Revisi Peta Kendali dan R Variasi Dalam Proses Variasi adalah ketidakseragaman dalam proses operasional sehingga

UCL x = X + A 2 R UCL R = D 4 R LCL x = X – A 2 R LCL R = D 3 R Keterangan : σ x = standard deviasi dari rata-rata subgrup rata-rata σ R = standard deviasi dari rata-rata subgrup range Nilai A 2, D 4, dan D 3 diperoleh dari tabel faktor untuk perhitungan garis pusat dan batas kontrol 3 σ untuk peta X , s, dan R 12 X .

3.2.3. Revisi Peta Kendali dan R

Jika terdapat data yang di luar batas kendali, maka dilakukan revisi terhadap peta kendali tersebut, dengan cara membuang data yang di luar kendali dan menghitung kembali batas-batas kendali. Data yang berada di luar batas pengendalian merupakan jenis data yang tidak normal yang disebabkan oleh jenis variasi penyebab khusus variasi tidak alami 13 X . Harga dan R yang baru adalah : d g 1 i d i g g X X new X − − = ∑ = dan d g 1 i d i g g R R new R − − = ∑ − 12 Besterfield D.H., Quality Control, 5 th Edition, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey, 1998, hal. 122. 13 Besterfield D.H., Quality Control, 5 th Edition, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey, 1998, hal. 123. Universitas Sumatera Utara Keterangan : d X : jumlah rata-rata subgroup yang ditolak R d : jumlah range subgroup yang ditolak g d : jumlah subgroup yang ditolak Sedangkan untuk perhitungan batas kendali digunakan nilai : X = X new dan R = R new dengan 2 d R σ = UCL x = X + A σ UCL R = D 2 σ LCL x = X - A σ LCL R = D 1 σ

3.2.4. Variasi Dalam Proses Variasi adalah ketidakseragaman dalam proses operasional sehingga

menimbulkan perbedaan dalam kualitas produk barang atau jasa yang dihasilkan. Pada dasarnya dikenal dua sumber atau penyebab timbulnya variasi, yaitu 14 Adalah kejadian-kejadian di luar sistem manajemen kualitas yang mempengaruhi variasi dalam sistem itu. Penyebab khusus dapat bersumber dari faktor manusia, mesin dan peralatan, material, lingkungan, metode kerja dan lain-lain. Penyebab khusus ini mengambil pola-pola non acak non : 1. Variasi Penyebab Khusus Special-Causes Variation 14 Gaspersz Vincent, Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hal 2. Universitas Sumatera Utara random patterns sehingga dapat diidentifikasiditemukan, sebab variasi ini tidak selalu aktif dalam proses tetapi memiliki pengaruh yang lebih kuat pada proses, sehingga hal inilah yang menyebabkan variasi. Dalam konteks analisa data menggunakan peta-peta kontrol, jenis variasi ini sering ditandai dengan titik-titik pengamatan yang melewati atau keluar dari batas-batas pengendalian yang didefenisikan. 2. Variasi Penyebab Umum Common-Causes Variation Adalah faktor-faktor didalam sistem manajemen kualitas atau yang melekat di dalam proses yang menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem itu beserta hasil-hasilnya. Penyebab umum sering disebut juga sebagai penyebab acak random causes atau penyebab sistem system causes. Karena penyebab umum ini selalu melekat pada sistem manajemen kualitas, untuk menghilangkannya harus ditelusuri elemen-elemen dalam sistem itu dan hanya pihak manajemen yang dapat memperbaikinya, karena pihak manajemen yang mengendalikan sistem manajemen kualitas itu. Dalam konteks analisa data dengan menggunakan peta-peta kontrol, jenis variasi ini sering ditandai dengan titik-titik pengamatan yang berada dalam batas-batas pengendalian yang didefenisikan. Suatu proses yang hanya mempunyai variasi penyebab umum yang mempengaruhi produk atau outcomes merupakan proses yang stabil karena penyebab sistem yang mempengaruhi variasi biasanya relatif stabil sepanjang waktu. Variasi penyebab umum dapat diperkirakan dalam batas-batas pengendalian yang ditetapkan dengan menggunakan peta-peta kontrol. Sedangkan Universitas Sumatera Utara apabila variasi penyebab khusus terjadi dalam proses, proses itu akan menjadi tidak stabil. Upaya-upaya menghilangkan variasi penyebab khusus akan membawa proses ke dalam pengendalian proses menggunakan peta-peta kontrol statistikal. Penentuan karakteristik mutu dapat dilihat pada skema pemecahan masalah dengan peta kendali pada Gambar 2.2. Terdapat dua macam keadaan dari peta kendali, yaitu data yang diluar batas kendali hasil perhitungan dan batas kendali spesifikasi yang telah ditetapkan. Peta kontrol juga dapat digunakan untuk membentuk parameter proses produksi dan informasi ini dapat digunakan untuk menentukan process capability.

3.3. Process Capability