30 digunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya,
serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. Guru terampil menggunakan media. I ni merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu
, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan
oleh guru yang menggunakannya. Proyektor transparansi OHP, proyektor slide dan film, komputer, dan peralatan canggih lainnya tidak akan mempunyai arti apa-apa jika
guru belum dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar.
Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang
tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain
yang berupa latar belakang.
3. Ciri- Ciri Media
Keberadaan media pembelajaran sangat menentukan derajat pencapaian hasil pembelajaran. Oleh karena itu, perlu dipahami ciri-ciri dari masing-masing media, agar
dapat mempertimbangkan penggunaan media sebagaimana yang ada kita temukan dalam berbagai situasi dan perkembangan zaman. Mengacu kepada Arsyad 1995,
dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan itu. 1
Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware perangkat keras, yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau
diraba dengan pancaindera. 2
Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software
perangkat lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3 Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4 Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam
maupun di luar kelas. 5
Media Pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
31 6
Media pendidikan dapat digunakan secara massal misalnya: radio, televisi, kelompok besar dan kelompok kecil misalnya film, slide, video, OHP, atau
perorangan misalnya: modul, komputer, radio tape kaset, video recorder. 7
Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.
Berdasarkan pendapat Gerlach Ely 1971 ada tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media
yang mungkin saja guru tidak mampu atau kurang efisien dalam melakukannya ketika pembelajaran berlangsung.
Pendapat lain dikemukakan Ahmad Rohani HM, 1997: 4 tentang media pembelajaran adalah media instruksional edukatif. Dalam konteks ini, ciri-ciri umum media
instruksional edukatif adalah: 1
Media instruksional edukatif identik dengan alat peraga langsung dan tidak langsung. 2
Media instruksional edukatif digunakan dalam proses komunikasi instruksional. 3
Media instruksional edukatif merupakan alat yang efektif dalam instruksional. 4
Media instruksional edukatif memiliki muatan normatif bagi kepentingan pendidikan. 5
Media instruksional edukatif erat kaitannya dengan metode mengajar khususnya maupun komponen-komponen sistem instruksional lainnya.
Sejalan dengan istilah media instruksional edukatif ada istilah alat peraga. Kedua hal
ini sulit dipisahkan namun dapat dibedakan. Agar lebih jelas letak perbedaan kedua hal itu dapat disimak dari rumusan pola berikut ini:
Pola I : Sumber belajar peserta didik hanya berupa orang saja. Guru memegang
kendali yang penuh atas terjadinya kegiatan belajar mengajar. Pola I I : Sumber belajar peserta didik berupa orang dibantu bahan sumber lain. Guru
masih memegang kendali, hanya tidak mutlak. Sumber lain berfungsi sebagai alat bantu atau alat peraga.
Pola I I I : Sumber belajar peserta didik berupa orang dan sumber lain berdasarkan suatu pembagian tanggung jawab. Kontrol dibagi bersama. Dan sumber lain itu
merupakan bagian integral dari seluruh kegiatan belajar. Sumber lain itu disebut media.
Pola I V : Sumber belajar peserta didik hanya dari sumber bukan manusia media.
32 Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa suatu sumber belajar dikatakan
alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya sebagai alat bantu saja. Berkenaan dengan hal tersebut dikatakan media jika ia merupakan bagian integral dari seluruh kegiatan
belajar dan ada pembagian tanggung jawab antara guru dan sumber lain. Dengan demikian perbedaan antara media dan alat peraga lebih terletak pada fungsinya dalam
pembelajaran bukan pada substansinya. 4.
Urgensi Penggunaan Media
Penggunaan media dalam proses pembelajaran mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:
1 Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau
mahasiswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki
mereka. Dua orang anak yang hidup di dua lingkungan yang berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi
perbedaan-perbedaan tersebut. 2
Media dapat mengtasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami secara langsung oleh peserta didik di dalam kelas, seperti : objek yang terlalu besar atau
terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat atau terlalu lambat. Maka dengan melalui media akan dapat di atasi kesukaran-kesukaran tersebut.
3 Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara pembelajar dengan
lingkungan. Gejala-gejala fisik dan sosial dapat diajak berkomunikasi dengannya. 4
Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. 5
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, realistik. Penggunaan media seperti; gambar, film, model, grafik dan lainnya dapat memberikan konsep
dasar yang benar. 6
Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan media, horizon pengalaman peserta didik semakin luas, persepsi semakin tajam, dan
konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul.
33 7
Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar. Pemasangan gambar di papan buletin, pemutaran film dan mendengarkan program
audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk pembelajaran.
8 Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai
kepada yang abstrak. Sebuah film tentang suatu benda atau kejadian yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh pembelajar, akan dapat memberikan gambaran
yang konkrit tentang wujud, ukuran, dan lokasi. Di samping itu dapat pula mengarahkan kepada generalisasi tentang arti kepercayaan suatu kebudayaan dan
sebagainya Asnawir dan Usman, 2002: 13-15. Berdasarkan pendapat di atas, maka jelaslah bahwa penggunaan media dalam
pembelajaran memang harus memperhatikan tujuan pembelajaran standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator, materi pokok bahan pembelajaran, kemudahan
memperoleh media, yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran. Sejatinya, penggunaan media lebih kepada kemudahan
memperoleh medianya, dan memudahkan pembelajaran sehingga dapat dicapai kualitas tinggi baik dari segi proses pembelajaran maupun dari segi hasil pembelajaran. Tentu saja
proses pembelajaran memang menjadi tanggung jawab guru profesional dalam merancang, melaksanakan mengelola, mengevaluasi, dan mengembangkan sehingga apa
yang diharapkan tercapai dalam pembelajaran didukung oleh ketersediaan media yang memadai, baik teknologi rendah maupun teknologi tinggi bagi kepentingan pencapaian
perubahan tingkah laku siswa.
5. Jenis dan Klasifikasi Media