LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
STRUKTUR oRGAnISASI
PReSIDenT DIReCToR GeneRAl MeeTInG oF
SHAReHolDeRS
PReSIDenT DIReCToR
GM BISnIS
DePT MARKeTInG DePT KReDIT
DePT TReASURY
R D Ad Hoch
oPeRATIon DIReCToR
GM oPeRTIon
DePT ACCoUnTInG
RePoRT SKK
SKMR
DePT CReDIT SUPPoRT
DePT SDM DePT IT
DePT CoRP SeCReTARY
SKAI
DePT GA BRAnCH
SUPPoRT BRAnCHeS
DePT CoRP leGAl
REMEDIAL Ad Hoch
CoMPlIAnCe DIReCToR CoMITee
RISK MonIToRInG • AUDIT
• noMInATIon ReMUneRATIon
CoMITee • RISK MAnAGeMenT
• CReDIT • AlCo
BoC
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
PRoFIl PenGURUS PeRSeRoAn
B
erikut ini proil dan susunan pengurus Bank Dinar per 31 Desember 2013, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa RUPSLB tanggal 20 Desember 2013 dan sesuai akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPSLB Perseroan No.4 tanggal
11 Maret 2014 oleh Notaris Tjhong Sendrawan, S.H.
Dr. Syaiful Amir, SE, Ak. Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Padang pada tanggal 22 Mei 1939. Memperoleh gelar sarjana dan Master di bidang Ekonomi Akuntansi di
Universitas Indonesia. Mengawali karirnya sebagai karyawan di PT Pupuk Sriwidjaya PUSRI Persero pada tahun 1973-1982, kemudian menjabat
sebagai Direktur Keuangan dan Komersial pada PT Pupuk Kujang Persero pada tahun 1982-1990. Selanjutnya menjabat sebagai Direktur Keuangan
pada PT Pupuk Sriwidjaya PUSRI Persero pada tahun 1990-1995, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur, Tbk pada tahun 1995-2001,
Direktur Utama PT Daya Citra Mulia pada tahun 2002-2010, Komisaris PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk pada tahun 2003-2006, Direktur Utama
PT Panca Amara Utama pada tahun 2007-2008, Komisaris Utama PT Al- Ijarah Indonesia Finance pada tahun 2008-2012, dan sejak November
2012 sebagai Komisaris Utama PT Bank Dinar Indonesia hingga saat ini. Sepanjang perjalanan karir telah beberapa kali melakukan negosiasi
dengan pihak luar negeri seperti negosiasi loan dengan IBRD, Saudi Fund, dan Asia Development Bank, serta KFW Germany.
Sementara itu, sejak tahun 1974 telah aktif berpartisipasi dalam berbagai pendidikan, dan simposium baik yang diselenggarakan di luar negeri
maupun dalam negeri. Dari 12 pendidikan yang diikuti 5 di antaranya di luar negeri, antara lain adalah Accounting TFC di Jepang, kemudian pada tahun
1977 mengikuti Management Institute Of Philippines di Filiphina, tahun 1979 mengikuti pendidikan Risk Management di Florida USA, tahun 1982
mengikuti pendidikan Senior Executive Program di Paris France dan terakhir tahun 2005 mendapatkan Sertiikat dari Badan Sertiikat Manajemen Resiko
di Singapore.
H. Haryono Waskito, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Tangerang tahun 1943, menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum tahun 1971. Memulai karirnya di Bank Indonesia
pada tahun 1968 pada Bagian Ekonomi UmumUrusan Ekonomi dan Statistik URES. Selama karirnya di Bank Indonesia, berbagai jabatan dan
kedudukan telah dijalaninya dan terakhir menjabat sebagai Pengawas Bank di UPwB1 tahun 1999. Selanjutnya, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan
PT Bank Prasidha Utama pada Mei 2000-Oktober 2000. Sejak akhir tahun 2000 bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia dan saat ini menjadi Wakil
Komisaris Utama.
Efen Lingga Utama, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Pangkal Pinang 13 Januari 1965, meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya pada tahun 1989. Memulai
karir di PT Astra Motor Sales pada tahun 1988-1990. Didunia perbankan pertama kali berkarir di Bank Surya pada tahun 1990-1993, Bank Artha
Graha pada tahun 1993-1996, Bank Harda pada tahun 1996-2003, Bank AlindoPT Bank Nationalnobu, Tbk Nobu Bank menjabat sebagai Direktur
Bisnis pada tahun 2003-2013, dan bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun
2013 hingga saat ini.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Hendra Lie, Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Bangka tahun 1966, meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta tahun 1991. Memulai
karir diperbankan sejak tahun 1989 sebagai Analis Kredit pada Bank Windu Kentjana. Pada akhir tahun 1990 hingga 1999 bergabung ke Bank Asia
Pasiic Aspac dengan posisi terakhir sebagai Branch Manager. Tahun 2000-2008 bergabung ke Bank Danpac sebagai sebagai Branch Manager,
ikut proses merger menjadi Bank Century, serta re-branding menjadi Bank Mutiara. Tahun 2008 – 2012 menjabat sebagai Head of regional
Bank Mutiara, jabatan terakhir pada Bank Mutiara sebagai Division Head Network Development. Bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia sesuai
hasil RUPS tertanggal 23 Mei 2012 diangkat sebagai Direktur Utama.
Idham Aziz, Direktur Kepatuhan
Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang tahun 1956, menyelesaikan pendidikan Master Of Arts In Economic tahun 1991, memulai di Bank BNI
dari tahun 1980-2009 dengan posisi awal sebagai analis kredit sampai terakhir sebagai Vice Presiden di bank yang sama. Kemudian pada tahun
2010-2012 meniti karir sebagai konsultan perusahaan di bidang UKM. Terakhir pada bulan Mei 2012 hingga sekarang bergabung dengan PT
Bank Dinar Indonesia sebagai Direktur Kepatuhan.
Joyo, Direktur Operasional
Warga Negara Indonesia, lahir di Lumajang tahun 1963, menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Jember
tahun 1990. Mengikuti berbagai seminar, lokakarya, dan pendidikan di bidang perbankan dan non-perbankan. Tahun 1991 bekerja pada lembaga
pendidikan luar sekolah sebagai pimpinan sampai tahun 1993. Karir perbankan di mulai pada tahun 1994 dengan menjadi karyawan pada PT
Bank Prasidha Utama di Bagian Akunting sampai tahun 1996, selanjutnya sampai tahun 2000 di Satuan Kerja Audit Intern. Tahun 2001 bergabung
dengan PT. Bank Dinar Indonesia sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern SKAI dan tahun 2002 diangkat sebagai Direktur Kepatuhan. Kemudian,
sejak September 2007 diangkat sebagai Direktur Operasional.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
PRoFIl PeJABAT eKSeKUTIF
Petrus T Sudarsono, General Manager
Lahir di Kudus tahun 1967, pendidikan Sarjana Teknik Sipil di Universitas Tarumanegara, memulai karir diperbankan pada Bank Arta Prima Oktober 1992- Agustus 1994 sebagai
Account Oicer dan pada September 1994-Desember 1994 sebagai Pejabat Sementara Pjs Kepala Cabang Pembantu, pada Januari 1995 – Maret 1997 sebagai Marketing Head
PT Nagabe Internusa Multi Finance, pada Januari 2000-September 2010 sebagai General Manager Marketing PT.Danasupra Erapaciic, Tbk, dan pada Januari 2012 hingga saat ini
bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia dengan jabatan sebagai General Manager.
Angellia Sylvia Lala, General Manager Bisnis
Lahir di Jakarta tahun 1977, menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Manajemen tahun 2007 di Universitas Bunda Mulia. Karir di Perbankan dimulai pada tahun 1996-
1999 sebagai Customer Service Bank Bali, Tbk. Kemudian, pada tahun 1999-2002 sebagai Marketing Funding Bank Bali, Tbk. Selanjutnya, pada tahun 2002-2003 sebagai
Relationship Oicer Private Banking Bank Permata, Tbk, pada tahun 2003-2004 sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Pintu Kecil Bank CIC, Tbk, pada tahun 2004-2008 sebagai
Pimpinan Cabang Pasar Baru PT Bank Century, Tbk, pada tahun 2008-2010 sebagai Pimpinan Cabang Mangga Dua PT. Bank Mutiara, Tbk, dan pada tahun 2010-2011 sebagai
Kepala Kantor Wilayah II Jakarta PT Bank Mutiara, Tbk. Sejak tahun 2012 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia menjabat sebagai General Manager Bisnis.
Suharjanto Jusuf, Manager Departermen SDM dan GA
Lahir di Jakarta, tahun 1954, pendikan Diploma III Akuntansi dari Akademi Akuntansi Jayabaya tahun 1980. Aktif mengikuti berbagai seminar dan pelatihan di bidang
perbankan. Memulai karir di perbankan sejak tahun 1982 di Bank Natin Bank Continental dengan posisi terakhir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu. Sejak tahun 1993 bergabung
dengan PT Bank Dinar Indonesia sebagai Pimpinan Cabang Pembantu, Kepala SKAI, dan terakhir sebagai Kepala Bagian Umum dan Personalia hingga saat ini.
Juliana Widyanti, Marketing Manager
Lahir di Semarang tahun 1966, pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Memulai karir di perbankan sejak tahun
1993 di PT Bank Liman International sebagai Account Oicer. Kemudian, pada tahun 1996 ditempatkan di Treasury Departmen, pada tahun 2005 menjabat sebagai Team Leader
Marketing. Sejak tahun 2007 hingga saat ini menjabat sebagai Marketing Manager.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Yuliani Kadarisman, Ketua Satuan Kerja Audit Internal
Lahir di Tasikmalaya tahun 1968, meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Sumberdaya di Institut Pertanian Bogor IPB tahun 1991. Memulai Karir di perbankan sejak tahun 1992 – 1998
di PT Bank Dagang Nasional Indonesia PT. BDNI, Tbk–BBO sebagai staf oicer pada Inspectorate Division. Pada tahun 2004–2009 bergabung ke PT Bank CIC sebagai Senior
Auditor sampai proses merger menjadi PT Bank Century, Tbk serta re-branding menjadi PT Bank Mutiara, Tbk dengan posisi terakhir dari tahun 2009-2013 sebagai Section Head
pada Internal Audit Division. Bergabung di PT Bank Dinar Indonesia pada bulan Juni 2013 sebagai Ketua Satuan Kerja Audit Intern SKAI.
Daniel Rahandri, Manager Departermen Akunting dan Pelaporan
Lahir di Jakarta tahun 1980, menyelesaikan pendidikan terakhir Magister Akuntansi dari Universitas Trisakti. Memulai karir sejak tahun 2004, dan pada tahun 2006 memulai karir di
PT Bank Century, Tbk sebagai Back Oice hingga tahun 2013 terakhir sebagai Kredit Analis Senior pada Divisi Small Loan Division PT Bank Mutiara, Tbk. Sejak Februari 2013 hingga
saat ini menjabat sebagai Manager Akunting dan Pelaporan.
Salamat Yunus Parulian Sinaga, Manajer Departemen Informasi Teknologi.
Lahir di Jakarta tahun 1972, pendidikan terakhir Magister Teologia bidang Kepemimpinan dari Sekolah Tinggi Teologia “IKAT” Jakarta. Memulai karir tahun 1996 di salah satu
penyedia jasa TI perbankan Indonesia sebagai Technical Support. Berkarir diperbankan sejak tahun 2002 di PT Bank Mayora sebagai Staf Divisi TI. Sejak Januari 2013 bergabung
di PT Bank Dinar Indonesia dan hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Departemen Informasi Teknologi.
Sri Himawati, Ketua Satuan Kerja Kepatuhan dan UKPN
Lahir di Yogjakarta tahun 1968, pendidikan terakhir Strata 2 S2 Sumber Daya Manusia dari IPWIJA. Memulai karir sejak tahun 1993 di Kantor Pengacara, dan bergabung dengan
PT Bank Dinar Indonesia sejak tahun 1995 sebagai Customer Service, tahun 1996 di bagian Legal Oicer, tahun 2003 sebagai staf Audit. Sejak tahun 2008 hingga saat ini menjabat
sebagai Ketua Satuan Kerja Kepatuhan dan Kepala Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
Noni, Treasury
Lahir di Palembang tahun 1971, pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Trisakti. Memulai karir di perbankan sejak tahun 1991 di PT Bank Dinar
Indonesia sebagai Teller dan pada tahun 1998 sebagai Customer Service. Kemudian, pada tahun 2005 ditempatkan di Treasury Departemen. Sejak Juli 2011 sampai dengan bulan
Agustus 2012 menjabat sebagai Ketua Satuan Kerja Manajemen Risiko SKMR, dan sejak tahun 2012 hingga saat ini menjabat sebagai Treasury.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
K
inerja PT Bank Dinar Indonesia pada tahun 2013, jika dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami peningkatan khususnya jika dilihat dari sisi aset, kredit, penghimpunan dana pihak
ketiga bahkan modal disetor. Pada tahun 2013 Perseroan mulai melakukan ekspansi jaringan kantor, namun tetap melakukan konsolidasi demi meletakkan landasan yang lebih kuat untuk
pengembangan Perseroan pada masa mendatang. Berikut ini kondisi dan perkembangan usaha
Perseroan per akhir tahun 2013.
Total Aset
Total aset Perseroan per akhir tahun 2013 sebesar Rp. 854.801 juta, jumlah ini meningkat 63,19 jika dibandingkan dengan total asset akhir tahun 2012 sebesar Rp. 523.798 juta. Peningkatan ini disebabkan
oleh adanya tambahan modal disetor dari Pemegang Saham sebesar Rp 50 miliar dan peningkatan dana pihak ketiga sebesar Rp. 319.882 juta atau 133,66.
Kredit Yang Diberikan
Total kredit diberikan per akhir tahun 2013 mengalami peningkatan jika dibanding posisi akhir tahun 2012. Persentase peningkatannya adalah 102,65 atau menjadi Rp. 491.549 juta per akhir tahun 2013 dari
Rp. 242.557 juta per akhir tahun 2012. Adapun kelonggaran tarik per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 110.969 juta sedangkan tahun 2012 sebesar Rp 48.083 juta. Peningkatan kredit lebih disebabkan karena
Perseroan sudah mulai melakukan ekspansi kredit untuk peningkatan kinerja. Dalam upaya ini pengurus tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dan pengendalian risiko khususnya risiko kredit.
