PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN lanjutan

LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 37 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

4. KAS

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada catatan 35. 2013 2012 2011 Rupiah 7.999.886.700 8.392.597.500 3.681.621.750 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat 243.780 193.400 181.360 Dolar Singapura 6.816.613 5.598.241 4.937.826 Jumlah 8.006.947.093 8.398.389.141 3.686.740.936

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada catatan 35. 2013 2012 2011 Rupiah 44.172.101.701 21.001.834.547 13.292.597.145 Jumlah 44.172.101.701 21.001.834.547 13.292.597.145

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN lanjutan

Pengakuan aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi iskal yang belum digunakan dalam hal terdapat kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia untuk dikompensasi terhadap kerugian yang dapat digunakan. Pertimbangan manajemen yang signiikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan saat dan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang seiring dengan strategi perencanaan pajak. Bank menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan mengurangi jumlah tercatat dalam hal tidak adanya lagi kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak yang cukup akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Rasio GWM pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1515PBI2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang “Perubahan atas PBI No. 1219PBI2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang GWM Bank Umum Pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio LDR. GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8 dari Dana Pihak Ketiga DPK dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4 dari DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM Bank dengan KPMM Insentif. GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8 dari DPK dalam valuta asing. GWM Bank untuk mata uang rupiah pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 masing-masing sebagai berikut: 2013 2012 2011 GWM Primer – Rupiah 8,08 10,85 10,84 GWM Sekunder – Rupiah 7,96 7,75 12,23 Bank telah memenuhi GWM yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. 38 | LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

6. GIRO PADA BANK LAIN

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada catatan 35.

a. Berdasarkan kolektibilitas BI

Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 digolongkan sebagai lancar.

b. Berdasarkan mata uang 2013

2012 2011 Rupiah 788.595.465 75.615.949 73.708.808 Jumlah 788.595.465 75.615.949 73.708.808 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai - - 737.088 Jumlah - bersih 788.595.465 75.615.949 72.971.720

c. Berdasarkan pihak 2013

2012 2011 Pihak Berelasi - - - Pihak Ketiga Rupiah PT. Bank Jasa Jakarta 77.285.363 75.615.949 73.708.808 Bank International Indonesia 10.650.102 - - Bank Central Asia 700.660.000 - - Jumlah 788.595.465 75.615.949 73.708.808 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai - - 737.088 Jumlah – bersih 788.595.465 75.615.949 72.971.720

d. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2013 2012 2011 Saldo awal - 737.088 714.430 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 2006 - - - Penyisihan pemulihan selama tahun berjalan - 737.088 22.658 Saldo Akhir - - 737.088 Manajemen yakin bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode tahun yang berakhir 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya Giro pada Bank lain.