LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 77
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan c. Risiko likuiditas lanjutan
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan lanjutan
31 Desember 2011 Nilai tercatat
Tidak memiliki jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1 – 3 bulan 3 -12 bulan
12 bulan Aset
Kas 3.686.740.936
3.686.740.936 -
- -
- Giro pada Bank Indonesia
13.292.597.145 -
13.292.597.145 -
- -
Giro pada bank lain 73.708.808
- 73.708.808
- -
- Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 79.985.005.623
- 59.985.005.623
20.000.000.000 -
- Efek-efek
14.799.843.711 -
- -
14.799.843.711 -
Pinjaman yang diberikan 120.693.408.053
- 23.537.092.031
28.672.457.565 33.379.875.971
35.103.982.486 Aset lain-lain – pendapatan bunga
- -
- -
- -
yang masih akan diterima 151.423.473
- 151.423.473
- -
- Jumlah aset keuangan
232.682.727.749 3.686.740.936
97.039.827.080 48.672.457.565
48.179.719.682 35.103.982.486
Liabilitas Simpanan dari nasabah
Giro 22.566.930.999
- 22.566.930.999
- -
- Tabungan
31.046.770.672 31.046.770.672
- -
- -
Deposito 63.134.177.413
- 29.833.220.431
21.218.797.966 10.629.885.047
1.452.273.969 Simpanan dari bank lain
496.487.462 -
496.487.462 -
- -
Liabilitas lain-lain 44.250.000
- 44.250.000
- -
- Jumlah liabilitas keuangan
117.288.616.546 31.046.770.672
52.940.888.892 21.218.797.966
10.629.885.047 1.452.273.969
Aset liabilitas bersih 115.394.111.203
27.360.029.736 44.098.938.188
27.453.659.599 37.549.834.635
33.651.708.517
78
|
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan d. Risiko operasional
Risiko operasional berhubungan dengan risiko kerugian yang dihadapi Bank akibat dari pelanggaran karyawan, tidak berfungsinya proses
internal, kegagalan sistem dan masalah-masalah dari eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Fokus penerapan manajemen risiko operasional adalah pelaksanaan pengawasan internal yang melekat di dalam setiap proses operasional,
peningkatan risk awareness dan pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.
Pengawasan internal dilakukan dengan memastikan bahwa semua aktivitas operasional telah mematuhi ketentuan internal dan eksternal.
Setiap tindakan penyimpangan ditangani penyelesaiannya dengan melibatkan unit internal audit dan unit kerja lain yang terkait.
e. Risiko hukum
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan
hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya
kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan agar seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga
didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
f. Risiko strategis
Pelaksanaan strategi, visi dan misi yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat
mempengaruhi kelangsungan bisnis bank. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, bank telah membentuk,
merumuskan, menyusun dan memantau pelaksanaan strategi termasuk corporate plan
dan business plan. Selain itu bank menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset, permodalan
dan kondisi perubahan pasar agar bisnis bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder.
g. Risiko kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan
dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau
rusaknya reputasi.
Hal penting dalam penerapan risiko kepatuhan adalah untuk memastikan dipatuhinya ketentuan-ketentuan eksternalinternal
sebelum kebijakan atau prosedur disetujui direksi termasuk keputusan- keputusan manajemen yang akan diambil. Selain itu, pemantauan
pencapaian posisi rasio-rasio keuangan penting dilakukan secara rutin dan berkala.
h. Resiko Reputasi
Resiko reputasi adalah resiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Identiikasi resiko reputasi dilakukan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian dimasa lalu yang disebabkan oleh resiko
reputasi. Penilaian resiko reputasi dialkukan secara kualitatif antara lain bersumber dari pemberitaan dan komentar negatif yang muncul dari
masyarakat dan keluhan nasabah terhadap pelayanan bank, prilaku karyawan bank dalam melayani nasabah dan sistem komunikasi Bank.
Dalam rangka pemantauan resiko reputasi, dibangun sistem pemantauan reputasi yang dirancang agar dapat secara rutin
memeriksa transaksi, peraturan, teknologi, dan tren perkembangan dan perubahanyang berpetensi mempengaruhi bisnis Bank. Dalam
hal ini Bank melakukan analisa kesenjangan antara kinerja Bank dan harapan stakeholder pada umumnya dan nasabah pada khususnya, dan
melakukan pencatatan terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan resiko reputasi serta dengan mengoptimalkan fungsi satuan kerja
yang bertanggungjawab mengelola resiko reputasi yaitu Satuan Kerja Manajmen Resiko.