadikan keadilan sosial, sebagai landasan pokok kehidupan masyarakat manusia. g. Untuk memberikan jalan tengah antara falsafah kolektif komunisme, menciptakan ummatan wasathan yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran . h. Untuk menekankan peranan ilmu dan teknologi, guna menciptakan suatu peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia dengan panduan Nur Ilahi. Sedangkan menurut Muhammad Rasyid Ridha terdapat sepuluh poin tujuan kehadiran al- Quran antara lain: a. Menjelaskan rukun agama; b. Memberi informasi kepada manusia apa yang mereka tidak ketahui dari persoalan kenabian, kerasulan, dan tugas-tugas mereka; c. Menyempurnakan jiwa manusia, masyarakat dan komunitas manusia; d. Memperbaiki kehidupan sosial politik manusia; e. Menetapkan keutamaan Agama Islam; f. Menerangkan ajaran Islam tentang kehidupan politik; g. Memberi petunjuk tentang perbaikan ekonomi; h. Memperbaiki system peperangan dan perdamaian; i. Mengangkat derajat wanita dan memberikan kepada mereka hak-hak penuh dalam kehidupan manusia, dalam beragama dan dalam peradaban; j. Memerdekakan budak. Menurut M. Rasyid Ridha kesepuluh tujuan al-Quran ini merupakan penjabaran dari tiga ajaran pokok al-Quran yang menganjurkan umat manusia untuk mengembangkan: 1 pendidikan; 2 ilmu pengetahuan; 3 filsafat, seperti terkandung dalam al-Quran surat al- Jumuah62: 2, Allah swt berfirman: ﺎﺦﺦﺴِ ﺸﺒ ُﺦﺦُﻬُﱢﺴُﺦﺴو ﺸ ِﻬ ﱢﺴﺰﺦﺦُﺦﺴو ِﺦﺦِﺎﺴآ ﺸ ِﻬﺸﺦﺦﺴﺴ ﻮﺦﺦُﺸﺦﺴﺦ ﺸ ُﻬﺸﺦﺦﺦﱢ ًﻮﺦﺦُ ﺴﺜ ﺴﲔﺦﺦﱢﱢُﺸﻷﺒ ِ ﺴ ﺦﺦﺴﺴﺦ يِﺬﺦﺦﺒ ﺴﻮﺦﺦُ ِ ﺸ ﺒﺴو ﺴب ُ ﺦﺦﺸﺴﺦ ﺦﺦِ ﺒﻮُﺎﺦﺦﺴ نِﺐﺴو ﺴﺔﺦﺦﺴ ﺸ ﺳﲔﺦﺦﺦِ ﺳل ﺴﺦﺦﺦﺴ ﺦﺦﺦِﺴ ﺻ ﺎﺦﺦﺦﺴِ ﺸﺒ ُﺦﺦﺦُﻬُﱢﺴُﺦﺴو ﺸ ِﻬ ﱢﺴﺰﺦﺦﺦُﺦﺴو ِﺦﺦﺦِﺎﺴآ ﺸ ِﻬﺸﺦﺦﺦﺴﺴ ﻮﺦﺦﺦُﺸﺦﺴﺦ ﺸ ُﻬﺸﺦﺦﺦﺦﱢ ًﻮﺦﺦﺦُ ﺴﺜ ﺴﲔﺦﺦﺦﱢﱢُﺸﻷﺒ ِ ﺴ ﺦﺦﺦﺴﺴﺦ يِﺬﺦﺦﺦﺒ ﺴﻮﺦﺦﺦُ ﺴب ﺎﺴ نِﺐﺴو ﺴﺔﺴ ﺸ ِﺸ ﺒﺴو ﺳﲔِ ﺳل ﺴﺴ ِﺴ ُ ﺸﺴﺦ ِ ﺒﻮُ ﺻ Artinya: Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah As Sunnah. dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Dalam menafsirkan ayat tersebut di atas M. Rasyid Ridha menyatakan bahwa, kata‘ yuzakkihim’ mengandung pengertian pendidikan dengan perbuatan dan keteladanan; “ al-kitab” mengandung pengertian tulisan, bacaan, yang memuat ilmu pengetahuan; dan “al- hikmah” mengandung pengertian ilmu yang bermanfaat yang dapat membangkitkan perbuatan-perbuatan yang salah. Sebenarnya semua ulama sepakat menyatakan bahwa tujuan diturunkannya al-Quran untuk manusia dan perbaikannya.

D. ISI DAN ESENSI AL-QURAN HADIS