LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 65
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN lanjutan b. Pinjaman yang diberikan
Pinjaman yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh cadangan kerugian penurunan nilai.
Nilai tercatat dari pinjaman yang diberikan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang diberikan mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan
akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.
c. Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain, dan liabilitas lain-lain
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah terhutang ketika hutang tersebut
dibayarkan. Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga
tetap, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan
menggunakan suku bunga hutang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai
tercatat dari simpanan dengan suku bunga tetap, serta beban yang masih harus dibayar adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Berdasarkan PBI No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 dan SE BI No. 5.21 DPNP tanggal 29 Nopember 2003 yang telah diubah dengan PBI No. 1125
PBI2009 tanggal 1 Juli 2009 dan SE BI No. 1116DPNP tanggal 6 Juli 2009 Bank telah menyusun buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang
mencakup kebijakan dan prosedur mengenai :
1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi; 2. Penerapan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko;
3. Proses identiikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko;
4. Sistem pengendalian intern. Bank senantiasa melakukan penyesuaian, perbaikan dan penyempurnaan
terhadap pedoman penerapan manajemen risiko bila terdapat perubahan atas ketentuan yang berlaku.
Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas menetapkan kebijakan termasuk
strategi manajemen risiko dan perencanaan dalam keadaan darurat contingency plan untuk menghadapi risiko yang timbul, memperbaiki
dan menyempurnakan penerapan manajemen risiko.
Dalam rangka meningkatkan efektiitas penerapan manajemen risiko maka telah dilakukan upaya peningkatan kemampuan dan
pengetahuan petugas melalui seminar, sosialisasi dan mengikutsertakan dalam program sertiikasi. Bank telah memiliki serangkaian prosedur
dan metodologi untuk digunakan dalam melakukan identiikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian untuk 8 delapan jenis
risiko yang melekat pada aktivitas fungsional bank. Secara berkala Bank melakukan evaluasi terhadap prosedur dan metodologi yang ada untuk
lebih menyempurnakan praktek penerapan manajemen risiko.
a. Risiko kredit
Risiko kredit adalah potensi terjadinya kerugian keuangan ketika nasabah atau counterparty gagal memenuhi kewajibannya pada saat
jatuh tempo, dan timbul terutama dari pinjaman Bank dan uang muka ke nasabah dan bank lainnya, dan investasi surat utang. Tujuan dari
manajemen risiko kredit adalah untuk mengendalikan dan mengelola eksposur risiko kredit dalam parameter yang dapat diterima, sekaligus
memaksimalkan return on risk.
Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan dan garansi.
66
|
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2013 2012
2011
Giro pada Bank Indonesia 44.172.101.701
21.001.834.547 13.292.597.145
Giro pada bank lain 788.595.465
75.615.949 73.708.808
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 228.000000000
206.989.555.598 79.985.005.623
Pinjaman yang diberikan 491.549.052.647
242.557.180.647 120.693.408.053
Efek-efek 43.490.427.704
14.984.610.150 14.799.843.711
808.000.177.517 485.608.796.891
228.844.563.340 Eksposur risiko kredit terhadap komitmen dan kontinjensi tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya adalah sebagai berikut:
2013 2012
2011
Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan 110.969.123.021
48.082.816.760 30.633.755.013
Garansi yang diterbitkan 2.015.440.000
- 210.000.000
112.984.563.021 48.082.816.760
30.843.755.013
i Sektor industry
Tabel dibawah berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya, yang dikategorikan berdasarkan sektor industri.
31 Desember 2013
Pemerintah Bank Indonesia
dan bank lain Korporasi dan
perorangan Total
Giro pada Bank Indonesia -
44.172.101.701 -
44.172.101.701 Giro pada bank lain
- 788.595.465
- 788.595.465
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain -
228.000.000.000 -
228.000.000.000 Efek-efek
- 43.490.427.704
- 43.490.427.704
Pinjaman yang diberikan -
- 491.549.052.647
491.549.052.647 -
316.451.124.870 491.549.052.647
808.000.177.517
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan
Organisasi pengelolaan risiko kredit Pengelolaan risiko kredit dilaksanakan sejalan dengan kebijakan dan
prosedur yang telah ada untuk memastikan beberapa hal berikut : - Analisa usaha setiap sektor kredit, kelengkapan dokumen dan
pengikatan dalam kegiatan pemberian kredit. - Proses manajemen risiko kredit dari identiikasi risiko, analisa risiko,
pengukuran risiko hingga monitoring risiko kredit dalam siklus proses pemberian kredit secara menyeluruh.
- Mempercepat penyelesaian kredit bermasalah, menurunkan NPL bank dan meningkatkan hasil usaha.
- Meningkatkan kemampuan kompetensi karyawan melalui training dan pendidikan di internal maupun eksternal.
Eksposur risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya terhadap aset keuangan pada laporan posisi keuangan adalah
sebagai berikut: