PETUNJUK I SI MODUL: EVALUASI

DAFTAR I SI Kata Pengantar Dari POKJA Kata Pengantar Daftar I si

A. PETUNJUK

PENGGUNAAN MODUL

B. I SI MODUL:

1. MODUL 1 : KEBI JAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU a. Peta Konsep b. Tujuan Pembelajaran c. Strategi dan Media Pembelajaran d. Uraian Materi e. Rangkuman f. Latihan g. Daftar Pustaka 2. MODUL 2 : KURI KULUM 2013 UNTUK MATA PELAJARAN QUR’AN HADI S DAN I MPLEMENTASI NYA a. Peta Konsep b. Tujuan Pembelajaran c. Strategi dan Media Pembelajaran d. Uraian Materi e. Rangkuman f. Latihan g. Daftar Pustaka 3. MODUL 3 : PTK UNTUK MATA PELAJARAN QUR’AN HADI S a. Peta Konsep b. Tujuan Pembelajaran c. Strategi dan Media Pembelajaran d. Uraian Materi e. Rangkuman f. Latihan g. Daftar Pustaka 4. MODUL 4 : MATERI QUR’AN HADI S MI MTS MA 5. MODUL 5 : STRATEGI PEMBELAJARAN QUR’AN HADI S a. Peta Konsep b. Tujuan Pembelajaran c. Strategi dan Media Pembelajaran d. Uraian Materi e. Rangkuman f. Latihan g. Daftar Pustaka 6. MODUL 6 : PENI LAI AN PROSES DAN HASI L BELAJAR QUR’AN HADI S a. Peta Konsep Penilaian b. Tujuan Pembelajaran c. Strategi dan Media Pembelajaran d. Uraian Materi e. Rangkuman f. Latihan g. Daftar Pustaka 7. MODUL 7 : PERANGKAT PEMBELAJARAN QUR’AN HADI S a. Peta Konsep b. Tujuan Pembelajaran c. Strategi dan Media Pembelajaran d. Uraian Materi e. Rangkuman f. Latihan g. Daftar Pustaka

