60
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82
Menurut Bagir Manan ajaran tentang tata urutan peraturan perundang- undangan demikian mengandung beberapa prinsip, yaitu :
1. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi kedudukannya dapat
dijadikan landasan atau dasar hukum bagi peraturan perundang-undangan yang lebih rendah atau berada di bawahnya.
2. Peraturan perundang-undangan tingkat lebih rendah harus bersumber
atau memiliki dasar hukum dari suatu peraturan perundang-undangan tingkat lebih tinggi.
3. Isi atau muatan peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak
boleh menyimpangi atau bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi tingkatannya.
4. Suatu peraturan perundang-undangan hanya dapat dicabut atau diganti
atau diubah dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau paling tidak dengan yang sederajat.
5. Peraturan-peraturan perundang-undangan yang sejenis apabila mengatur
materi yang sama, maka peraturan yang terbaru harus diberlakukan, walaupun tidak dengan secara tegas dinyatakan bahwa peraturan yang
lama itu dicabut. Selain itu peraturan yang mengatur materi yang lebih khusus harus diutamakan dari peraturan perundang-undangan yang lebih
umum.
37
Bahwa dalam penetapan peraturan di daerah mengenai menara telekomunikasi dan materi muatannya haruslah selaras dengan asas dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 6 ayat 1, yaitu a.
pengayoman; b.
kemanusiaan; c.
kebangsaan; d.
kekeluargaan; e.
kenusantaraan; f.
bhinneka tunggal ika;
37
Bagir Manan, Teori dan Politik Konstitusi, cetakan kedua, Op.cit, hal. 19.
61
g. keadilan;
h. kesamaan kedudukan dalam hukum danpemerintahan;
i. ketertiban dan kepastian hukum; danatau
j. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi selanjutnya disebut sebagai PP No 522000
Peraturan Pemerintah ini merupakan peraturan pelaksana dari Undang- Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Walaupun mengatur
segala hal teknis tentang telekomunikasi seperti penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan jasa telekomunikasi dan kewajiban penyelenggara
telekomunikasi dalam menyediakan akses telekomunikasi di daerah Pasal 46,
perizinan Pasal 55-67, namun pengaturan dalam Peraturan pemerintah ini BELUM menyentuh terhadap pengaturan Menara Telekomunikasi.
Dalam Pasal 1 angka 1 PP a quo disebutkan bahwa Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau penerimaan dari setiap informasi
dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.
Hal ini secara teknis hanya meliputi jaringan telekomunikasi yang menghubungkan informasi dari seorang ke orang lainnya. Sehingga belum
mengatur detail mengenai menara telekomunikasi. Menara telekomunikasi mempunyai karateristik unik, karena merupakan bangunan menara yang
difungsikan sebagai penerima dan pemancar gelombang telekomunikasi. Dari aspek penyedia jasa, PP No. 522000 juga belum mengatur perkembangan
penyedia jasa yang terlibat dalam usaha menara telekomunikasi saat ini, yaitu penyedia layanan telekomunikasi service provider dan penyedia menara
telekomunikasi tower provider.
13. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum,