UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
materi genetik. Alkaloid, flavonoid dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Saponin termasuk golongan senyawa
triterpenoid dapat digunakan sebagai zat antimikroba Musalam, 2001.
2.1.3 Kegunaan
Kegunaan tanaman pisang menurut Munadjim 1988, tanaman pisang merupakan tanaman yang banyak memiliki manfaat, mulai dari
akar sampai daun dapat digunakan. a. Umbi batang Bonggol
Pati yang terkandung dalam umbi batang pisang dapat dipergunakan sebagai sumber karbohidrat bahkan bisa dikeringkan
untuk menjadi abu. Dimana abu dari umbi ini mengandung soda yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun dan pupuk
Munadjim 1988. b. Batang pohon
Bagian batang pohon pisang dapat digunakan sebagai makanan ternak dimusim kekurangan air dan secara sederhana dapat
dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk kompos yang humusnya sangat tinggi Munadjim 1988.
c. Daun pisang Daun yang segar dapat digunakan sebagai makanan ternak
dimusim kering dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pembungkus makanan secara tradisional Munadjim 1988.
d. Bunga pisang Bunga pisang yang masih segar jantung pisang bisa dijadikan
makanan sebagai sayur Munadjim 1988. e. Buah pisang
Buah pisang bisa dijadikan selai pisang yang daya awetnya tinggi dan bisa dibuat tepung pisang dari buah yang tua yang belum
masak Munadjim 1988.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
f. Kulit buah pisang Kulit dari buah pisang biasa digunakan untuk makanan ternak.
Kulit buah pisang bisa untuk menghasilkan alkohol yaitu etanol karena mengandung gula yang mempunyai aroma yang menarik. Kulit buah
pisang juga bisa dimanfaatkan sebagai masker untuk kecantikan, dengan menempelkan bagian dalam kulit pisang ke wajah Munadjim
1988.
2.2 Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut dan masa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sehingga memenuhi baku yang telah ditetapkan
Soesilo, 1995.
2.2.1 Pengertian Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan bahan aktif dari jaringan tumbuhan ataupun hewan menggunakan pelarut yang sesuai melalui prosedur yang
telah ditetapkan Tiwari et al., 2011. Selama proses ekstraksi, pelarut akan berdifusi sampai ke material padat dari tumbuhan dan akan
melarutkan senyawa dengan polaritas yang sesuai dengan pelarutnya. Efektifitas ekstraksi senyawa kimia dari tumbuhan bergantung pada
Tiwari et al., 2011 : a. Bahan-bahan tubuhan yang diperoleh
b. Keaslian dari tumbuhan yang digunakan c. Proses ekstraksi
d. Ukuran partikel Macam-macam
perbedaan metode
ekstraksi yang
akan mempengaruhi kuantitas dan kandungan metabolit sekunder dari ekstrak,
antara lain Tiwari, et al., 2011 : a. Tipe ekstraksi
b. Waktu ekstraksi