Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum,

61 g. keadilan; h. kesamaan kedudukan dalam hukum danpemerintahan; i. ketertiban dan kepastian hukum; danatau j. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.

12. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan

Telekomunikasi selanjutnya disebut sebagai PP No 522000 Peraturan Pemerintah ini merupakan peraturan pelaksana dari Undang- Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Walaupun mengatur segala hal teknis tentang telekomunikasi seperti penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan jasa telekomunikasi dan kewajiban penyelenggara telekomunikasi dalam menyediakan akses telekomunikasi di daerah Pasal 46, perizinan Pasal 55-67, namun pengaturan dalam Peraturan pemerintah ini BELUM menyentuh terhadap pengaturan Menara Telekomunikasi. Dalam Pasal 1 angka 1 PP a quo disebutkan bahwa Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya. Hal ini secara teknis hanya meliputi jaringan telekomunikasi yang menghubungkan informasi dari seorang ke orang lainnya. Sehingga belum mengatur detail mengenai menara telekomunikasi. Menara telekomunikasi mempunyai karateristik unik, karena merupakan bangunan menara yang difungsikan sebagai penerima dan pemancar gelombang telekomunikasi. Dari aspek penyedia jasa, PP No. 522000 juga belum mengatur perkembangan penyedia jasa yang terlibat dalam usaha menara telekomunikasi saat ini, yaitu penyedia layanan telekomunikasi service provider dan penyedia menara telekomunikasi tower provider.

13. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum,

Menteri Komunikasi dan Informatika Dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 2009, Nomor 18 Tahun 2009, Nomor 07 Tahun 2009, Nomor 19PERM.Kominfo032009, Nomor 3P2009 62 Tentang Pedoman Pembangunan Dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi selanjutnya disebut SKB 3 Menteri dan Kepala BKPM. Peraturan SKB 3 Menteri dan Kepala BKPM mengenai Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi merupakan satu-satunya sampai dengan saat ini peraturan yang mengatur secara spesifik mengenai Menara Telekomunikasi. Dasar filosofis dan sosiologis lahirnya peraturan ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat selaras dengan kemajuan perkembangan zaman. Hal ini tampak pada konsideran menimbang yaitu: a. bahwa telekomunikasi merupakan sarana publik yang dalam penyelenggaraannya membutuhkan infrastruktur menara telekomunikasi; b. bahwa pembangunan dan penggunaan menara telekomunikasi sebagai salah satu infrastruktur pendukung dalam penyelenggaraan telekomunikasi harus memperhatikan efisiensi, keamanan lingkungan dan estetika lingkungan; Lahirnya peraturan SKB ini sebagai pedoman pembangunan dan penggunaan bersama menara untuk mewujudkan keserasian hubungan antara pemerintah dengan pemerintahan daerah dalam hal memberikan petunjuk pembangunan menara yang memenuhi persyaratan administratif, teknis, fungsi, tata bangunan, rencana tata ruang wilayah, lingkungan dan aspek yuridis 38 - persyaratan pembangunan dan pengelolaan menara, . Dengan SKB ini pemerintah berupaya untuk menerapkan instrumen dalam pengendalian pertumbuhan menara, yaitu dengan Kebijakan penggunaan Menara secara bersama. Tujuannya yaitu mengendalikan pertumbuhan menara telekomunikasi baru dengan mengoptimalkan penggunaan menara bersama existing. Hal-hal yang diatur dalam penggunaan bersama menara dimuat dalam Pasal 3 SKB a quo, meliputi: - zona larangan pembangunan menara, - struktur bangunan menara, 38 Pasal 2 Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika Dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 2009, Nomor 18 Tahun 2009, Nomor 07 Tahun 2009, Nomor 19PERM.Kominfo032009, Nomor 3P2009 Tentang Pedoman Pembangunan Dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi 63 - perizinan pembangunan menara, - tata cara penggunaan bersama menara, - retribusi izin pembangunan menara, - pengawasan dan pengendalian. SKB ini menetapkan bahwa setiap pembangunan menara WAJIB memiliki Izin Mendirikan Bangunan Menara IMB Menara. Izin ini dikeluarkan oleh Kepala Daerah BupatiWalikota, dengan berpijak pada ketentuan Penataan ruang 39 . Permohonan tersebut diajukan oleh Penyedia menara. 40 1 Pemerintah daerah kabupatenkota atau pemerintah provinsi DKI Jakarta menetapkan zona-zona yang dilarang bagi pembangunan menara di wilayahnya berdasarkan rencana tata ruang wilayah danatau rencana detail tata ruang yang berlaku. Terkait dengan kebijakan Zonasi, maka SKB ini memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk menetapkan Zona yang tidak diperbolehkan dilarang bagi pembangunan menara. Zona ini diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW danatau Rencana Detail Tata Ruang Wilayah RDTRK daerah. Hal ini diatur dalam Pasal 14 SKB yang selengkapnya berbunyi : 2 Zona-zona yang dilarang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dalam rencana tata ruang wilayah danatau rencana detail tata ruang wilayah kabupatenkota dan wilayah provinsi DKI Jakarta danatau rencana tata bangunan dan lingkungan yang bersangkutan. 3 Larangan zona untuk pembangunan menara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak membatasi hak masyarakat untuk mendapatkan layanan telekomunikasi pada zona tersebut. Kebijakan pengendalian pertumbuhan menara telekomunikasi melalui Penggunaan menara bersama dan Zona larangan pendirian menara telekomunikasi ditujukan untuk mengatur pertumbuhan menara telekomunikasi di wilayah daerah, namun dengan tetap memenuhi kebutuhan masyarakat atas komunikasi dengan mengotimalkan sarana menara komunikasi existing. 39 Lihat Pasal 4 ayat 91, 2, 3, Ibid. 40 Lihat Pasal 10, Ibid. 64 Kewenangan pemerintah daerah untuk mengatur lebih lanjut tentang kebijakan pengaturan pertumbuhan menara telekomunikasi tersebut juga termasuk dalam kewenangan pengawasan atas pelaksanaan kebijakan pengendalian menara telekomunikasi di daerah 41 41 Lihat Pasal 23, Ibid. . Hal yang menarik untuk dibahas lebih detail dalam SKB ini adalah Izin Mendirikan Menara Telekomunikasi IMB Menara yang menurut SKB Menara Bersama berlaku untuk selamanya dan tidak perlu diperbaharui setiap periode tertentu. Hal ini dapat menimbulkan potensi pelanggaran terhadap perlindungan masyarakat, karena keberadaan IMB Menara tidak ada jangka waktu dan tidak ada pengawasan terhadap keberadaan Menara setalah berdiri. Pengawasan tersebut menyangkut mengenai kekuatan konstruksi menara, hal ini sangat penting untuk mencegah kemungkinan menara telekomunikasi tersebut roboh. Terkait dengan hal ini terdapat kewajiban pemerintah daerah selaku pelindung masyarakat to protect, sehingga pemerintah daerah dalam memberikan izin pendirian menara juga harus mempertimbangkan rasa ama bagi masyarakat. Rasa aman ini dapat diwujudkan dalam kewejiban bagi penyedia menara untuk mengasuransikan menaranya untuk mengantisipasi segala kerugian yang timbul akibat menara. Wewenang pemerintahan daerah dalam pengaturan pengendalian menara telekomunikasi secara atributif telah diberikan oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 terutama dalam Pasal 14 dan ditindaklanjuti dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 terutama dalam Pasal 6 dan Pasal 7, serta peraturan perundangan lainnya yang telah dijelaskan diatas, diwujudkan oleh daerah KabupatenKota untuk melakukan pengaturan di wilayahnya. Pengaturan ini dituangkan dalam bentuk hukum Peraturan Daerah yang mendapatkan persetujuan wakil rakyat DPRD. Berikut akan dibahas lebih detail contoh beberapa daerah kabupatenkota yang telah mengatur mengenai pertumbuhan menara telekomunikasi di daerahnyaa, antara lain : 65

V.4. Instrumen Penataan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi

Dalam analisa sebelumnya telah dijabarkan ratio filosofis serta urgensi pengaturan menara telekomunikasi mengingat kondisi pertumbuhan menara telekomunikasi dan upaya pemerintah daerah untuk memenuhi hak-hak masyarakat hak atas lingkungan hidup yang baik, hak untuk hidup layak dan hak untuk berkomunikasi. Merujuk pada peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum kewenangan pemerintah daerah dalam melakukan penataan menara telekomunikasi sebagaimana telah dijelaskan dalam analisa sub bab sebelumnya, maka pemerintah daerah, sebagai organisasi yang melaksanakan fungsi Negara, berwenang melakukan pengaturan yang berfungsi sebagai instrumen kebijaksanaan yang bersifat preventif untuk penataan dan pengendalian menara telekomunikasi. Sub bagian ini akan melakukan analisa mengenai Instrumen Penataan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi. Dalam melakukan pengaturan tentang penataan dan pengendalian menara telekomunikasi sebagai intervensi pemerintah untuk mengatur keseimbangan pembangunan menara telekomunikasi dengan hak masyarakat untuk memperoleh keamanan dan lingkungan yang sehat sebagaimana tercantum dalam Pasal 28 H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka pemerintah melakukan tindak pemerintahan bestuur handelilngen yang berupa pembentukan peraturan perundang-undangan, peraturan kebijaksanaan beleid regels, izin dan tindakan nyata feitelijk handelingen.