Model Kurt Lew in Model Kemmis McTaggart Model Dave Ebbutt Model John Elliot

Penelitian tindakan kelas merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan. c. Reflektif. PTK memiliki ciri khusus, yaitu sikap reflektif yang berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan formal, yang sering mengutamakan pendekatan empiris eksperimental, penelitian tindakan kelas lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian Arikunto dkk, 2010: 110-111.

3. Model PTK

Berikut ini beberapa model PTK yang sering digunakan, yaitu: 1 model Kurt Lewin; 2 Model Kemmis McTaggart; 3 model Dave Ebbutt; 4 model John Elliot; dan 5 model Hopkins Depdiknas, 1999: 18. Ditambah dengan model gabungan Sanford dan Kemmis, dalam bukunya Tukiran dkk 2012: 23-29, masing-masing model diuraikan secara ringkas berikut ini:

a. Model Kurt Lew in

Model Kurt Lewin merupakan model pertama dalam PTK yang diperkenalkan pada tahun 1946. Model ini merupakan acuan pokok atau dasar dari berbagai model PTK yang lain. Menurut konsep Lewin bahwa siklus PTK terdiri dari empat langkah, yaitu 1 perencanaan planning ; 2 aksi atau tindakan acting ; 3 observasi observing ; dan 4 refleksi reflecting . Model Lewin dapat digambarkan sebagai berikut: Adaptasi Depdiknas 1999 dalam Tukiran dkk 2012: 23 Gambar 1 PTK Model Lewin Planning Acting observing reflecting

b. Model Kemmis McTaggart

Model ini dikenal dengan penemunya yaitu Stephen Kemmis dan Robbin McTaggart. Model Kemmis dan McTaggart merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Kemmis dan McTaggart menjadikan satu kesatuan komponen acting tindakan dan observing pengamatan. Model Kemmis dan McTaggart terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang keempatnya merupakan satu siklus Depdiknas, 1999: 21. Model Kemmis dan McTaggart dapat digambarkan sebagai berikut: Adaptasi Depdiknas 1999 dalam Tukiran dkk 2012: 24 Gambar 2 PTK Model Kemmis McTaggart PLAN Reflect Act Observe Act Observe Reflect Revised Plan

c. Model Dave Ebbutt

Model Ebbut mengembangkan pada ide-ide umum yang menjadi alasan pengambilan tindakan. Model ini bila digambarkan sebagai berikut: Adaptasi Depdiknas 1999 dalam Tukiran dkk 2012: 27 Gambar 3 PTK Model Dave Ebbutt GENERAL IDEA AMENDED GENERAL IDEA RECONNAISSANCE RECONNAISSANCE NEW OVERALL PLAN ACTION 2 etc OVERALL PLAN ACTION 1 REVISED OVERALL PLAN ACTION 2 etc MONITORING RENNAISSANCE REVISED OVER ‐ ALL PLAN OR OR AMEND GENERAL IDEA

d. Model John Elliot

Model John Elliot dikembangkan dari model Kurt Lewin. Perbedaannya, model ini nampak lebih detail dan rinci. Pada model John Elliot dalam satu tindakan acting terdiri dari beberapa step atau langkah tindakan, yaitu langkah tindakan 1, langkah tindakan 2 dan langkah tindakan 3 Depdiknas, 1999: 22. Model ini jika digambarkan sebagai berikut: Ide Awal Temuan dan Analisis Perencanaan Umum Langkah Tindakan 1,2,3 Implementasi Langkah Tindakan Monitoring Implementasi dan Efeknya Penjelasan Kegagalan Tentang Implementasi Revisi Perencanaan Umum Perbaikan Perencanaan Langkah Tindakan 1,2,3 Implementasi dan Langkah Berikutnya Monitoring Implementasi dan Efeknya Monitoring Implementasi dan Efeknya Penjelasan Revisi Ide Umum Perbaikan Perencanaan Langkah Implementasi dan Langkah Berikutnya Adaptasi Depdiknas 1999 dalam Tukiran dkk 2012: 25 Gambar 4 PTK Model John Elliot

e. Model Hopkins