LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 31
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan o. Agunan yang diambil alih dan Properti Terbengkalai lanjutan
Properti Terbengkalai Properti terbengkalai disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”.
Properti terbengkalai merupakan aset tetap yang dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha perbankan yang lazim sesuai
dengan PBI No. 72PBI2005 dan Surat Edaran No. 73DPNP tanggal 31 Januari 2005. Properti terbengkalai yang dimiliki bank terdiri dari tanah
dan bangunan.
p. Liabilitas segera
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi
amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera diklasiikasikan sebagai liabilitas keuangan dan dihitung berdasarkan
biaya perolehan diamortisasi.
q. Simpanan dari nasabah
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat di luar bank kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.
Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat menggunakan cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro
dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Tabungan
dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai perjanjian antara penyimpan dengan Bank. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai
nominal yang tercantum dalam bilyet deposito atau yang diperjanjikan. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain pada awalnya diukur
pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
r. Simpanan dari bank lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.
Simpanan dari bank lain diklasiikasikan sebagai liabilitas keuangan lain yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat didistribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dari bank lain dikurangkan
dari jumlah simpanan yang diterima. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada bank lain.
s. Pendapatan dan beban bunga
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif
dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan atau, jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat neto dari instrumen keuangan atau liabilitas keuangan.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan
kontraktual dalam instumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini
mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisah dari suku
bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
32
|
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan s. Pendapatan dan beban bunga lanjutan
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka
pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang
dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Sebelum 1 Januari 2010, kredit non-performing yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 terdiri dari kredit yang diklasiikasikan
sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aktiva produktif
lainnya yang diklasiikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat bunga tersebut diterima berbasis kas.
- Pada saat pinjaman diklasiikasikan sebagai kredit bermasalah, tagihan bunga yang telah diakui sebelumnya sebagai pendapatan,
tetapi belum diterima akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.
- Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dalam kategori non-performing menurut Peraturan Bank Indonesia diakui dalam
laporan laba rugi sebagai pendapatan pada saat pembayarannya diterima.
- Penerimaan pembayaran atas kredit yang diberikan yang diklasiikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan
terlebih dahulu untuk mengurangi pokok pinjaman. Kelebihan penerimaan dari pokok pinjaman diakui sebagai pendapatan bunga
dalam laporan laba rugi.
- Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima secara tunai sebelum kualitas kredit
menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam PBI No. 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank
Umum, sebagai mana telah diubah terakhir dengan PBI No. 1415 PBI2012 tanggal 24 Oktober 2012.
t. Pendapatan dan beban provisi dan komisi
Sejak diberlakukannya PSAK 55 Revisi 2006 tanggal 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian
pinjaman diakui sebagai bagian atau pengurang dari biaya perolehan pinjaman dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara
diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010 provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan pemberian pinjaman
dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai penghasilan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis
selama jangka waktunya. Jika pinjaman dimaksud dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo penghasilan atau beban provisi dan komisi yang
ditangguhkan diakui pada saat pinjaman dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian pinjaman dan jangka
waktu, diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
u. Restrukturisasi Pinjaman Bermasalah
Dalam restrukturisasi pinjaman bermasalah dengan modiikasi persyaratan pinjaman yang tidak mengakibatkan penerimaan aset
termasuk penerimaan saham dari debitur, dampak restrukturisasi tersebut dicatat secara prospektif dan tidak mengubah nilai pinjaman
pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru
pinjaman, maka saldo pinjaman dikurangi ke jumlah nilai tunai tersebut dan pengurangan tersebut diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi.
Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas berdasarkan persyaratan pinjaman yang telah direstrukturisasi, baik untuk bunga maupun
pokok pinjaman, dicatat sebagai pengembalian pokok pinjaman dan penghasilan bunga sesuai proporsinya.
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
| 33
PT BANK DINAR INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012, DAN 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan v. Perpajakan
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 46 Revisi 2010, “Pajak Penghasilan”.
Penerapan PSAK No. 46 Revisi 2010 tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran
penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara
pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi iskal yang belum dikompensasikan,
sepanjang perbedaan temporer dan rugi iskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba
iskal pada masa yang akan datang.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal posisi keuangan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut
diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba iskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian
atau semua manfaat aset pajak tangguhan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas
diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada tanggal laporan
posisi keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan,
termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai “Manfaat Beban Pajak Tangguhan” dan termasuk dalam laba atau rugi neto
tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Kelompok Usaha mengajukan keberatan, pada
saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan. Beban pajak penghasilan kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak
dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset
dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. liabilitas pajak tangguhan diakui untuk
semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.
Pajak tangguhan dibebankan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan langsung ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak
kini.
w. Informasi segmen
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 5 Revisi 2009, “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat
dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Segmen adalah bagian yang dapat dibedakan dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk tertentu segmen usaha,
maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu segmen geograis, yang memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen mencakup item- item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta
hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional yaitu Direksi.