Analisis dan Evaluasi Karakteristik Mutu Analisis dan Evaluasi Indeks Process Capability dan Indeks

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis dan Evaluasi Karakteristik Mutu

Berdasarkan pengolahan data, diketahui bahwa untuk masing-masing karakteristik mutu terdapat data yang di luar batas kendali tetapi masih berada dalam batas spesifikasi yang telah ditetapkan. Data karakteristik mutu yang berada pada batas kontrol dan out of control dapat dilihat pada Tabel 6.1 berikut. Tabel 6.1. Batas Kontrol Karakteristik Mutu Liner No. Karakteristik Mutu Batas Kontrol X Data Out of Control Data ke- Batas Kontrol R Data Out of Control Data ke- 1 Berat Liner 4.244 - 4.375 - 0 - 0.205 - 2 Lebar Liner 22.37 - 23.05 - 0 - 2.752 -. 3 Tebal Liner 3.01 - 3.25 - 0 - 0.365 - 3 Kadar Air liner 1.214 - 2.526 - 0 - 2.054 - Interpretasi data untuk masing-masing karakteristik liner dapat dilihat pada Tabel 6.2 Tabel 6.2. Interpretasi Data Karakteristik Mutu Karakteristik Mutu Peta Kendali X Peta Kendali R Sub Group Variasi Data Sub Group Variasi Data Berat Liner - Normal - Normal Lebar Liner - Normal -. Normal Tebal Liner - Normal - Normal Universitas Sumatera Utara Kadar Air liner - Normal - Normal

