79 ber
technopreneurship, setiap kenaikan satu poin nilai variabel kecakapan sosial maka nilai variabel motivasi ber
technopreneurship akan mengalami kenaikan sebesar 0,539.
Dalam penelitian ini diperoleh harga t
hitung
sebesar 3,729 dan harga t
tabel
sebesar 1,987 dengan responden sebanyak 92 pada taraf signifikansi 5 . Harga t
hitung
lebih besar dari harga t
tabel
3,729 1,987 atau sig 0,00 0,05. Dengan demikian hipotesis pertama Ho ditolak maka Ha diterima jika t
hitung
1,987, maka dapat dikatakan bahwa kecakapan sosial mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap motivasi ber technopreneurship siswa kelas XI I SMK Negeri 3
Wonosari Program Keahlian Elektronika I ndustri tahun ajaran 2013 2014. Dalam penelitian ini perubahan motivasi ber
technopreneurship siswa yang dipengaruhi kecakapan sosial sebesar 13,4 , sedangkan 86,6 lainnya dipengaruhi oleh
faktor lain.
3. Pengaruh Kemampuan
Metakognitif Terhadap
Motivasi Bertechnopreneurship
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kemampuan metakognitif terhadap motivasi ber
technopreneurship siswa kelas XI I SMK Negeri 3 Wonosari Program Keahlian Elektronika I ndustri
tahun ajaran 2013 2014. Hal ini ditunjukkan dari regresi sederhana Y = 33,154 + 0,470X
3
dengan korelasi r sebesar 0,445 dan koefisien determinasi r
2
sebesar 0,198. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi kemampuan metakognitif, maka akan semakin tinggi pula motivasi ber
technopreneurship, setiap kenaikan satu poin nilai variabel kemampuan
80 metakognitif maka nilai variabel motivasi ber
technopreneurship akan mengalami kenaikan sebesar 0,470.
Dalam penelitian ini diperoleh harga t
hitung
sebesar 3,708 dan harga t
tabel
sebesar 1,987 dengan responden sebanyak 92 pada taraf signifikansi 5 . Harga t
hitung
lebih besar dari harga t
tabel
3,708 1,987 atau sig 0,00 0,05. Dengan demikian hipotesis pertama Ho ditolak maka Ha diterima jika t
hitung
1,987, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan metakognitif mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap motivasi ber technopreneurship siswa kelas XI I
SMK Negeri 3 Wonosari Program Keahlian Elektronika I ndustri tahun ajaran 2013 2014. Dalam penelitian ini perubahan motivasi ber
technopreneurship siswa yang dipengaruhi kemampuan metakognitif sebesar 19,8 , sedangkan 80,2
lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.
4. Pengaruh Berpikir Kritis, Kecakapan Sosial dan Kemampuan
Metakognitif Terhadap Motivasi Bertechnopreneurship
Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara berpikir kritis, kecakapan sosial dan kemampuan
metakognitif terhadap motivasi ber technopreneurship siswa kelas XI I SMK Negeri
3 Wonosari Program Keahlian Elektronika I ndustri tahun ajaran 2013 2014. Hal ini ditunjukkan dari regresi berganda Y = 22,495 + 0,194X
1
+ 0,149X
2
+ 0,330X
3
dengan korelasi r sebesar 0,475 dan koefisien determinasi r
2
sebesar 0,225. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa. Nilai koefisien
regresi berpikir bernilai positif yang berarti semakin tinggi berpikir kritis, maka akan semakin tinggi motivasi ber
technopreneurship siswa dengan asumsi kecakapan sosial dan kemampuan metakognitif tetap. Nilai koefisien kecakapan
81 sosial bernilai positif yang berarti semakin tinggi kecakapan sosial, maka akan
semakin tinggi motivasi ber technopreneurship siswa dengan asumsi berpikir kritis
dan kemampuan metakognitif
tetap. Nilai koefisien regresi
kemampuan metakognitif
bernilai positif yang berarti semakin tinggi
kemampuan metakognitif, maka akan semakin tinggi motivasi ber
technopreneurship siswa dengan asumsi berpikir kritis dan kecakapan sosial tetap. Setiap kenaikan satu
point nilai berpikir kritis, kecakapan sosial dan kemampuan metakognitif secara serempak maka nilai variabel motivasi ber
technopreneurship akan mengalami kenaikan sebesar 0,673 0,194 + 0,149 + 0,330 poin.
Dalam penelitian ini diperoleh harga F
hitung
sebesar 8,527 dan harga F
tabel
sebesar 2,045 dengan responden sebanyak 92 pada taraf signifikansi 5 . Harga F
hitung
lebih besar dari harga F
tabel
8,25 2,045 atau sig 0,00 0,05. Dengan demikian hipotesis keempat Ho ditolak maka Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
, maka dapat dikatakan bahwa berpikir kritis, kecakapan sosial dan kemampuan
metakognitif mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi ber
technopreneurship siswa kelas XI I SMK Negeri 3 Wonosari Program Keahlian Elektronika
I ndustri tahun
ajaran 2013 2014.
Perubahan motivasi
ber technopreneurship siswa yang dipengaruhi berpikir kritis, kecakapan sosial
dan kemampuan metakognitif pada penelitian ini sebesar 22,5 , sedangkan 77,5 dipengaruhi oleh faktor lain.
82
BAB V KESI MPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan “Pengaruh Berpikir Kritis, Kecakapan
Sosial dan
Kemampuan Metakognitif
Terhadap Motivasi
Ber technopreneurship siswa Kelas XI I SMK Negeri 3 Wonosari Program Keahlian
Elektronika I ndustri”, maka diperoleh simpulan sebagai berikut. 1.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan berpikir kritis terhadap motivasi ber
technopreneurship siswa Kelas XI I SMK Negeri 3 Wonosari Program Keahlian Elektronika Industri dengan koefisien korelasi 0,369 dengan
kontribusi yang diberikan sebesar 13,6 . 2.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan kecakapan sosial terhadap motivasi ber
technopreneurship siswa Kelas XI I SMK Negeri 3 Wonosari Program Keahlian Elektronika Industri dengan koefisien korelasi 0,366 dengan
kontribusi yang diberikan sebesar 13,4 . 3.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan kemampuan metakognitif terhadap motivasi ber
technopreneurship siswa Kelas XI I SMK Negeri 3 Wonosari Program Keahlian Elektronika I ndustri dengan koefisien korelasi 0,445
dengan kontribusi yang diberikan sebesar 19,8 . 4.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan berpikir kritis, kecakapan sosial dan kemampuan metakognitif terhadap motivasi ber
technopreneurship siswa Kelas XI I SMK Negeri 3 Wonosari Program Keahlian Elektronika I ndustri
dengan koefisien korelasi 0,475 dengan kontribusi yang diberikan sebesar 22,5 .