Berdasarkan pada sektor ekonominya, besaran penyaluran kredit per akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Kredit Yang Diberikan Berdasar Sektor Ekonomi PT. Bank Dinar Indonesia
dalam jutaan rupiah
SEKTOR EKONOMI 31 - 12 – 2013
31 - 12 – 2012
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
Listrik, gas dan air Konstruksi
Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan Komunikasi
Jasa-jasa Dunia usaha Jasa-jasa sosial masyarakat
Lainnya 1.584
104.020 -
42.029 203.326
16.673 51.065
25.700 47.152
- 10.492
- 31.100
130.284 4.476
19.924 26.526
19.755
Total 491.549
242.557 Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM
Kredit Usaha Kecil KUK merupakan kreditpembiayaan dari bank untuk investasi dan atau modal kerja yang diberikan kepada nasabah usaha kecil dengan plafon Rp. 50 juta sampai dengan Rp. 500 juta
untuk membiayai usaha yang produktif termasuk Kredit Pemilikan Rumah KPR tipe tertentu. Untuk kredit dengan plafon dibawah Rp. 50 juta masuk katagori Kredit Mikro. Sedangkan kredit dengan plafon
diatas Rp. 500 juta masuk kriteria Kredit Usaha Menengah. Adapun Jumlah Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 sebagaimana tabel berikut:
Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM PT. Bank Dinar Indonesia
dalam jutaan rupiah
KETERANGAN 31 – 12 – 13
31 – 12 – 12 MUTASI
Kredit Usaha Mikro Kredit Usaha Kecil
Kredit Usaha Menengah Non UMKM
38 21.858
256.558 213.095
518 16.675
92.473 132.891
480 5.183
164.085 80.204
Jumlah 491.549
242.557 248.992
PeRKeMBAnGAn USAHA BAnK
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Penempatan Pada Bank Indonesia
Penanaman aktiva produktif dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia per akhir tahun 2013 dalam bentuk Sertiikat Bank Indonesia SBI, Dep Facility, dan Time Deposits yaitu sebesar Rp 87.663 juta, jumlah
ini naik jika dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 72.976 juta. Kenaikan jumlah penempatan pada Bank Indonesia karena besarnya tambahan dana pihak ketiga DPK dan juga modal disetor. Sementara
untuk penyaluran kredit harus tetap dilakukan dengan hati-hati sehingga dana yang belum tersalurkan diantaranya ditempatkan pada Bank Indonesia. Penanaman dalam SBI lebih banyak dimaksudkan untuk
secondary reserve dan juga instrumen pemenuhan GWM.
Aktiva Produktif
Bank adalah lembaga intermediasi antara pemilik dana dan dunia usaha, oleh karenanya dana pihak ketiga DPK yang dihimpun harus ditanamkan kembali pada jenis-jenis penanaman yang produktif agar
Bank mampu bekerja secara optimal. Pada tahun 2013 penanaman terbesar adalah pada kredit, sementara penanaman dalam Sertiikat Bank Indonesia sifatnya hanya sebagai secondary reserve. Tingkat suku bunga
rata-rata untuk seluruh jenis penanaman selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 11,57 dan 11,15. Secara keseluruhan penanaman dana Perseroan dalam aktiva produktif pada tahun 2013 dan
tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Aktiva Produktif PT. Bank Dinar Indonesia
dalam jutaan rupiah
KETERANGAN 31 – 12 – 13
31 – 12 – 12 MUTASI
Kredit Penempatan Pada Bank Indonesia
Penempatan Pada Bank Lain Bank Garansi
491.549 87.663
228.789 2.015
242.557 72.976
170.076 248.992
14.687 58.713
2.015
Jumlah 810.016
485.609 324.407
Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga DPK adalah simpanan yang diterima Perseroan dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito. Pada tahun 2013 jumlah DPK mengalami peningkatan sebesar 133,66 jika dibandingkan
dengan tahun 2012, yaitu masing-masing Rp.559.202 juta dan Rp. 239.320 juta. Tingkat suku bunga rata- rata untuk seluruh DPK selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 8,79 dan 5,74. Adapun
kondisi masing-masing jenis simpanan pada tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
Dana Pihak Ketiga PT. Bank Dinar Indonesia
dalam jutaan rupiah
KETERANGAN 31 – 12 – 13
31 – 12 – 12 MUTASI
Giro Tabungan
Deposito 20.140
75.617 463.445
19.897 31.143
188.280 243
44.474 275.165
Jumlah 559.202
239.320 319.882
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
S
trategi dan kebijakan yang dilakukan manajemen pada tahun 2013 senantiasa searah dengan visi dan misi PT Bank Dinar
Indonesia, yaitu Menjadi Bank yang sehat dan berkembang melalui sektor usaha kecil dan menengah”, dan dengan misi
“Meningkatkan pelayanan dan kenyamanan nasabah, serta
turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional”. Selain itu, strategi dan kebijakan yang diterapkan juga sesuai dengan ketentuan
dan peraturan yang berlaku dari otoritas terkait. Untuk mewujudkan hal itu, Perseroan pada tahun 2013 menerapkan
strategi, sebagai berikut: 1. Memperkuat permodalan Bank dengan menambah jumlah modal
disetor sebanyak Rp. 50.000.000.000,-lima puluh milyar rupiah, 2. Memperkuat struktur kepengurusan dengan mengangkat pengurus
yang profesional dan berpengalaman pada bidangnya serta menambah dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia,
3. Meningkatkan kualitas Sistim Informasi Manajemen dengan melakukan penggantian Corebanking System dari program yang
dibangun dengan Clipper dan Operating System Novel Netware versi 4.1 diganti dengan program berbasis AS 400,
4. Memperluas jaringan kantor dengan membuka 7 kantor baru di pusat-pusat aktivitas ekonomi Ibu kota, terdiri dari 4 Kantor Cabang
Pembantu dan 3 Kantor Kas, 5. Menambah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
Dengan strategi dan kebijakan ini maka kondisi pos-pos tertentu Bank Dinar mengalami peningkatan dari sisi aset, kredit maupun
dana pihak ketiganya. Strategi dan kebijakan ini dimaksudkan untuk meletakkan landasan yang kuat bagi pengembangan usaha Bank Dinar
ke depan. Hal ini sebagai wujud komitmen Pemegang Saham untuk mengembangkan Bank Dinar.
Disisi lain dalam pengelolaan dan pengembangan usaha Bank Dinar kedepan, pengurus harus senantiasa berpegang pada prinsip kehati-
hatian dengan melakukan kajian atas setiap kebijakan yang diambil dari sisi risiko serta melakukan praktek perbankan yang sehat.
STRATeGI DAn KeBIJAKAn MAnAJeMen
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
PenGelolAAn RISIKo
P
erseroan dalam pelaksanaan penerapan manajemen risiko mengacu pada ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia PBI No. 58PBI2003 yang telah
diubah dengan PBI No. 1125PBI2009, dan
Surat Edaran Bank Indonesia SE-BI No. 521DPNP yang telah diubah dengan SE-BI No. 1323DPNP, yang
pelaksanaannya telah disesuaikan dengan kompleksitas usaha dan bisnis bank. Untuk mengendalikan berbagai
risiko yang terkait dengan aktivitas operasional Bank, maka Perseroan telah menerapkan pengelolaan Manajemen
Risiko yang disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha. Sedangkan, untuk memastikan pelaksanaan
penerapan manajemen risiko ini, Perseroan telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko yang bertugas melakukan penilaian atas beberapa jenis risiko yang telah ditetapkan dan menentukan
sistem pengendaliannya.
Sementara itu, untuk menjamin efektivitas penerapan manajemen risiko maka dalam setiap kegiatan operasional
bank telah ada: 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; 3. Kecukupan proses identiikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko;
4. Sistem pengendalian intern. Penerapan manajemen risiko yang mencakup pengawasan
aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses
identiikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko dan sistem
pengendalian intern yang menyeluruh, telah dituangkan dalam pedoman pelaksanan internal.
Adapun lingkup penerapan manajemen risiko meliputi 8 delapan jenis risiko, yakni Risiko Kredit, Risiko Pasar,
Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Strategik dan Risiko Reputasi. Pada
pelaksanaan proses identiikasi, pengukuran dan monitoring risiko dilakukan oleh Unit Kerja Risk Management yang
independen terhadap Unit Kerja Operasional maupun Unit Kerja Audit Intern. Sedangkan, setiap Unit Kerja
bertanggung jawab atas pengelolaan risiko-risiko yang melekat dalam aktivitas yang dilakukannya.
Penerapan dan Implementasi
Dalam rangka mengetahui tingkat risiko yang dihadapi Bank maka secara berkala, Perseroan melakukan pengukuran
risiko. Untuk tujuan pengukuran ini, Perseroan melakukan penilaian terhadap beberapa indikator penilaian yang
dikelompokkan dalam delapan jenis risiko, yaitu Risiko Kredit, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar,
Risiko Kepatuhan, Risiko Hukum, Risiko Reputasi dan Risiko Strategik. Pada sisi lain juga dilakukan penilaian terhadap
Sistim Pengendalian Risiko dari masing-masing jenis risiko dimaksud.
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang mungkin terjadi sebagai akibat gagalnya pihak debitur untuk memenuhi
kewajibannya kepada bank. Untuk pengelolaan risiko ini Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian mulai dari
analisa kelayakan, pemanfaatan fasilitas sampai dengan kredit lunas. Disisi lain juga melakukan langkah-langkah
penyelesaian secepatnya atas kredit bermasalah dan juga mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas kredit
yang menunjukkan gejala bermasalah. Untuk memitigasi risiko kredit, Perseroan membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai dalam jumlah yang cukup.
Keputusan pemberian kredit dilakukan apabila diyakini
PT. Bank Dinar Indonesia menerapkan pengelolaan risiko
berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Serta,
selalu berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan dari
waktu ke waktu”.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
bahwa pinjaman yang diberikan kepada Debitur dapat kembali sesuai dengan target waktu yang diberikan. Proses
pengambilan keputusan kredit dilakukan melalui Rapat Komite Kredit yang anggotanya terdiri dari Account Oicer,
Pejabat Perkreditan, dan Direksi. Keputusan diambil apabila seluruh peserta rapat Komite menyetujui atas usulan
pemberian kredit.
Strategi pemasaran di bidang perkreditan menyesuaikan dengan kemampuan pembiayaan dengan sasaran
utama pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM, eksposur risiko, dan tingkat konsentrasi per sektor. Strategi
pemasaran ditetapan oleh Direksi yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank RBB tahunan. Perseroan memiliki
kebijakan dan prosedur pengendalian risiko kredit seperti Kebijaksanaan Perkreditan Bank KPB, Keputusan-
Keputusan Direksi dan Surat Edaran di bidang perkreditan.
Selain itu, Perseroan mengelola dan mengkontrol risiko kredit dengan berbagai cara di antaranya diversiikasi
produk kredit, menetapkan limit kredit, pengukuran dan pemantauan, serta pengendalian risiko kredit termasuk
penilaian Jaminan Kredit. Perseroan juga menjalankan fungsi pengawasan supervisory kredit dengan efektif
yang mencakup pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah
disalurkan. Mengambil tindakan secepatnya terhadap kredit bermasalah atau yang menunjukan potensi bermasalah.
Mengacu pada ketentuan PSAK 5550, Perseroan mengelompokan kualitas kredit dalam dua kelompok yaitu
tagihan kredit Non Impair dan tagihan Impair. Tagihan Non Impair adalah tagihan kredit dengan tunggakan pokok dan
bunga sampai dengan 90 hari, sedangkan tagihan Impair adalah tagihan kredit dengan tunggakan pokok danbunga
lebih dari 90 hari.
Atas tagihan kredit tersebut, Perseroan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai CKPN atas portofolio
kredit yang telah diberikan kepada debitur. CKPN dibedakan antara CKPN individual dan CKPN kolektif. CKPN individual
untuk portofolio kredit diperhitungkan berdasarkan cashlow debitur. Sedangkan CKPN kolektif didasari
oleh data historis bank selama 3 tahun terakhir dengan menggunakan system migration.
Sementara itu, terkait Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR, Perseroan telah memperhitungkan ATMR untuk
risiko kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengingat debitur korporasi bank sampai saat ini belum
berperingkat maka seluruh perhitungan menggunakan klasiikasi tanpa peringkat. Sebagai salah satu proses
mitigasi risiko, Perseroan mewajibkan adanya agunan sebagai second-way-out. Agunan yang dapat diterima
oleh bank harus memenuhi kriteria memiliki dokumentasi kepemilikan yang jelas dan sah, memiliki nilai pasar yang
baik marketability value, dapat diikat secara hukum legalitas, dan memiliki nilai yang relative stabil dan
cenderung naik baik untuk agunan yang bergerak, agunan tidak bergerak, agunan tunai, maupun emas. Penyerahan
agunan diawali dengan proses penilaian agunan dan diikat sesuai dengan ketentuan legalitas yang berlaku. Atas
agunan tersebut di-cover dengan asuransi yang dipasangkan Banker’s Clause Bank.
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang terjadi karena ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal,
kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya problem external yang mempengaruhi operasional bank. Untuk
pengelolaan risiko operasional maka Bank menyiapkan sistem dan prosedur yang memadai termasuk implementasi
prinsip Dual Control.
Perseroan telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan risiko operasional yang dituangkan dalam
berbagai pedoman seperti Pedoman Penggunaan Teknologi Sistem Informasi, Pedoman Pelaksanaan Program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU dan PPT dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko
serta pedoman-pedoman lainnya. Disisi lain juga adanya penetapan limit seperti limit transaksi, limit persetujuan
transaksi yang dievaluasi secara berkala. Selain itu bank juga memberikan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia yang berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan terhindar dari human error.
Kebijakan pengolaan risiko operasional bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kegagalan atau tidak
memadainya proses internal, manusia, sistem atau akibat adanya kejadian eksternal. Untuk hal itu, Perseroan
melakukan identiikasi data kejadian operasional yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi di bank baik yang berpotensi
menimbulkan kerugian maupun yang sudah menimbulkan kerugian serta pelampauan limit, rasio-rasio operasional,
kepatuhan bank terhadap program APU dan PPT dan penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan
dan biaya.
