Jerawat dan Bakteri Penyebab Jerawat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Tipe yang ketiga adalah Cystic Acne Jerawat Batu atau Jerawat

Jagung. Biasanya jerawat batu memiliki bentuk yang besar dengan tonjolan-tonjolan yang meradang hebat dan berkumpul di seluruh wajah. Penderita jerawat ini dikarenakan faktor genetik yang memiliki banyak kelenjar minyak sehingga pertumbuhan sel-sel kulit tidak normal dan tidak dapat mengalami regenerasi secepat kulit normal Dewi, 2009. Jerawat dapat disebabkan oleh aktivitas bakteri seperti Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus auerus Loveckova dan Havlikova, 2002. Staphylococcus epidermidis tumbuh cepat pada kondisi kulit yang anerob yaitu pada saat pori-pori kulit tersumbat akibat adanya produksi kelenjar minyak yang berlebih. Bakteri ini juga dapat mensintesis enzim lipase yang dapat mengubah triasigliserol pada kelenjar minyak menjadi asam lemak bebas yang memacu terjadinya infeksi pada kulit. Infeksi ini membuat jerawat makin bertambah parah dan berwana kemerahan Oakley, 2009.

2.7.1 Bakteri Staphylococcus epidermidis

Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri yang sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia. Staphylococcus epidermidis merupakan salah satu bakteri Gram positif berbentuk bulat, biasanya tersusun dalam rangkaian tidak beraturan seperti anggur dan bersifat anaerob fakultatif. Bakteri ini merupakan penyebab infeksi kulit ringan yang disertai abses Syarurachman et al., 1994. Bakteri ini juga berperan dalam pelepasan asam oleat, hasil hidrolisisnya oleh lipase yang diduga berpengaruh terhadap perkembangan jerawat Saising et al., 2008. Klasifikasi Staphylococcus epidermidis menurut Nilsson et al. 1998 adalah: Kerajaan : Bacteria Devisi : Firmicutes Kelas : Bacilli UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bangsa : Bacilliales Suku : Staphylococcaceae Marga : Staphylococcus Jenis : S. Epidermidis

2.7.2 Bakteri Staphylococcus aureus

A. Morfologi dan Sifat

Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif anggota famili Micrococcaceae berbentuk bulat, bergerombol seperti susunan buah anggur koloni berwarna abu-abu hingga kuning tua, koagulase positif dan sifatnya sebagai bakteri komensal dalam tubuh manusia yang jumlahnya berimbang dengan flora normal lain. Staphylococcus aureus pada manusia diantaranya ditemukan pada hidung, kulit, tenggorok dan lain-lain Syahrurachman et al., 1994. Bakteri ini dapat menyebabkan bermacam-macam infeksi seperti pneumonia, meningitis, empiema, endokarditis, jerawat, pioderma atau impetigo Brooks et al., 2005. Klasifikasi Bakteri Staphylococcus aureus menurut Syahrurachman 1994 : Kerajaan : Eubacteria Devisi : Firmicutes Bangsa : Eubacteruales Suku : Micrococcaceae Marga : Staphylococcus Jenis : Staphylococcus aureus

B. Patogenesis dan Manifestasi Klinis

Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen penyebab infeksi. Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit mulai dari yang ringan sampai yang berat bahkan sampai sepsis. Staphylococcus aureus sering menyebabkan jerawat dan frunkulosis pada kulit, infeksi Staphylococcus aureus pada tulang juga sering menyebabkan osteomielitis, infeksi Staphylococcus aureus pada organ dalam dapat

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksana Etilasetat dan Etanol Dari Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.Agardh.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis

8 127 76

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Karakterisasi Pektin Hasil Ekstraksi dari Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana ABB)

4 30 90

Uji Efektifitas Ekstrak Madu Karet dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus

0 14 46

Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam dan Waktu Hidrolisis terhadap Produksi Bioetanol dari Limbah Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa balbisiana BBB)

0 14 86

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol dan Air Rimpang Pacing (Costus spiralis) terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Salmonella typhimurium, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus serta Fungi Candida albicans

3 17 79

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum L) terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans

8 47 73

Uji efektifitas ekstrak madu karet dalam menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus

0 24 46

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BERENUK ( Crescentia cujete L) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT ( Propionib a cterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus ) - repository perpustakaan

0 0 16