UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5.7 Fase Pertumbuhan Bakteri
Bakteri memiliki
permukaan yang
luas sesuai
dengan perbandingan volume tubuhnya. Bakteri akan cepat memperoleh makanan
dari lingkungannya, baik secara difusi maupun melalui mekanisme transpor aktif. Kondisi yang cocok dengan bakteri akan membuat bakteri
tumbuh dengan cepat Sudjaji et al., 2006. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri.
Faktor-faktor tersebut adalah suhu, ketersediaan nutrisi, pH, konsentrasi ionik, serta oksigen, khususnya untuk bakteri aerob obligat Sudjaji et al.,
2006. Pertumbuhan bakteri berlangsung sangat cepat. Dalam kondisi
normal, bakteri membelah diri menjadi dua setiap 20 menit. Catatan waktu demikian dikenal sebagai waktu generasi. Jadi, dalam waktu 40 menit
bakteri membelah diri menjadi empat sel, dalam waktu satu jam menjadi delapan sel, dan dalam waktu 7 jam menghasilkan 2.097.152 anakan sel
Sudjaji et al., 2006. Hubungan antara jumlah sel bakteri dengan kurva waktu
pertumbuhan. Kurva pertumbuhan dapat dibagi menjadi empat fase, yaitu fase lag fase adaptasi, fase logaritma fase pembiakan cepat, fase
stasioner fase diperlambat, dan fase penurunan fase kematian Sudjaji et al., 2006.
a. Fase Lag :
Fase lag merupakan fase bakteri beradaptasi terhadap lingkungannya yang baru. Pada fase ini bakteri belum mencapai
pertumbuhan maksimum. Panjang fase lag tergantung pada jenis bakteri dan kondisi pertumbuhannya, misalnya komposisi medium,
faktor lingkungan, dan sebagainya Sudjaji et al., 2006.
b. Fase Log logaritma :
Fase log merupakan fase pertumbuhan mencapai maksimum. Pada fase ini terjadi peningkatan jumlah. Fase log disebut juga fase
eksponensial. Dalam fase ini, bakteri sudah dapat beradaptasi dengan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
baik terhadap lingkungan pertumbuhannya sehingga mempunyai waktu penggandaan doubling time yang lebih singkat dibanding fase
sebelumnya Sudjaji et al., 2006.
c. Fase Stasioner :
Fase stasioner merupakan fase pertumbuhan mencapai titik nol. Pada fase ini tidak terjadi penambahan jumlah sel bakteri. Dalam
fase ini jumlah sel yang hidup seimbang dengan jumlah sel yang mati sehingga grafiknya terlihat mendatar. Jika fase ini diteruskan maka
jumlah sel yang mati akan menjadi lebih besar dibandingkan jumlah sel yang hidup sehingga sel akan memasuki fase kematian Sudjaji et
al., 2006.
d. Fase Penurunan :
Fase penuruan disebut juga fase kematian. Pada fase ini, sel berhenti memperbanyak diri dan rata-rata kematian meningkat
Sudjaji et al., 2006.
Gambar 2
. Kurva pertumbuhan mikroba Sudjaji et al., 2006.
2.6 Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal. Bakteri ini akan berwarna ungu jika
diwarnai dengan pewarnaan Gram, contohnya Neisseria gonorrhoeae, Bacillus
subtilis, Vibrio
cholerae, Staphylococcus
epidermidis,