Selain itu, Perseroan melakukan penyempurnaan sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat
dan tepat waktu dengan menperhatikan pengkinian data dan distribusi informasi terkini keseluruh aktivitas fungsional
bank. Pengendalian risiko operasional dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan
batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mampu memenuhi kewajiban pokok dan atau bunga yang
telah jatuh waktu. Berdasarkan pada deinisi tersebut maka risiko ini hanya terjadi jika Bank menghadapi kesulitan
dalam penyediaan aset-aset likuidnya. Untuk pengelolaan risiko ini Perseroan telah membentuk Assets and Liabilities
Committee ALCO dengan tugas untuk memantau dan pengelolaan kondisi likuiditas Bank melalui rapat yang
diadakan paling sedikit sekali sebulan.
Kebijakan risiko likuiditas ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris, dimana
dalam pelaksanaannya ditentukan dalam rapat Asset and Liability Management Committee ALCO. Perseroan memiliki
Money Market Line dengan beberapa Bank yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam likuiditas
baik ketika Perseroan mengalami kelebihan dana maupun ketika kekurangan dana.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan risiko likuiditas yang tertuang dalam Buku
Pedoman Manajemen Risiko dan ketentuan yang diatur dalam surat Keputusan dan Surat Edaran Direksi. Kebijakan
pengelolaan risiko likuiditas bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kekurangan likuidatas, konsentrasi gap
dan kertergantungan kepada counterparty tertentu, serta instrumen atau market segmen tertentu.
Perseroan menetapkan sistem manajemen likuiditas yang bertujuan untuk menjaga Cadangan Wajib Formal Legal
Reserve Requirement sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Beberapa cara untuk
menetapkan sistem manajemen likuiditas tersebut adalah dengan mengurangi idle fund seminimum mungkin dan
menjaga alat-alat likuid yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan cash low sehari- hari maupun dari hal-hal yang
tidak terduga.
Perseroan menetapkan beberapa indikator peringatan dini untuk mengetahui dan mengatasi risiko likuiditas yang
mungkin timbul, antara lain indikator internal yang berupa kualitas asset yang memburuk, peningkatan konsentrasi
pada beberapa asset dan sumber pendanaan tertentu, dan posisi arus kas yang semakin memburuk, serta indikator
eksternal yang berupa informasi publik yang negatif terhadap bank, peningkatan penarikan deposito sebelum
jatuh tempo, dan keterbatasan akses untuk memperoleh pendanaan jangka panjang.
Pengelolaan dan pemantauan tingkat likuiditas Perseroan dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan di
Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Cabang Pembantu. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan
menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit
kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.
Risiko Pasar
Risiko pasar dapat terjadi karena pergerakan suku bunga dan perubahan nilai tukar. Mengingat Perseroan bukan
merupakan Bank Devisa dan valuta asing yang dimiliki hanya untuk kegiatan Money Changer yang tidak aktif
maka risiko pasar yang dihadapi Perseroan hanya risiko suku bunga. Risiko pasar melekat pada aktivitas fungsional
perkreditan, aktivitas fungsional treasury, dan aktivitas fungsional pendanaan.
Kebijakan risiko pasar ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris, di mana dalam
pelaksanaannya ditentukan dalam rapat Asset and Liability Management Committee ALCO. Perseroan memiliki
kebijakan dan prosedur pengendalian risiko pasar seperti Buku Pedoman Manajemen Risiko, Surat Keputusan dan
Surat Edaran Direksi, terkait risiko pasar yang menetapkan ketentuan penetapan suku bunga Dana Pihak Ketiga
dan Kredit. Pengelolaan risiko pasar ditujukan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat pergerakan harga
pasar. Perseroan bukan merupakan Bank Devisa sehingga aktivitas bisnis yang mempengaruhi tingkat risiko pasar
hanya dari risiko suku bunga.
Proses identiikasi, pengukuran dan pemantauan risiko pasar dilakukan melalui analisa perkembangan suku bunga
pasar dan bank-bank dalam peer groups. Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.1418PBI2012 tanggal 28 November
2012 maka Perseroan belum wajib memperhitungkan Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR pasar yang digunakan
dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM. Pengendalian Risiko Pasar dilakukan dengan
menetapkan sturktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing
unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.
Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi akibat Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku. Untuk pengelolaan risiko ini, maka Perseroan senantiasa
melakukan kajian dalam setiap keputusan atau kebijakan dari sisi legalitasnya. Secara berkala seluruh ketentuan dan
prosedur dikaji ulang untuk memastikan kesesuaiannya dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan adalah Direktur Kepatuhan dan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu Satuan
Kerja Kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja lainnya. Penugasan Direktur Kepatuhan merupakan wujud
komitmen Perseroan untuk senantiasa melaksanakan peraturan perundang-undangan, baik yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia maupun peraturan perundang-undangan lainnya.
Perseroan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
prinsip kehati-hatian dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Direktur
Kepatuhan bersama dengan Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam
rangka memastikan ketersediaan, kesesuaian pedoman, sistem dan prosedur dengan peraturan Bank Indonesia dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku lainnya dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian. Perseroan juga
memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Kepatuhan yang tertuang dalam Pedoman
Kepatuhan, Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU dan PPT
, Buku Pedoman Manajemen Risiko, Surat-surat Keputusan dan Surat Edaran.
Sementara itu, Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi Bank melakukan
identiikasi, pengukuran, serta monitoring dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan berdasarkan laporan-laporan
yang diterima dari unit-unit kerja terkait, yang meliputi aktivitas fungsional perkreditan, treasury dan investasi,
operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan Sistem
Informasi Manajemen serta pengelolaan sumberdaya manusia. Hal ini dilakukan sebagai upaya analisis Kepatuhan
Bank terhadap ketentuan Bank Indonesia dan Peraturan Perundangan lainnya. Perseroan memantau secara rutin
Risiko Kepatuhan berdasarkan identiikasi atas pelanggaran dan Ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan dan
ketentuan yang berlaku.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat adanya tuntutan hukum danatau adanya kelemahan aspek yuridis.
Untuk pengelolaan risiko ini, maka Perseroan senantiasa melakukan kajian dalam setiap keputusan khususnya
transaksi yang terkait dengan pihak ketiga dari sisi aspek yuridisnya.
Perseroan Indonesia telah mempunyai Bagian Legal yang berperan dalam mengelola Risiko Hukum yang disebabkan
adanya permasalahan hukum danatau kelemahan aspek yuridis. Tugas Bagian Legal antara lain melakukan
pengkajian terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lainnasabah berdasarkan ketentuan yang
berlaku. Pada sisi lain juga melakukan analisa terhadap permasalahan hukum yang dihadapi.
Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur untuk pengelolaan Risiko Hukum yang dituangkan dalam
beberapa pedoman seperti Kebijakan Perkreditan Perseroan Indonesia. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko
dalam Penggunaan Teknologi Informasi, Buku Pedoman Manajemen Risiko, Surat Edaran dan Surat Keputusan,
serta Peraturan Perusahaan. Lebih lanjut, Perseroan telah melakukan penetapan limit yang berkaitan dengan Risiko
Hukum dan memantau adatidaknya tuntutan atau gugatan hukum yang akan dihadapi Bank dalam setiap transaksi.
Penetapan limit Risiko Hukum ditujukan untuk mengurangi Risiko Hukum yang ditimbulkan karena adanya perkara
hukum yang dihadapi Bank, kelemahan perikatan, dan ketiadaan aturan atau perundang-undangan yang
melandasi perikatan bahkan mungkin aturannya sudah berubah. Sedangkan, pemantauan dan pengendalian
Risiko Hukum dilakukan dengan review setiap kontrak dan perjanjian Bank dengan pihak lain, memastikan kesesuaian
antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi
usaha, kepatuhan terhadap prosedur internal, kualitas laporan keuangan, efektivitas dan eisiensi system informasi
manajemen risiko, serta efektivitas penerapan komunikasi yang berkaitan dengan dampak Risiko Hukum kepada
seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi.
Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholders yang bersumber dari persepsi
negatif terhadap Bank. Untuk meminimalisasi munculnya risiko ini, maka Perseroan mengadakan komunikasi secara
terbuka dan menjaga kepercayaan stakeholders di samping mengharuskan penerapan prinsip kehati-hatian dalam
setiap kegiatan operasional bank.
Perseroan telah membentuk fungsi khusus dan penanganan dan penyelesaian pengaduan yang diajukan
nasabah danatau perwakilan nasabah serta menunjuk pengacara atau penasehat hukum apabila ada hal-hal
yang harus diselesaikan melalui jalur hukum dengan tanpa mengabaikan upaya perdamaian terlebih dahulu. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi adanya risiko reputasi yang kadang berada di luar kontrol.
Selain itu, Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Reputasi yang tertuang
dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko. Kebijakan dan prosedur mengenai transparansi informasi produk Bank
dan penggunaan data pribadi nasabah, serta penanganan pengaduan nasabah untuk meminimalisasikan Risiko
Reputasi akibat publikasi negatif. Meminimalisasi Risiko Reputasi yang timbul adanya pemberitaan media dan
atau rumor mengenai Bank yang bersifat negatif, dilakukan dengan penetapan limit kerugian akibat complaint nasabah
dan publikasi negatif.
Pengendalian Risiko Reputasi dilakukan dengan meningkatkan Kepatuhan terhadap Ketentuan yang berlaku
dan transparan dalam hubungan transaksi dengan nasabah, serta mengambil tindakan segera terhadap keluhan
nasabah juga melakukan penanganan secara hati-hati jika ada gugatan hukum dari pihak ketiga yang berpotensi
meningkatkan eksposur Risiko Reputasi. Hal utama yang dilakukan adalah menyiapkan sumber daya yang berkualitas
dan menguasai kinerja operasional Bank sebagai bagian dari upaya mengurangi keluhan nasabah karena kesalahan
informasi atau transaksi.
Risiko Stratejik
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan danatau pelaksanaan suatu keputusan
stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk menjaga munculnya risiko
ini, maka Perseroan harus mampu membaca dan mengantisipasi setiap perkembangan yang terjadi baik di
dunia perbankan maupun di dunia bisnis pada umumnya, termasuk perkembangan isu internasional.
Perseroan menetapkan kebijakan pengelolaan Risiko Stratejik untuk memastikan pengambilan danatau
pelaksanaan suatu keputusan stratejik telah tepat, untuk pencapaian tujuan usaha Bank dengan mempertimbangkan
visi dan misi Bank, kelemahan dan kekuatan Bank, sumber daya manusia dan infrastrukturnya, serta faktor dan kondisi
eksternal, termaksud rencana penerbitan produk atau peluncuran aktivitas baru. Direksi menetapkan asumsi dan
target rencana bisnis bank berdasarkan kemampuan sumber daya dan prospek usaha Bank.
Selain itu, Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengolaan Risiko Startegik yang tertuang dalam
Buku Pedoman Manajemen Risiko. Penyusunan Rencana Bisnis Bank untuk jangka pendek dan menengah, serta
Corporate Plan untuk penetapan rencana jangka panjang.
Limit Risiko Stratejik ditetapkan sebagai bahan evaluasi dan penyesuaian terhadap rencana strategis bank dan rencana
bisnis terhadap kesesuaiannya dengan visi, misi, dan strategi pengembangan Bank. Pengukuran Risiko Stratejik dilakukan
dengan pertimbangan tingkat kompleksitas strategi bisnis bank, posisi bisnis bank di industri perbankan dan
pencapaian Rencana Bisnis bank. Perseroan melaksanakan proses pengendalian keuangan yang bertujuan untuk
memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastkian bahwa risiko yang diambil
masih dalam batas toleransi, serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap perubahankondisi eksternal dan
ketentuan yang berlaku.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
KoMITe-KoMITe
Komite Audit Fungsi Komite Audit adalah memberikan nasehat, saran dan pendapat profesional
kepada Komisaris dalam menjalankan peran tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar, Peraturan Bank
Indonesia khususnya terkait Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG Bagi Bank Umum. Adapun tugas-tugas Komite Audit meliputi:
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk perbaikan pelaksanaan audit baik oleh audit intern maupun audit extern yang didasarkan
pada hasil pemantauan dan evaluasi lapangan. 2. Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.
Komite Pemantau
Risiko Fungsi dari Komite Pemantau Risiko adalah membantu fungsi pengawasan dari
Dewan Komisaris dalam praktek pelaksanaan penerapan Manajemen Risiko yang dijalankan oleh Direksi agar eksposur risiko Bank tidak melampaui limit risiko yang
telah ditetapkan. Adapun tugas Komite Pemantau Risiko meliputi:
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk perbaikan pelaksanaan penerapan Manajemen Risiko yang didasarkan atas hasil
pemantauan dan penilaian praktek penerapan manajemen risiko. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko. 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Satuan Kerja
Manajemen Risiko. 4. Melalukan evaluasi atas kesesuai antara kebijakan manajemen risiko dengan
pelaksanaannya.
Komite Remunerasi
dan Nominasi Tugas utama dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif, dan Pegawai secara keseluruhan termasuk
evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang telah ada. Serta, memberikan rekomendasi sistem dan prosedur pemilihanpenggantian Dewan Komisaris dan
Direksi termasuk merekomendasikan calon anggota Komisaris dan Direksi serta anggota Komite. Selain itu, tugas lainnya adalah memastikan bahwa kebijakan
remunerasi yang ada paling kurang telah sesuai dengan kinerja keuangan, prestasi kerja individual dan adanya kewajaran dengan perusahaan dalam peer groups,
serta sesuai dengan strategi jangka panjang bank.
Asset Liability
Committee ALCO
Asset Liability Committee ALCO merupakan komite yang bertugas memantau keseimbangan perkembangan asset dan liability bank dari waktu ke waktu
sehingga diperoleh kondisi yang paling optimal antara asset dan liability. Termasuk tugas dari ALCO adalah mengevaluasi, meninjau dan menetapkan suku bunga
penanaman dana dan penghimpunan dana dengan memperhatikan tingkat suku bunga pasar.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
P
T Bank Dinar Indonesia selalu mengupayakan dan terus melanjutkan pengembangan Teknologi Informasi TI yang telah dilakukan pada
tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan berbagai pengembangan bisnis yang dilakukan Perseroan, baik
untuk saat ini maupun masa mendatang. Hal itu dikarenakan selain
mempermudah proses bisnis, TI yang andal juga bisa meningkatkan kepuasan pelayanan bagi para nasabah.
