10 Merujuk pada pernyataan tersebut, berpikir kritis
adalah penentuan sikap
hati-hati dan
sengaja apakah
akan menerima,
menolak atau
menangguhkan penilaian terhadap sebuah klaim. Berpikir kritis melibatkan banyak keterampilan, termasuk kemampuan untuk mendengarkan dan membaca
dengan seksama, mencari dan menemukan asumsi yang tersembunyi, dan melacak konsekuensi dari sebuah klaim.
Berdasarkan dari berbagai uraian para ahli di atas, maka berpikir kritis dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berpikir
secara beralasan dan reflektif dengan sikap hati-hati dan
menekankan pembuatan keputusan berdasarkan bukti-bukti yang menyakinkan. Berpikir kritis
biasanya digunakan untuk memecahkan masalah, menganalisis masalah mengambil keputusan, dan melakukan penelitian ilmiah. Secara ringkas berpikir
kritis dapat diistilahkan sebagai higher order thinking.
b. Komponen Berpikir Kritis
Dian mutiarach dalam artikelnya yang berjudul “Berpikir Kritis”
menjelaskan ada beberapa komponen inti berpikir kritis, antara lain: interpretasi, analisis, evaluasi
, inference dan explanation APPA,1990. Penjelasan dari komponen-komponen tersebut adalah:
1 I ntrepretasi I nterpretasi adalah kemampuan untuk mengerti dan menyatakan arti atau
maksud suatu pengalaman yang bervariasi luas, situasi, data, peristiwa, keputusan, konvensi, kepercayaan, aturan, prosedur atau kinerja.
11 2 Analisis
Analisis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi maksud dan kesimpulan yang benar di dalam hubungan antara pernyataan, pertanyaan, konsep,
deskripsi atau bentuk pernyataan yang diharapkan untuk menyatakan kepercayaan, keputusan, pengalaman, alasan, informasi atau pendapat.
3 Evaluasi Evaluasi adalah kemampuan untuk menilai kredibilitas pernyataan atau
penyajian lain dengan menilai atau menggambarkan persepsi seseorang, pengalaman, situasi, keputusan, kepercayaan dan menilai kekuatan logika
dari hubungan inferensial yang diharapkan atau hubungan inferensial yang aktual diantara pernyataan, deskripsi, pertanyaan atau bentuk-bentuk
representasi lain. 4
I nference I nference adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memilih unsur-
unsur yang diperlukan untuk membentuk kesimpulan yang beralasan atau untuk membentuk hipotesis dengan memperhatikan informasi yang relevan.
5 Explanation
Explanation adalah kemampuan untuk menyatakan hasil proses reasoring seseorang,
kemampuan untuk
membenarkan bahwa
suatu alasan
berdasarkan bukti, konsep, metodologi, suatu kriteria tertentu dan pertimbangan yang masuk akal, dan kemampuan untuk mempresentasikan
alasan seseorang berupa argumentasi yang meyakinkan. Dian Mutiarach, 2012
12
c. Karakteristik Berpikir Kritis
Seorang yang berpikir kritis akan mengkaji ulang apakah keyakinan dan pengetahuan yang dimiliki atau dikemukakan orang lain logis atau tidak. Menurut
Bhisma Murti 2010: 2 seorang pemikir kritis memiliki beberapa karakteristik, antara lain: 1 mengemukakkan sebuah pertanyaan dan mampu merumuskan
masalah; 2 memunculkan ide-ide baru; 3 mengumpulkan dan menilai infomasi, 4 menarik kesimpulan dan memberikan solusi; 5 berpikir terbuka
terhadap kemungkinan yang ada; 6 mampu membedakan fakta dan pendapat; 7
mampu memberikan solusi atas suatu masalah; 8 jujur dan menolak manipulasi.
d. Kecenderungan Berpikir Kritis