Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Kemampuan Metakognitif a. Pengertian Kemampuan Metakognitif

23 antara lain: pengetahuan metakognitif metacognitive knowledge, pngalaman atau regulasi metakognitif metacognitive experiences or regulation, dan strategi metakognitif metacognitive strategies. Penjelasan masing-masing komponen sebagai berikiut: 1 Pengetahuan metakognitif metacognitive knowledge Merupakan pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan koniksinya. 2 Pengalaman atau regulasi metakognitif metacognitive experiences or regulation Usaha-usaha memonitor, mengontrol atau menyesuaikan tugas kognitifnya dan merespons tuntutan tugas atau perubahan kondisi. 3 Strategi metakognitif metacognitive strategies Pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu atau bagaimana mengatasi kesulitan strategi.

c. Meningkatkan Kemampuan Metakognitif

Mengembangkan metakognisi pembelajar berarti membangun fondasi untuk belajar secara aktif. Guru sebagai sebagai perancang kegiatan belajar dan pembelajaran, mempunyai tanggung jawab dan banyak kesempatan untuk mengembangkan metakognisi pembelajar. Menurut Taccasu Project 2008 seperti yang dikutip oleh Kuntjojo, menjelaskan strategi yang dapat dilakukan guru atau dosen dalam mengembangkan metakognisi peserta didik melalalui kegiatan belajar dan pembelajaran adalah sebagai berikut: 24 1 Membantu peserta didik dalam mengembangkan strategi belajar dengan: a mendorong peserta didik untuk momonitor proses berpikir dan belajarnya; b membimbing peserta didik dalam mengembangkan strategi belajar yang efektif; c meminta peserta didik untuk memprediksi informasi yang telah mereka baca atau pelajari; d membimbing peserta didik untuk mengembangkan kebiasaan bertanya; dan e menunjukan kepada peserta didik dalam mentransfer pengetahuan atau keterampilan dari suatu situasi ke situasi lainnya. 2 Membimbing pembelajar dalam mengembangkan kebiasaan peserta didik yang lebih baik melalui: a Pengembangan kebiasaan mengelola diri sendiri Pengembangan kebiasaan mengelola diri sendiri dapat dilakukan dengan : 1 mengidentifikasi gaya belajar yang paling cocok untuk diri sendiri visual, auditif, kinestetik, deduktif, atau induktif; 2 memonitor dan meningkatkan kemampuan belajar membaca, menulis, mendengarkan, mengelola waktu, dan memecahkan masalah; 3 memanfaatkan lingkungan belajar secara variatif di kelas dengan ceramah, diskusi, penugasa, praktik di laboratorium, belajar kelompok. b Mengembangkan kebiasaan untuk berpikir positif Kebiasaan berpikir positif dikembangkan dengan: 1 meningkatkan rasa percaya diri self-confidence dan rasa harga diri self-esteem dan 2 mengidentifikasi tujuan belajar dan menikmati aktivitas belajar. 25 c Mengembangkan kebiasaan untuk berpikir secara hirarkis Kebiasaan untuk berpikir secara hirarkis dikembangkan dengan: 1 membuat keputusan dan memecahkan masalah dan 2 memadukan dan menciptakan hubungan-hubungan konsep-konsep yang baru. d Mengembangkan kebiasaan untuk bertanya Kebiasaan bertanya dikembangkan dengan: 1 mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep utama dan bukti-bukti pendukung; 2 membangkitkan minat dan motivasi; dan 3 memusatkan perhatian dan daya ingat.

4. Motivasi Technopreneurship a. Pengertian Motivasi

Dokumen yang terkait

Meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui pembelajaran dengan strategi metakognitif Self-explanation

4 9 157

PENGARUH KONSEP DIRI, PRAKTEK INDUSTRI DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN LISTRIK SMK NEGERI 3 JAYAPURA.

0 5 114

PENGARUH KECAKAPAN VOKASIONAL, PERSONAL INTELIGENSI, DAN PENGALAMAN PRAKTIK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN BERTECHNOPRENEURSHIP SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK PANCA BHAKTI BANJARNEGARA.

0 1 169

Pengaruh Motivasi Belajar Serta Sarana Prasarana Pembelajaran Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Pada Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK N 2 Wonosari.

0 4 197

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SELF EFFICACY TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 3 WONOSARI.

0 1 155

PENGARUH EFIKASI DIRI (SELF EFFICACY) DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA DALAM MEMILIH KARIR KELAS XII JURUSAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 WONOSARI.

6 13 143

PENGARUH EFIKASI DIRI, KECAKAPAN SOSIAL DAN INFORMASI KARIR TERHADAP KEMATANGAN UNTUK BERKARIR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK N 2 PENGASIH.

0 0 99

PENGARUH PERILAKU AGRESIF, IKLIM SEKOLAH DAN KEMATANGAN EMOSIONAL TERHADAP KARAKTER SISWA SMK NEGERI 3 WONOSARI PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI.

1 2 197

PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI TERHADAP PERILAKU CYBERBULLYING SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 WONOSARI.

2 7 188

PENGARUH KECERDASAN SPASIAL, PEMANFAATAN SARANA GAMBAR TEKNIK, DAN KOMPETENSI KOGNITIF GAMBAR TEKNIK TERHADAP KUALITAS GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 WONOSARI.

0 0 191