Pengembangan teknologi sistem informasi Perseoran akan dilakukan secara terus menerus dengan memperhatikan penerapan manajemen risiko dalam
penggunaan teknologi dan kebutuhan bagi proses bisnis. Pengembangan yang dilakukan adalah dalam bentuk penyesuaian dan penyempurnaan
secara berkelanjutan terhadap arsitektur aplikasi dan infrastruktur yang digunakan, sehingga performance dalam bertransaksi dapat ditingkatkan tanpa
mengabaikan aspek keamanan.
Dengan TI yang solid diharapkan dapat mendukung perkembangan bisnis melalui inovasi produk yang berbasis teknologi. Pengembangan TI juga
diharapkan dapat menyempurnakan proses-proses yang mendukung kemudahan dan ketepatan dalam bertransaksi, proses pelaporan internekstern
yang cepat, tepat dan akurat, serta pengambilan keputusan yang eisien.
Adapun TI yang digunakan oleh Perseroan saat ini adalah TI yang dibangun dengan platform AS400. Penggantian teknologi dilakukan sebagai bagian dari
upaya untuk memenuhi tuntutan perkembanganan informasi perbankan yang semakin praktis, real time, akurat dan mendukung penerbitan berbagai produk
serta yang tidak kalah pentingnya adalah untuk penyediaan informasi dan transaksi yang terintegrasi. Sedangkan, sistem TI yang digunakan Perseroan
sebelumnya adalah dibangun dengan platform Clipper dengan Operating System Novel Netware versi 4.1.
TeKnoloGI InFoRMASI
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
A
ktivitas utama PT Bank Dinar Indonesia masih terfokus pada aktivitas penghimpunan dana dari masyarakat dan penyaluran kredit kepada yang
membutuhkan. Penghimpunan dana dilakukan melalui produk Giro, Tabungan dan Deposito. Sementara pemberian kredit meliputi Kredit Konsumsi, Kredit
Modal Kerja dan Kredit Investasi. Berdasarkan besaran nilai kredit maka kredit
Bank Dinar meliputi kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM serta Non UMKM. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh Perseroan sampai dengan akhir tahun 2013 relatif
tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Adapun jenis produk dan jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
Produk
a. Giro b. Tabungan
c. Deposito d. Kredit:
- Kredit Modal Kerja
- Kredit Investasi
- Kredit Konsumsi
Jasa
a. Pengiriman uang RTGS dan SKN transfer b. Inkaso
c. Pembayaran Telepon d. Sewa Safe Deposit Box
e. Bank Garansi
PRoDUK DAn JASA
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
SUMBeR DAYA MAnUSIA
S
umber Daya Manusia SDM merupakan faktor utama dalam setiap perusahaan. Secanggih
dan semutakhir apapun teknologi yang digunakan, namun jika tidak didukung dengan
sumber daya manusia yang berkualitas maka
tidak akan mendapatkan hasil yang optimal. Dengan SDM yang berkualitas maka akan dicapai tujuan utama
perusahaan. Untuk mendapatkan SDM yang berkualitas sangat
ditentukan oleh langkah pertama, yaitu perekrutan, sementara pelatihan dan pendidikan hanyalah suatu
upaya untuk membuat karyawan lebih berkualitas. Dalam rangka memelihara dan meningkatkan kualitas
SDM, maka Perseroan dari tahun ke tahun senantiasa menyusun rencanaprogram pendidikan baik melalui
seminar, lokakarya, sosialisasi ketentuan oleh otoritas perbankan, dan sertiikasi Manajemen Risiko. Upaya lain
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya yang berkualitas adalah dengan melakukan
rekruitmen tenaga-tenaga yang sudah berpengalaman di bidang perbankan.
Jumlah dan Tingkat Pendidikan
Jumlah SDM yang dimiliki Perseroan pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 165 orang, meningkat dibandingkan tahun 2012 yang
berjumlah 93 orang. Adapun komposisi dan jumlah berdasarkna tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Klasiikasi Karyawan Berdasar Tingkat Pendidikan PT. Bank Dinar Indonesia
Pendidikan 2013
2012
S2 S1
D3 SLA
SLTP SD
7 57
14 72
14 1
2 36
12 36
5 2
Total 165
93
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Kegiatan Sepanjang Tahun 2013
Sepanjang Tahun 2013 Departemen SDM Perseroan telah melakukan berbagai pengembangan dan pelatihan training. Adapun perinciannya sebagai berikut:
Pengembangan Program kerja Dept. SDM pada Tahun 2013 No
Program Kerja SDM Hasil
1 Perbaikan Sistem Administrasi Karyawan
- Pembaruan Database Karyawan Tahun 2013.
- Pembaruan SK Karyawan dari Bank Liman Internasional ke Bank Dinar
Indonesia. -
Standarisasi Jenjang Karier Karyawan. -
Review Job Desk Karyawan, sementara difokuskan di Cabang. -
Membuat Ketentuan Prosedur Lembur. 2
Manning Mapping Karyawan -
Melakukan analisa optimalisasi struktur organisasi unit kerja baik di cabang maupun kantor pusat.
3 Recruitment
- Membuat Ketentuan Prosedur Penerimaan Karyawan yang terpola dan
sistematis. -
Ikut serta dalam program Job Fair. -
Kerjasama dengan Jobstreet.com dalam pencarian kandidat karyawan. 4
Corporate Culture -
Membuat konsep Core Value Perusahaan. -
Training Service Excellent yang komprehensif. 5
Penggajian -
Perubahan sistem Gaji Manual ke Online, langsung masuk ke Rekening Gaji Karyawan.
6 Training
- Membuat konsep Yearly Training Plan
- Training Induksi pada karyawan baru
PelatihanPendidikan yang telah dilakukan selama tahun 2013 NO
NAMA PELATIHAN FASILITATOR
PESERTA
1 Metode Pengenalan
Risk dalam Perkreditan 04 Internal
AO 2
Pendidikan Dasar Penilaian I Properti 02 Univ. Tarumanagara
Appraisal 3
Imbalan Kerja sesuai PSAK 24 Aspek Perpajakan 01 IAI 1
SDM 4
Training CKPN ATMR 02 Praktisi
AO, SKK, Accounting Admin Kredit
5 Training Analisa Kredit 02
Bisnis Plus AO Pimpinan Cabang
6 Training
Review Program Wincore 06 Wincore
Admin Kredit, AO, Accounting, CS, Teller KBO
7 Workshop
Legal Audit Legal Opinion 49 Mandiri Consultant
Legal 8
Manajemen Risiko Level 1 LSPP
IT, SKMR, SDM, Accounting 9
Manajemen Risiko Level 1 LSPP
SKMR 10
Manajemen Risiko Level 2 LSPP
KBO Juanda, Admin Kredit 11
Manajemen Risiko Level 2 LSPP
SKMR 12
Manajemen Risiko Level 2-3 LSPP
SKAI Komisaris 13
Training Analisa Kredit 02 Bisnis Plus
Pimpinan Cabang, AO, Admin Kredit SKAI
14 Training
Mindset Changing 53 Graha Emas Indonesia 30
Staff Cabang, AO, FO, Admin Kredit, SKAI, IT
15 Training Analisa Pekerjaan 07
PPM Staff SDM
16 Training IT 06
ANT Staff IT
17 Training IT 06
Net Campus Staff IT
18 Training
Refresment 03 LSPP
Kepala KK 19
Workshop penyusunan Spreadsheet laporan cash flow 02
LPPI AO
20 Employee
Training 2013 99 Adventure Wisdom 150
Seluruh Karyawan 21
Training Prospek Pembiayaan Properti 07 The Finance
Direktur Kepatuhan
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
K
ecukupan penyediaan modal minimum Capital Adequacy RatioCAR merupakan faktor yang sangat utama dalam setiap lembaga perbankan. Semakin tinggi modal yang
dimiliki Bank, maka akan semakin tinggi tingkat ketahanannya dalam menghadapi setiap gejolak yang dialaminya. Untuk kepentingan ini Bank Indonesia menetapkan bahwa rasio
kecukupan modal yang harus dipelihara setiap lembaga perbankan tidak boleh kurang dari
8. Sementara rasio kecukupan modal yang dimiliki PT Bank Dinar Indonesia dari tahun ke tahun relatif
tinggi dan berada jauh di atas ketentuan yang ditetapkan. Pada akhir tahun 2013 rasio kecukupan modalnya adalah sebesar 44,02 , sedangkan tahun sebelumnya adalah sebesar 55,58 . Penurunan
rasio kecukupan modal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR, khususnya kredit walaupun dari sisi jumlah modal pada tahun 2013 jauh lebih tinggi karena
adanya penyetoran saham dalam portofolio dari Pemegang Saham khususnya Pemegang Saham Pengendali.
Dalam permodalan sebagaimana disampaikan sebelumnya bahwa pemegang saham telah berkomitmen untuk terus menambah permodalan Perseroan dalam rangka mengembangkan dan
membesarkan perusahaan. Sebagai wujud komitmen ini pada tahun 2013 dilakukan penempatan saham dalam portofolio sebesar Rp 50.000.000.000,- lima puluh milyar rupiah. Disisi lain pada tahun
2013 dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp 200 milyar menjadi Rp 500 milyar. Sementara nilai nominal saham dilakukan pemecahan stock split, yaitu dari Rp 1.000 menjadi Rp 100 per lembar.
Serta, pada tahun 2014 rencananya akan dilakukan peningkatan modal disetor melalui Initial Public Ofering IPO. Adapun kondisi permodalan Bank Dinar per akhir tahun 2013 yang meliputi modal inti
dan modal pelengkap masing-masing adalah sebesar 252.145 juta dan Rp 6.990 juta.
Berikut ini penyediaan modal inti minimum bank per 31 Desember 2013 dan 2012 perhitungannya, sebagai berikut:
Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM PT. Bank Dinar Indonesia
dalam jutaan rupiah
KETERANGAN 2 0 1 3
2 0 1 2 A. Modal Inti Tier I
1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal :
a. Agio Saham
b. Disagio Saham --
c. Modal Sumbangan
d. Cadangan Umum Tujuan
e. Laba Tahun-Tahun Lalu Set. Pajak
f. Rugi Tahun-Tahun Lalu --
g. Laba Tahun Berjalan Setelah Diperhitungkan Pajak 50
h. Rugi Tahun Berjalan --
i. Selisih Penjabaran Lap.Keuangan:
- Selisih Lebih - Selisih Kurang --
j. Dana Setoran Modal
3. Goodwill -- 4. Dana Setoran Modal
5. Faktor Pengurang PPA Non Produktif 122.862
129.283
25.000 65.092
3.788
50.000 14.597
122.862 71.289
25.000 60.356
2.424
16.491
Jumlah Modal Inti 252.145
194.151 B. Modal Pelengkap Tier II
1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap 2. Cadangan Umum PPAP mak. 1,25 dari ATMR
3. Modal Pinjaman 4. Pinjaman Subordinasi mak 50 dari Modal Inti
6.990 940
Jumlah Modal Pelengkap 6.990
940
C. Total Modal Tier I dan II 259.135
195.091
D. Jumlah ATMR 588.656
323.790
E. Rasio KPMM CAR 44,02
55,58
PenYeDIAAn MoDAl MInIMUM
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
BATAS MAKSIMUM PeMBeRIAn KReDIT DAn PenYeDIAAn
DAnA KePADA PIHAK TeRKAIT
S
elama tahun 2013 dan tahun 2012, tidak ada pelanggaran maupun pelampauan
terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK baik kepada pihak terkait
maupun kepada pihak non terkait yang
dilakukan PT Bank Dinar Indonesia. Perseroan selalu berupaya menerapkan hal-hal tersebut sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dari otoritas terkait.
Adapun BMPK non terkait per akhir tahun 2013 adalah Rp. 51.933 juta dan tahun 2012 Rp. 39.610
juta. Sedangkan, kredit kepada Pihak Terkait per akhir tahun 2013 dan tahun 2012 masing-masing adalah
sebesar Rp 1.311 juta dan nihil.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
D
alam penetapan kualitas aktiva produktif PT Bank Dinar Indonesia sudah mengikuti ketentuan PSAK 50 dan 55. Adapun kualitas aktiva produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN per akhir tahun
2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Kualitas Aktiva Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
PT. Bank Dinar Indonesia
dalam jutaan rupiah
Keterangan 2013
2012
Jumlah CKPN Yang Wajib Dibentuk
Jumlah CKPN Yang Wajib Dibentuk
Lancar :
- Kredit 479.957
218 234.384
940 - SBI
43.490 -
14.985 -
- Penempatan 228.789
- 170.076
- Off Balance Sheet 112.985
48.083
Dalam Perhatian Khusus :
- Kredit 7.695
56 3.737
23
Kurang Lancar :
- Kredit 3.897
- 3.950
-
Diragukan :
- Kredit -
- -
-
Macet :
- Kredit -
- 486
-
Total 876.813
274 475.701
963
KUAlITAS AKTIVA PRoDUKTIF DAn CADAnGAn KeRUGIAn PenURUnAn nIlAI
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
PeRUBAHAn-PeRUBAHAn PenTInG SelAMA TAHUn 2013
S
epanjang tahun 2013, PT Bank Dinar Indonesia telah melakukan berbagai perubahan, di
antaranya peningkatan modal dasar dan jumlah modal disetor, serta penambahan jaringan kantor.
Upaya itu dilakukan dalam rangka meningkatkan layanan dan kinerja bisnis Perseroan untuk
membangun kesinambungan bisnis.
Adapun hal-hal penting yang terjadi pada tahun 2013, di antaranya adalah:
1. Peningkatan jumlah modal dasar dari Rp 200 milyar menjadi Rp 500 milyar.
2. Peningkatan jumlah modal disetor dari Rp 125 milyar menjadi Rp 175 milyar.
3. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 100 per lembar.
