MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan c. Risiko likuiditas lanjutan

LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 77 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan c. Risiko likuiditas lanjutan

Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan lanjutan 31 Desember 2011 Nilai tercatat Tidak memiliki jatuh tempo Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 -12 bulan 12 bulan Aset Kas 3.686.740.936 3.686.740.936 - - - - Giro pada Bank Indonesia 13.292.597.145 - 13.292.597.145 - - - Giro pada bank lain 73.708.808 - 73.708.808 - - - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 79.985.005.623 - 59.985.005.623 20.000.000.000 - - Efek-efek 14.799.843.711 - - - 14.799.843.711 - Pinjaman yang diberikan 120.693.408.053 - 23.537.092.031 28.672.457.565 33.379.875.971 35.103.982.486 Aset lain-lain – pendapatan bunga - - - - - - yang masih akan diterima 151.423.473 - 151.423.473 - - - Jumlah aset keuangan 232.682.727.749 3.686.740.936 97.039.827.080 48.672.457.565 48.179.719.682 35.103.982.486 Liabilitas Simpanan dari nasabah Giro 22.566.930.999 - 22.566.930.999 - - - Tabungan 31.046.770.672 31.046.770.672 - - - - Deposito 63.134.177.413 - 29.833.220.431 21.218.797.966 10.629.885.047 1.452.273.969 Simpanan dari bank lain 496.487.462 - 496.487.462 - - - Liabilitas lain-lain 44.250.000 - 44.250.000 - - - Jumlah liabilitas keuangan 117.288.616.546 31.046.770.672 52.940.888.892 21.218.797.966 10.629.885.047 1.452.273.969 Aset liabilitas bersih 115.394.111.203 27.360.029.736 44.098.938.188 27.453.659.599 37.549.834.635 33.651.708.517 78 | LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan d. Risiko operasional

Risiko operasional berhubungan dengan risiko kerugian yang dihadapi Bank akibat dari pelanggaran karyawan, tidak berfungsinya proses internal, kegagalan sistem dan masalah-masalah dari eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Fokus penerapan manajemen risiko operasional adalah pelaksanaan pengawasan internal yang melekat di dalam setiap proses operasional, peningkatan risk awareness dan pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru. Pengawasan internal dilakukan dengan memastikan bahwa semua aktivitas operasional telah mematuhi ketentuan internal dan eksternal. Setiap tindakan penyimpangan ditangani penyelesaiannya dengan melibatkan unit internal audit dan unit kerja lain yang terkait.

e. Risiko hukum

Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan agar seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.

f. Risiko strategis

Pelaksanaan strategi, visi dan misi yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis bank. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, bank telah membentuk, merumuskan, menyusun dan memantau pelaksanaan strategi termasuk corporate plan dan business plan. Selain itu bank menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset, permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder.

g. Risiko kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi. Hal penting dalam penerapan risiko kepatuhan adalah untuk memastikan dipatuhinya ketentuan-ketentuan eksternalinternal sebelum kebijakan atau prosedur disetujui direksi termasuk keputusan- keputusan manajemen yang akan diambil. Selain itu, pemantauan pencapaian posisi rasio-rasio keuangan penting dilakukan secara rutin dan berkala.

h. Resiko Reputasi

Resiko reputasi adalah resiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Identiikasi resiko reputasi dilakukan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian dimasa lalu yang disebabkan oleh resiko reputasi. Penilaian resiko reputasi dialkukan secara kualitatif antara lain bersumber dari pemberitaan dan komentar negatif yang muncul dari masyarakat dan keluhan nasabah terhadap pelayanan bank, prilaku karyawan bank dalam melayani nasabah dan sistem komunikasi Bank. Dalam rangka pemantauan resiko reputasi, dibangun sistem pemantauan reputasi yang dirancang agar dapat secara rutin memeriksa transaksi, peraturan, teknologi, dan tren perkembangan dan perubahanyang berpetensi mempengaruhi bisnis Bank. Dalam hal ini Bank melakukan analisa kesenjangan antara kinerja Bank dan harapan stakeholder pada umumnya dan nasabah pada khususnya, dan melakukan pencatatan terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan resiko reputasi serta dengan mengoptimalkan fungsi satuan kerja yang bertanggungjawab mengelola resiko reputasi yaitu Satuan Kerja Manajmen Resiko.