Aturan Pengalihan Prosedur Pemeriksaan

4. Tingkat pemeriksaan normal, diperketat, diperlonggar Aturan tingkat pemeriksaan hanya diaplikasikan terhadap ukuran yang ada yaitu : normal, diperketat tightened, diperlonggar reduced. Penggunaan tingkat pemeriksaan dapat dilihat pada Gambar 3.5. Diperlonggar Reduced - 1 Lot ditolak - Produksi dalam keadaan delay 10 lot diperiksa secara berurutan diterima Normal Lot ditolak apabila ada 2 dari 5 lot yang diperiksa secara berurutan adalah rusak - Penyebab- penyebab variasi diperiksa - 5 lot yang diperiksa secara berurutan diterima Diperketat Tightened Gambar 3.5 Aturan Pemeriksaan Terhadap Lot

3.5.1. Aturan Pengalihan Prosedur Pemeriksaan

Aturan pengalihan pemeriksaan prosedur pemeriksaan normal, ketat dan diperlonggar adalah sebagai berikut 20 : 20 DoD Test Method Standard, Approve for public release, MIL-STD 1916, United States of America, 1 April 1996, hal. 15. Universitas Sumatera Utara 1. Normal ke ketat Dua lot tidak memenuhi kriteria penerimaan dari lima lot terakhir yang diperiksa. 2. Ketat ke normal - Penyebab-penyebab produk rusak yang telah ditemukan. - Lima lot secara berurutan diterima atau sesuai dengan kriteria penerimaan. 3. Normal ke longgar - Sepuluh lot secara berurutan diterima atau sesuai dengan kriteria penerimaan. - Proses produksi dalam keadaan mantap. 4. Longgar ke normal - 1 lot ditolak. - Proses produksi tidak teratur dan sering mengalami delay. - Kondisi pabrikasi lainnya menjamin pemeriksaan normal untuk dilakukan kembali. Bagi perencanaan sampling penerimaan, pemeriksaan normal dilakukan pada awal pemeriksaan. Pengalihan prosedur pemeriksaan dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang dihadapi atau yang terjadi. Setelah dipenuhi syarat-syarat tersebut di atas, maka diadakan perhitungan terhadap sistem penerimaan sampling dengan langkah dan prosedur statistik sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Hasil pengukuran berdistribusi normal 2. Data yang dibutuhkan : a. Ukuran Lot b. Verification Level c. Tingkat pemeriksaan : normal, diperketat, diperlonggar 3. Pemilihan perencanaan Tentukan kode huruf dari ukuran lot dan tingkat pengawasan normal, diperketat atau diperlonggar. 4. Elemen Ukuran sampel dan statistik 5. Tindakan : menerima atau menolak Sampling diterima apabila sample tidak berisikan unit spesifikasi yang rusak dan diterima apabila nilai dari “k” dan “F” dipenuhi. Dimana kriteria penentuan nilai “k” dan “F” adalah sebagai berikut : a. Nilai “k”, penilaian untuk spesifikasi yang tunggal single-side- spesification. Untuk spesifikasi uni dihitung dengan formula sebagai berikut : s limit spec x − harus lebih besar dari atau sama dengan nilai k yang terdapat pada tabel. b. Nilai “k”, penilaian untuk spesifikasi yang ganda double-side- spesification. Untuk spesifikasi ini dihitung dengan formula sebagai Universitas Sumatera Utara berikut : s L x − dan s x U − harus lebih besar atau sama dengan nilai k yang terdapat pada tabel. c. Nilai “F”, penilaian untuk spesifikasi yang ganda saja only applicable in double-side-spesification. Untuk spesifikasi ini dihitung dengan formula sebagai berikut : L U s − harus lebih kecil atau sama dengan nilai F. Variasi proses sendiri terdiri dari dua macam penyebab, yaitu penyebab umum random cause atau chance cause atau common cause yang sudah melekat pada proses, dan penyebab khusus assignable cause atau special cause yang merupakan kesalahan yang berlebihan. Idealnya, hanya penyebab umum yang ditunjukkan atau yang tampak dalam proses, karena hal tersebut menunjukkan bahwa proses berada dalam kondisi stabil dan diprediksi. Sementara itu, untuk menentukan apakah proses berada dalam pengendalian, pengendalian proses statistik menggunakan alat yang disebut peta pengendali control chart yang merupakan gambar sederhana dengan tiga garis. Dimana garis tengah yang disebut garis pusat center line merupakan target nilai pada beberapa kasus, dan kedua garis lainnya merupakan batas kendali pengendali atas dan batas pengendali bawah. Peta kendali Control Chart adalah metode statistik yang membedakan adanya variasi atau penyimpangan karena sebab umum dan karena sebab khusus. Penyimpangan yang disebabkan oleh sebab khusus biasanya berada di luar batas Universitas Sumatera Utara pengendalian, sedang yang disebabkan oleh sebab umum biasanya berada dalam batas pengendalian. Dalam proses pengendalian, peta pengendali statistik mendeteksi adanya sebab khusus dalam ketidaksesuaian yang terjadi. Apabila data sampel berada di luar batas pengendali, maka data sampel tersebut dikatakan berada di luar batas pengendali statistik out of statistical control. Sebaliknya, apabila data sampel berada di dalam batas pengendali, maka data sampel dikatakan berada dalam batas pengendali in statistical control.

3.6. Penentuan Sampel