4. Penambahan 7 jaringan kantor, yang terdiri dari 4 KCP dan 3 Kantor Kas.
5. Kepengurusan bank, baik Direksi maupun Dewan Komisaris, sudah memenuhi ketentuan yang
berlaku. 6. Tingkat Kesehatan Bank atau Risk Based Bank Rating
RBBR berada dalam kondisi baik peringkat 2.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
P
T Bank Dinar Indonesia memperkirakan bahwa prospek usaha pada tahun 2014 dan berikutnya
akan jauh lebih baik dibandingkan tahun 2013. Hal tersebut dikarenakan kebijakan pemerintah
yang cukup responsif dalam menjaga kondisi
ekonomi nasional dengan mengeluarkan berbagai kebijakan, terutama kebijakan atas 1 PPnBM, 2 impor
migas, 3 APBN, 4 tata niaga daging dan hortikultura, dan 5 eisiensi perijinan dan layanan satu pintu, sehingga dapat
memperbaiki nilai tukar Rupiah, menjaga pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga dan inlasi, menarik minat
investasi dan diharapkan dengan adanya penyelenggaraan Pemilu 2014, permintaan domestik akan meningkat karena
dukungan daya beli masyarakat yang menguat. Selain itu, di sektor perbankan nasional, kebijakan pengetatan
moneter yang ditempuh oleh Bank Indonesia sebagai upaya menstabilkan makroekonomi yang saat ini memburuk,
seperti inlasi, nilai tukar dan deisit neraca transaksi berjalan, merupakan sinyal positif terhadap prospek
sektor perbankan nasional, terutama di sektor UMKM dan konsumsi.
Melihat kondisi dan proyeksi perekonomian dan perbankan pada tahun 2014, potensi usaha Perseroan diharapkan
dapat terus berkembang dengan dukungan kondisi makro ekonomi Indonesia dan peningkatan kinerja perbankan
nasional secara keseluruhan. Secara sektoral, tingkat persaingan usaha dibidang perbankan pada saat ini berada
pada tingkat yang kompetitif. Penghimpunan dana di bank- bank dengan skala yang lebih kecil lebih sulit dilakukan
karena keterbatasan jaringan yang dimiliki, sehingga memicu mereka untuk bersaing dengan memberikan bunga
yang lebih besar, yang pada akhirnya akan memperbesar biaya bunga. Karena itu, Perseoran akan tetap fokus kepada
pelaksanaan strategi dan program kerja pengembangan bisnis untuk mengoptimalkan potensi kondusif
perekeonomian Indonesia bagi perkembangan Perseroan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen
risiko yang andal dan prinsip-prinsip good corporate governance.
Dengan semakin membaiknya kinerja sektor perbankan dan meningkatnya tingkat kesehatan bank, membuat
kepercayaan masyarakat terhadap perbankan meningkat. Di sisi lain dengan melambatnya pertumbuhan penghimpunan
dana pihak ketiga membuat Bank harus bersaing. Persaingan untuk meningkatkan jumlah dana pihak ketiga
tersebut, membuat banyak bank harus lebih meningkatkan kualitas pelayanannya dan melakukan perluasan layanan
perbankan. Perseroan dengan menggunakan jaringan yang dimiliki, pada masa mendatang diharapkan mampu
menjaring pasar yang lebih luas.
Memperhatikan kondisi Perseroan saat ini dan mempertimbangkan pertumbuhan yang ingin dicapai
pada tahun 2014, maka Perseroan melakukan kegiatan operasional Bank dengan sehat, eisien dan prudent dalam
rangka mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan para nasabah dan debitur. Strategi Perseroan dalam
pencapaian target tahun 2014 dilakukan dengan cara: -
Membuka jaringan kantor di pusat-pusat bisnis yang strategis.
- Meningkatkan kualitas pelayanan nasabah dengan
FRIENDS, yang mempunyai makna: a. Focus: dengan tulus membangun kepercayaan dan
hubungan baik serta berorientasi pada kebutuhan nasabah yang menghasilkan nilai tambah bagi
perusahaan; b. Responsive: cepat dan tepat dalam memberi
tanggapan dan pelayanan kepada nasabah; c. Integrity: jujur, berperilaku konsisten dan
bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan; d. Ethos: semangat kerja yang tinggi menjadi ciri khas
dari etika sebagai landasan kerja; e. Network: berupaya mencari informasi baru dan
mengembangkan kompetensi diri; f. Dicipline: bekerja tepat waktu sesuai yang
direncanakan dan komitmen terhadap kewajiban dan janji;
g. Service: melayani dengan hati tulus dan ramah agar tercipta kepuasan bagi nasabah.
- Memelihara hubungan dengan nasabah yang sudah ada.
- Memperoleh dan meningkatkan fee based income.
- Menggali potensi bisnis dari nasabah yang ada maupun
baru melalui referensi atau cross selling product. -
Melakukan kegiatan promosi pengembangan pendanaan dan perkreditan.
- Meningkatkan kerjasama dengan developer, dealer
mobilmotor dan inance company. -
Melakukan pemantauan terhadap kinerja kantor-kantor dengan cara melakukan pertemuan secara berkala.
- Melakukan review proses operasional menuju proses
yang cepat, akurat, dan eisien. -
Meningkatkan kompetensi seluruh jajaran karyawan melalui pelatihan-pelatihan internal dan eksternal.
- Meningkatkan teamwork di seluruh jajaran Perseroan.
Untuk melengkapi laporan ini, maka berikut disampaikan perkembangan pos-pos tertentu per akhir tahun 2013 dan
tahun 2012, sebagai berikut:
PeRKIRAAn PeRKeMBAnGAn USAHA Ke DePAn
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
IKHTISAR POS-POS TERTENTU NERACA DAN LABA RUGI PT. Bank Dinar Indonesia
dalam jutaan rupiah
Keterangan 2013
2012
Total Asset 854.801
523.798 Kas dan Setara Kas
8.006 8.398
Penempatan Pada Bank Lain 228.789
170.076 Penempatan Pada Bank Indonesia
87.663 72.976
Kredit Diberikan 491.549
242.557 ROI Seluruh Penanaman
11,66 11,17
Dana Pihak Ketiga : -
Giro -
Tabungan -
Deposito 559.202
20.140 75.617
463.445 239.320
19.897 31.143
188.280 Cost Of Fund Keseluruhan DPK
8,79 5,74
Modal Setor 125.000
125.000 Dana Setoran Modal
50.000 Cadangan Umum dan Tujuan
25.000 25.000
Pendapatan Bunga 59.727
24.981 Biaya Bunga
29.352 8.190
Biaya Tenaga Kerja 13.323
8.068 Laba Operasional
7.649 4.954
Laba Tahun Berjalan sebelum pajak 9.645
6.052 Laba Setelah Pajak
7.579 4.847
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
TInGKAT KeSeHATAn BAnK
NO FAKTOR –FAKTOR
PENILAIAN PERINGKAT
1 Profil Risiko
2 2
Good Corporate Governance
2 3
Rentabilitas 2
4 Permodalan
2 Peringkat RBBR
2
LAPORAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN
PT. Bank Dinar Indonesia Bulan Desember 2013
Sangat Baik : 1
Baik : 2
Cukup Baik : 3
Kurang Baik : 4
Tidak Baik : 5
27
D
alam proses bisnis dan pengelolaan bank, PT Bank Dinar Indonesia selalu berupaya menerapkan prinsip-prinsip good
corporate governance GCG, kehati-hatian, dan manajemen risiko yang baik dan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.
Hal itu dilakukan sebagai upaya menjaga dan meningkatkan
kualitas tingkat kesehatan bank. Pada prakteknya, penerapan yang dilakukan Perseroan terkait hal-hal
tersebut di atas terus ditingkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Melalui upaya itu, Perseroan pada akhirnya bisa menjaga tingkat kesehatan bank
pada level “Baik”. Ke depan, tentu saja dengan pengelolaan yang lebih baik, diharapkan tingkat kesehatan bank bisa jauh lebih baik lagi.
Berikut ini Laporan Penilaian Tingkat Kesehatan PT Bank Dinar Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank
dalam jutaan rupiah
KOMPONEN MODAL 31 Desember 2013
31 Desember 2012 Bank
Bank
1 2
3 4
I. KOMPONEN MODAL
A MODAL INTI
252,146 194.151
1 Modal Disetor
122,862 122.862
2 Cadangan Tambahan Modal Disclosed Reserves
129,284 71.289
3 Modal Inovatif
4 Faktor Pengurang Modal Inti
16.491 5
Kepentingan Minoritas B
MODAL PELENGKAP 6,990
940 1
Level Atas Upper Tier 2 6,990
940 2
Level Bawah Lower tier 2 Maks. 50 Modal inti 3
Faktor Pengurang Modal Pelengkap C
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eskposur Sekuritisasi
D MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG MEMENUHI PERSYARATAN
E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR
II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP
259,136 195.091
III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN
UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR 259,136
195.091 IV
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO ATMR UNTUK RISIKO KREDIT 559,224
323.790 VI
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO ATMR UNTUK RISIKO OPERASIONAL 29,432
27.246 VI
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO ATMR UNTUK RISIKO PASAR A
Metode Standar B
Metode Internal VII
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL
44.02 55.58
PenGUnGKAPAn PeRMoDAlAn DAn eKSPoSUR RISIKo
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Berdasaran Wilayah - Bank secara Individual
dalam jutaan rupiah
No Kategori Portofolio
Posisi 31 Desember 2013 Posisi 31 Desember 2012
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Wilayah 5 Wilayah 6 Wilayah 7 Total
Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Wilayah 5 Wilayah 6 Wilayah 7 Total
Banten DKI
Jakarta Jabar
Jatim Kalbar
Kaltim SulTengg
Banten DKI
Jakarta Jabar
Jatim Kalbar
Kaltim SulTengg
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 1
Tagihan Kepada Pemerintah -
- -
- -
- -
2 Tagihan Kepada Entitas
Sektor Publik -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 4
Tagihan Kepada Bank -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal
3,109 25,651
4,199 553
- -
- 33,512
4,385 14,443
799 32
- -
- 19,659
6 Kredit Beragunan Properti
Komersil -
2,338 -
- -
- 2,338
- 3,804
- -
- -
- 3,804
7 Kredit PegawaiPensiunan
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
8 Tagihan Kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
20,600 174,237
24,362 22,530
- 3,934
170 245,833
3,328 15,103
3,201 3,152
777 -
741 26,302
9 Tagihan kepada Korporasi
- 191,715
14,254 -
- -
205,969 10,444
148,467 18,199
3,089 -
- -
180,199 10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
- 3,897
- -
- -
- 3,897
- -
8,643 -
- 3,950
- 12,593
11 Aset lainnya
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
12 Eksposur di Unit Usaha
Syariah apabila ada -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
Total 23,709 397,838
28,561 37,337
3,934 170 491,549 18,157
181,817 30,842
6,273 777
3,950 741 242,557
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
dalam jutaan rupiah
No Kategori Portofolio
Posisi 31 Desember 2013 Posisi 31 Desember 2012
Tagihan Bersih Berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Tagihan Bersih Berdasarkan jangka waktu kontrak
= 1 thn 1 thn
sd 3 thn 3 thn sd
5 thn 5 thn
Non- Kontraktual
Total = 1 thn
1 thn sd 3 thn
3 thn sd 5 thn
5 thn Non-
Kontraktual Total
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
1 Tagihan Kepada
Pemerintah 2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3 Tagihan Kepada
Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragunan Rumah
Tinggal 1251
8,501 2,480
21,280 33,512
3,364 5,982
5,058 14,404
6 Kredit Beragunan
Properti Komersil 2338
2338 276
78 354
7 Kredit Pegawai
Pensiunan 8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel 148,480
31,838 12,661
52,855 245834
405 85,160
8,147 10,439
104,151 9
Tagihan kepada Korporasi 145,112
18,933 6,271
35,652 205,968
109,385 14,263
123,648 10 Tagihan yang Telah Jatuh
Tempo 3,897
3,897 11 Aset lainnya
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada
Total 294,843
59,272 21,412 116,022
0 491,549 405 198,185
14,129 29,838
0 242,557
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 2.3.a. Pengungkapan tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
dalam jutaan rupiah
No Sektor Ekonomi
Tagihan Kepada
Pemerintah Tagihan
Kepada Entitas
Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral
dan lembaga internasional
Tagihan Kepada
Bank Kredit
Beragunan Rumah
Tinggal Kredit
Beragunan Properti
Komersil Kredit
Pegawai Pensiunan
Tagihan kepada
Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio
Ritel Tagihan
kepada Korporasi
Tagihan yang
telah jatuh
tempo Aset
Lainnya Eksposur
di Unit Usaha
Syariah apabila
ada
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Posisi 31 Desember 2013
1 Pertanian, perburuan dan kelautan
- -
- -
- -
- -
- -
- -
2 Perikanan
- -
- -
- -
- -
- -
- -
3 Pertambangan dan Penggalian
- -
- -
- -
- 1,584
- -
- -
4 Industri pengolahan
- -
- -
- -
- 45,339
58,681 -
- -
5 Listrik, Gas dan Air
- -
- -
- -
- -
- -
- -
6 Kontruksi
- -
- -
- -
- 35,798
6,232 -
- -
7 Perdagangan besar dan eceran
- -
- -
- -
- 86,479
107,503 3,897
- -
8 Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum -
- -
- -
- -
4,553 894
- -
- 9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
- -
- -
- -
- 16,673
- -
- -
10 Perantara keuangan
- -
- -
- -
- 10,375
18,933 -
- -
11 Real estate, usaha persewaan dan
jasa perusahaan -
- -
- 33,512
2,338 -
21,757 -
- -
- 12
Administrasi Pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib
- -
- -
- -
- -
- -
- -
13 Jasa Pendidikan
- -
- -
- -
- 1,482
- -
- -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
- -
- -
- -
- 596
20,696 -
- -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya -
- -
- -
- -
14,072 155
- -
- 16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
- -
- -
- -
- -
- -
- -
17 Badan Internasional dan badan
ekstra internasional lainnya -
- -
- -
- -
- -
- -
- 18
Kegiatan yang belum jelas batasannya
- -
- -
- -
- -
- -
- -
19 Bukan Lapangan Usaha
- -
- -
- -
- -
- -
- -
20 Lainnya
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Total -
- 33,512
2,338 -
238,708 213,094
3,897 -
- Posisi 31 Desember 2012
1 Pertanian, perburuan dan kelautan
- -
- -
- -
- 777
- -
- -
2 Perikanan
- -
- -
- -
- -
- -
- -
3 Pertambangan dan Penggalian
- -
- -
- -
- 320
- -
- -
4 Industri pengolahan
- -
- -
- -
- 3,879
26,605 -
- -
5 Listrik, Gas dan Air
- -
- -
- -
- -
- -
- -
6 Kontruksi
- -
- -
- -
- 1,969
20,935 3,950
- -
7 Perdagangan besar dan eceran
- -
- -
- -
- 9,659
104,119 4,218
- -
8 Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum -
- -
- -
- -
- 5,601
4,910 -
- 9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
- -
- -
- -
- 1,718
1,022 -
- -
10 Perantara keuangan
- -
- -
- -
- -
- -
- -
11 Real estate, usaha persewaan dan
jasa perusahaan -
- -
- -
3,804 -
1,549 2,931
- -
- 12
Administrasi Pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib
- -
- -
- -
- -
- -
- -
13 Jasa Pendidikan
- -
- -
- -
- 1,256
1,169 -
- -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
- -
- -
- -
- 191
18,713 -
- -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya -
- -
- -
- -
2,535 -
- -
- 16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
- -
- -
- -
- -
- -
- -
17 Badan Internasional dan badan
ekstra internasional lainnya -
- -
- -
- -
- -
- -
- 18
Kegiatan yang belum jelas batasannya
- -
- -
19,658 -
- 1,069
- -
- -
19 Bukan Lapangan Usaha
- -
- -
- -
- -
- -
- -
20 Lainnya
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Total -
- 19,658
3,804 -
24,922 181,095
13,078 -
-
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 2.3.b. Pengungkapan tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
dalam jutaan rupiah
No Sektor Ekonomi
Tagihan Kepada
Pemerintah Tagihan
Kepada Entitas
Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral
dan lembaga internasional
Tagihan Kepada
Bank Kredit
Beragunan Rumah
Tinggal Kredit
Beragunan Properti
Komersil Kredit
Pegawai Pensiunan
Tagihan kepada
Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio
Ritel Tagihan
kepada Korporasi
Tagihan yang
telah jatuh
tempo Aset
Lainnya Eksposur
di Unit Usaha
Syariah apabila
ada
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Posisi 31 Desember 2013 1
Pertanian, perburuan dan kelautan 2
Perikanan 3
Pertambangan dan Penggalian 4
Industri pengolahan 5
Listrik, Gas dan Air 6
Kontruksi 7
Perdagangan besar dan eceran 8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
9 Transportasi, pergudangan dan
komunikasi 10
Perantara keuangan 11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
12 Administrasi Pemerintah,
pertahanan dan jaminan sosial wajib 13
Jasa Pendidikan 14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga 17
Badan Internasional dan badan ekstra internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas
batasannya 19
Bukan Lapangan Usaha 20
Lainnya Total
Posisi 31 Desember 2012 1
Pertanian, perburuan dan kelautan 2
Perikanan 3
Pertambangan dan Penggalian 4
Industri pengolahan 5
Listrik, Gas dan Air 6
Kontruksi 7
Perdagangan besar dan eceran 8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
9 Transportasi, pergudangan dan
komunikasi 10
Perantara keuangan 11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
12 Administrasi Pemerintah,
pertahanan dan jaminan sosial wajib 13
Jasa Pendidikan 14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga 17
Badan Internasional dan badan ekstra internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas
batasannya 19
Bukan Lapangan Usaha 20
Lainnya
Total
LAPOR AN
T AHUNAN
PT BANK
DINAR INDONESIA
2 1
3
Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
dalam jutaan rupiah
No Keterangan
Posisi 31 Desember 2013 Posisi 31 Desember 2012
Wilayah Wilayah
Wilayah 1 Banten
Wilayah 2 DKI
Wilayah 3 Ja-Bar
Wilayah 4 Ja-Tim
Wilayah 5 Kal-Bar
Wilayah 6 Kal-Tim
Wilayah 7 Sul-Teng
Total Wilayah 1
Banten Wilayah
2 DKI Wilayah 3
Ja-Bar Wilayah 4
Ja-Tim Wilayah 5
Kal-Bar Wilayah 6
Kal-Tim Wilayah 7
Sul-Teng Total
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
3 4
5 6
7 8
9 10
1 Tagihan
23,709 393,941
28,561 37,337
- 3,934
170 487,652
11,825.00 187,379.00 31,612.00
6,273.00 777.00
3,950.00 741.00 242,557.00
2 Tagihan yang
mengalami penurunan nilai
impaired a. Belum jatuh tempo
- -
- -
- -
- -
23 0.01
23.01 b. Telah jatuh tempo
- 3,897
- -
- -
- 3,897
3 Cadangan kerugian
penurunan nilai CKPN - Individual
10 120
47 -
- -
- 177
81 0.01
81.01 4
Cadangan kerugian penurunan nilai
CKPN - Kolektif -
- -
- -
97 -
97 41.65
669.18 109.55
39.85 21.91
882.14 5
Tagihan yang dihapus buku
- -
- -
- -
- -
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 2.5.a Pengungkapam Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
dalam jutaan rupiah
No Sektor Ekonomi
Tagihan Tagihan Mengalami Penurunan Nilai
Cadangan kerugian penurunan nilai
CKPN Individual Cadangan kerugian
penurunan nilai CKPN Kolektif
Tagihan yang dihapus buku
Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo
1 2
3 4
5 6
7 8
Posisi 31 Desember 2013 1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan -
- -
- -
2 Perikanan
- -
- -
- 3
Pertambangan dan Penggalian 1,584
- -
- -
4 Industri pengolahan
104,020 -
- -
- 5
Listrik, Gas dan Air -
- -
- -
6 Konstruksi
42,030 -
- 97
- 7
Perdagangan besar dan eceran 193,982
3,897 67
- -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
5,447 -
- -
- 9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi 16,673
- -
- -
10 Perantara keuangan 29,308
- -
- -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 21,757
- 92
- -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
- -
- -
- 13 Jasa pendidikan
1,482 -
- -
- 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
21,292 -
- -
- 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan
perorangan lainnya 50,077
- 18
- -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga -
- -
- -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
- -
- -
- 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya
- -
- -
- 19 Bukan Lapangan Usaha
- -
- -
- 20 Lainnya
- -
- -
-
Total 487,652
3,897 177
97 -
Posisi 31 Desember 2012 1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan -
- -
- -
2 Perikanan
- -
- -
- 3
Pertambangan dan Penggalian -
- -
- -
4 Industri pengolahan
10,492 -
- 23.43
- 5
Listrik, Gas dan Air -
- -
- -
6 Konstruksi
31,100 -
- 85.06
- 7
Perdagangan besar dan eceran 130,284
- 23
376.33 -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
- -
- -
- 9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi 4,476
- -
38.32 -
10 Perantara keuangan -
- -
- -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 19,924
- -
146.62 -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
- -
- -
- 13 Jasa pendidikan
- -
- -
- 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
26,526 -
58 65.57
- 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan
perorangan lainnya 19,755
- -
146.83 -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga -
- -
- -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
- -
- -
- 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya
- -
- -
- 19 Bukan Lapangan Usaha
- -
- -
- 20 Lainnya
- -
- -
-
Total 242,557
- 81
882.16 -
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
dalam jutaan rupiah
No Keterangan
Posisi 31 Desember 2013 Posisi 31 Desember 2012
CKPN Individual CKPN Kolektif
CKPN Individual CKPN Kolektif
1 2
3 4
3 4
1 Saldo awal CKPN 81.01
882.14 240.98
927.11 2 Pembentukan pemulihan CKPN pada periode berjalan Net
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 177
97 81.01
882.14 2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan
4 Pembentukan pemulihan lainnya pada periode berjalan
Saldo akhir CKPN 177
97 81.01
882.14
LAPOR AN
T AHUNAN
PT BANK
DINAR INDONESIA
2 1
3
43
Tabel 3.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Individual
dalam jutaan rupiah
Posisi Tanggal 31 Desember 2013
Kategori Portofolio Tagihan Bersih
Lembaga Pemeringkat
Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek
Tanpa Peringkat
Total
Standard and Poor’s
AAA AA+ s.d AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB- B+ s.d B-
Kurang dari B- A-1
A-2 A-3
Kurang dari A-3 Fitch Rating
AAA AA+ s.d AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB- B+ s.d B-
Kurang dari B- F1+ s.d F1
F2 F3
Kurang dari F3 Moody’s
Aaa Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3
Kurang dari B3 P-1
F2 P-3
Kurang dari P-3 PT. Fitch Ratings
Indonesia AAA idn
AA+ idn s.d AA- idn
A+ idn s.d A- idn
BBB+ idn s.BBB-idn
BB+ idn s.d BB- idn
B+ idn s.d B- idn
Kurang dari B- idn
F1+idn s.d F1idn
F2idn F3idn
Kurang dari F3idn
PT. ICRA Indonesia
[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d
[Idr]AA- [Idr]A+ s.d
[Idr]A- [Idr]BBB+ s.d
[Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d
[Idr]BB- [Idr]B+ s.d
[Idr]B- Kurang dari
[Idr]B- [Idr]A1+ s.d
[Idr]A1 [Idr]A2+ s.d
[Idr]A2 [Idr]A3+ s.d
[Idr]A3 Kurang dari
[Idr]A3 PT. Pemeringkat
Efek Indonesia idAAA
idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA-
idBBB+ s.d idBBB-
idBB+ s.d idBB- idB+ s.d idB-
Kurang dari idB- idA1
idA2 idA3 s.d idA4
Kurang dari idA4 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 1
Tagihan Kepada Pemerintah -
87,651 87,651
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik -
3 Tgihan Kepada bank
Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- 4
Tagihan Kepada Bank -
228,789 228,789 5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal 6
Kredit Beragunan Properti Komersil
7 Kredit PegawaiPensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9
Tagihan Kepada Korporasi -
445,597 445,597 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
11 Aset Lainnya 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah
apabila ada -
Total -
762,037 762,037
LAPOR AN
T AHUNAN
PT BANK
DINAR INDONESIA
2 1
3
Posisi Tanggal 31 Desember 2012
Kategori Portofolio Tagihan Bersih
Lembaga Pemeringkat
Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek
Tanpa Peringkat
Total
Standard and Poor’s
AAA AA+ s.d AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB-
B+ s.d B- Kurang dari B-
A-1 A-2
A-3 Kurang dari
A-3 Fitch Rating
AAA AA+ s.d AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB-
B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1
F2 F3
Kurang dari F3 Moody’s
Aaa Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3
Kurang dari B3 P-1
F2 P-3
Kurang dari P-3
PT. Fitch Ratings
Indonesia AAA idn
AA+ idn s.d AA- idn
A+ idn s.d A- idn
BBB+ idn s.BBB-idn
BB+ idn s.d BB- idn
B+ idn s.d B- idn
Kurang dari B- idn
F1+idn s.d F1idn
F2idn F3idn
Kurang dari F3idn
PT. ICRA Indonesia
[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d
[Idr]AA- [Idr]A+ s.d
[Idr]A- [Idr]BBB+ s.d
[Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d
[Idr]BB- [Idr]B+ s.d
[Idr]B- Kurang dari
[Idr]B- [Idr]A1+
s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d
[Idr]A2 [Idr]A3+ s.d
[Idr]A3 Kurang dari
[Idr]A3 PT. Pemeringkat
Efek Indonesia idAAA
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d idA- idBBB+ s.d
idBBB- idBB+ s.d
idBB- idB+ s.d idB-
Kurang dari idB-
idA1 idA2
idA3 s.d idA4 Kurang dari
idA4 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 1
Tagihan Kepada Pemerintah 72,976
72,976 2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3 Tgihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
170,076 170,076 5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal
6 Kredit Beragunan Properti
Komersil 7
Kredit PegawaiPensiunan 8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel 9
Tagihan Kepada Korporasi 180,199 180,199
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
11 Aset Lainnya 12 Eksposur di Unit Usaha
Syariah apabila ada Total
423,251 423,251
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Resiko Setelah Memperhitingkan Dampak Mitigasi Resiko Kredit - Bank secara Individual
dalam jutaan rupiah
No. Keterangan Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2013 ATMR
Beban Modal
Tagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Resiko 20
35 40
45 50
75 100
150 Lainnya
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah
87,651 2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
228,789 45,758
3,661 5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal 27,510
8,036 12,843
1,027 6
Kredit Beragunan Properti Komersil 4,316
4,316 345
7 Kredit PegawaiPensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel 1,081
494 40
9 Tagihan Kepada Korporasi
445,597 421,005
33,680 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 4,734
7,101 568
11 Aset Lainnya
8,007 8,205
12,687 18,284
45,520 3,642
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah
apabila ada
T otal Exposur Neraca 95,658 228,789
27,510 8,036
1,081 458,118 17,421
18,284 537,037 42,963
B Eksposur Kewajiban KomitmenKontigensi pd Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik 3
Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal 6
Kredit Beragunan Properti Komersil 299
299 24
7 Kredit PegawaiPensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel 27
20 2
9 Tagihan Kepada Korporasi
21,868 21,868
1,749 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11
Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada
T otal Exposur TRA 27
22,167 22,187
1,775 C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik 3
Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah
apabila ada
T otal Exposur Counterpartry Credit Risk
95,658 228,816 27,510
8,036 1,081 480,285
17,421 18,284 559,224
44,738
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
No. Keterangan Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2012 ATMR
Beban Modal
Tagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Resiko 20
35 40
45 50
75 100
150 Lainnya
1 2
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah
72,976 2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
170,076 34,015
2,721 5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal 12,703
6,839 7,181
574 6
Kredit Beragunan Properti Komersil 3,804
3,804 304
7 Kredit PegawaiPensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel 292
219 18
9 Tagihan Kepada Korporasi
204,959 204,959
16,397 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 12,997
19,496 1,560
11 Aset Lainnya
8,399 5,790
18,254 38,998
3,120 12
Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada
T otal Exposur Neraca 81,375
170,076 12,703
6,839 292
214,553 31,251
5,827 308,672
24,694 B
Eksposur Kewajiban KomitmenKontigensi pd Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik 3
Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal 6
Kredit Beragunan Properti Komersil 7
Kredit PegawaiPensiunan 8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
9 Tagihan Kepada Korporasi
7,617 7,617
609 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 5,000
7,500 600
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah
apabila ada
T otal Exposur TRA 7,617
5,000 15,117
1,209 C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik 3
Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah
apabila ada
T otal Exposur Counterpartry Credit Risk
81,375 170,076
12,703 6,839
292 222,170
36,251 5,827
323,789 25,903
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Resiko Kredit - Bank Secara individual
dalam jutaan rupiah
No. Keterangan Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Tagihan Bersih
Bagian Yang Dijamin Dengan Lainnya Bagian Yang Tidak Dijamin
Agunan Garansi
Asuransi Kredit
1 2
3 4
5 6
7 8 = 3-[4+5+6+7]
A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah
87,651 87,651
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank
228,789 228,789
5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 35,546
35,546 6 Kredit Beragunan Properti Komersil
4,316 4,316
7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Portofolio Ritel 1,081
422 659
9 Tagihan Kepada Korporasi 445,597
24,592 421,005
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 4,734
4,734 11 Aset Lainnya
47,183 47,183
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur Neraca
854,897 25,014
829,883
B Eksposur Kewajiban KomitmenKontigensi pd Transaksi Rekening Administratif 1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 6 Kredit Beragunan Properti Komersil
7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi
7,617 7,617
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 5,000
5,000 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada
T otal Exposur TRA 12,617
12,617
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada
T otal Exposur Counterpartry Credit Risk
Total A+B+C 867,514 25,014
842,500
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
No. Keterangan Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2012 Tagihan Bersih
Bagian Yang Dijamin Dengan Lainnya Bagian Yang Tidak Dijamin
Agunan Garansi
Asuransi Kredit
1 2
9 10
11 12
13 14 = 9-
[10+11+12+13]
A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah
72,976 72,976
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank
170,076 170,076
5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 19,542
19,542 6 Kredit Beragunan Properti Komersil
3,804 3,804
7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Portofolio Ritel 292
292 9 Tagihan Kepada Korporasi
204,959 204,959
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 12,997
12,997 11 Aset Lainnya
38,270 38,270
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur Neraca
522,916 522,916
B Eksposur Kewajiban KomitmenKontigensi pd Transaksi Rekening Administratif 1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 6 Kredit Beragunan Properti Komersil
7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi
7,617 7,617
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 5,000
5,000 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada
T otal Exposur TRA 12,617
12,617
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada
T otal Exposur Counterpartry Credit Risk
Total A+B+C 535,533
535,533
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
dalam jutaan rupiah
No. Katagori Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012
Tagihan Bersih ATMR Sebelum
MRK ATMR Setelah
MRK Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
1 2
3 4
5 6
7 8
1. Tagihan Kepada Pemerintah
87,651 72,976
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik 3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional 4.
