UU Penanaman Modal juncto Perpres 362010

35 aset yang idle yang lokasinya bersesuaian dengan kebutuhan pembangunan BTS untuk menyewakan lahannya kepada PJPT, sehingga tercipta peluang bisnis pada sisi pemenuhan kebutuhan lahan. Demikian pula untuk BTS yang didirikan di atas bangunan permanen, maka terbuka peluang kerjasama bisnis antara pemilik bangunan dengan PJPT untuk merealisasikan BTS di atas bangunan.

3. Keahlian atau Profesi

Menara telekomunikasi juga mengundang pengembangan keahlian yang menuju kepada kelahiran kaum profesional di bidang pembangunan tower, bisnis penyewaan tower, legal di bidang tower, pengembangan produk tower. Kompetensi yang menyuguhkan keahlian di bidang-bidang tersebut mendorong lembaga pendidikan untuk menghasilkan kaum profesional di bidang yang terkait dengan menara telekomunikasi, baik dari segi teknikal, manajemen bisnis, dan legal.

D. Pengaturan Sub Bidang Usaha Menara Telekomunikasi

1. UU Penanaman Modal juncto Perpres 362010

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal mengatur antara lain bidang usaha. Bidang usaha dalam rangka penanaman modal selanjutnya diatur di dalam Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal. Pada Perpres 362010, Lampiran II Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan, Bidang Usaha angka 11 yakni Bidang Komunikasi dan Informatika, Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 42217, ditegaskan bahwa “Penyedia, Pengelola Pengoperasian dan Penyewaan dan Penyedia Jasa Konstruksi untuk Menara Telekomunikasi, ditentukan Modal dalam negeri 100”. Artinya, pengusahaan BTS tertutup bagi pemodal asing, sehingga hanya pemodal dalam negeri yang dapat melakukan usaha menara telekomunikasi. Dalam Perpres 362010 tersebut dibedakan antara bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan. Pasal 1 Perpres 362010 menyatakan bahwa bidang usaha yang tertutup merupakan bidang usaha tertentu yang dilarang 36 diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal. Bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Perpres 362010 adalah bidang usaha tertentu yang dapat diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal dengan syarat tertentu, yaitu: 1 bidang usaha yang dicadangkan untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi, 2 bidang usaha yang dipersyaratkan dengan kemitraan, 3 bidang usaha yang dipersyaratkan kepemilikan modalnya, 4 bidang usaha yang dipersyaratkan dengan lokasi tertentu, dan 5 bidang usaha yang dipersyaratkan dengan perizinan khusus. Berdasarkan Perpres 362010 tersebut, tegas bahwa penyedia, pengelola pengoperasian dan penyewaan dan penyedia jasa konstruksi untuk menara telekomunikasi merupakan obyek bisnis meskipun hanya dapat dilakukan oleh penanam modal dalam negeri. Sebagai catatan, beberapa waktu yang lalu, Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM bermaksud melepaskan kendali bisnis menara BTS kepada asing, yang mendapatkan tentangan dari Menkominfo karena tetap berusaha untuk mempertahankan dominasi bisnis BTS kepada pengusaha domestik. Sejalan dengan Menkominfo, Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi Aspimtel dan Badan Regulasi Teknologi Informasi BRTI juga tegas menolak inisiatif dari BKPM tersebut, yakni menolak secara tegas adanya asing di bisnis menara.

2. UU Telekomunikasi juncto PP 52 Tahun 2000