Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik selanjutnya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

57 i. Asas efektivitas. Ketentuan UU No. 28 Tahun 2009 menegaskan bahwa Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan harus tetap memperhatikan batas-batas kewenangan dari daerah dengan bersandarkan pada asas-asas penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan asas good governance.

9. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik selanjutnya

disebut sebagai UU Pelayanan Publik Pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, danatau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik 35 a. kepentingan umum; . Terkait dengan penyelenggaraan pelayanan oublik di bidang menara telekomunikasi, Pemerintah daerah wajib untuk membuat pengaturan tentang prosedur palayanan terkait dengan penyelenggaraan menara telekomunikasi. Pelayanan dalam hal ini dapat meliputi pelayanan perizinan pendirian menara, pelayanan cek fisik menara telekomunikasi dan pelayanan lainnya yang terkait. Dalam hal penyelenggaraan pelayanan tersebut haruslah berpegang teguh pada asas-asas yang tertuang dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu: b. kepastian hukum; c. kesamaan hak; d. keseimbangan hak dan kewajiban; e. keprofesionalan; f. partisipatif; g. persamaan perlakuantidak diskriminatif; h. keterbukaan; 35 Pasal 1 angka 1 UU Pelayanan Publik 58 i. akuntabilitas; j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; k. ketepatan waktu; dan l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Pengaturan asas-asas penyelenggaraan pelayanan publik UU No. 25 Tahun 2009 sedasar dengan asas umum penyelenggaraan negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 28 tahun 1999 dan asas penyelenggara pemerintahan sebagaimana diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004. Realisasi asas penyelenggaraan pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik good governance.

10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah selanjutnya disebut sebagai UU PDRD Undang-Undang yang terkait lainnya dengan pengaturan Menara Telekomunikasi adalah UU PDRD. Hal ini mengingat Menara Telekomunikasi merupakan salah satu obyek dari pungutan daerah retribusi. Atas jasa pelayanan dalam penyelenggaraan menara telekomunikasi, pemerintah daerah berwenang untuk memungut Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, yang merupakan salah satu dari jenis Retribusi Jasa Umum sebagaimana diatur dalam Pasal 110 UU PDRD. Jasa umum merupakan jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan Obyek dari Retribusi Jasa Umum telah ditetapkan dalam pasal 109 UU PDRD, yaitu: ‘Pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan’. 59 Pemungutan retribusi jasa umum merupakan pemungutan yang bersifat pilihan, artinya pemerintah daerah dapat memungut atau tidak memungut retribusi apabila potensi penerimaannya kecil atau merupakan kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan tersebut secara cuma-cuma. Secara spesifik, obyek dari Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, diatur dalam Pasal 124 yaitu “Pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, dan kepentingan umum”. Dalam hal penetapan tarif retribusi daerah harus memperhatikan aspek- aspek biaya penyediaan jasa biaya operasi dan pemeliharaan, biaya bunga dan biaya modal, kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan efektivitas pengendalian atas pelayanan terkait dengan menara telekomunikasi tersebut 36 36 Pasal 152 UU Pajak Daerah dan retribusi daerah . Dalam penetapan tarif, untuk untuk menghindari penetapan tarif pajak yang tinggi yang dapat menambah beban bagi masyarakat secara berlebihan, Daerah hanya diberi kewenangan untuk menetapkan tarif pajak dalam batas maksimum yang telah ditetapkan dalam UU PDRD. Rasio filosofis dan sosiologis Penetapan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sebagai salah satu obyek retribusi jasa umum dapat dilihat pada penjelasan UU PDRD, dimana Undang-Undang ini melakukan perluasan terhadap beberapa objek Retribusi dan penambahan jenis Retribusi. Retribusi Izin Gangguan diperluas hingga mencakup pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha secara terus-menerus untuk mencegah terjadinya gangguan ketertiban, keselamatan, atau kesehatan umum, memelihara ketertiban lingkungan dan memenuhi norma keselamatan dan kesehatan kerja. Lebih lanjut Undang-Undang ini juga menetapkan 4 empat jenis Retribusi baru bagi Daerah, yaitu Retribusi Pelayanan TeraTera Ulang, Retribusi Pelayanan Pendidikan, Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, dan Retribusi Izin Usaha Perikanan. 60

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan