Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan Gram Pembuatan Kurva Pertumbuhan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ekstrak etanol 96 limbah kulit pisang kepok kuning ditibang sebanyak 5gram, kemudian dilarutkan dengan 50 mL etanol 96. Dari larutan induk, diencerkan menjadi beberapa seri konsentrasi, yaitu 50.000 ppm, 25.000 ppm, 12.500 ppm, 6.250 ppm, dan 3.125 ppm.

C. Proses Uji Aktivitas Antibakteri

Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan Metode Difusi Kertas Cakram Jawetz et al., 2005. Hasil daya uji antibakteri didasarkan pada pengukuran Diameter Daerah Hambat DDH pertumbuhan bakteri yang terbentuk di sekeliling kertas cakram. Pada masing-masing ekstrak dengan konsentrasi yang berbeda, diambil sebanyak 20 μL dan diteteskan pada kertas cakram steril, lalu ditunggu sampai menjadi jenuh Ningsih, 2013. Suspensi bakteri uji diambil sebanyak 100 µL, dituang secara merata pada medium Nutrient Agar NA menggunakan metode spread plate Aziz, 2010. Ditunggu beberapa saat sampai mengering, lalu diletakkan kertas cakram yang telah dijenuhkan dengan 20 µL ekstrak etanol 96 limbah kulit pisang kepok kuning dengan konsentrasi yang telah ditentukan 100.000 ppm, 50.000 ppm, 25.000 ppm, 12,500 ppm, 6.250 ppm dan 3.125 ppm. Kontrol negatif blangko yang digunakan adalah etanol 96 sebanyak 10 μL yang dijenuhkan pada cakram steril dan sebagai kontrol positif digunakan kertas cakram antibiotik Klindamisin 30 μgdisk. Media yang sudah berisi bakteri uji, kontrol negatif, kontrol positif, dan cakram yang telah dijenuhkan dengan larutan uji, diinkubasi pada suhu 37 ⁰C selama 24-48 jam. Diameter Daerah Hambat DDH yang terbentuk di sekitar cakram setelah 24 - 48 jam, diamati dengan menggunakan jangka sorong. Uji dilakukan dengan tiga kali pengulangan Ningsih, 2013. 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemeriksaan Sampel

Pada penelitian kali ini, kulit pisang kepok kuning Musa balbisiana yang digunakan diperoleh dari seorang pedagang pisang goreng di daerah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten yang dikumpulkan pada bulan November. Tanaman pisang kepok yang digunakan dalam penelitian ini dideterminasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Pusat Penelitian Biologi, Cibinong, Jawa Barat. Bagian lengkap tanaman pisang kepok diperoleh dari perkebunan pisang kepok di daerah Cilawu, Garut, Jawa Barat. Determinasi ini dilakukan untuk memastikan kebenaran tanaman yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil determinasi yang diperoleh adalah tanaman tersebut merupakan tanaman pisang kepok Musa balbisiana yang berasal dari suku Musaceae Lampiran 2.

4.2 Penyiapan Sampel

Limbah kulit pisang kepok sebanyak 7 kg disortasi kering untuk memisahkan kulit pisang kepok kuning dengan yang masih kehijauan, bagian kulit pisang dipisahkan dari bagian bonggolnya. Limbah kulit pisang kepok kuning dicuci bersih dengan air mengalir untuk meghilangkan kotoran yang melekat pada bagian luar dan dalam kulit pisang kepok. Limbah kulit pisang kepok kuning yang sudah dicuci bersih kemudian ditiriskan airnya dengan diangin-anginkan, setelah itu limbah kulit pisang kepok kuning dirajang kecil- kecil untuk mempermudah proses pengeringan. Pengeringan limbah kulit pisang kepok kuning dilakukan di BALITTRO, Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 5 kg limbah kulit pisang kepok kuning dikeringkan dengan oven blower pada suhu 45 ⁰C, dan menghasilkan 1 kg simplisia kering. Simplisia yang sudah kering kemudian dihaluskan sampai menjadi serbuk oleh pihak BALITTRO. Simplisia dibuat dalam bentuk serbuk karena bertujuan agar memperluas permukaan simplisia sehingga kontak antara pelarut dengan simplisia lebih maksimal.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksana Etilasetat dan Etanol Dari Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.Agardh.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis

8 127 76

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Karakterisasi Pektin Hasil Ekstraksi dari Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana ABB)

4 30 90

Uji Efektifitas Ekstrak Madu Karet dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus

0 14 46

Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam dan Waktu Hidrolisis terhadap Produksi Bioetanol dari Limbah Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa balbisiana BBB)

0 14 86

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol dan Air Rimpang Pacing (Costus spiralis) terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Salmonella typhimurium, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus serta Fungi Candida albicans

3 17 79

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum L) terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans

8 47 73

Uji efektifitas ekstrak madu karet dalam menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus

0 24 46

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BERENUK ( Crescentia cujete L) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT ( Propionib a cterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus ) - repository perpustakaan

0 0 16