Tagihan Kepada Bank 228,789
45,758 45,758
170,076 34,015
34,015 5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal 35,546
12,843 12,843
19,542 7,181
7,181 6.
Kredit Beragun Properti Komersial
4,316 4,316
4,316 3,804
3,804 3,804
7. Kredit PegawaiPensiunan
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 1,081
811 494
292 219
219 9.
Tagihan Kepada Korporasi 445,597
445,597 421,005
204,959 204,959
204,959 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
4,734 7,101
7,101 12,997
19,496 19,496
11. Aset Lainnya 47,183
45,520 45,520
38,270 38,898
38,898 TOTAL
854,897 561,946
537,037 522,916
308,673 308,673
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban KomitmenKontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
dalam jutaan rupiah
No. Katagori Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012
Tagihan Bersih ATMR Sebelum
MRK ATMR Setelah
MRK Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
1 2
3 4
5 6
7 8
1. Tagihan Kepada Pemerintah
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik 3.
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional 4.
Tagihan kepada Bank 5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal 6.
Kredit Beragun Properti Komersial
299 299
299 7.
Kredit PegawaiPensiunan 8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
27 20
20 9.
Tagihan Kepada Korporasi 21,868
21,868 21,868
7,617 7,617
7,617 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 5,000
7,500 7,500
TOTAL 22,194
22,187 22,187
12,617 15,117
15,117
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 6.1.3. Pengungka[an Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan
Counterparty Credit Risk
dalam jutaan rupiah
No. Katagori Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012
Tagihan Bersih ATMR Sebelum
MRK ATMR Setelah
MRK Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
1 2
3 4
5 6
7 8
1. Tagihan Kepada Pemerintah
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik 3.
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional 4.
Tagihan kepada Bank 5.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
Ritel 6.
Tagihan Kepada Korporasi
TOTAL Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan
Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen settlement risk
dalam jutaan rupiah
No. Jenis Transaksi
Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012
Nilai Eksposur Faktor
Pengurang Modal
ATMR Setelah MRK
Nilai Eksposur Faktor
Pengurang Modal
ATMR Setelah MRK
1 2
3 4
5 6
7 8
1. Delivery versus payment
a. Beban Modal 8 5-15 hari b. Beban Modal 50 16-30 hari
c. Beban Modal 75 31-45 hari d. Beban Modal 100 lebih dari 45 hari
2. Non-delivery versus payment
TOTAL
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
dalam jutaan rupiah
No. Jenis Transaksi
Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012
Faktor Pengurang Modal
ATMR Faktor Pengurang
Modal ATMR
1 2
3 4
5 6
1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi
persyaratan 2.
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi
persyaratan 4.
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
5. Pembelian Efek Beragun Aset yang
memenuhi persyaratan 6.
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup
dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas
sekuritisasi aset bagi bank umum
TOTAL
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
dalam jutaan rupiah
Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 559,224
323,789 TOTAL FAKTOR PENGURANG
MODAL
Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual
dalam jutaan rupiah
No. Pendekatan
Yang Digunakan Posisi Tanggal 31 Desember 2013
Posisi Tanggal 31 Desember 2012 Pendapatan Bruto
Rata-rata 3 tahun terakhir Beban Modal
ATMR Pendapatan Bruto
Rata-rata 3 tahun terakhir Beban Modal
ATMR
1 2
3 4
5 6
7 8
1 Pendekatan
Indikator Dasar 21,928
3,289 41,115
15,856 2,378
29,731 Total
21,928 3,289
41,115 15,856
2,378 29,731
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tabel 9.1.a. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual
dalam jutaan rupiah
No. Pos-pos
Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012
Saldo Jatuh Tempo
Saldo Jatuh Tempo
= 1 bulan 1 bln
sd 3 bln 3 bln
sd 6 bln 6 bln
sd 12 bln
12 bulan
= 1 bulan
1 bln sd 3 bln
3 bln sd 6 bln
6 bln sd 12
bln 12
bulan
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
I NERACA
A. Aset 1. Kas
8,007 3,003
1,401 1,601
2,002 -
8,398 3,148
1,470 1,680
2,100 -
2. Penempatan pada Bank Indonesia
87,651 16,561
51,218 8,832
11,040 -
72,976 59,849
3,676 4,200
5,251 -
3. Penempatan pada bank lain
228,788 228,295
138 158
197 -
170,076 170,029
13 15
19 -
4. Surat Berharga -
- -
- -
- -
- -
- -
- 5 Kredit yang diberikan
491,549 28,342
135,018 50,997
94,392 182,800 242,557
5,101 38,590
13,727 67,826
117,313 6 Tagihan lainnya
2,194 2,194
- -
- -
965 965
- -
- -
7 Lain-lain 15,213
15,213 -
- -
- 2,952
2,952 -
- -
- Total Aset
833,402 293,608
187,775 61,588
107,631 182,800 497,924
242,044 43,749
19,622 75,196
117,313 B. Kewajiban
1. Dana Pihak Ketiga 559,202
378,359 102,661
37,701 40,431
50 239,320 183,337
20,752 15,367
19,864 -
2. Kewajiban pada Bank Indonesia
- -
- -
- -
- -
- -
- -
3. Kewajiban pada bank lain 10,480
10,285 46
69 80
60,629 60,307
76 114
132 4. Surat Berharga yang
Diterbitkan -
- -
- -
- -
- -
- -
- 5 Pinjaman yang Diterima
- -
- -
- -
- -
- -
- -
6 Kewajiban lainnya 2,854
2,854 -
- -
- 1,458
1,458 7 Lain-lain
7,386 -
7,386 -
- -
2,482 2,443
7 7
22 3
Total Kewajiban 579,922
391,498 110,093
37,770 40,511
50 303,889 247,545
20,835 15,488
20,018 3
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
253,480 97,890
77,682 23,818
67,120 182,750 194,035
5,501 22,914
4,134 55,178
117,310 II
REKENING ADMINISTRATIF
A. Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen -
- -
- -
- -
- -
- -
- 2. Kontijensi
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Total Tagihan Rekening Administratif
B. Kewajiban Rekening Administratif
1. Komitmen 110,969
6,969 15,569
5,080 81,785
1,566 48,083
700 3,028
3,180 31,175
10,000 2. Kontijensi
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Total Kewajiban Rekening Administratif
110,969 6,969
15,569 5,080
81,785 1,566
48,083 700
3,028 3,180
31,175 10,000
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
110,969 6,969
15,569 5,080
81,785 1,566 48,083
700 3,028
3,180 31,175
10,000
Selisih IA-IB+IIA-IIB 142,511
104,859 62,113
18,738 14,665 181,184 145,952
6,201 19,886
954 24,003 107,310
Selisih Komulatif
LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013
Tanggung jawab laporan keuangan tahun 2013 merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bank Dinar Indonesia, dan telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangan, sebagai berikut:
Dewan Direksi PT. BANK DINAR INDONESIA
Hendra Lie J o y o
Idham Aziz
Direktur Utama Dir. Operasional
Direktur Kepatuhan
Dewan Komisaris, PT. BANK DINAR INDONESIA
Dr. Syaiful Amir, SE, Ak Haryono Waskito
Efen Lingga Utama
Komisaris Utama Komisaris Independen
Komisaris Independen
TAnGGUnG JAwAB lAPoRAn KeUAnGAn
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 1
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
BANK DINAR
P T . B A N K D I N A R I N D O N E S I A
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen
PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2013, 2012, dan 2011
2
|
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Halaman Surat Pernyataan Direksi
3
Laporan Auditor Independen
4-5
Laporan Keuangan
Laporan Posisi Keuangan 6-7
Laporan Laba Rugi Komprehensif 8
Laporan Perubahan Ekuitas 9-11
Laporan Arus Kas 12
Catatan atas Laporan Keuangan 13-82
DAFTAR ISI
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 3
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
4
|
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 5
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
6
|
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan 31 Desember 2013
31 Desember 2012 31 Desember 2011
ASET
Kas 2b, 2c, 2d, 2e, 4, 35
8.006.947.093 8.398.389.141
3.686.740.936 Giro pada Bank Indonesia
2b, 2d, 2f, 5, 35 44.172.101.701
21.001.834.547 13.292.597.145
Giro pada bank lain 2b, 2d, 2g, 6, 35
788.595.465 75.615.949
73.708.808 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
- -
737.088 788.555.465
75.615.949 72.971.720
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2b, 2d, 2h,7, 35
228.000.000.000 206.989.555.598
79.985.005.623 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
- -
400.000.000 228.000.000.000
206.989.555.598 79.585.005.623
Efek-efek 2b, 2d, 2i, 8, 35
43.490.427.704 14.984.610.150
14.799.843.711 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
- -
- 43.490.427.704
14.984.610.150 14.799.843.711
Pinjaman yang diberikan 2b, 2d, 2j, 2k, 9, 35
Pihak Berelasi 1.310.544.134
- -
Pihak Ketiga 490.238.508.514
242.557.180.647 120.693.408.053
Jumlah Pinjaman yang diberikan 491.549.052.648
242.557.180.647 120.693.408.053
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 274.429.645
962.905.922 1.168.599.862
491.274.623.003 241.594.274.725
119.524.808.191 Aset Tetap
2b, 2m, 10 17.173.281.857
14.716.846.950 13.770.694.080
Akumulasi penyusutan 8.968.547.146
8.926.803.497 8.983.577.841
8.204.734.711 5.790.043.453
4.787.116.239 Aset Pajak Tangguhan
2b, 2v, 16c 1.032.987.511
918.507.594 806.839.358
Aset lain-lain - neto 2b, 2d, 2l, 2n, 2o, 11,36
29.830.140.441 24.045.251.562
14.882.872.219 JUMLAH ASET
854.800.557.630 523.798.082.719
251.438.795.142
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 7
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan 31 Desember 2013
31 Desember 2012 31 Desember 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS
Liabilitas segera 2b, 2p, 12
3.872.822.356 2.224.406.583
821.110.745 Simpanan nasabah
2b, 2d, 2q Pihak Berelasi
13, 35 27.883.964.441
3.000.002.970 2.366.177.035
Pihak Ketiga 531.317.598.054
236.320.172.363 114.381.702.049
Jumlah simpanan nasabah 559.201.562.495
239.320.175.333 116.747.879.084
Simpanan dari bank lain 2b, 2d, 2r
Pihak Berelasi 14, 35
- 4.241.433
3.508.216 Pihak Ketiga
10.480.495.874 60.624.476.115
492.979.246 Jumlah simpanan dari bank lain
10.480.495.874 60.628.717.548
496.487.462 Pendapatan diterima dimuka
2b, 2d, 18 928.005.394
810.771.036 670.119.634
Estimasi kerugian komitmen dan Kontinjensi 2b, 2k, 15
Utang pajak 2b, 2v, 16a
2.552.334.812 1.085.605.952
1.768.412.141 Liabilitas imbalan kerja
2b, 2x, 17 4.131.950.045
3.674.030.375 3.227.357.434
Liabilitas lain-lain 2b, 19
44.900.000 44.400.000
44.250.000 JUMLAH LIABILITAS
581.212.070.976 307.788.106.827
123.775.616.500 EKUITAS
Modal saham - 20
Modal dasar 5.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 angka penuh untuk
31 Dsember 2013 dan 50.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 angka penuh untuk 31
Desember 2012 dan 2011. Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.750.000.000.
