Untuk mengetahui apakah data yang diamati telah mencukupi, terlebih dahulu dilakukan uji kecukupan data.
5.2.1. Uji Kecukupan Data
1. Data Berat Liner Berdasarkan Tabel 5.2. didapat nilai dari
dan ,
sehingga jumlah pengamatan yang seharusnya dibuat dengan N = 25
adalah:
N’ N, berarti jumlah pengamatan pendahuluan telah memenuhi.
2. Data Lebar Liner Berdasarkan Tabel 5.3. didapat nilai dari
dan ,
sehingga jumlah pengamatan yang seharusnya dibuat dengan N = 25
adalah:
Universitas Sumatera Utara
N’ N, berarti jumlah pengamatan pendahuluan telah memenuhi.
3. Data Tebal Liner Berdasarkan Tabel 5.4 didapat nilai dari
dan ,
sehingga jumlah pengamatan yang seharusnya dibuat dengan N = 25 yaitu
N’ N, berarti jumlah pengamatan pendahuluan telah memenuhi.
4. Data Kadar Air pada Liner Berdasarkan Tabel 5.5 didapat nilai dari
dan ,
sehingga jumlah pengamatan yang seharusnya dibuat dengan N = 25
adalah:
N’ N, berarti jumlah pengamatan pendahuluan telah memenuhi.
5.2.2. Uji Kenormalan Data
Universitas Sumatera Utara
Uji kenormalan data bertujuan untuk melihat data yang diambil berada pada sebaran normal.
1. Data Berat Liner
- Rentang = data maksimum-data minimum
= 4.39 – 4.25 = 0.14
- Banyak kelas = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 100 = 7.6 8
- Interval kelas = rentangbanyak kelas
= 0.14 7.6 = 0.0184 0.02
Dari perhitungan didapat distribusi frekuensi sebagai berikut:
Hasil Distribusi Frekuensi berat liner dapat dilihat pada Tabel 5.6
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Berat Liner
Universitas Sumatera Utara
1 4.245 - 4.265
8 4.255
34.04 4.314
0.003 0.028
2 4.265 - 4.285
28 4.275
119.7 4.314
0.002 0.043
3 4.285 - 4.305
9 4.295
38.66 4.314
0.001 0.003
4 4.305 - 4.325
23 4.315
99.25 4.314
0.001 0.001
5 4.325 - 4.345
4 4.335
17.34 4.314
0.001 0.002
6 4.345 - 4.365
11 4.355
47.91 4.314
0.002 0.018
7 4.365 - 4.385
6 4.375
26.25 4.314
0.004 0.022
8 4.385 - 4.405 11
4.395 48.35
4.314 0.007
0.072
Total 100
431.48 0.188
Berdasarkan perhitungan Tabel 5.6. diperoleh standar deviasi sebagai berikut:
Adapun langkah-langkah penentuan nilai adalah sebagai berikut:
- dan
didapat dari nilai luas wilayah di bawah kurva normal dapat dilihat pada lampiran 2
-
- Untuk uji kenormalan data hipotesa yang digunakan:
Ho: Data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal Hi : Data yang diambil berasal dari populasi yang berdistrbusi tidak normal
Dalam pengujian hipotesa ini digunakan α= 0.05
Universitas Sumatera Utara
Untuk penentuan nilai berat liner dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Penentuan Nilai Berat
Liner No
Interval
2
−
i i
i
e e
o 1
4.245 - 4.265 -
∞ -0.54
0.29 0.29
29 8
0.52 2
4.265 - 4.285 -0.54
-0.32 0.29
0.37 0.08
8 28
6.25 3
4.285 - 4.305 -0.32
-0.10 0.37
0.46 0.09
9 9
0.00 4
4.305 - 4.325 -0.10
0.12 0.46
0.55 0.09
9 23
2.42 5
4.325 - 4.345 0.12
0.34 0.55
0.63 0.08
8 4
0.25 6
4.345 - 4.365 0.34
0.57 0.63
0.72 0.09
9 11
0.05 7
4.365 - 4.385 0.57
0.79 0.72
0.79 0.07
7 6
0.02 8
4.385 - 4.405 0.79
+ ∞
0.79 1
0.21 21
11 0.23
Total 100
9.74
= 9.74 = 11.070 dk = 8-3 = 5 dapat dilihat pada Lampiran 3
ini berarti Ho diterima, bahwa data berdistribusi normal.
