SEGMEN OPERASI laporan tahunan 2013 kuantitatif

64 | LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

33. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,00 untuk simpanan dalam Rupiah dan 1,50 untuk simpanan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013, 5,50 untuk simpanan dalam Rupiah dan 1,00 untuk simpanan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012, sama dengan atau dibawah 6,50 untuk simpanan dalam Rupiah dan 1,50 untuk simpanan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 Bank Dinar Indonesia, Tbk adalah peserta dari program penjaminan tersebut.

34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN

Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan pada 31 Desember 2013 yang tidak disajikan di laporan posisi keuangan Bank pada nilai wajarnya: Nilai tercatat Nilai wajar Aset Giro pada Bank Indonesia 44.172.101.701 44.172.101.701 Giro pada bank lain 788.595.465 788.595.465 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 228.000.000.000 228.000.000.000 Efek-efek 43.490.427.704 43.490.427.704 Pinjaman yang diberikan 491.274.623.003 491.274.623.003 807.725.747.873 807.725.747.873 Liabilitas Simpanan dari nasabah Giro 20.140.158.247 20.140.158.247 Tabungan 75.616.862.367 75.616.862.367 Deposito berjangka 463.444.541.880 463.444.541.880 Simpanan dari bank lain 10.480.495.874 10.480.495.874 569.682.058.368 569.682.058.368 a. Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, dan aset lain-lain Nilai tercatat dari giro dan penempatan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek, dan aset lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 satu tahun sehingga nilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek, dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 65 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN lanjutan b. Pinjaman yang diberikan

Pinjaman yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh cadangan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat dari pinjaman yang diberikan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang diberikan mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.

c. Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain, dan liabilitas lain-lain

Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah terhutang ketika hutang tersebut dibayarkan. Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga hutang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dengan suku bunga tetap, serta beban yang masih harus dibayar adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Berdasarkan PBI No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 dan SE BI No. 5.21 DPNP tanggal 29 Nopember 2003 yang telah diubah dengan PBI No. 1125 PBI2009 tanggal 1 Juli 2009 dan SE BI No. 1116DPNP tanggal 6 Juli 2009 Bank telah menyusun buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai : 1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi; 2. Penerapan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko; 3. Proses identiikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko; 4. Sistem pengendalian intern. Bank senantiasa melakukan penyesuaian, perbaikan dan penyempurnaan terhadap pedoman penerapan manajemen risiko bila terdapat perubahan atas ketentuan yang berlaku. Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas menetapkan kebijakan termasuk strategi manajemen risiko dan perencanaan dalam keadaan darurat contingency plan untuk menghadapi risiko yang timbul, memperbaiki dan menyempurnakan penerapan manajemen risiko. Dalam rangka meningkatkan efektiitas penerapan manajemen risiko maka telah dilakukan upaya peningkatan kemampuan dan pengetahuan petugas melalui seminar, sosialisasi dan mengikutsertakan dalam program sertiikasi. Bank telah memiliki serangkaian prosedur dan metodologi untuk digunakan dalam melakukan identiikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian untuk 8 delapan jenis risiko yang melekat pada aktivitas fungsional bank. Secara berkala Bank melakukan evaluasi terhadap prosedur dan metodologi yang ada untuk lebih menyempurnakan praktek penerapan manajemen risiko.

a. Risiko kredit

Risiko kredit adalah potensi terjadinya kerugian keuangan ketika nasabah atau counterparty gagal memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, dan timbul terutama dari pinjaman Bank dan uang muka ke nasabah dan bank lainnya, dan investasi surat utang. Tujuan dari manajemen risiko kredit adalah untuk mengendalikan dan mengelola eksposur risiko kredit dalam parameter yang dapat diterima, sekaligus memaksimalkan return on risk. Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan dan garansi.