IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan

16 | LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Dolar Amerika Serikat 12.189 9.638 9.068 Dolar Singapura 9.628 7.879 6.984

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan c. Penjabaran mata uang asing lanjutan

2. Transaksi dan saldo lanjutan

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir periode. Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut diakui secara langsung pada laba rugi komprehensif tahun berjalan. Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 yang menggunakan kurs tengah Reuters, yang juga diakui oleh Bank Indonesia, pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat Rupiah penuh:

d. Aset dan liabilitas keuangan

Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, pinjaman yang diberikan, dan aset lain-lain. Liabilitas keuangan Bank terdiri dari simpanan nasabah, simpanan dari bank lain dan liabilitas lain-lain. Efektif sejak 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No.50 Revisi 2010,”Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No.55 Revisi 2011, “Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No.60,”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No.50 Revisi 2010, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentiikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasiikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasiikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No.55 Revisi 2011 menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini memberikan deinisi dan karakteristik derivatif, kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signiikansi atas masing- masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerjanya, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Bank selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risiko tersebut. Bank menerapkan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” efektif sejak tanggal 1 Januari 2010. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 17 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan d. Aset dan liabilitas keuangan lanjutan

1. Klasifikasi

Bank mengklasiikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: - Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 sub-klasiikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasiikasikan dalam kelompok diperdagangkan; - Tersedia untuk dijual; - Dimiliki hingga jatuh tempo; - Pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas keuangan diklasiikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: - Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki dua sub-klasiikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasiikasikan dalam kelompok diperdagangkan; - Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kategori untuk diperdagangkan adalah aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual dan dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan yang dikelola secara bersama-sama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking . Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non- derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasiikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non- derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non- derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Bank mengklasiikasikan instrumen keuangan ke dalam klasiikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasiikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Kategori didefinisikan oleh PSAK No. 55 Revisi 2011 Golongan ditentukan oleh Bank Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pinjaman yang diberikan - Konsumsi - Modal Kerja - Investasi Aset lain-lain Tersedia untuk dijual Kas Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain