Aktiva Produktif Rentabilitas Likuiditas UMUM a. Pendirian Bank dan Informasi Umum

LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 STRUKTUR oRGAnISASI PReSIDenT DIReCToR GeneRAl MeeTInG oF SHAReHolDeRS PReSIDenT DIReCToR GM BISnIS DePT MARKeTInG DePT KReDIT DePT TReASURY R D Ad Hoch oPeRATIon DIReCToR GM oPeRTIon DePT ACCoUnTInG RePoRT SKK SKMR DePT CReDIT SUPPoRT DePT SDM DePT IT DePT CoRP SeCReTARY SKAI DePT GA BRAnCH SUPPoRT BRAnCHeS DePT CoRP leGAl REMEDIAL Ad Hoch CoMPlIAnCe DIReCToR CoMITee RISK MonIToRInG • AUDIT • noMInATIon ReMUneRATIon CoMITee • RISK MAnAGeMenT • CReDIT • AlCo BoC LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 PRoFIl PenGURUS PeRSeRoAn B erikut ini proil dan susunan pengurus Bank Dinar per 31 Desember 2013, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB tanggal 20 Desember 2013 dan sesuai akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPSLB Perseroan No.4 tanggal 11 Maret 2014 oleh Notaris Tjhong Sendrawan, S.H. Dr. Syaiful Amir, SE, Ak. Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Padang pada tanggal 22 Mei 1939. Memperoleh gelar sarjana dan Master di bidang Ekonomi Akuntansi di Universitas Indonesia. Mengawali karirnya sebagai karyawan di PT Pupuk Sriwidjaya PUSRI Persero pada tahun 1973-1982, kemudian menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Komersial pada PT Pupuk Kujang Persero pada tahun 1982-1990. Selanjutnya menjabat sebagai Direktur Keuangan pada PT Pupuk Sriwidjaya PUSRI Persero pada tahun 1990-1995, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur, Tbk pada tahun 1995-2001, Direktur Utama PT Daya Citra Mulia pada tahun 2002-2010, Komisaris PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk pada tahun 2003-2006, Direktur Utama PT Panca Amara Utama pada tahun 2007-2008, Komisaris Utama PT Al- Ijarah Indonesia Finance pada tahun 2008-2012, dan sejak November 2012 sebagai Komisaris Utama PT Bank Dinar Indonesia hingga saat ini. Sepanjang perjalanan karir telah beberapa kali melakukan negosiasi dengan pihak luar negeri seperti negosiasi loan dengan IBRD, Saudi Fund, dan Asia Development Bank, serta KFW Germany. Sementara itu, sejak tahun 1974 telah aktif berpartisipasi dalam berbagai pendidikan, dan simposium baik yang diselenggarakan di luar negeri maupun dalam negeri. Dari 12 pendidikan yang diikuti 5 di antaranya di luar negeri, antara lain adalah Accounting TFC di Jepang, kemudian pada tahun 1977 mengikuti Management Institute Of Philippines di Filiphina, tahun 1979 mengikuti pendidikan Risk Management di Florida USA, tahun 1982 mengikuti pendidikan Senior Executive Program di Paris France dan terakhir tahun 2005 mendapatkan Sertiikat dari Badan Sertiikat Manajemen Resiko di Singapore.

H. Haryono Waskito, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, lahir di Tangerang tahun 1943, menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum tahun 1971. Memulai karirnya di Bank Indonesia pada tahun 1968 pada Bagian Ekonomi UmumUrusan Ekonomi dan Statistik URES. Selama karirnya di Bank Indonesia, berbagai jabatan dan kedudukan telah dijalaninya dan terakhir menjabat sebagai Pengawas Bank di UPwB1 tahun 1999. Selanjutnya, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan PT Bank Prasidha Utama pada Mei 2000-Oktober 2000. Sejak akhir tahun 2000 bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia dan saat ini menjadi Wakil Komisaris Utama. Efen Lingga Utama, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Pangkal Pinang 13 Januari 1965, meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya pada tahun 1989. Memulai karir di PT Astra Motor Sales pada tahun 1988-1990. Didunia perbankan pertama kali berkarir di Bank Surya pada tahun 1990-1993, Bank Artha Graha pada tahun 1993-1996, Bank Harda pada tahun 1996-2003, Bank AlindoPT Bank Nationalnobu, Tbk Nobu Bank menjabat sebagai Direktur Bisnis pada tahun 2003-2013, dan bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013 hingga saat ini. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Hendra Lie, Direktur Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Bangka tahun 1966, meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta tahun 1991. Memulai karir diperbankan sejak tahun 1989 sebagai Analis Kredit pada Bank Windu Kentjana. Pada akhir tahun 1990 hingga 1999 bergabung ke Bank Asia Pasiic Aspac dengan posisi terakhir sebagai Branch Manager. Tahun 2000-2008 bergabung ke Bank Danpac sebagai sebagai Branch Manager, ikut proses merger menjadi Bank Century, serta re-branding menjadi Bank Mutiara. Tahun 2008 – 2012 menjabat sebagai Head of regional Bank Mutiara, jabatan terakhir pada Bank Mutiara sebagai Division Head Network Development. Bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia sesuai hasil RUPS tertanggal 23 Mei 2012 diangkat sebagai Direktur Utama. Idham Aziz, Direktur Kepatuhan Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang tahun 1956, menyelesaikan pendidikan Master Of Arts In Economic tahun 1991, memulai di Bank BNI dari tahun 1980-2009 dengan posisi awal sebagai analis kredit sampai terakhir sebagai Vice Presiden di bank yang sama. Kemudian pada tahun 2010-2012 meniti karir sebagai konsultan perusahaan di bidang UKM. Terakhir pada bulan Mei 2012 hingga sekarang bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia sebagai Direktur Kepatuhan. Joyo, Direktur Operasional Warga Negara Indonesia, lahir di Lumajang tahun 1963, menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Jember tahun 1990. Mengikuti berbagai seminar, lokakarya, dan pendidikan di bidang perbankan dan non-perbankan. Tahun 1991 bekerja pada lembaga pendidikan luar sekolah sebagai pimpinan sampai tahun 1993. Karir perbankan di mulai pada tahun 1994 dengan menjadi karyawan pada PT Bank Prasidha Utama di Bagian Akunting sampai tahun 1996, selanjutnya sampai tahun 2000 di Satuan Kerja Audit Intern. Tahun 2001 bergabung dengan PT. Bank Dinar Indonesia sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern SKAI dan tahun 2002 diangkat sebagai Direktur Kepatuhan. Kemudian, sejak September 2007 diangkat sebagai Direktur Operasional. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 PRoFIl PeJABAT eKSeKUTIF Petrus T Sudarsono, General Manager Lahir di Kudus tahun 1967, pendidikan Sarjana Teknik Sipil di Universitas Tarumanegara, memulai karir diperbankan pada Bank Arta Prima Oktober 1992- Agustus 1994 sebagai Account Oicer dan pada September 1994-Desember 1994 sebagai Pejabat Sementara Pjs Kepala Cabang Pembantu, pada Januari 1995 – Maret 1997 sebagai Marketing Head PT Nagabe Internusa Multi Finance, pada Januari 2000-September 2010 sebagai General Manager Marketing PT.Danasupra Erapaciic, Tbk, dan pada Januari 2012 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia dengan jabatan sebagai General Manager. Angellia Sylvia Lala, General Manager Bisnis Lahir di Jakarta tahun 1977, menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Manajemen tahun 2007 di Universitas Bunda Mulia. Karir di Perbankan dimulai pada tahun 1996- 1999 sebagai Customer Service Bank Bali, Tbk. Kemudian, pada tahun 1999-2002 sebagai Marketing Funding Bank Bali, Tbk. Selanjutnya, pada tahun 2002-2003 sebagai Relationship Oicer Private Banking Bank Permata, Tbk, pada tahun 2003-2004 sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Pintu Kecil Bank CIC, Tbk, pada tahun 2004-2008 sebagai Pimpinan Cabang Pasar Baru PT Bank Century, Tbk, pada tahun 2008-2010 sebagai Pimpinan Cabang Mangga Dua PT. Bank Mutiara, Tbk, dan pada tahun 2010-2011 sebagai Kepala Kantor Wilayah II Jakarta PT Bank Mutiara, Tbk. Sejak tahun 2012 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia menjabat sebagai General Manager Bisnis. Suharjanto Jusuf, Manager Departermen SDM dan GA Lahir di Jakarta, tahun 1954, pendikan Diploma III Akuntansi dari Akademi Akuntansi Jayabaya tahun 1980. Aktif mengikuti berbagai seminar dan pelatihan di bidang perbankan. Memulai karir di perbankan sejak tahun 1982 di Bank Natin Bank Continental dengan posisi terakhir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu. Sejak tahun 1993 bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia sebagai Pimpinan Cabang Pembantu, Kepala SKAI, dan terakhir sebagai Kepala Bagian Umum dan Personalia hingga saat ini. Juliana Widyanti, Marketing Manager Lahir di Semarang tahun 1966, pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Memulai karir di perbankan sejak tahun 1993 di PT Bank Liman International sebagai Account Oicer. Kemudian, pada tahun 1996 ditempatkan di Treasury Departmen, pada tahun 2005 menjabat sebagai Team Leader Marketing. Sejak tahun 2007 hingga saat ini menjabat sebagai Marketing Manager. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Yuliani Kadarisman, Ketua Satuan Kerja Audit Internal Lahir di Tasikmalaya tahun 1968, meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Sumberdaya di Institut Pertanian Bogor IPB tahun 1991. Memulai Karir di perbankan sejak tahun 1992 – 1998 di PT Bank Dagang Nasional Indonesia PT. BDNI, Tbk–BBO sebagai staf oicer pada Inspectorate Division. Pada tahun 2004–2009 bergabung ke PT Bank CIC sebagai Senior Auditor sampai proses merger menjadi PT Bank Century, Tbk serta re-branding menjadi PT Bank Mutiara, Tbk dengan posisi terakhir dari tahun 2009-2013 sebagai Section Head pada Internal Audit Division. Bergabung di PT Bank Dinar Indonesia pada bulan Juni 2013 sebagai Ketua Satuan Kerja Audit Intern SKAI. Daniel Rahandri, Manager Departermen Akunting dan Pelaporan Lahir di Jakarta tahun 1980, menyelesaikan pendidikan terakhir Magister Akuntansi dari Universitas Trisakti. Memulai karir sejak tahun 2004, dan pada tahun 2006 memulai karir di PT Bank Century, Tbk sebagai Back Oice hingga tahun 2013 terakhir sebagai Kredit Analis Senior pada Divisi Small Loan Division PT Bank Mutiara, Tbk. Sejak Februari 2013 hingga saat ini menjabat sebagai Manager Akunting dan Pelaporan. Salamat Yunus Parulian Sinaga, Manajer Departemen Informasi Teknologi. Lahir di Jakarta tahun 1972, pendidikan terakhir Magister Teologia bidang Kepemimpinan dari Sekolah Tinggi Teologia “IKAT” Jakarta. Memulai karir tahun 1996 di salah satu penyedia jasa TI perbankan Indonesia sebagai Technical Support. Berkarir diperbankan sejak tahun 2002 di PT Bank Mayora sebagai Staf Divisi TI. Sejak Januari 2013 bergabung di PT Bank Dinar Indonesia dan hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Departemen Informasi Teknologi. Sri Himawati, Ketua Satuan Kerja Kepatuhan dan UKPN Lahir di Yogjakarta tahun 1968, pendidikan terakhir Strata 2 S2 Sumber Daya Manusia dari IPWIJA. Memulai karir sejak tahun 1993 di Kantor Pengacara, dan bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia sejak tahun 1995 sebagai Customer Service, tahun 1996 di bagian Legal Oicer, tahun 2003 sebagai staf Audit. Sejak tahun 2008 hingga saat ini menjabat sebagai Ketua Satuan Kerja Kepatuhan dan Kepala Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. Noni, Treasury Lahir di Palembang tahun 1971, pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Trisakti. Memulai karir di perbankan sejak tahun 1991 di PT Bank Dinar Indonesia sebagai Teller dan pada tahun 1998 sebagai Customer Service. Kemudian, pada tahun 2005 ditempatkan di Treasury Departemen. Sejak Juli 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012 menjabat sebagai Ketua Satuan Kerja Manajemen Risiko SKMR, dan sejak tahun 2012 hingga saat ini menjabat sebagai Treasury. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 K inerja PT Bank Dinar Indonesia pada tahun 2013, jika dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami peningkatan khususnya jika dilihat dari sisi aset, kredit, penghimpunan dana pihak ketiga bahkan modal disetor. Pada tahun 2013 Perseroan mulai melakukan ekspansi jaringan kantor, namun tetap melakukan konsolidasi demi meletakkan landasan yang lebih kuat untuk pengembangan Perseroan pada masa mendatang. Berikut ini kondisi dan perkembangan usaha Perseroan per akhir tahun 2013. Total Aset Total aset Perseroan per akhir tahun 2013 sebesar Rp. 854.801 juta, jumlah ini meningkat 63,19 jika dibandingkan dengan total asset akhir tahun 2012 sebesar Rp. 523.798 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya tambahan modal disetor dari Pemegang Saham sebesar Rp 50 miliar dan peningkatan dana pihak ketiga sebesar Rp. 319.882 juta atau 133,66. Kredit Yang Diberikan Total kredit diberikan per akhir tahun 2013 mengalami peningkatan jika dibanding posisi akhir tahun 2012. Persentase peningkatannya adalah 102,65 atau menjadi Rp. 491.549 juta per akhir tahun 2013 dari Rp. 242.557 juta per akhir tahun 2012. Adapun kelonggaran tarik per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 110.969 juta sedangkan tahun 2012 sebesar Rp 48.083 juta. Peningkatan kredit lebih disebabkan karena Perseroan sudah mulai melakukan ekspansi kredit untuk peningkatan kinerja. Dalam upaya ini pengurus tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dan pengendalian risiko khususnya risiko kredit. Berdasarkan pada sektor ekonominya, besaran penyaluran kredit per akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut: Kredit Yang Diberikan Berdasar Sektor Ekonomi PT. Bank Dinar Indonesia dalam jutaan rupiah SEKTOR EKONOMI 31 - 12 – 2013 31 - 12 – 2012 Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan Komunikasi Jasa-jasa Dunia usaha Jasa-jasa sosial masyarakat Lainnya 1.584 104.020 - 42.029 203.326 16.673 51.065 25.700 47.152 - 10.492 - 31.100 130.284 4.476 19.924 26.526 19.755 Total 491.549 242.557 Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM Kredit Usaha Kecil KUK merupakan kreditpembiayaan dari bank untuk investasi dan atau modal kerja yang diberikan kepada nasabah usaha kecil dengan plafon Rp. 50 juta sampai dengan Rp. 500 juta untuk membiayai usaha yang produktif termasuk Kredit Pemilikan Rumah KPR tipe tertentu. Untuk kredit dengan plafon dibawah Rp. 50 juta masuk katagori Kredit Mikro. Sedangkan kredit dengan plafon diatas Rp. 500 juta masuk kriteria Kredit Usaha Menengah. Adapun Jumlah Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 sebagaimana tabel berikut: Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM PT. Bank Dinar Indonesia dalam jutaan rupiah KETERANGAN 31 – 12 – 13 31 – 12 – 12 MUTASI Kredit Usaha Mikro Kredit Usaha Kecil Kredit Usaha Menengah Non UMKM 38 21.858 256.558 213.095 518 16.675 92.473 132.891 480 5.183 164.085 80.204 Jumlah 491.549 242.557 248.992 PeRKeMBAnGAn USAHA BAnK LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Penempatan Pada Bank Indonesia Penanaman aktiva produktif dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia per akhir tahun 2013 dalam bentuk Sertiikat Bank Indonesia SBI, Dep Facility, dan Time Deposits yaitu sebesar Rp 87.663 juta, jumlah ini naik jika dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 72.976 juta. Kenaikan jumlah penempatan pada Bank Indonesia karena besarnya tambahan dana pihak ketiga DPK dan juga modal disetor. Sementara untuk penyaluran kredit harus tetap dilakukan dengan hati-hati sehingga dana yang belum tersalurkan diantaranya ditempatkan pada Bank Indonesia. Penanaman dalam SBI lebih banyak dimaksudkan untuk secondary reserve dan juga instrumen pemenuhan GWM. Aktiva Produktif Bank adalah lembaga intermediasi antara pemilik dana dan dunia usaha, oleh karenanya dana pihak ketiga DPK yang dihimpun harus ditanamkan kembali pada jenis-jenis penanaman yang produktif agar Bank mampu bekerja secara optimal. Pada tahun 2013 penanaman terbesar adalah pada kredit, sementara penanaman dalam Sertiikat Bank Indonesia sifatnya hanya sebagai secondary reserve. Tingkat suku bunga rata-rata untuk seluruh jenis penanaman selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 11,57 dan 11,15. Secara keseluruhan penanaman dana Perseroan dalam aktiva produktif pada tahun 2013 dan tahun 2012 adalah sebagai berikut: Aktiva Produktif PT. Bank Dinar Indonesia dalam jutaan rupiah KETERANGAN 31 – 12 – 13 31 – 12 – 12 MUTASI Kredit Penempatan Pada Bank Indonesia Penempatan Pada Bank Lain Bank Garansi 491.549 87.663 228.789 2.015 242.557 72.976 170.076 248.992 14.687 58.713 2.015 Jumlah 810.016 485.609 324.407 Dana Pihak Ketiga Dana pihak ketiga DPK adalah simpanan yang diterima Perseroan dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito. Pada tahun 2013 jumlah DPK mengalami peningkatan sebesar 133,66 jika dibandingkan dengan tahun 2012, yaitu masing-masing Rp.559.202 juta dan Rp. 239.320 juta. Tingkat suku bunga rata- rata untuk seluruh DPK selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 8,79 dan 5,74. Adapun kondisi masing-masing jenis simpanan pada tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut : Dana Pihak Ketiga PT. Bank Dinar Indonesia dalam jutaan rupiah KETERANGAN 31 – 12 – 13 31 – 12 – 12 MUTASI Giro Tabungan Deposito 20.140 75.617 463.445 19.897 31.143 188.280 243 44.474 275.165 Jumlah 559.202 239.320 319.882 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 S trategi dan kebijakan yang dilakukan manajemen pada tahun 2013 senantiasa searah dengan visi dan misi PT Bank Dinar Indonesia, yaitu Menjadi Bank yang sehat dan berkembang melalui sektor usaha kecil dan menengah”, dan dengan misi “Meningkatkan pelayanan dan kenyamanan nasabah, serta turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional”. Selain itu, strategi dan kebijakan yang diterapkan juga sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dari otoritas terkait. Untuk mewujudkan hal itu, Perseroan pada tahun 2013 menerapkan strategi, sebagai berikut: 1. Memperkuat permodalan Bank dengan menambah jumlah modal disetor sebanyak Rp. 50.000.000.000,-lima puluh milyar rupiah, 2. Memperkuat struktur kepengurusan dengan mengangkat pengurus yang profesional dan berpengalaman pada bidangnya serta menambah dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, 3. Meningkatkan kualitas Sistim Informasi Manajemen dengan melakukan penggantian Corebanking System dari program yang dibangun dengan Clipper dan Operating System Novel Netware versi 4.1 diganti dengan program berbasis AS 400, 4. Memperluas jaringan kantor dengan membuka 7 kantor baru di pusat-pusat aktivitas ekonomi Ibu kota, terdiri dari 4 Kantor Cabang Pembantu dan 3 Kantor Kas, 5. Menambah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Dengan strategi dan kebijakan ini maka kondisi pos-pos tertentu Bank Dinar mengalami peningkatan dari sisi aset, kredit maupun dana pihak ketiganya. Strategi dan kebijakan ini dimaksudkan untuk meletakkan landasan yang kuat bagi pengembangan usaha Bank Dinar ke depan. Hal ini sebagai wujud komitmen Pemegang Saham untuk mengembangkan Bank Dinar. Disisi lain dalam pengelolaan dan pengembangan usaha Bank Dinar kedepan, pengurus harus senantiasa berpegang pada prinsip kehati- hatian dengan melakukan kajian atas setiap kebijakan yang diambil dari sisi risiko serta melakukan praktek perbankan yang sehat. STRATeGI DAn KeBIJAKAn MAnAJeMen LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 PenGelolAAn RISIKo P erseroan dalam pelaksanaan penerapan manajemen risiko mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia PBI No. 58PBI2003 yang telah diubah dengan PBI No. 1125PBI2009, dan Surat Edaran Bank Indonesia SE-BI No. 521DPNP yang telah diubah dengan SE-BI No. 1323DPNP, yang pelaksanaannya telah disesuaikan dengan kompleksitas usaha dan bisnis bank. Untuk mengendalikan berbagai risiko yang terkait dengan aktivitas operasional Bank, maka Perseroan telah menerapkan pengelolaan Manajemen Risiko yang disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha. Sedangkan, untuk memastikan pelaksanaan penerapan manajemen risiko ini, Perseroan telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas melakukan penilaian atas beberapa jenis risiko yang telah ditetapkan dan menentukan sistem pengendaliannya. Sementara itu, untuk menjamin efektivitas penerapan manajemen risiko maka dalam setiap kegiatan operasional bank telah ada: 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; 3. Kecukupan proses identiikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; 4. Sistem pengendalian intern. Penerapan manajemen risiko yang mencakup pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identiikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian intern yang menyeluruh, telah dituangkan dalam pedoman pelaksanan internal. Adapun lingkup penerapan manajemen risiko meliputi 8 delapan jenis risiko, yakni Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Strategik dan Risiko Reputasi. Pada pelaksanaan proses identiikasi, pengukuran dan monitoring risiko dilakukan oleh Unit Kerja Risk Management yang independen terhadap Unit Kerja Operasional maupun Unit Kerja Audit Intern. Sedangkan, setiap Unit Kerja bertanggung jawab atas pengelolaan risiko-risiko yang melekat dalam aktivitas yang dilakukannya. Penerapan dan Implementasi Dalam rangka mengetahui tingkat risiko yang dihadapi Bank maka secara berkala, Perseroan melakukan pengukuran risiko. Untuk tujuan pengukuran ini, Perseroan melakukan penilaian terhadap beberapa indikator penilaian yang dikelompokkan dalam delapan jenis risiko, yaitu Risiko Kredit, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar, Risiko Kepatuhan, Risiko Hukum, Risiko Reputasi dan Risiko Strategik. Pada sisi lain juga dilakukan penilaian terhadap Sistim Pengendalian Risiko dari masing-masing jenis risiko dimaksud. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang mungkin terjadi sebagai akibat gagalnya pihak debitur untuk memenuhi kewajibannya kepada bank. Untuk pengelolaan risiko ini Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian mulai dari analisa kelayakan, pemanfaatan fasilitas sampai dengan kredit lunas. Disisi lain juga melakukan langkah-langkah penyelesaian secepatnya atas kredit bermasalah dan juga mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas kredit yang menunjukkan gejala bermasalah. Untuk memitigasi risiko kredit, Perseroan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai dalam jumlah yang cukup. Keputusan pemberian kredit dilakukan apabila diyakini PT. Bank Dinar Indonesia menerapkan pengelolaan risiko berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Serta, selalu berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan dari waktu ke waktu”. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 bahwa pinjaman yang diberikan kepada Debitur dapat kembali sesuai dengan target waktu yang diberikan. Proses pengambilan keputusan kredit dilakukan melalui Rapat Komite Kredit yang anggotanya terdiri dari Account Oicer, Pejabat Perkreditan, dan Direksi. Keputusan diambil apabila seluruh peserta rapat Komite menyetujui atas usulan pemberian kredit. Strategi pemasaran di bidang perkreditan menyesuaikan dengan kemampuan pembiayaan dengan sasaran utama pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM, eksposur risiko, dan tingkat konsentrasi per sektor. Strategi pemasaran ditetapan oleh Direksi yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank RBB tahunan. Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian risiko kredit seperti Kebijaksanaan Perkreditan Bank KPB, Keputusan- Keputusan Direksi dan Surat Edaran di bidang perkreditan. Selain itu, Perseroan mengelola dan mengkontrol risiko kredit dengan berbagai cara di antaranya diversiikasi produk kredit, menetapkan limit kredit, pengukuran dan pemantauan, serta pengendalian risiko kredit termasuk penilaian Jaminan Kredit. Perseroan juga menjalankan fungsi pengawasan supervisory kredit dengan efektif yang mencakup pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan. Mengambil tindakan secepatnya terhadap kredit bermasalah atau yang menunjukan potensi bermasalah. Mengacu pada ketentuan PSAK 5550, Perseroan mengelompokan kualitas kredit dalam dua kelompok yaitu tagihan kredit Non Impair dan tagihan Impair. Tagihan Non Impair adalah tagihan kredit dengan tunggakan pokok dan bunga sampai dengan 90 hari, sedangkan tagihan Impair adalah tagihan kredit dengan tunggakan pokok danbunga lebih dari 90 hari. Atas tagihan kredit tersebut, Perseroan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai CKPN atas portofolio kredit yang telah diberikan kepada debitur. CKPN dibedakan antara CKPN individual dan CKPN kolektif. CKPN individual untuk portofolio kredit diperhitungkan berdasarkan cashlow debitur. Sedangkan CKPN kolektif didasari oleh data historis bank selama 3 tahun terakhir dengan menggunakan system migration. Sementara itu, terkait Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR, Perseroan telah memperhitungkan ATMR untuk risiko kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengingat debitur korporasi bank sampai saat ini belum berperingkat maka seluruh perhitungan menggunakan klasiikasi tanpa peringkat. Sebagai salah satu proses mitigasi risiko, Perseroan mewajibkan adanya agunan sebagai second-way-out. Agunan yang dapat diterima oleh bank harus memenuhi kriteria memiliki dokumentasi kepemilikan yang jelas dan sah, memiliki nilai pasar yang baik marketability value, dapat diikat secara hukum legalitas, dan memiliki nilai yang relative stabil dan cenderung naik baik untuk agunan yang bergerak, agunan tidak bergerak, agunan tunai, maupun emas. Penyerahan agunan diawali dengan proses penilaian agunan dan diikat sesuai dengan ketentuan legalitas yang berlaku. Atas agunan tersebut di-cover dengan asuransi yang dipasangkan Banker’s Clause Bank. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang terjadi karena ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya problem external yang mempengaruhi operasional bank. Untuk pengelolaan risiko operasional maka Bank menyiapkan sistem dan prosedur yang memadai termasuk implementasi prinsip Dual Control. Perseroan telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan risiko operasional yang dituangkan dalam berbagai pedoman seperti Pedoman Penggunaan Teknologi Sistem Informasi, Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU dan PPT dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko serta pedoman-pedoman lainnya. Disisi lain juga adanya penetapan limit seperti limit transaksi, limit persetujuan transaksi yang dievaluasi secara berkala. Selain itu bank juga memberikan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan terhindar dari human error. Kebijakan pengolaan risiko operasional bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia, sistem atau akibat adanya kejadian eksternal. Untuk hal itu, Perseroan melakukan identiikasi data kejadian operasional yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi di bank baik yang berpotensi menimbulkan kerugian maupun yang sudah menimbulkan kerugian serta pelampauan limit, rasio-rasio operasional, kepatuhan bank terhadap program APU dan PPT dan penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya. Selain itu, Perseroan melakukan penyempurnaan sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu dengan menperhatikan pengkinian data dan distribusi informasi terkini keseluruh aktivitas fungsional bank. Pengendalian risiko operasional dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mampu memenuhi kewajiban pokok dan atau bunga yang telah jatuh waktu. Berdasarkan pada deinisi tersebut maka risiko ini hanya terjadi jika Bank menghadapi kesulitan dalam penyediaan aset-aset likuidnya. Untuk pengelolaan risiko ini Perseroan telah membentuk Assets and Liabilities Committee ALCO dengan tugas untuk memantau dan pengelolaan kondisi likuiditas Bank melalui rapat yang diadakan paling sedikit sekali sebulan. Kebijakan risiko likuiditas ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris, dimana dalam pelaksanaannya ditentukan dalam rapat Asset and Liability Management Committee ALCO. Perseroan memiliki Money Market Line dengan beberapa Bank yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam likuiditas baik ketika Perseroan mengalami kelebihan dana maupun ketika kekurangan dana. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan risiko likuiditas yang tertuang dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko dan ketentuan yang diatur dalam surat Keputusan dan Surat Edaran Direksi. Kebijakan pengelolaan risiko likuiditas bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kekurangan likuidatas, konsentrasi gap dan kertergantungan kepada counterparty tertentu, serta instrumen atau market segmen tertentu. Perseroan menetapkan sistem manajemen likuiditas yang bertujuan untuk menjaga Cadangan Wajib Formal Legal Reserve Requirement sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Beberapa cara untuk menetapkan sistem manajemen likuiditas tersebut adalah dengan mengurangi idle fund seminimum mungkin dan menjaga alat-alat likuid yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan cash low sehari- hari maupun dari hal-hal yang tidak terduga. Perseroan menetapkan beberapa indikator peringatan dini untuk mengetahui dan mengatasi risiko likuiditas yang mungkin timbul, antara lain indikator internal yang berupa kualitas asset yang memburuk, peningkatan konsentrasi pada beberapa asset dan sumber pendanaan tertentu, dan posisi arus kas yang semakin memburuk, serta indikator eksternal yang berupa informasi publik yang negatif terhadap bank, peningkatan penarikan deposito sebelum jatuh tempo, dan keterbatasan akses untuk memperoleh pendanaan jangka panjang. Pengelolaan dan pemantauan tingkat likuiditas Perseroan dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan di Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Cabang Pembantu. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala. Risiko Pasar Risiko pasar dapat terjadi karena pergerakan suku bunga dan perubahan nilai tukar. Mengingat Perseroan bukan merupakan Bank Devisa dan valuta asing yang dimiliki hanya untuk kegiatan Money Changer yang tidak aktif maka risiko pasar yang dihadapi Perseroan hanya risiko suku bunga. Risiko pasar melekat pada aktivitas fungsional perkreditan, aktivitas fungsional treasury, dan aktivitas fungsional pendanaan. Kebijakan risiko pasar ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris, di mana dalam pelaksanaannya ditentukan dalam rapat Asset and Liability Management Committee ALCO. Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian risiko pasar seperti Buku Pedoman Manajemen Risiko, Surat Keputusan dan Surat Edaran Direksi, terkait risiko pasar yang menetapkan ketentuan penetapan suku bunga Dana Pihak Ketiga dan Kredit. Pengelolaan risiko pasar ditujukan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat pergerakan harga pasar. Perseroan bukan merupakan Bank Devisa sehingga aktivitas bisnis yang mempengaruhi tingkat risiko pasar hanya dari risiko suku bunga. Proses identiikasi, pengukuran dan pemantauan risiko pasar dilakukan melalui analisa perkembangan suku bunga pasar dan bank-bank dalam peer groups. Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.1418PBI2012 tanggal 28 November 2012 maka Perseroan belum wajib memperhitungkan Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR pasar yang digunakan dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM. Pengendalian Risiko Pasar dilakukan dengan menetapkan sturktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi akibat Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku. Untuk pengelolaan risiko ini, maka Perseroan senantiasa melakukan kajian dalam setiap keputusan atau kebijakan dari sisi legalitasnya. Secara berkala seluruh ketentuan dan prosedur dikaji ulang untuk memastikan kesesuaiannya dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan adalah Direktur Kepatuhan dan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu Satuan Kerja Kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja lainnya. Penugasan Direktur Kepatuhan merupakan wujud komitmen Perseroan untuk senantiasa melaksanakan peraturan perundang-undangan, baik yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun peraturan perundang-undangan lainnya. Perseroan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Direktur Kepatuhan bersama dengan Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka memastikan ketersediaan, kesesuaian pedoman, sistem dan prosedur dengan peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku lainnya dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian. Perseroan juga memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Kepatuhan yang tertuang dalam Pedoman Kepatuhan, Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU dan PPT , Buku Pedoman Manajemen Risiko, Surat-surat Keputusan dan Surat Edaran. Sementara itu, Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi Bank melakukan identiikasi, pengukuran, serta monitoring dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan berdasarkan laporan-laporan yang diterima dari unit-unit kerja terkait, yang meliputi aktivitas fungsional perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan Sistem Informasi Manajemen serta pengelolaan sumberdaya manusia. Hal ini dilakukan sebagai upaya analisis Kepatuhan Bank terhadap ketentuan Bank Indonesia dan Peraturan Perundangan lainnya. Perseroan memantau secara rutin Risiko Kepatuhan berdasarkan identiikasi atas pelanggaran dan Ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat adanya tuntutan hukum danatau adanya kelemahan aspek yuridis. Untuk pengelolaan risiko ini, maka Perseroan senantiasa melakukan kajian dalam setiap keputusan khususnya transaksi yang terkait dengan pihak ketiga dari sisi aspek yuridisnya. Perseroan Indonesia telah mempunyai Bagian Legal yang berperan dalam mengelola Risiko Hukum yang disebabkan adanya permasalahan hukum danatau kelemahan aspek yuridis. Tugas Bagian Legal antara lain melakukan pengkajian terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lainnasabah berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pada sisi lain juga melakukan analisa terhadap permasalahan hukum yang dihadapi. Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur untuk pengelolaan Risiko Hukum yang dituangkan dalam beberapa pedoman seperti Kebijakan Perkreditan Perseroan Indonesia. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi, Buku Pedoman Manajemen Risiko, Surat Edaran dan Surat Keputusan, serta Peraturan Perusahaan. Lebih lanjut, Perseroan telah melakukan penetapan limit yang berkaitan dengan Risiko Hukum dan memantau adatidaknya tuntutan atau gugatan hukum yang akan dihadapi Bank dalam setiap transaksi. Penetapan limit Risiko Hukum ditujukan untuk mengurangi Risiko Hukum yang ditimbulkan karena adanya perkara hukum yang dihadapi Bank, kelemahan perikatan, dan ketiadaan aturan atau perundang-undangan yang melandasi perikatan bahkan mungkin aturannya sudah berubah. Sedangkan, pemantauan dan pengendalian Risiko Hukum dilakukan dengan review setiap kontrak dan perjanjian Bank dengan pihak lain, memastikan kesesuaian antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi usaha, kepatuhan terhadap prosedur internal, kualitas laporan keuangan, efektivitas dan eisiensi system informasi manajemen risiko, serta efektivitas penerapan komunikasi yang berkaitan dengan dampak Risiko Hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholders yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Untuk meminimalisasi munculnya risiko ini, maka Perseroan mengadakan komunikasi secara terbuka dan menjaga kepercayaan stakeholders di samping mengharuskan penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap kegiatan operasional bank. Perseroan telah membentuk fungsi khusus dan penanganan dan penyelesaian pengaduan yang diajukan nasabah danatau perwakilan nasabah serta menunjuk pengacara atau penasehat hukum apabila ada hal-hal yang harus diselesaikan melalui jalur hukum dengan tanpa mengabaikan upaya perdamaian terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya risiko reputasi yang kadang berada di luar kontrol. Selain itu, Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Reputasi yang tertuang dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko. Kebijakan dan prosedur mengenai transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah, serta penanganan pengaduan nasabah untuk meminimalisasikan Risiko Reputasi akibat publikasi negatif. Meminimalisasi Risiko Reputasi yang timbul adanya pemberitaan media dan atau rumor mengenai Bank yang bersifat negatif, dilakukan dengan penetapan limit kerugian akibat complaint nasabah dan publikasi negatif. Pengendalian Risiko Reputasi dilakukan dengan meningkatkan Kepatuhan terhadap Ketentuan yang berlaku dan transparan dalam hubungan transaksi dengan nasabah, serta mengambil tindakan segera terhadap keluhan nasabah juga melakukan penanganan secara hati-hati jika ada gugatan hukum dari pihak ketiga yang berpotensi meningkatkan eksposur Risiko Reputasi. Hal utama yang dilakukan adalah menyiapkan sumber daya yang berkualitas dan menguasai kinerja operasional Bank sebagai bagian dari upaya mengurangi keluhan nasabah karena kesalahan informasi atau transaksi. Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan danatau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk menjaga munculnya risiko ini, maka Perseroan harus mampu membaca dan mengantisipasi setiap perkembangan yang terjadi baik di dunia perbankan maupun di dunia bisnis pada umumnya, termasuk perkembangan isu internasional. Perseroan menetapkan kebijakan pengelolaan Risiko Stratejik untuk memastikan pengambilan danatau pelaksanaan suatu keputusan stratejik telah tepat, untuk pencapaian tujuan usaha Bank dengan mempertimbangkan visi dan misi Bank, kelemahan dan kekuatan Bank, sumber daya manusia dan infrastrukturnya, serta faktor dan kondisi eksternal, termaksud rencana penerbitan produk atau peluncuran aktivitas baru. Direksi menetapkan asumsi dan target rencana bisnis bank berdasarkan kemampuan sumber daya dan prospek usaha Bank. Selain itu, Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengolaan Risiko Startegik yang tertuang dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko. Penyusunan Rencana Bisnis Bank untuk jangka pendek dan menengah, serta Corporate Plan untuk penetapan rencana jangka panjang. Limit Risiko Stratejik ditetapkan sebagai bahan evaluasi dan penyesuaian terhadap rencana strategis bank dan rencana bisnis terhadap kesesuaiannya dengan visi, misi, dan strategi pengembangan Bank. Pengukuran Risiko Stratejik dilakukan dengan pertimbangan tingkat kompleksitas strategi bisnis bank, posisi bisnis bank di industri perbankan dan pencapaian Rencana Bisnis bank. Perseroan melaksanakan proses pengendalian keuangan yang bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastkian bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi, serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap perubahankondisi eksternal dan ketentuan yang berlaku. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 KoMITe-KoMITe Komite Audit Fungsi Komite Audit adalah memberikan nasehat, saran dan pendapat profesional kepada Komisaris dalam menjalankan peran tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar, Peraturan Bank Indonesia khususnya terkait Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG Bagi Bank Umum. Adapun tugas-tugas Komite Audit meliputi: 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk perbaikan pelaksanaan audit baik oleh audit intern maupun audit extern yang didasarkan pada hasil pemantauan dan evaluasi lapangan. 2. Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko Fungsi dari Komite Pemantau Risiko adalah membantu fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris dalam praktek pelaksanaan penerapan Manajemen Risiko yang dijalankan oleh Direksi agar eksposur risiko Bank tidak melampaui limit risiko yang telah ditetapkan. Adapun tugas Komite Pemantau Risiko meliputi: 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk perbaikan pelaksanaan penerapan Manajemen Risiko yang didasarkan atas hasil pemantauan dan penilaian praktek penerapan manajemen risiko. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko. 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko. 4. Melalukan evaluasi atas kesesuai antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya. Komite Remunerasi dan Nominasi Tugas utama dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif, dan Pegawai secara keseluruhan termasuk evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang telah ada. Serta, memberikan rekomendasi sistem dan prosedur pemilihanpenggantian Dewan Komisaris dan Direksi termasuk merekomendasikan calon anggota Komisaris dan Direksi serta anggota Komite. Selain itu, tugas lainnya adalah memastikan bahwa kebijakan remunerasi yang ada paling kurang telah sesuai dengan kinerja keuangan, prestasi kerja individual dan adanya kewajaran dengan perusahaan dalam peer groups, serta sesuai dengan strategi jangka panjang bank. Asset Liability Committee ALCO Asset Liability Committee ALCO merupakan komite yang bertugas memantau keseimbangan perkembangan asset dan liability bank dari waktu ke waktu sehingga diperoleh kondisi yang paling optimal antara asset dan liability. Termasuk tugas dari ALCO adalah mengevaluasi, meninjau dan menetapkan suku bunga penanaman dana dan penghimpunan dana dengan memperhatikan tingkat suku bunga pasar. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 P T Bank Dinar Indonesia selalu mengupayakan dan terus melanjutkan pengembangan Teknologi Informasi TI yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan berbagai pengembangan bisnis yang dilakukan Perseroan, baik untuk saat ini maupun masa mendatang. Hal itu dikarenakan selain mempermudah proses bisnis, TI yang andal juga bisa meningkatkan kepuasan pelayanan bagi para nasabah. Pengembangan teknologi sistem informasi Perseoran akan dilakukan secara terus menerus dengan memperhatikan penerapan manajemen risiko dalam penggunaan teknologi dan kebutuhan bagi proses bisnis. Pengembangan yang dilakukan adalah dalam bentuk penyesuaian dan penyempurnaan secara berkelanjutan terhadap arsitektur aplikasi dan infrastruktur yang digunakan, sehingga performance dalam bertransaksi dapat ditingkatkan tanpa mengabaikan aspek keamanan. Dengan TI yang solid diharapkan dapat mendukung perkembangan bisnis melalui inovasi produk yang berbasis teknologi. Pengembangan TI juga diharapkan dapat menyempurnakan proses-proses yang mendukung kemudahan dan ketepatan dalam bertransaksi, proses pelaporan internekstern yang cepat, tepat dan akurat, serta pengambilan keputusan yang eisien. Adapun TI yang digunakan oleh Perseroan saat ini adalah TI yang dibangun dengan platform AS400. Penggantian teknologi dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi tuntutan perkembanganan informasi perbankan yang semakin praktis, real time, akurat dan mendukung penerbitan berbagai produk serta yang tidak kalah pentingnya adalah untuk penyediaan informasi dan transaksi yang terintegrasi. Sedangkan, sistem TI yang digunakan Perseroan sebelumnya adalah dibangun dengan platform Clipper dengan Operating System Novel Netware versi 4.1. TeKnoloGI InFoRMASI LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 A ktivitas utama PT Bank Dinar Indonesia masih terfokus pada aktivitas penghimpunan dana dari masyarakat dan penyaluran kredit kepada yang membutuhkan. Penghimpunan dana dilakukan melalui produk Giro, Tabungan dan Deposito. Sementara pemberian kredit meliputi Kredit Konsumsi, Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Berdasarkan besaran nilai kredit maka kredit Bank Dinar meliputi kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM serta Non UMKM. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh Perseroan sampai dengan akhir tahun 2013 relatif tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Adapun jenis produk dan jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut: Produk a. Giro b. Tabungan c. Deposito d. Kredit: - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Konsumsi Jasa a. Pengiriman uang RTGS dan SKN transfer b. Inkaso c. Pembayaran Telepon d. Sewa Safe Deposit Box e. Bank Garansi PRoDUK DAn JASA LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 SUMBeR DAYA MAnUSIA S umber Daya Manusia SDM merupakan faktor utama dalam setiap perusahaan. Secanggih dan semutakhir apapun teknologi yang digunakan, namun jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas maka tidak akan mendapatkan hasil yang optimal. Dengan SDM yang berkualitas maka akan dicapai tujuan utama perusahaan. Untuk mendapatkan SDM yang berkualitas sangat ditentukan oleh langkah pertama, yaitu perekrutan, sementara pelatihan dan pendidikan hanyalah suatu upaya untuk membuat karyawan lebih berkualitas. Dalam rangka memelihara dan meningkatkan kualitas SDM, maka Perseroan dari tahun ke tahun senantiasa menyusun rencanaprogram pendidikan baik melalui seminar, lokakarya, sosialisasi ketentuan oleh otoritas perbankan, dan sertiikasi Manajemen Risiko. Upaya lain yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya yang berkualitas adalah dengan melakukan rekruitmen tenaga-tenaga yang sudah berpengalaman di bidang perbankan. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Jumlah SDM yang dimiliki Perseroan pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 165 orang, meningkat dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah 93 orang. Adapun komposisi dan jumlah berdasarkna tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Klasiikasi Karyawan Berdasar Tingkat Pendidikan PT. Bank Dinar Indonesia Pendidikan 2013 2012 S2 S1 D3 SLA SLTP SD 7 57 14 72 14 1 2 36 12 36 5 2 Total 165 93 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Kegiatan Sepanjang Tahun 2013 Sepanjang Tahun 2013 Departemen SDM Perseroan telah melakukan berbagai pengembangan dan pelatihan training. Adapun perinciannya sebagai berikut: Pengembangan Program kerja Dept. SDM pada Tahun 2013 No Program Kerja SDM Hasil 1 Perbaikan Sistem Administrasi Karyawan - Pembaruan Database Karyawan Tahun 2013. - Pembaruan SK Karyawan dari Bank Liman Internasional ke Bank Dinar Indonesia. - Standarisasi Jenjang Karier Karyawan. - Review Job Desk Karyawan, sementara difokuskan di Cabang. - Membuat Ketentuan Prosedur Lembur. 2 Manning Mapping Karyawan - Melakukan analisa optimalisasi struktur organisasi unit kerja baik di cabang maupun kantor pusat. 3 Recruitment - Membuat Ketentuan Prosedur Penerimaan Karyawan yang terpola dan sistematis. - Ikut serta dalam program Job Fair. - Kerjasama dengan Jobstreet.com dalam pencarian kandidat karyawan. 4 Corporate Culture - Membuat konsep Core Value Perusahaan. - Training Service Excellent yang komprehensif. 5 Penggajian - Perubahan sistem Gaji Manual ke Online, langsung masuk ke Rekening Gaji Karyawan. 6 Training - Membuat konsep Yearly Training Plan - Training Induksi pada karyawan baru PelatihanPendidikan yang telah dilakukan selama tahun 2013 NO NAMA PELATIHAN FASILITATOR PESERTA 1 Metode Pengenalan Risk dalam Perkreditan 04 Internal AO 2 Pendidikan Dasar Penilaian I Properti 02 Univ. Tarumanagara Appraisal 3 Imbalan Kerja sesuai PSAK 24 Aspek Perpajakan 01 IAI 1 SDM 4 Training CKPN ATMR 02 Praktisi AO, SKK, Accounting Admin Kredit 5 Training Analisa Kredit 02 Bisnis Plus AO Pimpinan Cabang 6 Training Review Program Wincore 06 Wincore Admin Kredit, AO, Accounting, CS, Teller KBO 7 Workshop Legal Audit Legal Opinion 49 Mandiri Consultant Legal 8 Manajemen Risiko Level 1 LSPP IT, SKMR, SDM, Accounting 9 Manajemen Risiko Level 1 LSPP SKMR 10 Manajemen Risiko Level 2 LSPP KBO Juanda, Admin Kredit 11 Manajemen Risiko Level 2 LSPP SKMR 12 Manajemen Risiko Level 2-3 LSPP SKAI Komisaris 13 Training Analisa Kredit 02 Bisnis Plus Pimpinan Cabang, AO, Admin Kredit SKAI 14 Training Mindset Changing 53 Graha Emas Indonesia 30 Staff Cabang, AO, FO, Admin Kredit, SKAI, IT 15 Training Analisa Pekerjaan 07 PPM Staff SDM 16 Training IT 06 ANT Staff IT 17 Training IT 06 Net Campus Staff IT 18 Training Refresment 03 LSPP Kepala KK 19 Workshop penyusunan Spreadsheet laporan cash flow 02 LPPI AO 20 Employee Training 2013 99 Adventure Wisdom 150 Seluruh Karyawan 21 Training Prospek Pembiayaan Properti 07 The Finance Direktur Kepatuhan LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 K ecukupan penyediaan modal minimum Capital Adequacy RatioCAR merupakan faktor yang sangat utama dalam setiap lembaga perbankan. Semakin tinggi modal yang dimiliki Bank, maka akan semakin tinggi tingkat ketahanannya dalam menghadapi setiap gejolak yang dialaminya. Untuk kepentingan ini Bank Indonesia menetapkan bahwa rasio kecukupan modal yang harus dipelihara setiap lembaga perbankan tidak boleh kurang dari 8. Sementara rasio kecukupan modal yang dimiliki PT Bank Dinar Indonesia dari tahun ke tahun relatif tinggi dan berada jauh di atas ketentuan yang ditetapkan. Pada akhir tahun 2013 rasio kecukupan modalnya adalah sebesar 44,02 , sedangkan tahun sebelumnya adalah sebesar 55,58 . Penurunan rasio kecukupan modal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR, khususnya kredit walaupun dari sisi jumlah modal pada tahun 2013 jauh lebih tinggi karena adanya penyetoran saham dalam portofolio dari Pemegang Saham khususnya Pemegang Saham Pengendali. Dalam permodalan sebagaimana disampaikan sebelumnya bahwa pemegang saham telah berkomitmen untuk terus menambah permodalan Perseroan dalam rangka mengembangkan dan membesarkan perusahaan. Sebagai wujud komitmen ini pada tahun 2013 dilakukan penempatan saham dalam portofolio sebesar Rp 50.000.000.000,- lima puluh milyar rupiah. Disisi lain pada tahun 2013 dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp 200 milyar menjadi Rp 500 milyar. Sementara nilai nominal saham dilakukan pemecahan stock split, yaitu dari Rp 1.000 menjadi Rp 100 per lembar. Serta, pada tahun 2014 rencananya akan dilakukan peningkatan modal disetor melalui Initial Public Ofering IPO. Adapun kondisi permodalan Bank Dinar per akhir tahun 2013 yang meliputi modal inti dan modal pelengkap masing-masing adalah sebesar 252.145 juta dan Rp 6.990 juta. Berikut ini penyediaan modal inti minimum bank per 31 Desember 2013 dan 2012 perhitungannya, sebagai berikut: Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM PT. Bank Dinar Indonesia dalam jutaan rupiah KETERANGAN 2 0 1 3 2 0 1 2 A. Modal Inti Tier I 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal : a. Agio Saham b. Disagio Saham -- c. Modal Sumbangan d. Cadangan Umum Tujuan e. Laba Tahun-Tahun Lalu Set. Pajak f. Rugi Tahun-Tahun Lalu -- g. Laba Tahun Berjalan Setelah Diperhitungkan Pajak 50 h. Rugi Tahun Berjalan -- i. Selisih Penjabaran Lap.Keuangan: - Selisih Lebih - Selisih Kurang -- j. Dana Setoran Modal 3. Goodwill -- 4. Dana Setoran Modal 5. Faktor Pengurang PPA Non Produktif 122.862 129.283 25.000 65.092 3.788 50.000 14.597 122.862 71.289 25.000 60.356 2.424 16.491 Jumlah Modal Inti 252.145 194.151 B. Modal Pelengkap Tier II 1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap 2. Cadangan Umum PPAP mak. 1,25 dari ATMR 3. Modal Pinjaman 4. Pinjaman Subordinasi mak 50 dari Modal Inti 6.990 940 Jumlah Modal Pelengkap 6.990 940

C. Total Modal Tier I dan II 259.135

195.091

D. Jumlah ATMR 588.656

323.790

E. Rasio KPMM CAR 44,02

55,58 PenYeDIAAn MoDAl MInIMUM LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 BATAS MAKSIMUM PeMBeRIAn KReDIT DAn PenYeDIAAn DAnA KePADA PIHAK TeRKAIT S elama tahun 2013 dan tahun 2012, tidak ada pelanggaran maupun pelampauan terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK baik kepada pihak terkait maupun kepada pihak non terkait yang dilakukan PT Bank Dinar Indonesia. Perseroan selalu berupaya menerapkan hal-hal tersebut sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dari otoritas terkait. Adapun BMPK non terkait per akhir tahun 2013 adalah Rp. 51.933 juta dan tahun 2012 Rp. 39.610 juta. Sedangkan, kredit kepada Pihak Terkait per akhir tahun 2013 dan tahun 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 1.311 juta dan nihil. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 D alam penetapan kualitas aktiva produktif PT Bank Dinar Indonesia sudah mengikuti ketentuan PSAK 50 dan 55. Adapun kualitas aktiva produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN per akhir tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Kualitas Aktiva Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PT. Bank Dinar Indonesia dalam jutaan rupiah Keterangan 2013 2012 Jumlah CKPN Yang Wajib Dibentuk Jumlah CKPN Yang Wajib Dibentuk Lancar : - Kredit 479.957 218 234.384 940 - SBI 43.490 - 14.985 - - Penempatan 228.789 - 170.076 - Off Balance Sheet 112.985 48.083 Dalam Perhatian Khusus : - Kredit 7.695 56 3.737 23 Kurang Lancar : - Kredit 3.897 - 3.950 - Diragukan : - Kredit - - - - Macet : - Kredit - - 486 - Total 876.813 274 475.701 963 KUAlITAS AKTIVA PRoDUKTIF DAn CADAnGAn KeRUGIAn PenURUnAn nIlAI LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 PeRUBAHAn-PeRUBAHAn PenTInG SelAMA TAHUn 2013 S epanjang tahun 2013, PT Bank Dinar Indonesia telah melakukan berbagai perubahan, di antaranya peningkatan modal dasar dan jumlah modal disetor, serta penambahan jaringan kantor. Upaya itu dilakukan dalam rangka meningkatkan layanan dan kinerja bisnis Perseroan untuk membangun kesinambungan bisnis. Adapun hal-hal penting yang terjadi pada tahun 2013, di antaranya adalah: 1. Peningkatan jumlah modal dasar dari Rp 200 milyar menjadi Rp 500 milyar. 2. Peningkatan jumlah modal disetor dari Rp 125 milyar menjadi Rp 175 milyar. 3. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 100 per lembar. 4. Penambahan 7 jaringan kantor, yang terdiri dari 4 KCP dan 3 Kantor Kas. 5. Kepengurusan bank, baik Direksi maupun Dewan Komisaris, sudah memenuhi ketentuan yang berlaku. 6. Tingkat Kesehatan Bank atau Risk Based Bank Rating RBBR berada dalam kondisi baik peringkat 2. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 P T Bank Dinar Indonesia memperkirakan bahwa prospek usaha pada tahun 2014 dan berikutnya akan jauh lebih baik dibandingkan tahun 2013. Hal tersebut dikarenakan kebijakan pemerintah yang cukup responsif dalam menjaga kondisi ekonomi nasional dengan mengeluarkan berbagai kebijakan, terutama kebijakan atas 1 PPnBM, 2 impor migas, 3 APBN, 4 tata niaga daging dan hortikultura, dan 5 eisiensi perijinan dan layanan satu pintu, sehingga dapat memperbaiki nilai tukar Rupiah, menjaga pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga dan inlasi, menarik minat investasi dan diharapkan dengan adanya penyelenggaraan Pemilu 2014, permintaan domestik akan meningkat karena dukungan daya beli masyarakat yang menguat. Selain itu, di sektor perbankan nasional, kebijakan pengetatan moneter yang ditempuh oleh Bank Indonesia sebagai upaya menstabilkan makroekonomi yang saat ini memburuk, seperti inlasi, nilai tukar dan deisit neraca transaksi berjalan, merupakan sinyal positif terhadap prospek sektor perbankan nasional, terutama di sektor UMKM dan konsumsi. Melihat kondisi dan proyeksi perekonomian dan perbankan pada tahun 2014, potensi usaha Perseroan diharapkan dapat terus berkembang dengan dukungan kondisi makro ekonomi Indonesia dan peningkatan kinerja perbankan nasional secara keseluruhan. Secara sektoral, tingkat persaingan usaha dibidang perbankan pada saat ini berada pada tingkat yang kompetitif. Penghimpunan dana di bank- bank dengan skala yang lebih kecil lebih sulit dilakukan karena keterbatasan jaringan yang dimiliki, sehingga memicu mereka untuk bersaing dengan memberikan bunga yang lebih besar, yang pada akhirnya akan memperbesar biaya bunga. Karena itu, Perseoran akan tetap fokus kepada pelaksanaan strategi dan program kerja pengembangan bisnis untuk mengoptimalkan potensi kondusif perekeonomian Indonesia bagi perkembangan Perseroan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen risiko yang andal dan prinsip-prinsip good corporate governance. Dengan semakin membaiknya kinerja sektor perbankan dan meningkatnya tingkat kesehatan bank, membuat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan meningkat. Di sisi lain dengan melambatnya pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga membuat Bank harus bersaing. Persaingan untuk meningkatkan jumlah dana pihak ketiga tersebut, membuat banyak bank harus lebih meningkatkan kualitas pelayanannya dan melakukan perluasan layanan perbankan. Perseroan dengan menggunakan jaringan yang dimiliki, pada masa mendatang diharapkan mampu menjaring pasar yang lebih luas. Memperhatikan kondisi Perseroan saat ini dan mempertimbangkan pertumbuhan yang ingin dicapai pada tahun 2014, maka Perseroan melakukan kegiatan operasional Bank dengan sehat, eisien dan prudent dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan para nasabah dan debitur. Strategi Perseroan dalam pencapaian target tahun 2014 dilakukan dengan cara: - Membuka jaringan kantor di pusat-pusat bisnis yang strategis. - Meningkatkan kualitas pelayanan nasabah dengan FRIENDS, yang mempunyai makna: a. Focus: dengan tulus membangun kepercayaan dan hubungan baik serta berorientasi pada kebutuhan nasabah yang menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan; b. Responsive: cepat dan tepat dalam memberi tanggapan dan pelayanan kepada nasabah; c. Integrity: jujur, berperilaku konsisten dan bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan; d. Ethos: semangat kerja yang tinggi menjadi ciri khas dari etika sebagai landasan kerja; e. Network: berupaya mencari informasi baru dan mengembangkan kompetensi diri; f. Dicipline: bekerja tepat waktu sesuai yang direncanakan dan komitmen terhadap kewajiban dan janji; g. Service: melayani dengan hati tulus dan ramah agar tercipta kepuasan bagi nasabah. - Memelihara hubungan dengan nasabah yang sudah ada. - Memperoleh dan meningkatkan fee based income. - Menggali potensi bisnis dari nasabah yang ada maupun baru melalui referensi atau cross selling product. - Melakukan kegiatan promosi pengembangan pendanaan dan perkreditan. - Meningkatkan kerjasama dengan developer, dealer mobilmotor dan inance company. - Melakukan pemantauan terhadap kinerja kantor-kantor dengan cara melakukan pertemuan secara berkala. - Melakukan review proses operasional menuju proses yang cepat, akurat, dan eisien. - Meningkatkan kompetensi seluruh jajaran karyawan melalui pelatihan-pelatihan internal dan eksternal. - Meningkatkan teamwork di seluruh jajaran Perseroan. Untuk melengkapi laporan ini, maka berikut disampaikan perkembangan pos-pos tertentu per akhir tahun 2013 dan tahun 2012, sebagai berikut: PeRKIRAAn PeRKeMBAnGAn USAHA Ke DePAn LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 IKHTISAR POS-POS TERTENTU NERACA DAN LABA RUGI PT. Bank Dinar Indonesia dalam jutaan rupiah Keterangan 2013 2012 Total Asset 854.801 523.798 Kas dan Setara Kas 8.006 8.398 Penempatan Pada Bank Lain 228.789 170.076 Penempatan Pada Bank Indonesia 87.663 72.976 Kredit Diberikan 491.549 242.557 ROI Seluruh Penanaman 11,66 11,17 Dana Pihak Ketiga : - Giro - Tabungan - Deposito 559.202 20.140 75.617 463.445 239.320 19.897 31.143 188.280 Cost Of Fund Keseluruhan DPK 8,79 5,74 Modal Setor 125.000 125.000 Dana Setoran Modal 50.000 Cadangan Umum dan Tujuan 25.000 25.000 Pendapatan Bunga 59.727 24.981 Biaya Bunga 29.352 8.190 Biaya Tenaga Kerja 13.323 8.068 Laba Operasional 7.649 4.954 Laba Tahun Berjalan sebelum pajak 9.645 6.052 Laba Setelah Pajak 7.579 4.847 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 TInGKAT KeSeHATAn BAnK NO FAKTOR –FAKTOR PENILAIAN PERINGKAT 1 Profil Risiko 2 2 Good Corporate Governance 2 3 Rentabilitas 2 4 Permodalan 2 Peringkat RBBR 2 LAPORAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PT. Bank Dinar Indonesia Bulan Desember 2013 Sangat Baik : 1 Baik : 2 Cukup Baik : 3 Kurang Baik : 4 Tidak Baik : 5 27 D alam proses bisnis dan pengelolaan bank, PT Bank Dinar Indonesia selalu berupaya menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance GCG, kehati-hatian, dan manajemen risiko yang baik dan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Hal itu dilakukan sebagai upaya menjaga dan meningkatkan kualitas tingkat kesehatan bank. Pada prakteknya, penerapan yang dilakukan Perseroan terkait hal-hal tersebut di atas terus ditingkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Melalui upaya itu, Perseroan pada akhirnya bisa menjaga tingkat kesehatan bank pada level “Baik”. Ke depan, tentu saja dengan pengelolaan yang lebih baik, diharapkan tingkat kesehatan bank bisa jauh lebih baik lagi. Berikut ini Laporan Penilaian Tingkat Kesehatan PT Bank Dinar Indonesia. LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank dalam jutaan rupiah KOMPONEN MODAL 31 Desember 2013 31 Desember 2012 Bank Bank 1 2 3 4 I. KOMPONEN MODAL A MODAL INTI 252,146 194.151 1 Modal Disetor 122,862 122.862 2 Cadangan Tambahan Modal Disclosed Reserves 129,284 71.289 3 Modal Inovatif 4 Faktor Pengurang Modal Inti 16.491 5 Kepentingan Minoritas B MODAL PELENGKAP 6,990 940 1 Level Atas Upper Tier 2 6,990 940 2 Level Bawah Lower tier 2 Maks. 50 Modal inti 3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eskposur Sekuritisasi D MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG MEMENUHI PERSYARATAN E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP 259,136 195.091 III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR 259,136 195.091 IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO ATMR UNTUK RISIKO KREDIT 559,224 323.790 VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO ATMR UNTUK RISIKO OPERASIONAL 29,432 27.246 VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO ATMR UNTUK RISIKO PASAR A Metode Standar B Metode Internal VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL 44.02 55.58 PenGUnGKAPAn PeRMoDAlAn DAn eKSPoSUR RISIKo LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Berdasaran Wilayah - Bank secara Individual dalam jutaan rupiah No Kategori Portofolio Posisi 31 Desember 2013 Posisi 31 Desember 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Wilayah 5 Wilayah 6 Wilayah 7 Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Wilayah 5 Wilayah 6 Wilayah 7 Total Banten DKI Jakarta Jabar Jatim Kalbar Kaltim SulTengg Banten DKI Jakarta Jabar Jatim Kalbar Kaltim SulTengg 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank - - - - - - - - - - - - - - 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 3,109 25,651 4,199 553 - - - 33,512 4,385 14,443 799 32 - - - 19,659 6 Kredit Beragunan Properti Komersil - 2,338 - - - - 2,338 - 3,804 - - - - - 3,804 7 Kredit PegawaiPensiunan - - - - - - - - - - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 20,600 174,237 24,362 22,530 - 3,934 170 245,833 3,328 15,103 3,201 3,152 777 - 741 26,302 9 Tagihan kepada Korporasi - 191,715 14,254 - - - 205,969 10,444 148,467 18,199 3,089 - - - 180,199 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - 3,897 - - - - - 3,897 - - 8,643 - - 3,950 - 12,593 11 Aset lainnya - - - - - - - - - - - - - - 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada - - - - - - - - - - - - - - Total 23,709 397,838 28,561 37,337 3,934 170 491,549 18,157 181,817 30,842 6,273 777 3,950 741 242,557 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual dalam jutaan rupiah No Kategori Portofolio Posisi 31 Desember 2013 Posisi 31 Desember 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Tagihan Bersih Berdasarkan jangka waktu kontrak = 1 thn 1 thn sd 3 thn 3 thn sd 5 thn 5 thn Non- Kontraktual Total = 1 thn 1 thn sd 3 thn 3 thn sd 5 thn 5 thn Non- Kontraktual Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 1251 8,501 2,480 21,280 33,512 3,364 5,982 5,058 14,404 6 Kredit Beragunan Properti Komersil 2338 2338 276 78 354 7 Kredit Pegawai Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 148,480 31,838 12,661 52,855 245834 405 85,160 8,147 10,439 104,151 9 Tagihan kepada Korporasi 145,112 18,933 6,271 35,652 205,968 109,385 14,263 123,648 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 3,897 3,897 11 Aset lainnya 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada Total 294,843 59,272 21,412 116,022 0 491,549 405 198,185 14,129 29,838 0 242,557 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 2.3.a. Pengungkapan tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual dalam jutaan rupiah No Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan lembaga internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragunan Rumah Tinggal Kredit Beragunan Properti Komersil Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang telah jatuh tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Posisi 31 Desember 2013 1 Pertanian, perburuan dan kelautan - - - - - - - - - - - - 2 Perikanan - - - - - - - - - - - - 3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - - - 1,584 - - - - 4 Industri pengolahan - - - - - - - 45,339 58,681 - - - 5 Listrik, Gas dan Air - - - - - - - - - - - - 6 Kontruksi - - - - - - - 35,798 6,232 - - - 7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - 86,479 107,503 3,897 - - 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - - - - - - - 4,553 894 - - - 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - - - - - - - 16,673 - - - - 10 Perantara keuangan - - - - - - - 10,375 18,933 - - - 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - - - - 33,512 2,338 - 21,757 - - - - 12 Administrasi Pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - - - - - - - - - - - 13 Jasa Pendidikan - - - - - - - 1,482 - - - - 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - - - 596 20,696 - - - 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya - - - - - - - 14,072 155 - - - 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - - - - - - - - 17 Badan Internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - - - - - - - - - - - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - - - - - - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - - - - - 20 Lainnya - - - - - - - - - - - - Total - - 33,512 2,338 - 238,708 213,094 3,897 - - Posisi 31 Desember 2012 1 Pertanian, perburuan dan kelautan - - - - - - - 777 - - - - 2 Perikanan - - - - - - - - - - - - 3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - - - 320 - - - - 4 Industri pengolahan - - - - - - - 3,879 26,605 - - - 5 Listrik, Gas dan Air - - - - - - - - - - - - 6 Kontruksi - - - - - - - 1,969 20,935 3,950 - - 7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - 9,659 104,119 4,218 - - 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - - - - - - - - 5,601 4,910 - - 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - - - - - - - 1,718 1,022 - - - 10 Perantara keuangan - - - - - - - - - - - - 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - - - - - 3,804 - 1,549 2,931 - - - 12 Administrasi Pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - - - - - - - - - - - 13 Jasa Pendidikan - - - - - - - 1,256 1,169 - - - 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - - - 191 18,713 - - - 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya - - - - - - - 2,535 - - - - 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - - - - - - - - 17 Badan Internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - - - - - - - - - - - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - 19,658 - - 1,069 - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - - - - - 20 Lainnya - - - - - - - - - - - - Total - - 19,658 3,804 - 24,922 181,095 13,078 - - LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 2.3.b. Pengungkapan tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual dalam jutaan rupiah No Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan lembaga internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragunan Rumah Tinggal Kredit Beragunan Properti Komersil Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang telah jatuh tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Posisi 31 Desember 2013 1 Pertanian, perburuan dan kelautan 2 Perikanan 3 Pertambangan dan Penggalian 4 Industri pengolahan 5 Listrik, Gas dan Air 6 Kontruksi 7 Perdagangan besar dan eceran 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 10 Perantara keuangan 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 12 Administrasi Pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib 13 Jasa Pendidikan 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 17 Badan Internasional dan badan ekstra internasional lainnya 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 19 Bukan Lapangan Usaha 20 Lainnya Total Posisi 31 Desember 2012 1 Pertanian, perburuan dan kelautan 2 Perikanan 3 Pertambangan dan Penggalian 4 Industri pengolahan 5 Listrik, Gas dan Air 6 Kontruksi 7 Perdagangan besar dan eceran 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 10 Perantara keuangan 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 12 Administrasi Pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib 13 Jasa Pendidikan 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 17 Badan Internasional dan badan ekstra internasional lainnya 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 19 Bukan Lapangan Usaha 20 Lainnya Total LAPOR AN T AHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2 1 3 Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual dalam jutaan rupiah No Keterangan Posisi 31 Desember 2013 Posisi 31 Desember 2012 Wilayah Wilayah Wilayah 1 Banten Wilayah 2 DKI Wilayah 3 Ja-Bar Wilayah 4 Ja-Tim Wilayah 5 Kal-Bar Wilayah 6 Kal-Tim Wilayah 7 Sul-Teng Total Wilayah 1 Banten Wilayah 2 DKI Wilayah 3 Ja-Bar Wilayah 4 Ja-Tim Wilayah 5 Kal-Bar Wilayah 6 Kal-Tim Wilayah 7 Sul-Teng Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Tagihan 23,709 393,941 28,561 37,337 - 3,934 170 487,652 11,825.00 187,379.00 31,612.00 6,273.00 777.00 3,950.00 741.00 242,557.00 2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai impaired a. Belum jatuh tempo - - - - - - - - 23 0.01 23.01 b. Telah jatuh tempo - 3,897 - - - - - 3,897 3 Cadangan kerugian penurunan nilai CKPN - Individual 10 120 47 - - - - 177 81 0.01 81.01 4 Cadangan kerugian penurunan nilai CKPN - Kolektif - - - - - 97 - 97 41.65 669.18 109.55 39.85 21.91 882.14 5 Tagihan yang dihapus buku - - - - - - - - LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 2.5.a Pengungkapam Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual dalam jutaan rupiah No Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan Mengalami Penurunan Nilai Cadangan kerugian penurunan nilai CKPN Individual Cadangan kerugian penurunan nilai CKPN Kolektif Tagihan yang dihapus buku Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo 1 2 3 4 5 6 7 8 Posisi 31 Desember 2013 1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - - 2 Perikanan - - - - - 3 Pertambangan dan Penggalian 1,584 - - - - 4 Industri pengolahan 104,020 - - - - 5 Listrik, Gas dan Air - - - - - 6 Konstruksi 42,030 - - 97 - 7 Perdagangan besar dan eceran 193,982 3,897 67 - - 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 5,447 - - - - 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 16,673 - - - - 10 Perantara keuangan 29,308 - - - - 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 21,757 - 92 - - 12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - - - - 13 Jasa pendidikan 1,482 - - - - 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 21,292 - - - - 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 50,077 - 18 - - 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - - - - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - 20 Lainnya - - - - - Total 487,652 3,897 177 97 - Posisi 31 Desember 2012 1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - - 2 Perikanan - - - - - 3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - 4 Industri pengolahan 10,492 - - 23.43 - 5 Listrik, Gas dan Air - - - - - 6 Konstruksi 31,100 - - 85.06 - 7 Perdagangan besar dan eceran 130,284 - 23 376.33 - 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - - - - - 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 4,476 - - 38.32 - 10 Perantara keuangan - - - - - 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 19,924 - - 146.62 - 12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - - - - 13 Jasa pendidikan - - - - - 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 26,526 - 58 65.57 - 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 19,755 - - 146.83 - 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - - - - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - 20 Lainnya - - - - - Total 242,557 - 81 882.16 - LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual dalam jutaan rupiah No Keterangan Posisi 31 Desember 2013 Posisi 31 Desember 2012 CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif 1 2 3 4 3 4 1 Saldo awal CKPN 81.01 882.14 240.98 927.11 2 Pembentukan pemulihan CKPN pada periode berjalan Net 2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 177 97 81.01 882.14 2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan 3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan 4 Pembentukan pemulihan lainnya pada periode berjalan Saldo akhir CKPN 177 97 81.01 882.14 LAPOR AN T AHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2 1 3 43 Tabel 3.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Individual dalam jutaan rupiah Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Kategori Portofolio Tagihan Bersih Lembaga Pemeringkat Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek Tanpa Peringkat Total Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3 Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3 Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 F2 P-3 Kurang dari P-3 PT. Fitch Ratings Indonesia AAA idn AA+ idn s.d AA- idn A+ idn s.d A- idn BBB+ idn s.BBB-idn BB+ idn s.d BB- idn B+ idn s.d B- idn Kurang dari B- idn F1+idn s.d F1idn F2idn F3idn Kurang dari F3idn PT. ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr]A3 Kurang dari [Idr]A3 PT. Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- idBBB+ s.d idBBB- idBB+ s.d idBB- idB+ s.d idB- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d idA4 Kurang dari idA4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 Tagihan Kepada Pemerintah - 87,651 87,651 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - 3 Tgihan Kepada bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - 4 Tagihan Kepada Bank - 228,789 228,789 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 6 Kredit Beragunan Properti Komersil 7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi - 445,597 445,597 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada - Total - 762,037 762,037 LAPOR AN T AHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2 1 3 Posisi Tanggal 31 Desember 2012 Kategori Portofolio Tagihan Bersih Lembaga Pemeringkat Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek Tanpa Peringkat Total Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3 Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3 Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 F2 P-3 Kurang dari P-3 PT. Fitch Ratings Indonesia AAA idn AA+ idn s.d AA- idn A+ idn s.d A- idn BBB+ idn s.BBB-idn BB+ idn s.d BB- idn B+ idn s.d B- idn Kurang dari B- idn F1+idn s.d F1idn F2idn F3idn Kurang dari F3idn PT. ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr]A3 Kurang dari [Idr]A3 PT. Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- idBBB+ s.d idBBB- idBB+ s.d idBB- idB+ s.d idB- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d idA4 Kurang dari idA4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 Tagihan Kepada Pemerintah 72,976 72,976 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 170,076 170,076 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 6 Kredit Beragunan Properti Komersil 7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi 180,199 180,199 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada Total 423,251 423,251 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Resiko Setelah Memperhitingkan Dampak Mitigasi Resiko Kredit - Bank secara Individual dalam jutaan rupiah No. Keterangan Portofolio Posisi Tanggal 31 Desember 2013 ATMR Beban Modal Tagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Resiko 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 87,651 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 228,789 45,758 3,661 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 27,510 8,036 12,843 1,027 6 Kredit Beragunan Properti Komersil 4,316 4,316 345 7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 1,081 494 40 9 Tagihan Kepada Korporasi 445,597 421,005 33,680 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 4,734 7,101 568 11 Aset Lainnya 8,007 8,205 12,687 18,284 45,520 3,642 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur Neraca 95,658 228,789 27,510 8,036 1,081 458,118 17,421 18,284 537,037 42,963 B Eksposur Kewajiban KomitmenKontigensi pd Transaksi Rekening Administratif 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 6 Kredit Beragunan Properti Komersil 299 299 24 7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 27 20 2 9 Tagihan Kepada Korporasi 21,868 21,868 1,749 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur TRA 27 22,167 22,187 1,775 C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur Counterpartry Credit Risk 95,658 228,816 27,510 8,036 1,081 480,285 17,421 18,284 559,224 44,738 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 No. Keterangan Portofolio Posisi Tanggal 31 Desember 2012 ATMR Beban Modal Tagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Resiko 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya 1 2 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 72,976 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 170,076 34,015 2,721 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 12,703 6,839 7,181 574 6 Kredit Beragunan Properti Komersil 3,804 3,804 304 7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 292 219 18 9 Tagihan Kepada Korporasi 204,959 204,959 16,397 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 12,997 19,496 1,560 11 Aset Lainnya 8,399 5,790 18,254 38,998 3,120 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur Neraca 81,375 170,076 12,703 6,839 292 214,553 31,251 5,827 308,672 24,694 B Eksposur Kewajiban KomitmenKontigensi pd Transaksi Rekening Administratif 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 6 Kredit Beragunan Properti Komersil 7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi 7,617 7,617 609 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 5,000 7,500 600 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur TRA 7,617 5,000 15,117 1,209 C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur Counterpartry Credit Risk 81,375 170,076 12,703 6,839 292 222,170 36,251 5,827 323,789 25,903 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Resiko Kredit - Bank Secara individual dalam jutaan rupiah No. Keterangan Portofolio Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Lainnya Bagian Yang Tidak Dijamin Agunan Garansi Asuransi Kredit 1 2 3 4 5 6 7 8 = 3-[4+5+6+7] A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 87,651 87,651 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 228,789 228,789 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 35,546 35,546 6 Kredit Beragunan Properti Komersil 4,316 4,316 7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 1,081 422 659 9 Tagihan Kepada Korporasi 445,597 24,592 421,005 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 4,734 4,734 11 Aset Lainnya 47,183 47,183 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur Neraca 854,897 25,014 829,883 B Eksposur Kewajiban KomitmenKontigensi pd Transaksi Rekening Administratif 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 6 Kredit Beragunan Properti Komersil 7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi 7,617 7,617 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 5,000 5,000 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur TRA 12,617 12,617 C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur Counterpartry Credit Risk Total A+B+C 867,514 25,014 842,500 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 No. Keterangan Portofolio Posisi Tanggal 31 Desember 2012 Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Lainnya Bagian Yang Tidak Dijamin Agunan Garansi Asuransi Kredit 1 2 9 10 11 12 13 14 = 9- [10+11+12+13] A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 72,976 72,976 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 170,076 170,076 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 19,542 19,542 6 Kredit Beragunan Properti Komersil 3,804 3,804 7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 292 292 9 Tagihan Kepada Korporasi 204,959 204,959 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 12,997 12,997 11 Aset Lainnya 38,270 38,270 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur Neraca 522,916 522,916 B Eksposur Kewajiban KomitmenKontigensi pd Transaksi Rekening Administratif 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 6 Kredit Beragunan Properti Komersil 7 Kredit PegawaiPensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi 7,617 7,617 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 5,000 5,000 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur TRA 12,617 12,617 C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada T otal Exposur Counterpartry Credit Risk Total A+B+C 535,533 535,533 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca dalam jutaan rupiah No. Katagori Portofolio Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Tagihan Kepada Pemerintah 87,651 72,976 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4. Tagihan Kepada Bank 228,789 45,758 45,758 170,076 34,015 34,015 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 35,546 12,843 12,843 19,542 7,181 7,181 6. Kredit Beragun Properti Komersial 4,316 4,316 4,316 3,804 3,804 3,804 7. Kredit PegawaiPensiunan 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 1,081 811 494 292 219 219 9. Tagihan Kepada Korporasi 445,597 445,597 421,005 204,959 204,959 204,959 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 4,734 7,101 7,101 12,997 19,496 19,496 11. Aset Lainnya 47,183 45,520 45,520 38,270 38,898 38,898 TOTAL 854,897 561,946 537,037 522,916 308,673 308,673 Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban KomitmenKontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif dalam jutaan rupiah No. Katagori Portofolio Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Tagihan Kepada Pemerintah 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4. Tagihan kepada Bank 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 6. Kredit Beragun Properti Komersial 299 299 299 7. Kredit PegawaiPensiunan 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 27 20 20 9. Tagihan Kepada Korporasi 21,868 21,868 21,868 7,617 7,617 7,617 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 5,000 7,500 7,500 TOTAL 22,194 22,187 22,187 12,617 15,117 15,117 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 6.1.3. Pengungka[an Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk dalam jutaan rupiah No. Katagori Portofolio Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Tagihan Kepada Pemerintah 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4. Tagihan kepada Bank 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6. Tagihan Kepada Korporasi TOTAL Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen settlement risk dalam jutaan rupiah No. Jenis Transaksi Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012 Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal ATMR Setelah MRK Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal ATMR Setelah MRK 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Delivery versus payment a. Beban Modal 8 5-15 hari b. Beban Modal 50 16-30 hari c. Beban Modal 75 31-45 hari d. Beban Modal 100 lebih dari 45 hari 2. Non-delivery versus payment TOTAL LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi dalam jutaan rupiah No. Jenis Transaksi Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012 Faktor Pengurang Modal ATMR Faktor Pengurang Modal ATMR 1 2 3 4 5 6 1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan 2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan 4. Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan 5. Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan 6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum TOTAL Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit dalam jutaan rupiah Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012 TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 559,224 323,789 TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual dalam jutaan rupiah No. Pendekatan Yang Digunakan Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012 Pendapatan Bruto Rata-rata 3 tahun terakhir Beban Modal ATMR Pendapatan Bruto Rata-rata 3 tahun terakhir Beban Modal ATMR 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Pendekatan Indikator Dasar 21,928 3,289 41,115 15,856 2,378 29,731 Total 21,928 3,289 41,115 15,856 2,378 29,731 LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tabel 9.1.a. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual dalam jutaan rupiah No. Pos-pos Posisi Tanggal 31 Desember 2013 Posisi Tanggal 31 Desember 2012 Saldo Jatuh Tempo Saldo Jatuh Tempo = 1 bulan 1 bln sd 3 bln 3 bln sd 6 bln 6 bln sd 12 bln 12 bulan = 1 bulan 1 bln sd 3 bln 3 bln sd 6 bln 6 bln sd 12 bln 12 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 I NERACA A. Aset 1. Kas 8,007 3,003 1,401 1,601 2,002 - 8,398 3,148 1,470 1,680 2,100 - 2. Penempatan pada Bank Indonesia 87,651 16,561 51,218 8,832 11,040 - 72,976 59,849 3,676 4,200 5,251 - 3. Penempatan pada bank lain 228,788 228,295 138 158 197 - 170,076 170,029 13 15 19 - 4. Surat Berharga - - - - - - - - - - - - 5 Kredit yang diberikan 491,549 28,342 135,018 50,997 94,392 182,800 242,557 5,101 38,590 13,727 67,826 117,313 6 Tagihan lainnya 2,194 2,194 - - - - 965 965 - - - - 7 Lain-lain 15,213 15,213 - - - - 2,952 2,952 - - - - Total Aset 833,402 293,608 187,775 61,588 107,631 182,800 497,924 242,044 43,749 19,622 75,196 117,313 B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 559,202 378,359 102,661 37,701 40,431 50 239,320 183,337 20,752 15,367 19,864 - 2. Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - - - - - - - - 3. Kewajiban pada bank lain 10,480 10,285 46 69 80 60,629 60,307 76 114 132 4. Surat Berharga yang Diterbitkan - - - - - - - - - - - - 5 Pinjaman yang Diterima - - - - - - - - - - - - 6 Kewajiban lainnya 2,854 2,854 - - - - 1,458 1,458 7 Lain-lain 7,386 - 7,386 - - - 2,482 2,443 7 7 22 3 Total Kewajiban 579,922 391,498 110,093 37,770 40,511 50 303,889 247,545 20,835 15,488 20,018 3 Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 253,480 97,890 77,682 23,818 67,120 182,750 194,035 5,501 22,914 4,134 55,178 117,310 II REKENING ADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif 1. Komitmen - - - - - - - - - - - - 2. Kontijensi - - - - - - - - - - - - Total Tagihan Rekening Administratif B. Kewajiban Rekening Administratif 1. Komitmen 110,969 6,969 15,569 5,080 81,785 1,566 48,083 700 3,028 3,180 31,175 10,000 2. Kontijensi - - - - - - - - - - - - Total Kewajiban Rekening Administratif 110,969 6,969 15,569 5,080 81,785 1,566 48,083 700 3,028 3,180 31,175 10,000 Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif 110,969 6,969 15,569 5,080 81,785 1,566 48,083 700 3,028 3,180 31,175 10,000 Selisih IA-IB+IIA-IIB 142,511 104,859 62,113 18,738 14,665 181,184 145,952 6,201 19,886 954 24,003 107,310 Selisih Komulatif LAPORAN TAHUNAN PT BANK DINAR INDONESIA 2013 Tanggung jawab laporan keuangan tahun 2013 merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bank Dinar Indonesia, dan telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangan, sebagai berikut: Dewan Direksi PT. BANK DINAR INDONESIA Hendra Lie J o y o Idham Aziz Direktur Utama Dir. Operasional Direktur Kepatuhan Dewan Komisaris, PT. BANK DINAR INDONESIA Dr. Syaiful Amir, SE, Ak Haryono Waskito Efen Lingga Utama Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen TAnGGUnG JAwAB lAPoRAn KeUAnGAn LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 1 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain BANK DINAR P T . B A N K D I N A R I N D O N E S I A Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 2 | LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Halaman Surat Pernyataan Direksi 3 Laporan Auditor Independen 4-5 Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 6-7 Laporan Laba Rugi Komprehensif 8 Laporan Perubahan Ekuitas 9-11 Laporan Arus Kas 12 Catatan atas Laporan Keuangan 13-82 DAFTAR ISI LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 3 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain SURAT PERNYATAAN DIREKSI 4 | LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 5 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 6 | LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan 31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011 ASET Kas 2b, 2c, 2d, 2e, 4, 35 8.006.947.093 8.398.389.141 3.686.740.936 Giro pada Bank Indonesia 2b, 2d, 2f, 5, 35 44.172.101.701 21.001.834.547 13.292.597.145 Giro pada bank lain 2b, 2d, 2g, 6, 35 788.595.465 75.615.949 73.708.808 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - - 737.088 788.555.465 75.615.949 72.971.720 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2b, 2d, 2h,7, 35 228.000.000.000 206.989.555.598 79.985.005.623 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - - 400.000.000 228.000.000.000 206.989.555.598 79.585.005.623 Efek-efek 2b, 2d, 2i, 8, 35 43.490.427.704 14.984.610.150 14.799.843.711 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - - - 43.490.427.704 14.984.610.150 14.799.843.711 Pinjaman yang diberikan 2b, 2d, 2j, 2k, 9, 35 Pihak Berelasi 1.310.544.134 - - Pihak Ketiga 490.238.508.514 242.557.180.647 120.693.408.053 Jumlah Pinjaman yang diberikan 491.549.052.648 242.557.180.647 120.693.408.053 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 274.429.645 962.905.922 1.168.599.862 491.274.623.003 241.594.274.725 119.524.808.191 Aset Tetap 2b, 2m, 10 17.173.281.857 14.716.846.950 13.770.694.080 Akumulasi penyusutan 8.968.547.146 8.926.803.497 8.983.577.841 8.204.734.711 5.790.043.453 4.787.116.239 Aset Pajak Tangguhan 2b, 2v, 16c 1.032.987.511 918.507.594 806.839.358 Aset lain-lain - neto 2b, 2d, 2l, 2n, 2o, 11,36 29.830.140.441 24.045.251.562 14.882.872.219 JUMLAH ASET 854.800.557.630 523.798.082.719 251.438.795.142 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 7 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan 31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera 2b, 2p, 12 3.872.822.356 2.224.406.583 821.110.745 Simpanan nasabah 2b, 2d, 2q Pihak Berelasi 13, 35 27.883.964.441 3.000.002.970 2.366.177.035 Pihak Ketiga 531.317.598.054 236.320.172.363 114.381.702.049 Jumlah simpanan nasabah 559.201.562.495 239.320.175.333 116.747.879.084 Simpanan dari bank lain 2b, 2d, 2r Pihak Berelasi 14, 35 - 4.241.433 3.508.216 Pihak Ketiga 10.480.495.874 60.624.476.115 492.979.246 Jumlah simpanan dari bank lain 10.480.495.874 60.628.717.548 496.487.462 Pendapatan diterima dimuka 2b, 2d, 18 928.005.394 810.771.036 670.119.634 Estimasi kerugian komitmen dan Kontinjensi 2b, 2k, 15 Utang pajak 2b, 2v, 16a 2.552.334.812 1.085.605.952 1.768.412.141 Liabilitas imbalan kerja 2b, 2x, 17 4.131.950.045 3.674.030.375 3.227.357.434 Liabilitas lain-lain 2b, 19 44.900.000 44.400.000 44.250.000 JUMLAH LIABILITAS 581.212.070.976 307.788.106.827 123.775.616.500 EKUITAS Modal saham - 20 Modal dasar 5.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 angka penuh untuk 31 Dsember 2013 dan 50.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 angka penuh untuk 31 Desember 2012 dan 2011. Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.750.000.000. saham untuk 31 Desember 2013 dan 125.000.000 lembar 31 Desember 2012 dan 41.500.000 saham untuk 31 Desember 2011 175.000.000.000 125.000.000.000 41.500.000.000 Dana setoran modal 20 - - - Saldo Laba - Sudah ditentukan penggunaannya 21 25.000.000.000 25.000.000.000 71.498.196.972 - Belum ditentukan penggunaannya 73.588.486.654 66.009.975.892 14.664.981.670 Jumlah saldo laba 98.588.486.654 91.009.975.892 86.163.178.642 JUMLAH EKUITAS 273.588.486.654 216.009.975.892 127.663.178.642 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 854.800.557.630 523.798.082.719 251.438.795.142 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 8 | LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan 2013 2012 2011 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga 2s, 22 59.738.801.108 24.981.374.485 24.439.699.118 Beban bunga 2s, 23 29.352.168.662 8.190.377.052 7.932.579.008 Pendapatan bunga bersih 30.386.632.446 16.790.997.433 16.507.120.110 PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan provisi dan komisi 24 18.271.214 - 3.166.400 Pendapatan pembentukan cadangan kerugian 2k, 24, 27 688.476.277 606.431.028 454.799.137 Lain-lain 24 907.972.986 367.888.723 336.515.128 Jumlah pendapatan operasional Lainnya 1.614.720.477 974.319.751 794.480.665 BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Gaji dan tunjangan 25 14.306.171.263 8.067.826.981 7.664.805.309 Umum dan administrasi 26 10.045.785.360 4.743.687.419 3.715.692.041 Pembentukan cadangan kerugian 27 - - - Jumlah beban operasional lainnya 24.351.956.623 12.811.514.400 11.380.497.350 LABA OPERASIONAL 7.649.396.300 4.953.802.784 5.921.103.425 PENDAPATAN DAN BEBAN BUKAN OPERASIONAL Pendapatan bukan operasional 28 2.237.816.925 2.961.708.895 3.363.583.785 Beban bukan operasional 28 241.426.212 1.863.304.937 2.509.496.064 Pendapatan beban bukan operasional - bersih 1.996.390.713 1.098.403.958 854.087.721 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 9.645.787.013 6.052.206.742 6.775.191.146 BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2v, 16 Kini 2.181.756.169 1.317.077.728 1.883.721.707 Tangguhan 114.479.917 111.668.236 575.788.364 Beban pajak penghasilan - bersih 2.067.276.252 1.205.409.492 1.307.933.343 LABA BERSIH 7.578.510.761 4.846.797.250 5.467.257.803 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Nilai penuh 2y, 29 3,51 2,24 2,53 LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk 7.578.510.761 4.846.797.250 5.467.257.803 JUMLAH 7.578.510.761 4.846.797.250 5.467.257.803 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 9 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 31 Desember 2013 Saldo laba Catatan Modal saham Dana setoran modal Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas Saldo awal 1 Januari 2013 125.000.000.000 - 25.000.000.000 66.009.975.892 216.009.975.892 Penambahan dana setoran modal 50.000.000.000 - - - 50.000.000.000 Reklasifikasi ke setoran modal - - - - - Reklasifikasi saldo laba sesuai RUPS - - - - - Pendapatan komprehensif tahun berjalan Laba tahun berjalan - - - 7.578.510.761 7.578.510.761 Total pendapatan komprehensif tahun berjalan 175.000.000.000 - 25.000.000.000 73.588.486.654 273.588.486.654 Penyisihan cadangan wajib 21 - - - - Saldo akhir 30 Desember 2013 175.000.000.000 - 25.000.000.000 73.588.486.654 273.588.486.654 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 10 | LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 31 Desember 2012 Saldo laba Catatan Modal saham Dana setoran modal Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas Saldo awal 1 Januari 2012 41.500.000.000 - 71.498.196.972 14.664.981.670 127.663.178.642 Penambahan dana setoran modal 83.500.000.000 - - - 83.500.000.000 Reklasifikasi saldo laba sesuai RUPS - - 46.498.196.972 46.498.196.972 - Pendapatan komprehensif tahun berjalan Laba tahun berjalan - - - 4.846.797.250 4.846.797.250 Total pendapatan komprehensif tahun berjalan - - - 4.846.797.250 4.846.797.250 Penyisihan cadangan wajib 21 - - - - - Saldo akhir 31 Desember 2012 125.000.000.000 - 25.000.000.000 66.009.975.892 216.009.975.892 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 11 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 31 Desember 2011 Saldo laba Catatan Modal saham Dana setoran modal Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas Saldo awal 1 Januari 2011 25.000.000.000 16.500.000.000 60.884.650.648 10.613.546.324 112.998.196.972 Reklasifikasi ke setoran modal 16.500.000.000 16.500.000.000 - - - Koreksi saldo laba - - - 9.197.723.867 9.197.723.867 Pendapatan komprehensif tahun berjalan Laba tahun berjalan - - - 5.467.257.803 5.467.257.803 Total pendapatan komprehensif tahun berjalan - - - 5.467.257.803 5.467.257.803 Penyisihan cadangan wajib 21 - - 10.613.546.324 10.613.546.324 - Saldo akhir 31 Desember 2011 41.500.000.000 - 71.498.196.972 14.664.981.670 127.663.178.642 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 12 | LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan 2013 2012 2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga dan komisi 58.544.903.502 24.016.979.467 24.536.393.139 Pembayaran bunga 28.286.680.352 7.799.013.035 8.010.417.681 Pendapatan beban operasional lainnya 926.244.200 367.888.723 339.681.528 Pembayaran beban operasional 22.945.003.155 12.026.872.585 10.755.023.210 Pendapatan beban bukan operasional 1.472.252.664 756.403.964 854.087.721 Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 9.711.716.860 5.315.386.534 6.964.721.497 Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi : Penurunankenaikan aset operasi : Efek-efek dan tagihan lainnya 28.505.817.554 184.766.439 4.653.747.195 Pinjaman yang diberikan 248.991.872.001 121.863.772.594 8.026.304.188 Aset lain-lain 4.590.991.272 8.197.984.326 4.298.661.580 Penurunan kenaikan liabilitas operasi: Simpanan nasabah : Giro 243.504.493 2.670.277.245 6.546.006.724 Tabungan 44.473.369.618 96.722.077 3.322.305.032 Deposito berjangka 275.164.513.050 125.145.851.417 17.438.445.043 Simpanan dari bank lain 50.148.221.674 60.132.230.086 535.619.530 Utang pajak 871.308.305 31.878.140 60.946.405 Liabilitas lain-lain 1.158.581.491 1.599.406.164 1.162.814.436 Arus kas bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan 613.908.783 59.404.673.814 3.969.429.036 Pembayaran pajak penghasilan 1.586.335.514 2.031.762.057 481.116.518 Arus kas bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas operasi 2.200.244.297 57.372.911.757 3.488.312.518 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap 10 935.783.232 343.676.034 - Pembelian aset tetap 10 4.233.289.910 1.789.245.069 121.405.972 Arus kas bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas investasi 3.297.506.678 1.445.569.035 121.405.972 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Tambahan modal disetor 50.000.000.000 83.500.000.000 - Pembayaran dividen - - - Arus kas bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas pendanaan 50.000.000.000 83.500.000.000 - Kenaikan penu runan bersih kas dan setara kas 44.502.249.025 139.427.342.722 3.366.906.546 Kas dan setara kas pada awal tahun 236.465.395.234 97.038.052.512 93.671.145.966 Kas dan setara kas pada akhir tahun 280.967.644.260 236.465.395.234 97.038.052.512 Pengungkapan tambahan Kas dan setara kas terdiri dari : 2b Kas 4 8.006.947.093 8.398.389.141 3.686.740.936 Giro pada Bank Indonesia 5 44.172.101.701 21.001.834.547 13.292.597.145 Giro pada Bank lain 6 788.595.465 75.615.949 73.708.808 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 7 228.000.000.000 206.989.555.598 79.985.005.623 Jumlah kas dan setara kas 280.967.644.260 236.465.395.235 97.038.052.512 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 13 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Kantor Pusat Bank berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 12 Jakarta 10120. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011, Bank memiliki kantor cabang dan perwakilan sebagai berikut: 31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Cabang 1 1 1 Cabang Pembantu 5 1 1 Kantor Kas 3 1 1 Anjungan Tunai Mandiri ATM Jumlah karyawan Bank per 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 masing-masing adalah 165, 92, dan 56, orang tidak diaudit. PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

1. UMUM a. Pendirian Bank dan Informasi Umum

PT Bank Dinar Indonesia Tbk dh PT Bank Liman International Bank berkedudukan di Jakarta didirikan pada tanggal 15 Agustus 1990 berdasarkan akta notaris James Herman Rahardjo, SH, No. 99 tanggal 15 Agustus 1990. Untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, telah dilakukan penyesuaian terhadap Anggaran Dasar Bank. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Notaris James Herman Rahardjo, SH No. 56 tanggal 17 September 2008 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-89275.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 24 Nopember 2008. Berdasarkan akta notaris Dewi Kusumawati, SH, No 27 tanggal 23 Mei 2012 tentang perubahan Anggaran Dasar mengenai Penerbitan Saham Dalam Protepel guna Penambahan Modal disetor Bank, Perubahan Susunan Pengurus Direksi dan Komisaris Bank, serta Pengajuan dan Persetujuan nama Bank yang baru yaitu PT Bank Dinar Indonesia Tbk. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-33753.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 20 Juni 2012 dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-24622 dan No. AHU- AH.01.10-24621 tanggal 5 Juli 2012. Pergantian nama Bank tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 1475KEP.GBI2012, tanggal 25 Oktober 2012. Bank telah merubah Anggaran Dasar berdasarkan akta notaris No. 22 tanggal 9 Februari 2012 dari Notaris Hizmelia, SH mengenai perubahan modal dasar dari Rp.50.000.000.000 menjadi Rp. 200.000.000.000, dan telah mendapat persertujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-07717.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 14 Februari 2012. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris Tjhong Sendrawan, SH No. 2 tanggal 9 Desember 2013 mengenai peningkatan modal dasar menjadi Rp. 500.000.000.000, peningkatan modal disetor menjadi Rp.175.000.000.000, dan perubahan status bank dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 19 Desember 2013. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuan Bank adalah berusaha dalam bidang usaha bank umum dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan usaha perbankan antara lain seperti: - Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, seriikat deposito, tabungan danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. - Memberikan kredit, baik untuk jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. - Menerbitkan surat pengakuan hutang. - Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. Bank memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai Bank Umum berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 1098KMK.0131991 tanggal 9 November 1991. Bank memulai operasi komersilnya pada tahun 1991.

b. Pimpinan dan Pengurus Bank

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2013, ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB tanggal 4 Juli 2013 dengan akta notaris No. 4 tanggal 4 Juli 2013. Untuk tanggal 31 Desember 2012 ditetapkan RUPSLB tanggal 24 September 2012 yang dinyatakan dengan akta notarial No. 24 tanggal 24 September 2012 oleh notaris Dewi Kusumawati S.H, dan 31 Desember 2011 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB tanggal 17 September 2008 yang dinyatakan dengan akta notarial No. 56 tanggal 17 September 2008 oleh notaris James Herman Rahardjo S.H., adalah sebagai berikut: 14 | LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

1. UMUM lanjutan

b. Pimpinan dan Pengurus Bank lanjutan 31 Desember 2013

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Dewan Komisaris Komisaris Utama Syaiful Amir Syaiful Amir - Wakil Komisaris Utama Haryono Waskito Haryono Waskito Haryono Waskito Komisaris Independen Efen Lingga Utama - Magdalena Devijanti Pandojo Dewan Direktur Direktur Utama Hendra Lie Hendra Lie Henry Sutanto Direktur Bisnis - Idham Aziz - Direktur Operasional Joyo Joyo Joyo Direktur Kepatuhan Idham Aziz Joyo Fransisca Purnamasari

c. Komite Audit 31 Desember 2013

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Ketua Efen Lingga Utama - Haryono Waskito Anggota Nugroho Sulistio Waluyo Nugroho Sulistio Waluyo Nugroho Sulistio Waluyo Anggota Yahya Yahya Yahya

d. Komite Remunerasi dan Nominasi 31 Desember 2013

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Ketua Haryono Waskito Haryono Waskito Devijanti Pandojo Anggota Syaiful Amir Devijanti Pandojo Haryono Waskito Anggota Yusuf Doi Pratama Suharjanto Jusuf Suharjanto Jusuf

e. Komite Pemantau Risiko 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012

31 Desember 2011 Ketua Haryono Waskito Haryono Waskito Anggota Nugroho Sulistio Waluyo Nugroho Sulistio Waluyo Anggota Yahya Yahya

f. Sekretaris Perusahaan

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank No. 080SKDIRXII2013 tanggal 31 Desember 2013, Sekretaris bank adalah Idham Azis.

g. Satuan Kerja Audit Intern

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank No. 042SKDIRVI2013 tanggal 19 Juni 2013, Kepala Satuan Kerja Audit Internal SKAI pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Yuliani Kadarisman. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank No. 010SKDIR032004 tanggal 25 Maret 2004, Kepala Satuan Kerja Audit Internal SKAI pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Ali Alatas. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN | 15 PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia SAK, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ISAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia DSAK – IAI. Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai dengan surat keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012 serta Surat Edaran BAPEPAM – LK No. SE-17 BL2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang “Penggunaan Checklist Pengungkapan laporan Keuangan Untuk Semua Jenis Industri di Pasar Modal di Indonesia”.

b. Dasar penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, terkecuali untuk yang berikut ini: - Instrumen keuangan derivatif yang diukur pada nilai wajar - Instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi yang diukur pada nilai wajar - Aset keuangan tersedia untuk dijual yang diukur pada nilai wajar - Aset keuangan dan liabilitas yang diakui ditunjuk sebagai lindung nilai dalam kualiikasi hubungan lindung nilai wajar disesuaikan untuk perubahan nilai wajar diatribusikan pada risiko lindung nilai - Liabilitas untuk imbalan pasti obligasi diakui sebesar nilai kini imbalan pasti obligasi dikurangi total dari perencanaan, ditambah keuntungan aktuarial yang diakui, dikurangi biaya jasa di masa lalu yang belum diakui dan kerugian aktuarial yang belum diakui. Laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan aktivitas pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas termasuk kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan investasi surat- surat berharga yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejak tanggal akuisisi, selama tidak dijaminkan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya. Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - Penerapan kebijakan akuntansi; - Jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; - Jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut. Informasi tentang bagian yang signiikan dari estimasi ketidakpastian dan kritik penilaian dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang memiliki efek signiikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan yang dijelaskan dalam Catatan 3.

c. Penjabaran mata uang asing

1. Mata uang pelaporan Laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan dan fungsional Bank. 2. Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.