C. EVALUASI

DAN TI NDAK LANJUT D. GLOSARI UM E. LAMPI RAN GLOSARI UM MODUL 2 KOMPETENSI DASAR: Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi I nti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi dasar dirinci untuk memastikan bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan, dan bermuara pada sikap. KOMPETENSI I NTI : Kompetensi I nti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program. Diibaratkan sebagai anak tangga yang harus ditapaki peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang Madrasah I btidaiyah sampai pada jenjang Madrasah Aliyah. Pada ranah sikap, Kompetensi I nti dipecah menjadi dua sikap: pertama, sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa; kedua, sikap sosial yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. KURI KULUM: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. STRUKTUR KURI KULUM: Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran pada setiap tingkat satuan pendidikan. MODUL 3 I NQUI RI REFLEKTI F: Di antara prinsip yang menjadi ciri pokok PTK adalah inquiri reflektif. Berdasarkan prinsip ini, PTK berangkat dari permasalah pembelajaran riil di kelas sehingga masalah yang menjadi fokus adalah permasalahan yang spesifik dan kontekstual. Bahwa tujuan penelitian bukan untuk menemukan pengetahuan baru yang dapat diberlakukan secara luas tetapi untuk memperbaiki praktis secara langsung, di sini, dan sekarang. KOLABORATI F: Kolaboratif berarti berkolaborasi dengan guru lain. Bahwa PTK merupakan merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan. PELAKSANAAN: Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Pelaksanaan harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Pelaksanaan Tindakan dilaksanakan untuk memperbaiki masalah. Pada saat pelakanaan ini, guru benar-benar harus terlebih dahulu memahami masing-masing siswa jangan sampai ada yang menjadi obyek tindakan. PENELI TI AN TI NDAKAN KELAS PTK : Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Penelitian Tindakan Kelas di antaranya bertujuan adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru. PENGAMATAN: Pengamatan adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Jika PTK dilakukan secara kolaboratif, maka pengamatan harus dilakukan oleh kolaborator, bukan guru yang sedang melakukan PTK. PERENCANAAN: Perencanaan merupakan tahap pertama dalam PTK. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah. Pada masing-masing kegiatan, terdapat sub-sub kegiatan yang sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap perencanaan. REFLEKSI : Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi atau evaluasi diri baru bisa dilakukan ketika pelaksanaan tindakan telah selesai dilakukan. Refleksi akan lebih efektif jika antara guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung atau diskusi dengan pengamat atau kolaborator. Tetapi jika PTK dilakukan secara sendirian, maka refleksi yang paling efektif adalah berdialog dengan diri sendiri untuk mengetahui sisi-sisi pembelajaran yang harus dipertahankan dan sisi-sisi lain yang harus diperbaiki. REFLEKTI F: PTK tidak mengutamakan pendekatan empiris eksperimental, tetapi lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian SI KLUS: Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga pada evaluasi. Siklus pada PTK adalah satu putaran penuh tahapan-tahapan dalam PTK. Satu siklus adalah kegiatan penelitian yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. MODUL 4 Ahad hadis ahad adalah suatu hadis vang padanya tidak terkumpul syarat-syarat mutawatir atau hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak mencapai derajat mutawatir al- Quran: adalah kalam Allah yang eksis bersama zat-Nya, berada di luar alam nyata, bukan makhluk dan yang qadim. Bentuk lafadz dalam mushaf adalah simbol akan keberadaan sifat kalam Allah, dan sifat kalam itu adalah qadim sebagaimana qadimnya Allah, jika dikatakan al-Quran adalah baru, maka yang dimaksud adalah lafadz-lafadz yang dicetak dalam mushaf, diucapkan dan didengar Atsar: Atsar menurut etimologis, ialah bekas sesuatu atau sisa dari sesuatu. Dan nukilan yang dinukilkan, sesuatu do’a umpamanya yang dinukilkan dari nabi dinamai do’a ma’tsur.Sedangkan secara terminologis jumhur ulama sama artinya dengan khabar dan hadis. Hadis: Secara etimologis Hadis memiliki beberapa makna di antaranya :1 Jadid, lawan qadim: yang baru jamaknya hidats, hudatsa, dan huduts.2 Qarib: yang dekat, yang belum lama terjadi. 3 Khabar: warta, yakni: sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada seseorang yang lain. I lmu Tafsir: ilmu tafsir seperti: asbab al-nuzul ayat, nasikh mansukh, qiraat, muhkam mutasyabih, ijaz al-Quran dan lain-lain Khabar: Khabar menurut etimologis adalah berita yang disampaikan dari seseorang. Jamaknya adalah akhbar orang banyak menyampaikan khabar dinamai khabir. Khabar digunakan buat segala sesuatu yang diterima dari yang selain Nabi Saw. Mengingat hal inilah orang yang meriwayatkan hadis dinamai muhaddits, dan orang yang meriwayatkan sejarah dinamai akhbary. Oleh karenanya, menurut mereka khabar berbeda dengan hadis. Mutaw atir hadis mutawatir adalah suatu hadis yang diriwayatkan sejumlah rawi yang menurut adat mustahil mereka tidak mungkin bersepakat untuk dusta, dan hal tersebut berlaku dari permulaan sanad sanad awal hingga sanad akhir, serta tidak terdapat kejanggalan jumlah pada setiap tingkatan rawi thabaqah Sunnah Sunnah menurut Muhadisin ialah: segala sesuatu yang dinukilkan dari Nabi Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup, baik yang demikian itu sebelum Nabi Saw, maupun sesudahnya. MODUL 5 Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Contekstual Teaching Learning CTL Pembelajaran pengajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari konteks pribadi, sosial dan kultural, sehingga siswa memiliki pengetahuan keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan ditransfer dari satu permasalahan konteks ke permasalahan konteks lainnya. Media Pembelajaran mengarah pada sesuatu yang mengantar meneruskan informasi pesan antara sumber pemberi pesan dan penerima pesan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: 1 ceramah; 2 demonstrasi; 3 diskusi; 4 simulasi; 5 laboratorium; 6 pengalaman lapangan; 7 brainstorming; 8 debat, 9 simposium, dan sebagainya. Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 1 pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa student centered approach dan 2 pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru teacher centered approach. Pengertian penilaian yang ditekankan pada penentuan nilai suatu obyek juga dikemukakan oleh Nana Sudjana. I a menyatakan bahwa penilaian adalah proses menentukan nilai suatu obyek dengan menggunakan ukuran atau kriteria tertentu, seperti Baik , Sedang, Jelek. Seperti juga halnya yang dikemukakan oleh Richard H. Lindeman 1967 “The assignment of one or a set of numbers to each of a set of person or objects according to certain established rules”. Pengertian Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, percakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek – aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Perencanaan suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai Kaufman.berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan ke mana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang efektif dan efesien. Maka perencanaan mengandung 6 pokok pikiran, yakni: Proses Belajar Mengajar merupakan suatu rangkaian kegiatan komunikasi antara manusia, sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh dan manusia tumbuh melalui belajar. Kegiatan belajar-mengajar merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, sebab siswa melakukan kegiatan belajar karena guru mengajar, atau guru mengajar agar siswa belajar. Proses pendidikan bukan hanya apa yang disebut dengan transfer of knowledge, transfer value, transfer of skill, namun kegiatan yang dapat memanusiakan manusia sehingga menjadi individu yang mampu mengembangkan dirinya dalam menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan dalam kehidupannya. MODUL 6 I ndikator: karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan, atau respons, yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa itu telah memiliki kompetensi dasar tertentu. Kegiatan pembelajaran: Menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan objek atau sumber belajar. Kegiatan pembelajaran dapat dipilih sesuai dengan kompetensinya, dapat diperoleh di dalam kelas dan di luar kelas. Bentuknya dapat berupa kegiatan mendemonstrasikan, mempraktikkan, mensimulasikan, mengadakan eksperimen, menganalisis, mengaplikasikan, menemukan, mengamati, meneliti, menelaah, dll., yang bukan kegiatan interaksi guru-siswa seperti mendengarkan uraian guru, berdiskusi di bawah bimbingan guru, dll. Materi pokok: bahan ajar minimal yang harus dipelajari siswa untuk menguasai kompetensi dasar Membelajaran berbasis kompetensi: pembelajaran yang mensyaratkan dirumuskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki atau ditampilkan oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Mendekatan hierarkis: strategi pengembangan materi pokok berdasarkan atas penjenjangan materi pokok. Ranah afektif: aspek yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek. Ranah kognitif: aspek yang berkaitan dengan kemampuan berpikir; kemampuan memperoleh pengetahuan; kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran. Ranah psikomotor: aspek yang berkaitan dengan kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan; kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik. Relevansi: keterkaitan, kesesuaian. Silabus: susunan teratur materi pokok mata pelajaran tertentu pada kelas semester tertentu. Standar kompetensi: kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan untuk satu mata pelajaran; kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki oleh siswa; kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu mata pelajaran. Strategi pembelajaran: dimaksudkan sebagai bentuk pola umum kegiatan Standar nasional pendidikan: Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik I ndonesia. BSNP: Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan. Standar isi: Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kurikulum: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kerangka dasar kurikulum. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional. MODUL 7 Brosur : Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi Kamus besar Bahasa I ndonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996. Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harus dikuasai oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik, karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu banyak, maka brosur didesain hanya memuat satu KD saja. I lustrasi dalam sebuah brosur akan menambah menarik minat peserta didik untuk menggunakannya. Buku: Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi. Foto Gambar Foto gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan. Foto gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih KD. Handout Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Saat ini handout dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara down-load dari internet, atau menyadur dari sebuah buku. Leaflet A separate sheet of printed matter, often folded but not stitched Webster’s New World, 1996 Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD. Lembar kegiatan sisw a: Lembar kegiatan siswa student worksheet adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya. Modul: Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang. Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya. WallchartWallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam kategori alat bantu melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal ini wallchart didesain sebagai bahan ajar. Silabus: I stilah silabus dapat didefinisikan sebagai Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran. I stilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari SKL, KI dan KD yang ingin dicapai, dan materi pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai SKL, KI dan KD. Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP : Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: 1 data sekolah, matapelajaran, dan kelas semester; 2 materi pokok; 3 alokasi waktu; 4 tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; 5 materi pembelajaran; metode pembelajaran; 6 media, alat dan sumber belajar; 6 langkah- langkah kegiatan pembelajaran; dan 7 penilaian. Jenis Bahan Ajar. Bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak printed seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto gambar, model maket. Bahan ajar dengar audio seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar audio visual seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif interactive teaching material seperti CAI Computer Assisted I nstruction, compact disk CD multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web web based learning materials. MODUL I KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU A. Peta Konsep Materi Kebijakan Pengembangan Profesi Guru mencakup kebijakan umum pembinaan dan pengembangan profesi guru; peningkatan kompetensi guru; penilaian kinerja guru; pengembangan karir guru; perlindungan dan penghargaan guru; dan etika profesi guru

B. Tujuan Pembelajaran