6.2. Analisis dan Evaluasi Indeks Process Capability dan Indeks

Performance Dalam melakukan analisa terhadap indeks process capability dan indeks performance, terdapat beberapa kriteria penilaian, yaitu: - Jika C p 1,33, maka process capability sangat baik. - Jika 1,00 ≤ C p ≤ 1,33, maka process capability baik. - Jika Cp 1,00, maka process capability rendah, sehingga perlu ditingkatkan kinerjanya melalui peningkatan proses. Indeks process capability dari hasil revisi untuk masing-masing karakteristik mutu dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3. Indeks Process Capability dari Hasil Masing-Masing Karakteristik Mutu No Karakteristik Mutu Batas Spesifikasi Batas Kontrol Batas Kontrol Revisi Process Capability Central line 1 Berat Liner 4.25 – 4.40 kg 4.244 - 4.375 - C p = 0.277 C pu = 0.33 C pl = 0.22 C pk = 0.22 4.31 2 Lebar Liner 22.4 - 23 cm 22.37 - 23.05 - C p = 0.44 C pu = 0.42 C pl = 0.45 C pk = 0.42 22.71 3 Tebal Liner 3.00 – 3.25 cm 3.01 - 3.25 - C p = 0.52 C pu = 0.50 C pl = 0.54 C pk = 0.50 3.13 4 Kadar Air liner 1 - 2.5 1.214 - 2.526 - C p = 0.47 C pu = 0.48 C pl = 0.66 C pk = 0.48 1.87 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 6.3 didapat analisa hasil dari perhitungan proses kapabilitas dan indeks proses kapabilitas untuk karakteristik mutu berat, lebar, tebal dan kadar air liner adalah sebagai berikut : A. Berat Liner a. C p = 0.277 Menunjukkan bahwa process capability tidak capable untuk memenuhi spesifikasi berat liner yaitu: 4.25 – 4.40 kg. Dari analisa yang didapat, rendahnya kapabilitas disebabkan oleh : - Mesin mixer yang tidak dibersihkan sebelum penggunaan sehingga proses pencampuran bahan baku chusion gum dan bahan tambahan hexan yang tidak merata. Waktu pencampuran yang baik ± 8 jam. Adapun tindakan korektif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan process capabilitynya adalah : - Melakukan pembersihan dan perawatan terhadap mesin mixer agar berat bahan tidak berlebihan. Melakukan pemeriksaan sehingga waktu pencampuran tepat. b. C pk = 0.22 = C pl ini berarti bahwa nilai pengukuran rata- rata berat liner 4.244 kg adalah lebih dekat ke batas spesifikasi bawah yang ditetapkan LSL yaitu 4.25 kg. ini menunjukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah LSL karena berada dalam kriteria . Demikian juga dengan nilai Cpu = Universitas Sumatera Utara 0.33 menunjukkan bahwa proses juga tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas USL yaitu 4.40 kg karena berada dalam kriteria B. Lebar Liner a. C p = 0.52 Menunjukkan bahwa process capability tidak capable untuk memenuhi spesifikasi lebar liner yaitu : 22.4 - 23 cm. Dari analisa yang didapat, rendahnya kapabilitas disebabkan oleh :. - Adanya kesalahan operator dalam melakukan proses pencetakan dengan menggunakan mesin curing press. Sehingga hasil cetakan di dapat lebar liner yang tidak sesuai dengan standarisasi yang telah ditentukan. Adapun tindakan korektif yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan process capabilitynya adalah : - Melakukan pemeriksaan yang akurat sebelum melakukan proses pencetakan supaya tidak terjadi kesalahan dan proses dapat terkendali dengan baik. b. C pk = 0.42 = C pu ini berarti bahwa nilai pengukuran rata- rata lebar liner 23.5 cm adalah lebih dekat ke batas spesifikasi atas yang ditetapkan USL yaitu 23.0 cm. ini menunjukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas USL karena berada dalam kriteria . Demikian juga dengan nilai Cpl = 0.45 menunjukkan bahwa proses juga tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah LSL yaitu 22.4 cm karena berada dalam kriteria . Universitas Sumatera Utara C. Tebal Liner a. C p = 0.45 Menunjukkan bahwa process capability tidak capable untuk memenuhi spesifikasi tebal liner yaitu : 3.00 – 3.25 cm. Dari analisa yang didapat, rendahnya kapabilitas disebabkan oleh : - Adanya tindakan kesengajaan yang disebabkan operator dalam proses pencetakan. Operator sengaja memperbesar tempratur agar cepat selesai dikarenakan dalam mengejar target produksi. Adapun tindakan yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan process capabilitynya adalah : - Melakukan perawatan secara berkala terhadap mesin curing press serta melakukan pemeriksaan terhadap tempratur mesin agar hasil produk liner sesuai dengan yang diharapkan. b. C pk = 0.50 = C pu ini berarti bahwa nilai pengukuran rata- rata tebal liner 3.25 cm adalah lebih dekat ke batas spesifikasi atas yang ditetapkan USL. ini menunjukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas USL karena berada dalam kriteria . Demikian juga dengan nilai Cpl = 0.54 menunjukkan bahwa proses juga tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah LSL yaitu 3.0 cm karena berada dalam kriteria . Universitas Sumatera Utara D. Kadar Air Liner a. C p = 0.47 Menunjukkan bahwa process capability tidak capable untuk memenuhi spesifikasi nilai kadar air yaitu : 1-2.5 Dari analisa yang didapat, rendahnya kapabilitas disebabkan oleh : - Liner tidak kering dengan sempurna. Hal ini disebabkan pada saat liner diletakkan ke mesin pengeringan oven tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. Waktu yang sebaiknya dilakukan pada proses pengeringan sekitar ± 30 menit dengan tempratur sekitar 200 – 250 C. Adapun tindakan korektif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan process capabilitynya adalah : - Melakukan pemeriksaan pada proses pengeringan sehingga liner kering dengan sempurna. Proses pengeringan berlangsung sekitar ± 30 menit dan tempratur yang ditentukan sekitar 200 – 250 C. b. C pk = 0.48 = C pu ini berarti bahwa nilai pengukuran rata- rata tebal liner 2.526 adalah lebih dekat ke batas spesifikasi atas yang ditetapkan USL. ini 2.5 menunjukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas USL karena berada dalam kriteria . Demikian juga dengan nilai Cpl = 0.66 menunjukkan Universitas Sumatera Utara bahwa proses juga tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah LSL yaitu 1 karena berada dalam kriteria .

6.3. Analisis dan Evaluasi Rencana Sampling Penerimaan