Hubungan Komunikasi Layanan Konseling Individual dengan Pembentukan Konsep Diri

II.6 Hubungan Komunikasi Layanan Konseling Individual dengan Pembentukan Konsep Diri

Sebagaimana telah dijabarkan dalam uraian-uraian di atas, bahwa komunikasi layanan konseling individual adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat serta perilaku seseorang. Hal ini dikarenakan di dalam konseling individual menggunakan komunikasi hubungan manusiawiinsani yang memiliki proses siklus komunikasi antara pemberi dan penerima pesan yang berlangsung terus menrus sejalan dengan berlalunya waktu, dimana proses itu menciptakan hubungan sebagai hasil dari setiap interaksi. Dalam penelitian ini pemberi pesan adalah konselor dan penerima pesan adalah klien tunanetra. Komunikasi layanan konseling individual yang bersifat dialogis berupa percakapan ini terdapat pandangan transaksional, dimana penekanan pada derajat keterlibatankeikutsertaan antara konselor dan klien akan menciptakan suatu hubungan sebagai bagian dari komunikasi mereka. Aspek penting dalam penerimaan pesan di antara keduanya adalah memperhatikan mendengar, memahami dan mengingat. Jadi dalam hal ini konselor harus dapat secara akurat memahami secara empati dunia klien sebagaimana dilihat dari dalam klien itu, sehingga klien dapat mengemukakan perasaannya atau permasalahannya sebagaimana adanya. Komunikasi layanan konseling individual memiliki umpan balik yang berlangsung dan seketika, sebagaimana Luft Tubbs, 1996:28 menyatakan umpan balik feed back adalah balasan atas perilaku yang diperbuat. Dengan adanya umpan balik ini, maka si konselor dapat mengetahui tanggapan si klien seketika Universitas Sumatera Utara itu juga pada saat komunikasi berlangsung. Konselor mengetahui dengan pasti apakah komunikasinya itu positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak, konselor akan memberikan kesempatan kepada si klien untuk bertanya dan memberikan tanggapanrespon seluas-luasnya sehingga maksud si konselor dapat tercapai dan tujuan konseling pun tercapai juga. Umpan balik merupakan ciri penting dalam suatu hubungan dan berperan sebagai sumber informasi penting mengenai diri si klien yang selanjutnya akan membentuk identitas diri atau konsep dirinya. Komunikasi layanan konseling individual sebenarnya suatu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Usaha untuk saling mempengaruhi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan atau menggunakan data dan fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikan yang dipengaruhi. Dalam hal ini, agar komunikasi layanan komunikasi konseling individual tersebut dapat mencapai hasil yang baik, maka si konselor harus mengenal latar belakang psikologis dan sosiologis kliennya. Pada prakteknya, konselor harus mampu menyesuaikan pesan dengan memperhatikan aspek psikologis dan sosiologis seperti sikap, watak atau kebiasaan si klien, sehinggga pesan tersebut dapat diterima. Identitas diri atau pandangan tentang diri pribadi merupakan sesuatu yang menyangkut totalitas diri seseorang yang mencakup aspek biologis, psikologis dan sosiologis yang tampak dalam perilaku, sikap, perkataan dan perbuatan-perbuatan individu tersebut yang tidak identik satu sama lain. Universitas Sumatera Utara Pearson et.al. Tubbs, 1996:42 mengatakan bahwa konsep diri adalah kesan yang relatif stabil mengenai diri sendiri, tidak hanya mencakup persepsi mengenai karakteristik fisik, melainkan juga penilaian diri mengenai apa yang pernah dicapai, yang sedang dicapai, dan apa yang ingin dicapai. Konsep diri tumbuh melalui umpan balik yang diterima dari orang-orang di sekitar kita. Konsep diri berkembang melalui hubungan dan interaksi dengan orang lain. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata ‘pembentukan’ berarti hal atau cara membentuk. Pembentukan konsep diri berarti hal atau cara membentuk konsep diri. Konsep diri dibentuk oleh adanya suatu interaksi dan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang dilaksanakan dapat berupa komunikasi verbal lisan maupun non verbal perilaku non verbalbahasa tubuh. Komunikasi layanan konseling individual merupakan bentuk komunikasi yang paling efektif dalam upaya membentuk konsep diri klien, hal ini disebabkan komunikasi konseling lebih memperhatikan kedekatanketelibatanhubungan yang bermakna antara konselor dan klien. Dalam kedekatan tersebut, konselor banyak memanfaatkan penggunaan latar belakang psikologis dan sosiologis si klien, dengan demikian pembentukan konsep diri lebih efektif. Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi layanan konseling individual berperan dalam mengefektifkan proses pembentukan konsep diri si klien. Nilai- nilai sosial yang disosialisasikan dalam upaya membentuk konsep diri akan lebih mengena apabila disosialisasikan melalui komunikasi layanan konseling individual. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI

PENELITIAN III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Panti Asuhan Karya Murni Setelah Perang Dunia ke II, tentara Belanda datang ke Susteran Santo Yosef yang tinggal di Daendlesstrat sekarang Jalan Hayam Wuruk 11 Medan. Tentara itu membawa dan menyerahkan seorang putri penyandang cacat netra bernama Martha Ponikem dan sudah berumur 13 tahun. Tentara Belanda ini berpesan agar putri ini diberi pendidikan yang baik. Sr. Ildefonsa van de Watering menerima anak itu dengan senang hati. Namun setelah anak itu tinggal beberapa waktu di Susteran, muncul suatu masalah dan pertanyaan yang sebelumnya kurang dipikirkan lebih mendalam. Pendidikanpengajaran apa dan bagaimana yang tepat diberikan kepada anak ini. Pertanyaan ini seolah-olah mendapat jawaban ketika Sr. Ildefonsa mendapat kesempatan cuti awal di tahun 1950 ke negaranya di Belanda. Dalam rangka cuti, Sr. Ildefonsa berkeinginan mengunjungi dan belajar bagaimana mendidik dan mengajar para tunanetra di salah satu institut yang namanya De Wijnberg di Grave. Sr. Ildefonsa berulang kali ke tempat ini untuk belajar dan sekaligus bagaimana memahami orang-orang cacat khususnya anak tunanetra. Pada suatu hari dalam kunjungannya ke Grave tempat institut anak tunanetra itu, Sr. Ildefonsa bertemu dengan seorang gadis tunanetra bernama Trees Kim Lan Bong, yang sudah dididik selama 13 tahun di Institut De Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peranan Komunikasi Layanan Konseling Individual Dalam Membentuk Konsep Diri (Studi Kasus Layanan Konseling Individual Dengan Konselor Pada Siswa/i Tunanetra Di Panti Asuhan Karya Murni Medan Johor).

11 196 128

Peranan Komunikasi Antarpribadi Dalam Membentuk Konsep Diri (Studi Kasus Tentang Layanan Konseling Individual Konselor Terhadap Pembentukan Konsep Diri Siswa/i Tunarungu Di SLB – B Karya Murni Kota Medan)

2 50 111

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Elida Medan)

6 53 121

Hubungan Intensitas Mengikuti Layanan Bimbingan Dan Konseling Dengan Misbehavior Pada Siswa Sekolah Menengah Di Pulau Bawean

1 8 56

Pemanfaatan Tekonologi Informasi (TI) Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling Sebagai Representasi Berkembangnya Budaya Profesional Konselor Dalam Melayani Siswa Sumarwiyah Edris Zamroni Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muria Kudus sumarwiy

0 0 14

S trategi Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Pengembangan Nilai

0 0 7

DAFTAR ISI - 13 Juknis Layanan Konseling

0 0 28

Komunikasi Interpersonal Siswa Pengguna Internet dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling

0 2 7

Konsep Diri Remaja pada Masa Pubertas dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling

0 1 7

Pengembangan Instrumen Evaluasi “Self Evaluation” dan “Peer Evaluation” Layanan Konseling Individual di Sekolah bagi K

0 3 8