saham untuk 31 Desember 2013 dan 125.000.000 lembar 31 Desember 2012 dan 41.500.000 saham untuk
31 Desember 2011
175.000.000.000 125.000.000.000
41.500.000.000 Dana setoran modal
20 -
- -
Saldo Laba - Sudah ditentukan penggunaannya
21 25.000.000.000
25.000.000.000 71.498.196.972
- Belum ditentukan penggunaannya 73.588.486.654
66.009.975.892 14.664.981.670
Jumlah saldo laba 98.588.486.654
91.009.975.892 86.163.178.642
JUMLAH EKUITAS 273.588.486.654
216.009.975.892 127.663.178.642
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 854.800.557.630
523.798.082.719 251.438.795.142
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
8
|
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan 2013
2012 2011
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga
2s, 22 59.738.801.108
24.981.374.485 24.439.699.118
Beban bunga 2s, 23
29.352.168.662 8.190.377.052
7.932.579.008
Pendapatan bunga bersih
30.386.632.446 16.790.997.433
16.507.120.110 PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan provisi dan komisi 24
18.271.214 -
3.166.400 Pendapatan pembentukan cadangan kerugian
2k, 24, 27 688.476.277
606.431.028 454.799.137
Lain-lain 24
907.972.986 367.888.723
336.515.128
Jumlah pendapatan operasional Lainnya 1.614.720.477
974.319.751 794.480.665
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Gaji dan tunjangan 25
14.306.171.263 8.067.826.981
7.664.805.309 Umum dan administrasi
26 10.045.785.360
4.743.687.419 3.715.692.041
Pembentukan cadangan kerugian 27
- -
-
Jumlah beban operasional lainnya 24.351.956.623
12.811.514.400 11.380.497.350
LABA OPERASIONAL 7.649.396.300
4.953.802.784 5.921.103.425
PENDAPATAN DAN BEBAN BUKAN OPERASIONAL
Pendapatan bukan operasional 28
2.237.816.925 2.961.708.895
3.363.583.785 Beban bukan operasional
28 241.426.212
1.863.304.937 2.509.496.064
Pendapatan beban bukan operasional - bersih 1.996.390.713
1.098.403.958 854.087.721
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 9.645.787.013
6.052.206.742 6.775.191.146
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2v, 16 Kini
2.181.756.169 1.317.077.728
1.883.721.707 Tangguhan
114.479.917 111.668.236
575.788.364
Beban pajak penghasilan - bersih 2.067.276.252
1.205.409.492 1.307.933.343
LABA BERSIH 7.578.510.761
4.846.797.250 5.467.257.803
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Nilai penuh 2y, 29
3,51 2,24
2,53 LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA: Pemilik entitas induk
7.578.510.761 4.846.797.250
5.467.257.803 JUMLAH
7.578.510.761 4.846.797.250
5.467.257.803
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 9
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
31 Desember 2013 Saldo laba
Catatan Modal saham
Dana setoran modal
Sudah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah ekuitas Saldo awal 1 Januari 2013
125.000.000.000 -
25.000.000.000 66.009.975.892
216.009.975.892
Penambahan dana setoran modal 50.000.000.000
- -
- 50.000.000.000
Reklasifikasi ke setoran modal -
- -
- -
Reklasifikasi saldo laba sesuai RUPS -
- -
- -
Pendapatan komprehensif tahun berjalan
Laba tahun berjalan -
- -
7.578.510.761 7.578.510.761
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan
175.000.000.000 -
25.000.000.000 73.588.486.654
273.588.486.654
Penyisihan cadangan wajib 21
- -
- -
Saldo akhir 30 Desember 2013 175.000.000.000
- 25.000.000.000
73.588.486.654 273.588.486.654
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
10
|
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
31 Desember 2012 Saldo laba
Catatan Modal saham
Dana setoran modal
Sudah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah ekuitas Saldo awal 1 Januari 2012
41.500.000.000 -
71.498.196.972 14.664.981.670
127.663.178.642
Penambahan dana setoran modal 83.500.000.000
- -
- 83.500.000.000
Reklasifikasi saldo laba sesuai RUPS
- -
46.498.196.972 46.498.196.972
- Pendapatan komprehensif tahun
berjalan Laba tahun berjalan
- -
- 4.846.797.250
4.846.797.250 Total pendapatan komprehensif
tahun berjalan -
- -
4.846.797.250 4.846.797.250
Penyisihan cadangan wajib 21
- -
- -
-
Saldo akhir 31 Desember 2012 125.000.000.000
- 25.000.000.000
66.009.975.892 216.009.975.892
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 11
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
31 Desember 2011 Saldo laba
Catatan Modal saham
Dana setoran modal
Sudah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah ekuitas Saldo awal 1 Januari 2011
25.000.000.000 16.500.000.000
60.884.650.648 10.613.546.324
112.998.196.972
Reklasifikasi ke setoran modal 16.500.000.000
16.500.000.000 -
- -
Koreksi saldo laba -
- -
9.197.723.867 9.197.723.867
Pendapatan komprehensif tahun berjalan
Laba tahun berjalan -
- -
5.467.257.803 5.467.257.803
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan
- -
- 5.467.257.803
5.467.257.803 Penyisihan cadangan wajib
21 -
- 10.613.546.324
10.613.546.324 -
Saldo akhir 31 Desember 2011 41.500.000.000
- 71.498.196.972
14.664.981.670 127.663.178.642
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
12
|
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan 2013
2012 2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan bunga dan komisi 58.544.903.502
24.016.979.467 24.536.393.139
Pembayaran bunga 28.286.680.352
7.799.013.035 8.010.417.681
Pendapatan beban operasional lainnya 926.244.200
367.888.723 339.681.528
Pembayaran beban operasional 22.945.003.155
12.026.872.585 10.755.023.210
Pendapatan beban bukan operasional 1.472.252.664
756.403.964 854.087.721
Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi
9.711.716.860 5.315.386.534
6.964.721.497 Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi :
Penurunankenaikan aset operasi : Efek-efek dan tagihan lainnya
28.505.817.554 184.766.439
4.653.747.195 Pinjaman yang diberikan
248.991.872.001 121.863.772.594
8.026.304.188 Aset lain-lain
4.590.991.272 8.197.984.326
4.298.661.580 Penurunan kenaikan liabilitas operasi:
Simpanan nasabah : Giro
243.504.493 2.670.277.245
6.546.006.724 Tabungan
44.473.369.618 96.722.077
3.322.305.032 Deposito berjangka
275.164.513.050 125.145.851.417
17.438.445.043 Simpanan dari bank lain
50.148.221.674 60.132.230.086
535.619.530 Utang pajak
871.308.305 31.878.140
60.946.405 Liabilitas lain-lain
1.158.581.491 1.599.406.164
1.162.814.436 Arus kas bersih diperoleh dari
digunakan untuk aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan 613.908.783
59.404.673.814 3.969.429.036
Pembayaran pajak penghasilan 1.586.335.514
2.031.762.057 481.116.518
Arus kas bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas operasi 2.200.244.297
57.372.911.757 3.488.312.518
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap
10 935.783.232
343.676.034 -
Pembelian aset tetap 10
4.233.289.910 1.789.245.069
121.405.972
Arus kas bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas investasi 3.297.506.678
1.445.569.035 121.405.972
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Tambahan modal disetor 50.000.000.000
83.500.000.000 -
Pembayaran dividen -
- -
Arus kas bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas pendanaan 50.000.000.000
83.500.000.000 -
Kenaikan penu runan bersih kas dan setara kas 44.502.249.025
139.427.342.722 3.366.906.546
Kas dan setara kas pada awal tahun 236.465.395.234
97.038.052.512 93.671.145.966
Kas dan setara kas pada akhir tahun 280.967.644.260
236.465.395.234 97.038.052.512
Pengungkapan tambahan
Kas dan setara kas terdiri dari : 2b
Kas 4
8.006.947.093 8.398.389.141
3.686.740.936 Giro pada Bank Indonesia
5 44.172.101.701
21.001.834.547 13.292.597.145
Giro pada Bank lain 6
788.595.465 75.615.949
73.708.808 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
7 228.000.000.000
206.989.555.598 79.985.005.623
Jumlah kas dan setara kas 280.967.644.260
236.465.395.235 97.038.052.512
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 13
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 12 Jakarta 10120. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011, Bank memiliki kantor cabang dan perwakilan sebagai berikut:
31 Desember 2013 31 Desember 2012
31 Desember 2011 Cabang
1 1
1
Cabang Pembantu 5
1 1
Kantor Kas
3 1
1
Anjungan Tunai Mandiri ATM
Jumlah karyawan Bank per 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 masing-masing adalah 165, 92, dan 56, orang tidak diaudit.
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
1. UMUM a. Pendirian Bank dan Informasi Umum
PT Bank Dinar Indonesia Tbk dh PT Bank Liman International Bank berkedudukan di Jakarta didirikan pada tanggal 15 Agustus 1990
berdasarkan akta notaris James Herman Rahardjo, SH, No. 99 tanggal 15 Agustus 1990. Untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, telah dilakukan penyesuaian terhadap Anggaran Dasar Bank. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam
Akta Notaris James Herman Rahardjo, SH No. 56 tanggal 17 September 2008 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-89275.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 24 Nopember 2008.
Berdasarkan akta notaris Dewi Kusumawati, SH, No 27 tanggal 23 Mei 2012 tentang perubahan Anggaran Dasar mengenai Penerbitan Saham
Dalam Protepel guna Penambahan Modal disetor Bank, Perubahan Susunan Pengurus Direksi dan Komisaris Bank, serta Pengajuan dan
Persetujuan nama Bank yang baru yaitu PT Bank Dinar Indonesia Tbk. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-33753.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 20 Juni 2012 dan dicatat dalam database
Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-24622 dan No. AHU-
AH.01.10-24621 tanggal 5 Juli 2012. Pergantian nama Bank tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan
Gubernur Bank Indonesia Nomor 1475KEP.GBI2012, tanggal 25 Oktober 2012.
Bank telah merubah Anggaran Dasar berdasarkan akta notaris No. 22 tanggal 9 Februari 2012 dari Notaris Hizmelia, SH mengenai perubahan
modal dasar dari Rp.50.000.000.000 menjadi Rp. 200.000.000.000, dan telah mendapat persertujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia No. AHU-07717.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 14 Februari 2012. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris Tjhong Sendrawan, SH No. 2 tanggal 9 Desember 2013 mengenai peningkatan modal dasar
menjadi Rp. 500.000.000.000, peningkatan modal disetor menjadi Rp.175.000.000.000, dan perubahan status bank dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 19 Desember 2013. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, maksud dan
tujuan Bank adalah berusaha dalam bidang usaha bank umum dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan usaha perbankan antara lain seperti:
- Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, seriikat deposito, tabungan danatau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. - Memberikan kredit, baik untuk jangka panjang, jangka menengah
dan jangka pendek. - Menerbitkan surat pengakuan hutang.
- Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
Bank memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai Bank Umum berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
nomor 1098KMK.0131991 tanggal 9 November 1991. Bank memulai operasi komersilnya pada tahun 1991.
b. Pimpinan dan Pengurus Bank
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2013, ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
RUPSLB tanggal 4 Juli 2013 dengan akta notaris No. 4 tanggal 4 Juli 2013. Untuk tanggal 31 Desember 2012 ditetapkan RUPSLB tanggal 24
September 2012 yang dinyatakan dengan akta notarial No. 24 tanggal 24 September 2012 oleh notaris Dewi Kusumawati S.H, dan 31 Desember
2011 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB tanggal 17 September 2008 yang dinyatakan dengan akta notarial No.
56 tanggal 17 September 2008 oleh notaris James Herman Rahardjo S.H., adalah sebagai berikut:
14
|
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
1. UMUM lanjutan
b. Pimpinan dan Pengurus Bank lanjutan 31 Desember 2013
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Syaiful Amir
Syaiful Amir -
Wakil Komisaris Utama Haryono Waskito
Haryono Waskito Haryono Waskito
Komisaris Independen Efen Lingga Utama
- Magdalena Devijanti Pandojo
Dewan Direktur
Direktur Utama Hendra Lie
Hendra Lie Henry Sutanto
Direktur Bisnis -
Idham Aziz -
Direktur Operasional Joyo
Joyo Joyo
Direktur Kepatuhan Idham Aziz
Joyo Fransisca Purnamasari
c. Komite Audit 31 Desember 2013
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Ketua Efen Lingga Utama
- Haryono Waskito
Anggota Nugroho Sulistio Waluyo
Nugroho Sulistio Waluyo Nugroho Sulistio Waluyo
Anggota Yahya
Yahya Yahya
d. Komite Remunerasi dan Nominasi 31 Desember 2013
31 Desember 2012 31 Desember 2011
Ketua Haryono Waskito
Haryono Waskito Devijanti Pandojo
Anggota Syaiful Amir
Devijanti Pandojo Haryono Waskito
Anggota Yusuf Doi Pratama
Suharjanto Jusuf Suharjanto Jusuf
e. Komite Pemantau Risiko 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
31 Desember 2011
Ketua Haryono Waskito
Haryono Waskito Anggota
Nugroho Sulistio Waluyo Nugroho Sulistio Waluyo
Anggota Yahya
Yahya
f. Sekretaris Perusahaan
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank No. 080SKDIRXII2013 tanggal 31 Desember 2013, Sekretaris bank adalah Idham Azis.
g. Satuan Kerja Audit Intern
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank No. 042SKDIRVI2013 tanggal 19 Juni 2013, Kepala Satuan Kerja Audit Internal SKAI pada
tanggal 31 Desember 2013 adalah Yuliani Kadarisman. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank No. 010SKDIR032004
tanggal 25 Maret 2004, Kepala Satuan Kerja Audit Internal SKAI pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Ali Alatas.
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 15
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia SAK, yang mencakup Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan PSAK dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ISAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia DSAK – IAI.
Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam dan LK
No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai dengan surat keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347BL2012
tanggal 25 Juni 2012 serta Surat Edaran BAPEPAM – LK No. SE-17 BL2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang “Penggunaan Checklist
Pengungkapan laporan Keuangan Untuk Semua Jenis Industri di Pasar Modal di Indonesia”.
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, terkecuali untuk yang berikut ini:
- Instrumen keuangan derivatif yang diukur pada nilai wajar - Instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
yang diukur pada nilai wajar - Aset keuangan tersedia untuk dijual yang diukur pada nilai wajar
- Aset keuangan dan liabilitas yang diakui ditunjuk sebagai lindung nilai dalam kualiikasi hubungan lindung nilai wajar disesuaikan
untuk perubahan nilai wajar diatribusikan pada risiko lindung nilai - Liabilitas untuk imbalan pasti obligasi diakui sebesar nilai kini
imbalan pasti obligasi dikurangi total dari perencanaan, ditambah keuntungan aktuarial yang diakui, dikurangi biaya jasa di masa lalu
yang belum diakui dan kerugian aktuarial yang belum diakui. Laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi,
dan aktivitas pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas termasuk kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain,
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan investasi surat- surat berharga yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejak tanggal akuisisi,
selama tidak dijaminkan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi
yang mempengaruhi: - Penerapan kebijakan akuntansi;
- Jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan;
- Jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin
berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan.
Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh
revisi taksiran tersebut.
Informasi tentang bagian yang signiikan dari estimasi ketidakpastian dan kritik penilaian dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang
memiliki efek signiikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan yang dijelaskan dalam
Catatan 3.
c. Penjabaran mata uang asing
1. Mata uang pelaporan
Laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan dan fungsional Bank.
2. Transaksi dan saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada
tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada
tanggal tersebut.