2. Data Lebar Liner
- Rentang = data maksimum-data minimum
= 22.4 - 23.0 = 0.6
- Banyak kelas = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 100 = 7.6 8
- Interval kelas = rentangbanyak kelas
= 0.67.6 = 0.078 0.08
Universitas Sumatera Utara
Dari perhitungan didapat distribusi frekuensi sebagai berikut:
Hasil Distribusi Frekuensi lebar liner dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Lebar Liner
1 22.395 - 22.475
13 22.435 291.655 22.73
0.09 1.13
2 22.475 - 22.555
14 22.515
315.21 22.73
0.05 0.65
3 22.555 - 22.635
9 22.595
203.36 22.73
0.02 0.16
4 22.635 - 22.715
8 22.675
181.40 22.73
0.01 0.02
5 22.715 - 22.795
11 22.755
250.31 22.73
0.01 0.01
6 22.795 - 22.875
13 22.835
296.86 22.73
0.01 0.14
7 22.875 - 22.955
13 22.915
297.90 22.73
0.03 0.44
8 22.955 - 23.035
19 22.995
436.91 22.73
0.07 1.33
Total 100
2273.58 3.90
Berdasarkan perhitungan Tabel 5.8. diperoleh standar deviasi
Untuk uji kenormalan data hipotesa yang digunakan: Ho: Data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Hi: Data yang diambil berasal dari populasi yang berdistrbusi tidak normal Dalam pengujian hipotesa ini digunakan α= 0.05
Untuk penentuan nilai lebar liner dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Penentuan Nilai Lebar
Liner
No Interval
1 22.395 - 22.475
- ∞ -0.64
0.26 0.26
26 13
0.25 2
22.475 - 22.555 -0.64 -0.44 0.26 0.33
0.07 7
14 1.00
3 22.555 - 22.635
-0.44 -0.24 0.33 0.41 0.08
8 9
0.02 4
22.635 - 22.715 -0.24 -0.04 0.41 0.48
0.07 7
8 0.02
5 22.715 - 22.795
-0.04 0.16
0.48 0.56 0.08
8 11
0.14 6
22.795 - 22.875 0.16
0.36 0.56 0.64
0.08 8
13 0.39
7 22.875 - 22.955
0.36 0.56
0.64 0.71 0.07
7 13
0.73 8
22.955 - 23.035 0.56
+ ∞ 0.71 1
0.29 29
19 0.12
Total 100
2.67
Berdasarkan Tabel 5.9. diperoleh: = 2.67
= 11.070 dk = 8-3 = 5 dapat dilihat pada Lampiran 3 ini berarti Ho diterima, bahwa data berdistribusi normal.
3. Data Tebal Liner
- Rentang = data maksimum-data minimum
= 3.24 - 3.00 = 0.24
- Banyak kelas = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 100 = 7.6 8
- Interval kelas = rentangbanyak kelas
= 0.24 8 = 0.032
Universitas Sumatera Utara
Dari perhitungan didapat distribusi frekuensi sebagai berikut:
Hasil Distribusi Frekuensi tebal liner dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Tebal Liner
1 2.995 - 3.027
10 3.011
30.11 3.13
0.014 0.142
2 3.027 - 3.059
15 3.043
45.64 3.13
0.008 0.114
3 3.059 - 3.091
12 3.075
36.90 3.13
0.003 0.036
4 3.091 - 3.123
7 3.107
21.75 3.13
0.001 0.004
5 3.123 - 3.155
10 3.139
31.39 3.13
0.000 0.001
6 3.155 - 3.187
15 3.171
47.57 3.13
0.002 0.025
7 3.187 - 3.219
15 3.203
48.05 3.13
0.005 0.080
8 3.219 - 3.249
16 3.234
51.74 3.13
0.011 0.173
Total 100
313.14 0.57
Berdasarkan perhitungan Tabel 5.10. diperoleh standar deviasi
Untuk uji kenormalan data hipotesa yang digunakan: Ho: Data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Hi: Data yang diambil berasal dari populasi yang berdistrbusi tidak normal Dalam pengujian hipotesa ini digunakan α= 0.05
Untuk penentuan nilai tebal liner dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Penentuan Nilai Tebal
Liner
No Interval
1 2.995 - 3.027
- ∞ -0.69
0.25 0.25
25 10
0.36 2
3.027 - 3.059 -0.69 -0.47
0.25 0.32
0.07 7
15 1.31
3 3.059 - 3.091
-0.47 -0.26 0.32
0.39 0.07
7 12
0.51 4
3.091 - 3.123 -0.26 -0.05
0.39 0.48
0.09 9
7 0.05
5 3.123 - 3.155
-0.05 0.17 0.48
0.57 0.09
9 10
0.01 6
3.155 - 3.187 0.17
0.38 0.57
0.65 0.08
8 15
0.77 7
3.187 - 3.219 0.38
0.59 0.65
0.72 0.07
7 15
1.31 8
3.219 - 3.249 0.59
+ ∞
0.72 1
0.28 28
16 0.18
Total 100
4.49
Berdasarkan Tabel 5.11 diperoleh: = 4.49
= 11.070 dk = 8-3 = 5 dapat dilihat pada Lampiran 3 ini berarti Ho diterima, bahwa data berdistribusi normal.
4. Data Kadar Air Liner
- Rentang = data maksimum-data minimum
= 2.5 – 1.1 = 1.4
- Banyak kelas = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 100 = 7.6 8
- Interval kelas = rentangbanyak kelas
= 1.4 8
Universitas Sumatera Utara
= 0.175 0.18 Dari perhitungan didapat distribusi frekuensi sebagai berikut:
Hasil Distribusi Frekuensi kadar air pada liner dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Distribusi Kadar Air pada Liner
1 1.09 - 1.27
7 1.18
8.26 1.87
0.476 3.333
2 1.27 - 1.45
10 1.36
13.6 1.87
0.260 2.601
3 1.45 - 1.63
18 1.54
27.72 1.87
0.109 1.960
4 1.63 - 1.81
12 1.72
20.64 1.87
0.023 0.270
5 1.81 - 1.99
8 1.9
15.20 1.87
0.001 0.007
6 1.99 - 2.17
14 2.08
29.12 1.87
0.044 0.617
7 2.17 - 2.35
17 2.26
38.42 1.87
0.152 2.586
8 2.35 - 2.53
14 2.44
34.16 1.87
0.325 4.549
Total 100
187.12 15.92
Berdasarkan perhitungan Tabel 5.12. diperoleh standar deviasi sebagai berikut:
Untuk uji kenormalan data hipotesa yang digunakan: Ho: Data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Hi: Data yang diambil berasal dari populasi yang berdistrbusi tidak normal Dalam pengujian hipotesa ini digunak
an α= 0.05 Untuk penentuan nilai
kadar air liner dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Penentuan Nilai Kadar Air
Liner
No Interval
1 5.95-6.35
- ∞ -0.74
0.23 0.23
23 7
0.48 2
6.35-6.75 -0.74 -0.52 0.23
0.3 0.07
7 10
0.18 3
6.75-7.15 -0.52 -0.30 0.3
0.38 0.08
8 18
1.56 4
7.15-7.55 -0.30 -0.07 0.38
0.47 0.09
9 12
0.11 5
7.55-7.95 -0.07 0.15 0.47
0.56 0.09
9 8
0.01 6
7.95-8.35 0.15
0.37 0.56
0.64 0.08
8 14
0.56 7
8.35-8.75 0.37
0.59 0.64
0.72 0.08
8 17
1.27 8
8.75-9.15 0.59
+ ∞
0.72 1
0.28 28
14 0.25
Total 100
4.43
Berdasarkan Tabel 5.13. diperoleh: = 4.43
= 11.070 dk = 8-3 = 5 dapat dilihat pada Lampiran 3 , ini berarti Ho diterima, bahwa data berdistribusi normal.
5.2.3. Penentuan Batas Kendali untuk Masing-masing Karakteristik Mutu