bahwa proses juga tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah LSL yaitu 1 karena berada dalam kriteria
.
6.3. Analisis dan Evaluasi Rencana Sampling Penerimaan
Penggunaan rencana sampel penerimaan untuk karakteristik mutu berat, lebar, tebal dan kadar air liner dengan menggunakan metode MIL-STD 1916
dapat dilihat pada Tabel 6.4.
Tabel 6.4. Penentuan Acceptance Sampling Plans
No. Jenis
Pengujian Jenis Pemeriksaan
Keterangan Keputusan
Normal CL
VL n
v
K F
tabel
QU QL
F’
1
Berat Liner
A V
44 2.69
0.174 3.2
2.8 0.167
3.2
≥
2.69 2.8
≥
2.69 0.167
≤
0.174 Lot
Diterima
2
Lebar Liner
A V
44 2.69
0.174 2.87
3.51 0.157
2.87
≥
2.69 3.51
≥
2.69 0.157
≤
0.174 Lot
Diterima
3
Tebal Liner
A V
44 2.69
0.174 2.75
3.5 0.16
2.75
≥
2.69 3.5
≥
2.69 0.16
≤
0.174 Lot
Diterima
4
Kadar Air liner
A V
44 2.69
0.174 0.73
0.93 0.6
0.73
≤
2.69 0.93
≤
2.69 0.6
≥
0.174 Lot
Ditolak
Berdasarkan Tabel 6.4. dapat dilihat bahwa :
Universitas Sumatera Utara
1. Rencana sampling untuk berat liner Dari hasil perhitungan maka didapatkan sampel penerimaan diterima.
Sehingga variabel berat liner memenuhi syarat dalam pengujian. Variabel berat liner berpengaruh terhadap kualitas produk.
2. Rencana sampling untuk lebar liner Dari hasil perhitungan maka didapatkan sampel penerimaan diterima.
Sehingga variabel lebar liner memenuhi syarat dalam pengujian. Variabel lebar liner berpengaruh terhadap kualitas produk.
3. Rencana sampling untuk tebal liner Dari hasil perhitungan maka didapatkan sampel penerimaan diterima.
Sehingga variabel tebal liner memenuhi syarat dalam pengujian. Variabel tebal liner berpengaruh terhadap kualitas produk.
4. Rencana sampling untuk kadar air Dari hasil perhitungan maka didapatkan sampel penerimaan ditolak. Sehingga
variabel kadar air pada liner tidak memenuhi syarat dalam pengujian. Pengalihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat
pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasinya VL satu tingkat ke kiri, yaitu menjadi VL-IV.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil interprestasi data untuk masing – masing karakteristik mutu menunjukkan bahwa variasi data peta kontrol variabel berada pada batas
control in control. 2. Berdasarkan hasil perhitungan batas kontrol dengan menggunakan peta
kontrol variabel didapat batas kendali untuk masing – masing karakteristik mutu berat, lebar, tebal dan kadar air yaitu :
- Berat Liner 4.244 - 4.375 dengan garis tengah 4.31 - Lebar Liner 22.37 - 23.05 dengan garis tengah 22.71
- Tebal Liner 3.01 - 3.25 dengan garis tengah 3.13 - Kadar Air liner 1.214 - 2.526 dengan garis tengah 1.87
3. Perhitungan indeks proses capability untuk masing – masing karakteristik mutu dilakukan setelah proses dalam pengendalian. Jika terdapat data di luar
batas kendali, maka harus dilakukan revisi. Dari hasil analisa tidak perlu dilakukan revisi.
4. Perhitungan nilai process capability untuk masing – masing karakteristik Cp = 0.277 untuk berat liner, Cp = 0.44 untuk lebar liner, Cp = 0.52 untuk tebal
liner, Cp = 0.47 untuk kadar air liner. Dengan melihat Cp untuk masing -
Universitas Sumatera Utara