77 yang berarti apabila berpikir kritis X
1
, kecakapan sosial X
2
dan kemampuan metakognitif
X
3
masing-masing meningkat satu poin maka motivasi
ber technopreneurship Y akan meningkat 0,673 0,194 + 0,149 + 0,330 poin.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data penelitian maka ringkasan hasil penelitian dapat diilustrasikan melalui gambar sebagai berikut.
Gambar 11. Ringkasan Hasil Penelitian Keterangan :
X
1
: berpikir kritis X
2
: kecakapan sosial X
3
: kemampuan metakognitif Y
: motivasi ber technopreneurship
: nilai korelasi r : nilai kontribusi r
2
1. Pengaruh Berpikir Kritis Terhadap Motivasi Bertechnopreneurship
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara berpikir kritis terhadap motivasi ber
technopreneurship siswa kelas XI I SMK Negeri 3 Wonosari Program Keahlian Elektronika I ndustri tahun ajaran
2013 2014. Hal ini ditunjukkan dari regresi sederhana Y = 31,512 + 0,531X
1
k k
kl l;
k k
ol k
oj kj
k h
h o
78 dengan korelasi r sebesar 0,369 dan koefisien determinasi r
2
sebesar 0,136. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
berpikir kritis, maka akan semakin tinggi pula motivasi ber technopreneurship,
setiap kenaikan satu poin nilai variabel berpikir kritis maka nilai variabel motivasi ber
technopreneurship akan mengalami kenaikan sebesar 0,531. Dalam penelitian ini diperoleh harga t
hitung
sebesar 3,763 dan harga t
tabel
sebesar 1,987 dengan responden sebanyak 92 pada taraf signifikansi 5 . Harga t
hitung
lebih besar dari harga t
tabel
3,763 1,987 atau sig 0,00 0,05. Dengan demikian hipotesis pertama Ho ditolak maka Ha diterima jika t
hitung
1,987, maka dapat dikatakan bahwa berpikir kritis mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap motivasi ber technopreneurship siswa kelas XI I SMK Negeri 3
Wonosari Program Keahlian Elektronika I ndustri tahun ajaran 2013 2014. Dalam penelitian ini perubahan motivasi ber
technopreneurship siswa yang dipengaruhi berpikir kritis sebesar 13,6 , sedangkan 86,4 lainnya dipengaruhi oleh faktor
lain.
2. Pengaruh Kecakapan
Sosial Terhadap
Motivasi Bertechnopreneurship
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kecakapan sosial terhadap motivasi ber
technopreneurship siswa kelas XI I SMK Negeri 3 Wonosari Program Keahlian Elektronika I ndustri tahun
ajaran 2013 2014. Hal ini ditunjukkan dari regresi sederhana Y = 30,993 + 0,539X
2
dengan korelasi r sebesar 0,366 dan koefisien determinasi r
2
sebesar 0,134. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi kecakapan
sosial, maka
akan semakin
tinggi pula
motivasi
79 ber
technopreneurship, setiap kenaikan satu poin nilai variabel kecakapan sosial maka nilai variabel motivasi ber
technopreneurship akan mengalami kenaikan sebesar 0,539.
Dalam penelitian ini diperoleh harga t
hitung
sebesar 3,729 dan harga t
tabel
sebesar 1,987 dengan responden sebanyak 92 pada taraf signifikansi 5 . Harga t
hitung
lebih besar dari harga t
tabel
3,729 1,987 atau sig 0,00 0,05. Dengan demikian hipotesis pertama Ho ditolak maka Ha diterima jika t
hitung
1,987, maka dapat dikatakan bahwa kecakapan sosial mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap motivasi ber technopreneurship siswa kelas XI I SMK Negeri 3
Wonosari Program Keahlian Elektronika I ndustri tahun ajaran 2013 2014. Dalam penelitian ini perubahan motivasi ber
technopreneurship siswa yang dipengaruhi kecakapan sosial sebesar 13,4 , sedangkan 86,6 lainnya dipengaruhi oleh
faktor lain.
3. Pengaruh Kemampuan