UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kecil.  Bakteri  yang  telah  diremajakan  diambil  5  ose,  kemudian diinokulasikan ke dalam 50 mL Nutrient Broth, lalu diinkubasi pada suhu
37ºC suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri sambil dilakukan agitasi 120  rpm,  tujuan  dilakukan  agitasi  adalah  untuk  mempercepat  bakteri
dalam  membelah  diri.  Pertumbuhan  biakan  diamati  dengan  mengukur densitas
optik Optical
Density, OD
dengan menggunakan
spektrofotometer  pada  panjang  gelombang  660  nm,  dengan  selang  waktu 60 menit hingga memasuki fase stasioner Khodijah et al., 2006.
3.4.5 Pembuatan Suspensi Bakteri Uji
Sebanyak 2 ose bakteri uji hasil peremajaan, disuspensikan dalam 2 mL  NaCl  fisiologis  dalam  tabung reaksi  steril dan dihomogenkan dengan
vortex  selama  15  detik,  kemudian  kekeruhannya  dilihat  dengan membandingkan  kekeruhan  standar  0,5  Mc  Farland  setara  dengan  3x10
8
CFUmL Raihana, 2011.
3.4.6 Pelaksanaan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Limbah Kulit Pisang
Kepok Musa paradisiaca L.
A. Pembuatan Media Uji
Sebanyak 8 gram media Nutrient Agar NA dilarutkan dalam 400 mL  aquades  steril.  Media  dipanaskan  sampai  mendidih.  Dilakukan
pengadukan  dengan  menggunakan  magnetic  stirer  untuk  memastikan media  tersuspensi  sempurna.  Setelah  media  tersuspensi  sempurna,
kemudian  di  autoklaf  pada  suhu  121°  C  selama  15  menit,  lalu  ditunggu sampai  suhu  hangat  40
⁰C  -  45⁰C.  Nutrient  Agar  yang  sudah  siap, kemudian  dituangkan  sekitar  8  mL  kedalam  cawan  petri  steril  dengan
tingkat  permukaan  horisontal  untuk  memberikan  kedalaman  seragam ±0,5cm. Media didiamkan sampai memadat Ngajow,2013.
B. Pembuatan Konsentrasi Larutan Uji
Pada  pengujian  aktivitas  antibakteri  ekstrak  limbah  kulit  pisang kepok,  konsentrasi  yang  dibuat  merujuk  pada  penelitian  Rizka  Hastari
2012.  Ekstrak  dibuat  larutan  induk  dengan  konsentrasi  100.000  ppm.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ekstrak  etanol  96  limbah  kulit  pisang  kepok  kuning  ditibang  sebanyak 5gram,  kemudian  dilarutkan  dengan  50  mL  etanol  96.  Dari  larutan
induk,  diencerkan  menjadi  beberapa  seri  konsentrasi,  yaitu  50.000  ppm, 25.000 ppm, 12.500 ppm, 6.250 ppm, dan 3.125 ppm.
C. Proses Uji Aktivitas Antibakteri
Uji  aktivitas  antibakteri  dilakukan  dengan  Metode  Difusi  Kertas Cakram  Jawetz  et  al.,  2005.  Hasil  daya  uji  antibakteri  didasarkan  pada
pengukuran  Diameter  Daerah  Hambat  DDH  pertumbuhan  bakteri  yang terbentuk di sekeliling kertas cakram. Pada masing-masing ekstrak dengan
konsentrasi  yang  berbeda,  diambil  sebanyak  20 μL  dan  diteteskan  pada
kertas cakram steril, lalu ditunggu sampai menjadi jenuh Ningsih, 2013. Suspensi  bakteri  uji  diambil  sebanyak  100  µL,  dituang  secara
merata  pada  medium  Nutrient  Agar  NA  menggunakan  metode  spread plate  Aziz,  2010.  Ditunggu  beberapa  saat  sampai  mengering,  lalu
diletakkan  kertas  cakram  yang  telah  dijenuhkan  dengan  20  µL  ekstrak etanol  96  limbah  kulit  pisang  kepok  kuning  dengan  konsentrasi  yang
telah  ditentukan  100.000  ppm,  50.000  ppm,  25.000  ppm,  12,500  ppm, 6.250  ppm  dan  3.125  ppm.  Kontrol  negatif  blangko  yang  digunakan
adalah  etanol  96  sebanyak  10 μL  yang  dijenuhkan  pada  cakram  steril
dan  sebagai  kontrol  positif  digunakan  kertas  cakram  antibiotik Klindamisin  30
μgdisk.  Media  yang  sudah  berisi  bakteri  uji,  kontrol negatif, kontrol  positif, dan cakram  yang telah dijenuhkan dengan larutan
uji,  diinkubasi  pada  suhu  37 ⁰C  selama  24-48  jam.  Diameter  Daerah
Hambat  DDH  yang  terbentuk  di  sekitar  cakram  setelah  24  -  48  jam, diamati  dengan  menggunakan  jangka  sorong.  Uji  dilakukan  dengan  tiga
kali pengulangan Ningsih, 2013.